Gizi ASAM LEMAK Esensial
Gizi ASAM LEMAK Esensial
Gizi ASAM LEMAK Esensial
Disusun oleh :
Kelompok 9
101311133115
Rieneke Puspita
101311133128
Alvin Faizah
101311133144
101311133216
101311133226
Christin Ohee
101311133228
101311133240
IKMC 2013
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah SWT berkat limpahan dan rahmat-Nya
kami mampu menyelesaikan tugas ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi Rumah Sakit dan Puskesmas.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, dosen, serta
teman-teman sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.Oleh
karena itu, kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan sarannya.
Tugas ini disusun agar kami serta pembaca dapat memperluas ilmu
pengetahuan tentang lemak, terutama asam lemak esensial, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, serta diskusi kelompok.
Oleh karena itu, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada kami dan pembaca khususnya para
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...... i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN ..... 1
1.1 Latar Belakang . 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan .. 2
BAB II PEMBAHASAN ...... 4
2.1
BAB III PENUTUP ............................................................ 21
3.1 Kesimpulan .21
3.2 Saran ... 22
Daftar Pustaka ...... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian asam lemak esensial?
1.2.2 Apa akibat kekurangan dari Asam Lemak Esensial (ALE)?
1.2.3 Bagaimana proses metabolisme lemak?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari asam lemak esensial
1.3.2 Untuk mengetahui akibat kekurangan dari asam lemak esensial (ALE)
1.3.3 Untuk mengetahui proses metabolisme lemak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asam Lemak Esensial
Asam lemak esensial (ALE) adalah jenis asam lemak yang tidak bisa
disintesis oleh tubuh, hanya diperoleh dari makanan. Yang termasuk dalam asam
lemak esensial adalah asam lemak tak jenuh poli yaitu asam lemak yang
mengandung lebih dari satu ikatan rangkap yang disebut Poly Unsaturated fatty
acid disingkat PUFA. PUFA dapat mencegah penyakit jantung koroner, kanker
dan tumor, karena dapat meningkatkan HDL dan menurunkan LDL dalam darah.
Disamping itu juga asam linolenat dapat meningkatkan rasa yang enak pada
makanan. Umumnya bersifat fisik PUFA ini cair dan cenderung mudah
teroksidasi. Contoh asam lemak tak jenuh poli yaitu lemak Omega 3 dan Omega
6.
Omega 3 (Asam Linoleat) di dalam tubuh, diubah menjadi senyawa
turunannya,
yaitu
dokosaheksaenoat).
EPA
(asam
eikosapentaenoat)
dan
DHA
(asam
Omega-3 lain yang dijumpai pada tubuh manusia yaitu asam eikosapentaenoat
(EPA), dan asam dokosaheksaenoat (DHA) serta Asam Alfalinolenat (ALA). EPA
adalah precursor dari prostaglandin yang bermanfaat menurunkan respons
peradangan melalui cara berkompetisi dengan asam arakidonat penyebab radang,
DHA merupakan kependekan dari Asam Dokosaheksaeoat (Dokosahexanoate
acid). Bermanfaat memberikan efek anti-inflaatorik yang tinggi, dan sering
digolongkan dalam kelompok EPA. DHA juga terlibat dalam perkembangan otak
anak dan pemulihan kesehatan otak di saat penuaan. Kemudian ALA merupakan
kependekan dari Asam Alfalinolenat (Alpha Linolenic Acid). Ditemukan pada
tahun 1930-an sebagai salah satu antioksidan utama yang penting, dan bertindak
secara sinergik dengan antioksidan lain, misal vitamin C dan E. Asam lemak
omega 3 berperan besar pada perkembangan sel saraf, otak dan indera
penglihatan. Penelitian yang dilakukan oleh Helland IB et al (2003) menemukan,
bahwa suplementasi yang cukup selama kehamilan dan menyusui bermanfaat
untuk perkembangan otak janin dan IQ bayi di masa mendatang. Bagi vegetarian,
omega 3 ini banyak terdapat pada minyak dari biji - bijian, seperti minyak kedelai,
minyak bunga matahari, minyak jagung dan minyak wijen serta sayuran berwarna
hijau (seperti, bayam, brokoli).
Omega 6 (Asam Linoleat), asam lemak ini merupakan prekursor (bahan)
pembentukan asam arakidonat (AA) yaitu singkatan dari asam arachidonat. Atau
ada juga yang menyingkatnya sebagai ARA. Asam arachidonat adalah salah satu
jenis asam lemak omega-6, yang banyak dijumpai pada membran sel, dan
merupakan senyawa yang penting dalam komunikasi antar sel dan menjadi
senyawa prekursor (penyusun) bagi senyawa-senyawa penting lainnya dalam
tubuh. Contoh lainnya yaitu GLA kependekan dari Gamma Linolenic Acid.
Adalah asam lemk esensial dari kelompok omega-6 yang diperlukan tubuh untuk
menghasilkan prostaglandin, suatu senyawa kimia mirip hormonyang membantu
mengaktivitasi system imun dan mengatasi Radang. Pembentukan DHA dan AA
membutuhkan asupan asam linoleat dan asam linolenat dari luar tubuh.
Selanjutnya, enzim akan mengubah asam linoleat menjadi AA dan mengubah
asam linolenat menjadi DHA. Kedua komponen ini dibutuhkan dalam jumlah
besar pada saat tumbuh kembang otak bayi. Asam linoleat banyak terdapat di
dalam bahan makanan nabati dan aneka produk olahannya, seperti minyak
kedelai, minyak jagung, minyak wijen, minyak kacang tanah, minyak biji kapas
dan minyak bunga matahari.
enzim
kompleks
asam
lemak
synthase,
Acetyl-CoA-ACP
transacylase.
c. Reaksi 2:
Transfer residu acetyl ke Cys-SH dari enzim & residu malonyl ke
Pan-SH dari ACP Residu acetyl dari molekul ACP kemudian ditransfer
(translokasi) ke gugus SH dari residu cystein pada -ketoacylACP-Synthase (Gambar 3.17, reaksi 2a). Secara bersamaan
gugus malonyl dari malonyl-CoA dipindah ke Pan- SH dari ACP
dan
jaringan
hewan.
Pembentukan
butyryl-ACP
berarti
menyempurnakan satu siklus dari 7 siklus dalam pembentukan palmitoylACP. Untuk memulai siklus berikutnya, dilakukan proses translokasi, yaitu
gugus butyryl dari butyryl-ACP ditransfer ke gugusSH dari enzim bketoacyl-ACP synthase. ACP kemudian diesterkan dengan gugus malonyl
dari
molekul-molekul
malonyl-CoA lain
oleh
malonyl-CoA-ACP
malonyl-ACP
dengan
butyryl-b-ketoasyl-ACP
synthase
Tahap pertama perpanjangan ini menghasilkan karbon empat butirilACP. Siklus itu sekarang terulangdengan malonil-ACP menambahkan dua
unit karbon pada setiap siklus untuk membentuk rantai asil-ACP
memanjang. Ini berlanjut sampai terbentuk 16-karbon palmitoil- ACP.
Molekul ini tidak diterima oleh enzim kondensasi asil-malonil-ACP,
sehingga tidak bisa memanjang lebih lanjut. Malah molekul itu dihidrolisis
oleh thioesterase untuk menhasilkan palmitat dan ACP. Stoikiometri
keseluruhan untuk sintesis palmitat adalah:
asetil CoA + 7ATP + 14NADPH + 6H + palmitat + 14NADP+ + 8CoA +
6H2O + 7ADP + 7Pi
j. Untuk setiap tujuh putaran elongasi asam lemak, satu ATP digunakan
dalam sintesis dari malonil-CoA dan dua NADPH digunakan dalam reaksi
6
asam
lemak ada
sebagai
dimer,
dengan
bagian
ACP kebalikan rantai asil lemak berturut-turut antara situs katalitik, dan
dari satu subunit dari dimer yang lain. Hal ini, membentuk jalur produksi
yang sangat efisien untuk biosintesis asam lemak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
a. Sumber
:
http://aungsumbono.blogspot.com/2012/05/biokimia-pangan-12stkip-muhammadiyah.html
b. METABOLISME LIPID, Dr. rer. nat. Sri Mulyani, M.Si