Sampel
non-probabilitas
adalah
teknik
pengambilan
yang
tidak
memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiono, 2013;120). Menurut Uma Sekaran &Roger Bougie (2010;276), dimana dalam
pernyataannya desain sampel nonprobabilitas, anggota di dalam populasi tidak memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam suatu penelitian.
Pada sampel non-probabilitas, umumnya peneliti tidak bisa membuat generalisasi atau
kesimpulan yang dapat mewakili populasi yang lebih luas, atau hasil analisisnya berlaku
hanya untuk anggota populasi yang diteliti, dan penarikan sampel non-probabilitas peneliti
dihadapkan pada cara-cara yang rumit (Rahyuda, 2004;51).
Sampel non-probabilitas yang dominan berperan dalam kemampuan atau pengetahuan
peneliti terhadap populasi penelitiannya. Semakin baik pengetahuan peneliti tentang populasi,
semakin baik pula tingkat prediksinya terhadap aspek keterwakilan dari anggota populasinya
(Rahyuda, 2004;51).
Pengambilan sampel secara non-probabilitas memiliki banyak teknik yang sering
digunakan dalam penelitian. Menurut Babbie (2013;199) ada empat teknik sampling
nonprobabilitas yang umum digunakan, yaitu:
1. Reliance on available subjects
Reliance on avalable subjects atau penarikan sampel secara kebetulan
(Insidential) yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yang berarti
bahwa siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber daya (Sugiyono, 2011;67). Teknik ini dapat dikatakan salah satu teknik yang
berisiko terutama untuk penelitian yang bersifat sosial, karena teknik ini tidak dapat
menjamin apakah sampel yang diambil tersebut representatif atau tidak.
Penelitian yang biasa menggunakan teknik sampling ini adalah penelitian yang
populasinya adalah individu-individu yang sulit ditemui dengan alasan sibuk, tidak
mau diganggu, atau tidak bersedia menjadi responden. Oleh karena itu, siapa saja
yang ditemui dan masuk dalam kategori populasi, dapat dikatakan sebagai sampel
atau responden.
2. Purposive sampling