Anda di halaman 1dari 90

PROPOSAL

MANAJEMEN ORGANISASI & PEMASARAN

USULAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS


PT. KERETA API LOGISTIK OLEH PT. Beston Berater

KELOMPOK :
DINA RUHANIAH / 10070212103
PANGESTI TRIFANJULIA M / 10070212114
Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2015 M / 1437 H

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

BAB I
LATAR BELAKANG
1.1

Latar Belakang
Pada perkembangannya, industri mainan untuk anak-anak semakin hari semakin bertambah banyak.
Persaingan yang timbul mengakibatkan banyaknya para pemilik perusahaan mulai membuat sebuah rancangan tata
letak fasilitas pabrik yang dapat membuat kondisi bekerja menjadi nyaman, aman, efektif, dan efisien sehingga dapat
meningkatkan hasil produksi dan mengurangi resiko kecelakaan kerja yang akan memberikan dampak negatif pada
hasil produksi yang dihasilkan.
Tata letak fasilitas merupakan pengorganisasian dari fasilitas fisik perusahaan untuk mendukung penggunaan
yang efisien dari peralatan, material, manusia, dan energi [Fred. E Meyer, (1993), hal 1]. Perencanaan tata letak
fasilitas umumnya digambarkan sebagai rencana lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah,
bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran
informsai, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman.
Tujuan yang melatarbelakangi PT. Beston Berater ialah bagaimana kami membuat perencanaan terhadap
Pabrik dari PT. Kereta Api Logistik menjadi pabrik yang memiliki susunan yang ekonomis dari tempat-tempat kerja
yang berkaitan dan bagaimana pabrik ini menjadi pabrik yang lebih efektif dan efisien dan dapat meningkatkan
produksi mainan tersebut.
1.2

Profil Perusahaan
PT. Beston Berater bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan tata letak fasilitas pabrik. PT. Beston
Berater beridiri sejak puluhan tahun yang lalu dan sudah berhasil menyelesaikan ratusan proyek baik berupa proyek
pengembangan maupun proyek yang dibuat dari awal. PT. Beston Berater menggunakan data jumlah penduduk pada
setiap daerahnya yang digunakan sebagai acuan dalam pengerjaannya dan juga didukung dengan lokasi sebagai
acuannya.
Prinsip yang digunakan oleh PT. Beston Berater ialah membuat perencanaan tata letak pabrik yang dapat
memberikan hasil produksi melimpah dan menjadikan pabrik tersebut pabrik yang efektif dan efisien, aman, nyaman
serta mengurangi resiko kecelakaan kerja yang akan membuat menurunnya hasil produksi. Seiring berjalannya
waktu, PT. Beston Berater ini juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan lainnya sebagai pembantu penyuplai
barang yang dapat membantu memudahkan para konsumen dalam membangun pabriknya. Berikut merupakan visi,
misi, dan tujuan yang dimiliki oleh PT. Beston Berater.
1.2.1

Visi
Berikut merupakan visi dari PT. Beston Berater yang terdiri dari :
Menjadi perusahaan jasa konsultan perencanaan tata letak nomor satu di dunia

1.2.2

Misi
Berikut merupakan misi dari PT. Beston Berater yang terdiri dari :
1. Mengikuti kebutuhan dan keinginan pasar
2. Menjadi perusahaan yang dapat mengikuti perubahan dan perkembangan jaman
3. Melakukan pengembagan strategi bisnis secara terus-menerus

1.2.3

Tujuan

PT. BESTON BERATER

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Berikut merupakan tujuan dari PT. Beston Berater yang terdiri dari :
1. Membuat perencanaan / rancangan tata letak yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
2. Melakukan inovasi secara berkala terhadap rancangan yang diciptakan
3. Melakukan pengembangan strategi pemasaran
4. Menciptakan rancangan yang efektif, efisien, aman, dan nyaman
1.3

Badan Hukum Perusahaan yang Digunakan Berdasarkan Kriteria Badan Hukum


Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh
para pengusaha. Kami sebagai pendiri perusahaan memilih PT sebagai badan hukum yang akan digunakan, karena
badan hukum seperti ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya
antara lain luasnya badan usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung
jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan.
Menurut Pasal 1313 KUH Perdata, definisi perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Ketentuan tersebut sejalan dengan Pasal 7 ayat (1)
UUPT yang mengatur tentang pendirian suatu Perseroan yang sah harus didirikan paling sedikit oleh 2 (dua) orang
atau lebih. Sesuai dengan penjelasan Pasal 7 ayat (1) UUPT tersebut, yang dimaksud dengan orang adalah orang
perseorangan, baik warga negara Indonesia maupun asing atau badan hukum Indonesia atau asing. Ketentuan dalam
ayat ini menjelaskan prinsip yang berlaku berdasarkan UUPT bahwa pada dasarnya sebagai badan hukum, Perseroan
didirikan berdasarkan perjanjian, karena itu mempunyai lebih dari 1 (satu) orang pemegang saham.
Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas, yaitu:
1. Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang disetorkannya. Artinya, jika perusahaan
menanggung utang, maka kewajiban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh karena itu
harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar kewajiban tersebut.
2. Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang memegang saham perusahaan tersebut kemudian ingin
menjualnya dengan berbagai sebab, maka dengan mudah dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain.
3. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas memiliki usia yang tidak
terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia
dapat dilanjutkan oleh pemilik saham lainnya.
4. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya jika perusahaan ingin memperoleh
modal dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah pihak kreditor untuk mempercayainya.
5. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis, baik jenis atau bidang usaha maupun wilayah
operasinya lebih luas dan beragam.
1.4

Perkembangan Perusahaan PT. Beston Berater dan Rencana Perkembangannya


Perkembangan perusahaan adalah suatu bentuk usaha kepada perusahaan itu sendiri agar dapat berkembang
menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan. Perkembangan
perusahaan dilakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi.
Dalam mengembangkan perusahaannya, PT. Beston Berater memperluas tidak hanya dari segi organisasi tapi juga
dari sisi relasi. Oleh karenanya, relasi yang besar dapat memberikan perubahan atau perkembangan besar yang
positif bagi PT. Beston Berater.
Selain itu organisasi yang didirikan oleh PT. Beston Berater juga semakin hari semakin berkembang dengan
banyaknya karyawan yang mulai menumpukkan rasa kekeluargaan yang besar baik terhadap atasan maupun sesama
karyawan. Perkembangan perusahaan juga diperluas terhadap wilayah pemasaran dan periklanan yang diyakini
dapat memberikan keuntungan atau profit yang besar bagi perusahaan.
PT. BESTON BERATER

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

PT. BESTON BERATER

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

1.5

Struktur Organisasi dan Job Description PT. Beston Berater


Berikut merupakan struktur organisasi yang ada pada PT. Beston Berater yang ditunjukan pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Struktur Organisasi


PT. Beston Berater

Berikut merupakan Job Desc (Uraian Jabatan) sesuai dengan struktur organisasi pada PT. Beston Berater:

PT. BESTON BERATER

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.1 Tabel Job Description Direktur Utama

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan

: DU
: Direktur Utama
: :: Direktur Financial & SDM, Direktur Research & Development,
Direktur Produksi, dan Direktur HRD

II. Ikhtisar Jabatan


Direktur utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Dewan Direksi /
Board of Director (BOD). Direktur juga merupakan jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan
yang bertanggungjawab mengatur perusahaan secara keseluruhan.
III.

Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Komisaris
Hubungan kedalam secara horizontal : Dewan Direksi
Hubungan keluar
: Pemegang Saham dan Pemerintah
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
2.

Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

3.

Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan


kekayaan perusahaan.

4.

Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari


langganan.

5.

Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

6.

Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur


Utama.

7.

Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif

V. Wewenang dan Tanggung Jawab


Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan
kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat
dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian
PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.
Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT
sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT
serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan
atas kerugian PT.
PT. BESTON BERATER

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

PT. BESTON BERATER

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.2 Tabel Job Description Direktur Research & Development

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MRD
Nama Jabatan
: Manajer Research & Development
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer Pengembangan Produk & Manajer Information
Technology
II. Ikhtisar Jabatan
Direktur Research and Development adalah orang yang dihubungi apabila pihak luar hendak
melakukan kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk
aktivitas riset dan pengembangan perusahaan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, Direktur Produksi, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengawasi kinerja dari manajer divisi pengemabangan produk dan IT
2. Menyampaikan laporan atas kinerja atau perkembangan dari divisi pengemabangan
produk dan IT
3. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
2. Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan
pengembangan .
3. Memantau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi pengembangan produk dan IT.

PT. BESTON BERATER

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.3 Tabel Job Description Research &Development Manager

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DPP
Nama Jabatan
: Divisi Pengembangan Produk
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Research & Development
Bawahan
: Supervisor Pengembangan Produk
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer pengembangan produk adalah orang yang bertanggung jawab serangkaian aktivitas
yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang. Manajer pengembangan produk juga
bertanggung jawab atas aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Research & Development
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Information Technology
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengawasi kinerja dari manajer divisi pengemabangan produk dan IT
2. Menyampaikan laporan atas kinerja atau perkembangan dari divisi pengemabangan
produk dan IT
3. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
5. Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan
pengembangan .
6. Memantau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi pengembangan produk dan IT.

PT. BESTON BERATER

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.4 Tabel Job Description Manager Information Technology

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DIT
Nama Jabatan
: Divisi Information Technology
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Research & Development
Bawahan
: Staff Information Technology
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer information technology adalah orang yang bertanggung jawab atas serangkaian
aktivitas yang dilakukan oleh divisi information technology. Manajer information technology juga
bertanggung jawab atas aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Research & Development
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Pengembangan Produk
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem komputer
2. Menyampaikan laporan atas kinerja divisi information technology
3. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Menyiapkan dan mengelola anggaran operasional yang terkait dengan IT
2. Mampu untuk mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi yang sejalan dengan
tujuan organisasi.
3. Berkonsultasi dengan user, manajemen, vendor, dan teknisi untuk melakukan akses
komputerisasi sesuai kebutuhan dan persyaratannya.

PT. BESTON BERATER

10

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.5 Tabel Job Description Direktur Marketing

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan

: MM
: Manajer Marketing
: Marketing
: Direktur Utama
: Manajer Advertising, Manajer Market Research, Manajer Customer
Service, dan Manajer Sales

II. Ikhtisar Jabatan


Direktur pemasaran adalah orang yang bertanggung jawab untuk operasi pemasaran secara
keseluruhan organisasi atau bisnis. itu memerlukan bukan hanya memiliki keterampilan dalam
aspek kreatif periklanan, tetapi juga memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk merencanakan
anggaran dengan tepat.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, Direktur Produksi, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Melakukan koordinasi strategis antar Direktorat
2. Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam maupun dari
luar negeri untuk menjalankan strategi Pemasaran
3. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut Pemasaran
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh Divisi Direktorat Pemasaran
2. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam memutuskan hal-hal yang
berkaitan dengan Pemasaran
3. Meninjau usulan RKAP dari seluruh Divisi di Direktorat Pemasaran dan mengajukannya
di dalam rapat Direksi dan rapat Komisaris

PT. BESTON BERATER

11

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel `1.6 Tabel Job Description Manager Advertising

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DAD
Nama Jabatan
: Divisi Advertising
Departemen/Divisi
: Umum
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Advertising Supervisor
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer Advertising adalah seseorang yang bekerja untuk mempromosikan produk
perusahaan atau jasa. Manajer advertising bekerja di beragam jenis industry dan bekerja bersamasama dengan departemen pemasaran untuk membantu perusahaan menghasikan pendapatan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Market Research, Manajer Customer
Service, dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IV. Rincian Tugas Jabatan
1.

Merancang iklan, kampanye, dan umumnya hanya menyoroti atribut perusahaan


mereka yang terbaik

2.

Mengikuti dan menganalisa apa yang orang lain lakukan, sebuah upaya untuk membuat
kampanye yang mereka lakukan saat ini dapat menjadi tren.

3.

Sebagai pengendali seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.

IV.Wewenang dan Tanggung Jawab


1. Mengawasi kampanye perusahaan atau klien mereka untuk mempromosikan diri
melalui segala sesuatu.
2. Memberikan citra positif kepada apa yang ditawarkan oleh perusahaan mereka
3. Membuat bagaimana perusahaan mereka dapat mengungguli kompetensi

PT. BESTON BERATER

12

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.7 Tabel Job Description Manager Market Research

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan
II. Ikhtisar Jabatan

: DMR
: Divisi Market Research
: Marketing
: Direktur Marketing
: Supervisor Market Research

III.

Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Customer Service,
dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Meminta perusahaan lain melakukan kajian pemasaran secara formal mengenai masalah
dan peluang tertentu
2. Meminta survei pasar, pengujian preferensi (kelebihsukaan) produk, ramalan permintaan
menurut wilayah, atau evaluasi terhadap iklan.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1.
Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan ketentuan perusahaan
yang berlaku.
2.
Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
3.
Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan

PT. BESTON BERATER

13

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.8 Tabel Job Description Manager Customer Service

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DCS
Nama Jabatan
: Divisi Customer Service
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Supervisor Customer Service
II. Ikhtisar Jabatan
Customer service adalah pelayanan yang disediakan oleh suatu perusahaan untuk melayani
kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan yang biasanya meliputi penerimaan
order/pesanan barang, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan
penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
yang bersangkutan
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Market Research,
dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengatur tim kepuasan pelanggan yang efektif.
2. Berkomunikasi secara sopan melalui telepon dan email dengan pelanggan untuk
menyelesaikan masalah dan memberikan saran.
3. Memberikan laporan dan statistik untuk manajer lain
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memastikan bahwa tim memiliki sumberdaya yang memadai dan terlatih.
2. Memastikan semua pertanyaan dan permintaan pelanggan direspon secara tepat waktu.
3. Memastikan semua keluhan ditangani sesuai dengan pedoman perusahaan dan
diselesaikan sesegera mungkin.

PT. BESTON BERATER

14

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.9 Tabel Job Description Sales Manager

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: ME
Nama Jabatan
: Manajer Engineer
Departemen/Divisi
: Engineer
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Divisi Sipil dan Tata Lingkungan
II. Ikhtisar Jabatan
Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi
perencanaan dan pembuatan tata letak pabrik
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi Sipil dan Divisi Tata Lingkungan
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Merencanakan implementasi perancangan tata letak pabrik secara tepat
2. Melakukan riset dan survey terhadap pasar serta analisa untuk pembangunan dan
perencanaan pabrik baru
3. Mengevaluasi dan menganalisa pasar secara periodik untuk memberikan masukan dalam
penyusunan strategi merketing yang tepat dan efektif
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas divisi yang terdapat di bawahnya
di cabang-cabang, dealers dan grosir secara berkala untuk memastikan pemenuhan
pencapaian target yang telah ditetapkan
2. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk implementasi dan pencapaian target

PT. BESTON BERATER

15

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.10 Tabel Job Description Direktur Produksi

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DS
Nama Jabatan
: Divisi Sipil
Departemen/Divisi
: Engineer
Atasan
: Manager Engineer
Bawahan
:II. Ikhtisar Jabatan
Tugas utama dari divisi sipil dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara
umum adalah berusaha merancang dan menjadwalkan pembuatan pabrik sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan klien.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Manager Engineer
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi Tata Lingkungan
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Merencanakan dan merancang seluruh aspek perancangan tata letak pabrik
2. Melakukan penjadwalan atas proyek yang dilakukan .
3. Melakukan pengevaluasian apakah proyeksudah sesuai dengan standart kualitas yang
telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan klien.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja perancangan dan perencanaan tata letak
2. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja penjadwalan
3. Mengantisipasi permasalahan strategis

PT. BESTON BERATER

16

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.11 Tabel Job Description Manajer PPIC

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DTL
Nama Jabatan
: Divisi Tata Lingkungan
Departemen/Divisi
: Engineer
Atasan
: Manajer Engineer
Bawahan
:II. Ikhtisar Jabatan
Divisi tata lingkungan melakukan perencanaan dan pengevaluasian
mengenai segala aspek lingkungan atas target yang akan dijadikan sebagai
lokasi pembangunan pabrik
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Manajer Engineer
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi Sipil
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Menganalisa dan menentukan spesifikasi lingkungan target pembangunan
2. Menetapkan & mengajukan perijinan lingkukan kepada pemerintah
3. Menetapkan standar pembangunan pabrik yang sesuai dengan ketentuan perundangundangan lingkungan
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Menetapkan atau merevisi alokasi pembangunan yang sesuai dengan perundangundangan mengenai lingkungan
2. Memberi rekomendasi mengenai tata kelola lingkungan yang baik untuk perusahaan
3. Memastikan pencapaian Sasaran Mutu lingkungan

PT. BESTON BERATER

17

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Tabel 1.12 Tabel Job Description Direktur Financial & SDM

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan

: MFSDM
: Manajer Financial & SDM
: Produksi
: Direktur Utama
: Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer Perpajakan, Manajer
Audit

II. Ikhtisar Jabatan


Bagian struktur organisasi perusahaan yang satu ini mempunyai tanggung jawab terhadap
keuangan untuk operasional perusahaan. Tugasnya adalah mengatur menejemen keuangan mulai
dari belanja rutin untuk proses produksi dan keperluan perusahaan yang lain.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer
Perpajakan, Manajer Audit
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban
pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.
2. Membangun sinergi dan berusaha mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan
seluruh usaha perusahaan.
3. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari
pengembangan HR.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Menilai dan mengukur kinerja pegawai, memberikan sanksi kepada pegawai yang
melanggar aturan perusahaan, memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada
direktur utama.
2. Mengarahkan penanggulanan berbagai jenis risiko financial (financial risk management)
dan masalah yang terjadi pada sumber daya manusia yang dihadapi perusahaan.
3. Mengkoordinasi aktifitas sinergi antar divisi HRD, akuntansi, perpajakan dan audit
untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.

PT. BESTON BERATER

18

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.13 Tabel Job Description Manajer HRD

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MHRD
Nama Jabatan
: Divisi HRD
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Manajer Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor HRD
II. Ikhtisar Jabatan
Divisir HRD atau Human Resources Development, adalah orang yang bertanggung jawab
atas pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan, dimulai dari tugas perencanaan yang
sering disebut HR Planning, perekrutan yang sering disebut Recruitment & Selection,
pengembangan yang sering disebut Training & Development, Pengelolaan Kinerja yang sering
disebut Performance Management, penggajian yang sering disebut Compensation & Benefit dan
membina hubungan kerja yang sering disebut dengan istilah Industrial Relation atau hubungan
Industrial
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi Akuntansi, Divisi Perpajakan, Divisi Audit
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan
secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil
kegiatan.
2. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien
3. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan
sesuain dengan standard perusahaan.
4. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap
perlu.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan
gaji, bonus dan tunjangan.
2. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan
menjaga citra perusahaan.

PT. BESTON BERATER

19

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.14 Tabel Job Description Manajer Akuntansi

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan
II. Ikhtisar Jabatan

: DAK
: Divisi Akuntansi
: Financial & SDM
: Manajer Financial & SDM
: Supervisor Akuntansi

III.

Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi HRD, Divisi Perpajakan, Divisi Audit
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
2. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
3. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen
perusahaan.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan
arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun
akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi.
2. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
3. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, dan
Sistem Informasi Keuangan.

PT. BESTON BERATER

20

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Tabel 1.15 Tabel Job Description Manajer Perpajakan

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DPJK
Nama Jabatan
: Divisi Perpajakan
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Manajer Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Perpajakan
II. Ikhtisar Jabatan
Divisi perpajakan bertugas untuk menciptakan dan menjalankan suatu sistem internal
informasi perpajakan yang efektif dan efisien untuk menciptakan kualitas dokumen dan pelaporan
perpajakan yang auditable.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Manajer Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi HRD, Divisi Akuntansi, Divisi Audit
Hubungan keluar
: Pemerintah
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Melakukan perencanaan pajak
2. Melakukan pelaksanaan kewajiban perpajakan
3. Melakukan pengendalian pajak
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Mengetahui jalannya kegiatan usaha perusahaan dan mengidentifikasi setiap kelemahan
yang ada.
2. Melakukan suatu pendekatan yang sistematis dan komprehensif untuk memenuhi
kewajiban kepatuhan perpajakan.

PT. BESTON BERATER

21

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 1.16 Tabel Job Description Divisi Audit

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DADT
Nama Jabatan
: Divisi Audit
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Manajer Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Audit
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer audit adalah orang yang bertanggung jawab atas pemeriksaan / audit internal untuk
laporan keuangan kantor cabang dan depo serta pemeriksaan terhadap Sistem Prosedur yang
diterapkan minimal 2 kali dalam setahun.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Manajer Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi HRD, Divisi Akuntansi, Divisi Perpajakan
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengembangkan dan melaksanakan program audit yang komprehensif untuk evaluasi
pengendalian manajemen atas seluruh aktivitas organisasi.
2. Melaksanakan pengujian khusus atas permintaan manajemen,termasuk reviu terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi.
3. Merekomendasikan perbaikan atas pengendalian manajemen yang dirancang untuk
mengamankan sumber-sumber, meningkatkan pertumbuhan organisasi, memastikan
ketaatan terhadap undang- undang dan peraturan pemerintah.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Manajer Audit mempunyai wewenang secara luas, untuk mengarahkan program yang
komprehensif dari fungsi audit intern dalam organisasi.
2. Manajer audit memiliki akses yang penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap seluruh
fungsi, catatan, kekayaan, serta personil organisasi.
3. Mengatasi kebijakan audit, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan fungsi teknis dan
fungsi administrasi organisasi audit.

PT. BESTON BERATER

22

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Organisasi
Organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan individu terhadap pembagian kerja
kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan yang telah diciptakan secara sistematis dan struktural. Dalam organisasi
terdapat beberapa batasan yang dapat ditunjukkan pada sebuah organisasi tersebut. Selain itu, Pengertian Organisasi
dapat diartikan sebagai tempat orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terorganisasi,
terencana, terkendali dan terpimpin dalam memanfaatkan sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama.
2.1.1

Empat Jenis Organisasi Berdasarkan Bentuknya

1. Organisasi Garis
Bentuk organisasi paling sederhana, tertua dan masih kecil. Dimana jumlah karyawan/anggotanya masih
sedikit sehingga spesialisasi kerjanya belum tinggi dan dapat mengenal satu sama lain dengan baik.
2. Organisasi Garis dan Staff
Bentuk organisasi yang digunakan oleh setiap organisasi besar, bidang pekerjaan bermacam-macam, memiliki
cakupan kerja yang luas dan rumit serta karyawan/anggota pada bentuk organsasi ini sudah banyak.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang terbentuk sesuai dengan dasar fungsi-fungsi yang dijalankan dan organisasi ini di tetapkan
pada perusahaan yang dimana pembagian tugas dalam kerjanya dapat dibedakan secara jelas.
4. Organisasi Panitia
Organisasi yang terbentuk hanya dalam sewaktu saja, setelah tugas usai dikerjakan maka organisasi tersebut
telah menyelesaikan tugasnya.

2.1.2

Dua Jenis Organisasi Berdasarkan Banyaknya Pemimpin

1. Organisasi Proyek

PT. BESTON BERATER

23

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Organisasi yang membentuk kelompok-kelompok spesialisasi dalam mewujudkan tujuan yang khusus,
dimana manajer proyek memiliki kewenangan untuk memimpin para anggota kelompok selama periode
waktu proyek. Apabila telah selesai maka organisasi tersebut akan dibubarkan.

PT. BESTON BERATER

24

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

2. Organisasi Matrik
Organisasi yang seraya membentuk seperti organisasi proyek tetapi yang menjadi perbedaan adalah dimana
anggota atau karyawan dalam organisasi matrik ini memiliki dua pemimpin dengan kewenangan yang
berbeda.
2.2

Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang
siapa melapor kepada siapa. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan. Hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi Kerangka kerja
organisasi disebut sebagai desain organisasi (organizational design). Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi
dinamakan dengan struktur organisasi (organizational structure).
2.2.1
1.
2.
3.
4.
2.2.2

Empat Eleman Struktur Organisasi


Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
Adanya spesialisasi kegiatan kerja
Adanya standardisasi kegiatan kerja
Adanya koordinasi kegiatan kerja
Besaran seluruh organisasi
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. menyatakan ada 4 (empat) faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika struktur
organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan
dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada
perubahan struktur organisasi.

PT. BESTON BERATER

25

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

PT. BESTON BERATER

26

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

2.

Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari jumlah penjualan,
pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut
barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan
demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya
memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah
penjualan atau produksi yang juga sedikit.

3.

Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan.
Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.

4.

Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses
penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya.
Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan
tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan
terlalu banyak mengubah struktur organisasi.

2.2.3

Fungsi Struktur Organisasi

Fungsi struktur organisasi yaitu kejelasan tanggung jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung
jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada
pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
1.

Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah
dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang
dipercayakan kepada seseorang.

2.

Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan
untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.

PT. BESTON BERATER

27

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

3.

Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai
dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur
penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.

2.2.4

Enam tipe Organisasi


Terdapat banyak peta organisasi, tetapi ada enam tipe yang sangat umum, yaitu sederhana, fungsional,
divisional, team based, matriks, dan jejaring. Berikut penjelasan mengenai tipe struktur organisasi :
1. Struktur Sederhana
Struktur sederhana merupakan sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah,
rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana
paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.
Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan
dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan
di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi
berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan
beban (overload) di puncak
Contoh :

Gambar 2.1 Gambar Struktur Organisasi Sederhana

2. Struktur Fungsional
Struktur Fungsional yaitu struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama
dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja atau
dengan kata lain mendesain struktur berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi .
Anggota-anggota yang di bidang fungsional biasanya sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Jenis struktur
organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja tetapi juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang
memproduksi beberapa produk atau jasa.
Kelebihan dari struktur organisasi fungsional:
a. Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
b. Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
c. Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Kekurangan struktur organisasi fungsional adalah:
Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama

Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit

PT. BESTON BERATER

28

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja
menjadi sulit dilakukan
Contoh struktur organisasi fungsional:

Gambar 2.2 Gambar Struktur Organisasi Fungsional

3. Stuktur Divisional
Stuktur Divisional yaitu, stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses
yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama di suatu
wilayah geografis. Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks, dan menghindari
masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Kelebihan struktur divisional:
Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan
Peningkatan koordinasi
Kerugian struktur divisional:
Duplikasi sumber daya dan upaya di seluruh divisi
Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
Contoh struktur divisional :

Gambar 2.3 Gambar Struktur Organisasi Divisional

4. Strukutr Team - Based


Strukutr Team - Based adalah struktur yang secara luas menggunakan tim permanen atau sementara untuk
memecahkan masalah, atau jika ada proyek khusus yang harus diselesaikan. Selain itu, dalam stuktur organisasi
seperti ini sering menggunakan tim lintas fungsional.
Keuntungan struktur organisasi tim:
Menghilangkan kesulitan dengan komunikasi dan pengambilan keputusan
Menghilangkan hambatan-hambatan antara departemen operasi
Kerugian struktur tim:

PT. BESTON BERATER

29

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Waktu yang dihabiskan untuk meeting terlalu banyak.


Efektifitas penggunaan waktu tergantung pada kualitas hubungan interpersonal, dinamika kelompok, dan
manajemen tim.
Contoh :

Gambar 2.4 Gambar Struktur Organisasi Tim

5. Struktur Jejaring
Struktur Jejaring yaitu struktur organisasi yang terdiri dari sebuah inti pusat yang dihubungkan melalui jaringan
hubungan dengan kontraktor luar dan pemasok layanan penting lainnya. Organisasi ini mempunyai komponen inti
dan menggunakan aliansi strategis atau outsourcing untuk menyediakan komponen lainnya.
Keuntungan dari struktur jaringan :
Perusahaan dapat beroperasi dengan sedikit karyawan tetap dan tidak perlu mengenal sistem internal yang
kompleks
Mengurangi biaya overhead dan meningkatkan efisiensi operasional
Kerugian dari struktur jaringan:
Kontrol dan koordinasi masalah mungkin timbul dari kompleksitas jaringan.
Potensi kurangnya loyalitas di kalangan kontraktor yang jarang digunakan.
Contoh :

Gambar 2.5 Gambar Struktur Organisasi Jaringan

6. Struktur Matrik
Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program
atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident yang mempunyai tanggung jawab fungsional bagi
PT. BESTON BERATER

30

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan
implementasi strategi.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda dimana wewenang horizontal diterima manajer
proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dengan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek
selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Akibatnya anggota organisasi matrik mempunyai dua
wewenang, yang berarti dalam melaksanakan kegiatannya para anggota harus melaporkannya kepada dua atasan.
Untuk mengatasi masalah yang timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya
dalam memberikan perintah dimana manajer proyek tersebut akan langsung melapor pada manajer puncak.
Contoh :

Gambar 2.6 Gambar Struktur Organisasi Matrik

2.3 Peramalan (Forecasting)


Peramalan merupakan suatu teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan
datang dengan memperhatikan data masa lalu maupun masa kini. Beberapa definisi peramalan menurut referensi,
antara lain :
Peramalan merupakan perkiraan permintaan dimasa mendatang. Peramalan dapat ditentukan dengan
perhitungan matematis menggunakan data historis, peramalan dapat dibuat secara subjektif melalui perkiraan
sumber daya informal. (Fogarty, Blackstone, Hoffmann, 1991, hal 77)
Peramalan adalah suatu tingkat permintaan yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam
periode waktu tertentu di masa yang akan datang. (Biegel, 1992, hal 19)
2.3.1

Tujuan dan Manfaat Peramalan


Adapun yang menjadi tujuan peramalan adalah menganalisis data masa lalu, yang berguna untuk menentukan
karakteristik data yang akan terjadi di masa yang akan datang, yang ditunjukkan dengan terbentuknya pola dari data
tersebut. (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 3 & 10).
Manfaat peramalan sangat dibutuhkan untuk menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil oleh
organisasi antara lain (Maridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 4):
1 Penjadwalan Sumber Daya Tersedia
2 Kebutuhan Sumber Daya Tambahan
3 Penentuan Sumber Daya yang Diinginkan
2.3.2 Jenis-Jenis Peramalan
Peramalan pada umumnya dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dalam cara melihatnya. Apabila
dilihat dari sifat penyusunan peramalan, maka peramalan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
PT. BESTON BERATER

31

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Peramalan Subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang
menyusunnya.
2 Peramalan Obyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan
menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisisan data tersebut.
Dilihat dari kegunaan peramalan dapat dibagi atas tiga jenis. Namun peramalan menurut kegunaan hampir
sama dengan peramalan berdasarkan jangka waktu karena kegunaan ditentukan oleh jangkauan waktu dan
sebaliknya. Tipe peramalan tersebut adalah (Biegel, 1992, hal 22):
1.
Peramalan fasilitas merupakan tipe peramalan berdasarkan rincian hasil output maksimum yang diharapkan
dengan jangkauan waktu peramalannya adalah waktu perencanaan fasilitas dan waktu kostruksi ditambah
waktu pengembangan fasilitas.
2.
Peramalan perencanaan produksi merupakan tipe peramalan berdasarkan rincian hasil volume produk
sesuai dengan tipe yang dipilih dengan jangkauan waktu peramalannya adalah beberapa siklus pembuatan
atau paling sedikit satu siklus permintaan dengan penjualan musiman.
3.
Peramalan produk merupakan tipe peramalan berdasarkan rincian hasil satuan produk yang dijual dengan
jangkauan waktu peramalannya adalah tenggang waktu (waktu tunggu) ditambah paling sedikit satu siklus
pembuatan.
Dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, peramalan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1 Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka
waktunya lebih dari lima tahun.
2 Peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang
jangka waktunya berkisar antara satu hingga lima tahun.
3 Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang kurang
dari satu tahun.
Peramalan dapat dikategorikan atau diklasifikasikan berdasarkan metode peningkatan peramalan, yaitu
(Biegel, 1992, hal 23):
1. Berdasarkan pendapat subjektif dari orang-orang yang bekerja dalam penjualan dan bagian pemasaran
2. Berdasarkan indeks kegiatan perusahaan
3. Berdasarkan data penjualan rata-rata masa lampau
4. Berdasarkan analisis statistik dari data penjualan masa lampau
5. Berdasarkan kombinasi metode-metode tersebut
1.

2.

Dilihat dari sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif masa lalu. Peramalan kualitatif
dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Metode eksploratoris, yaitu metode yang dimulai dengan masa lalu dan masa kini sebagai titik awalnya
dan bergerak ke arah masa depan secara heuristik, seringkali dengan melihat semua kemungkinan yang
ada.
b. Metode normatif, yaitu metode yang dimulai dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang akan datang,
kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat dicapai, berdasarkan kendala, sumber
daya, dan teknologi yang tersedia.
Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan
kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :
a. Tersedianya data tentang masa lalu.

PT. BESTON BERATER

32

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

b. Data tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data numerik.


c. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola yang lalu akan terus berlanjut di masa mendatang.
Peramalan kuantitatif dapat dibedakan atas:
a. Metode deret berkala (Time Series), yaitu metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisis
pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret
waktu. Peramalan deret berkala memperlakukan sistem sebagai kotak hitam (black box) dan tidak ada
usaha untuk menemukan faktor yang berpengaruh pada perilaku sistem tersebut. Seperti ditunjukkan
pada Gambar 2.30 (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 17) :

Gambar 2. 1 Hubungan Deret Berkala

i)
ii)

Metode peramalan ini terdiri dari:


Metode Smoothing, yang mencakup Metode Data Historis (Past Data), Metode Rata-Rata Kumulatif,
Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average) dan Eksponensial Smoothing.
Metode Boxes Jenkins. Metode ini digunakan untuk peramalan deret berkala, di mana dasar
pendekatannya terdiri dari 3 tahap, yaitu: identifikasi, penaksiran dan pengujian serta penerapan. Satusatunya persamaan yang paling sederhana adalah (Makridakis, 1993, 113):

Ft +m =Ft + 1 (et

et 1 ) + 0 et + l et
t =1

..........................................(28)

iii) Winter's Model adalah suatu metode yang menggunakan tiga parameter yakni pemulusan faktor untuk
dasar permintaan, trend, penaksir-penaksir musiman (Fogarty, Blackstone, Hoffmann,1991, hal 111).
Peramalan dengan Winters Model hampir sama dengan time series, berikut persamaan yang digunakan
untuk Winters Model
Fn =(B n -1 +iT n 1 )S n p
....................................................................(29)
di mana :
Bn = peramalan dasar permintaan di dalam periode n
(i.e.,perpotongan + n x kemiringan)
Tn = taksiran dari kemiringan untuk periode n
Sn = indeks musiman Untuk Periode n
i = nomor dari periode di masa datang
p
= nomor dari periode di dalam satu tahun
b. Metode Kausal (Eksplanatoris), yaitu metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisis
pola hubungan antara variabel lain yang mempengaruhinya, disebut metode korelasi atau sebab akibat.
Peramalan eksplanatoris mengasumsikan adanya hubungan input dengan output dari suatu sistem,
seperti ditunjukkan pada gambar 2.31 di bawah ini (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 16) :
PT. BESTON BERATER

33

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Gambar 2. 2 Hubungan Kausal (Eksploratoris)

i)

Metode peramalan ini terdiri dari :


Metode Regresi dan Korelasi. Jika terdapat hubungan negatif antara harga dan konsumsi, kita
mengetahui bahwa jika kita menaikkan harga kita akan cenderung menurunkan konsumsi dan demikian
sebaliknya. Istilah regresi sederhana dapat dikaitkan dengan setiap regresi dari suatu ukuran Y sebagai
variabel tidak bebas terhadap ukuran X = t sebagai variabel bebas. Secara umum akan melibatkan suatu
himpunan n pasangan hasil pengamatan, yang dinyatakan sebagai :
{Xi, Yi} untuk i = 1, 2, 3, ..., n.
Adapun untuk persamaan peramalan regresi linier dipakai tiga konstanta, yaitu a, b dan F. Dengan
masing-masing formulasinya adalah sebagai berikut :
n

n X i Yi
b = i=1
n

n X

2
i

i =1

.(2 - 10)

b X i

a=

Y
i =1

i =1
n

X Y

i =1

(2- 11)

Ft =a +b( X t )

...............................................................................(2-12)
dimana :
Ft
= variabel yang diprediksi
a
= koefisien intersep
b
= koefisien kemiringan
Xt
= variabel independent.
ii) Metode Ekonometri. Tujuan utama metode ekonometri dalam peramalan adalah untuk memperoleh
nilai-nilai variabel bebas sehingga variabel bebas tersebut tidak perlu ditaksir lagi.
iii) Metode Input dan Output. Metode ini merupakan metode untuk menemukan hubungan sebab dan akibat
dengan mengamati output sistem dan menghubungkannya dengan input yang bersangkutan.
iv) Metode Kuadratik memilki tujuan untuk menemukan garis lurus sebagai pengganti garis yang masih
patah-patah. Menurut fungsi kuadratik parabola sebagai pengganti garis patah-patah yang dibantu oleh
data historis. Adapun rumusnya sebagai berikut (David D Bedwoth, james E Balley, 1987, hal 89;
http://one.indoskripsi.com)
Y (t) = a + bt + ct2.. (2-14)
PT. BESTON BERATER

34

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

c.

Y (t) = nilai ramalan yang diinginkan dalam periode t


a,b,c = parameter yang ditentukan
Metode Dekomposisi
Metode dekomposisi ini biasa digunakan untuk memisahkan tiga komponen dari pola dasar yang
cenderung mencirikan deret data ekonomi dan bisnis. Komponen tersebut adalah faktor trend siklus dan
musiman. Dekomposisi mempunyai asumsi bahwa data itu tersusun sebagai berikut (Makridakis,
Wheelwright, McGee, 1993, hal 123) :
Data
= pola + kesalahan
= f(trend, siklus, musiman) + kesalahan.
Adapun penulisan matematis umum dari pendekatan dekomposisi adalah:

X t =f ( I t , Tt , Ct , Et )

.(2-15)
Dimana:
Xt = nilai deret berkala (data aktual) pada periode t
It = komponen (atau indeks) musiman pada periode t
Tt = komponen trend pada periode
Ct = Komponen Siklus pada periode t, dan
Et = komponen kesalahan atau random pada periode t
Terdapat beberapa variasi untuk menerapkan pendekatan dekomposisi dalam peramalan, yakni:
Metode Dekomposisi Klasik dengan Rasio pada Rata-rata Bergerak
Metode Dekomposisi Cencus II

2.3.3

Pola-Pola Data
Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala (time series) yang tepat adalah dengan
mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji.
Pola data dapat dibedakan menjadi 4 jenis pola data, yaitu (Makridakis, 1995, hal 10) :
1.
Pola Horizontal (H) atau Horizontal Data Pattern
Pola data ini terjadi bilamana data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan. Bentuk pola datanya
tidak teratur, tetapi jika ditarik garis horizontal, datanya mendekati rata-rata. Bentuk Pola Data Horizontal (H)
:

Gambar 2. 3 Pola Data Horizontal

2.

Pola Musiman (S) atau Seasional Data Pattern

PT. BESTON BERATER

35

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Demand

Pola data ini terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman Pada pola musiman itu terjadi
berulang dengan sendirinya pada interval yang tetap seperti tahun, bulan, atau minggu. Bentuk Pola Data
Musiman (S) :

S F W S S F W S S F W

Time

Gambar 2. 4 Pola Data Musiman

3.

Pola Siklis (C) atau Cyclied Data Pattern


Pola data ini terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang
berhubungan dengan siklus bisnis. Pola siklis mempunyai jangka waktu yang lebih lama dan lamanya
berbeda dari siklus yang lain. Bentuk Pola Data Siklis (C):

Gambar 2. 5 Pola Data Siklis

4.

Pola Trend (T) atau Trend Data Pattern


Pola data ini terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Trend
dapat dimodifikasi oleh fenornena musiman. Bentuk pola data trend (T):

PT. BESTON BERATER

36

PT. Beston Berater

Demand

Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari


Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Time

Gambar 2. 6 Pola Data Trend

2.3.4

Prosedur Pengolahan Data


Dalam melakukan peramalan (forecasting) ini, prosedur yang dilakukan dalam pengolahan data adalah
sebagai berikut :
1 Plotting Data Demand Aktual
Plotting data merupakan langkah yang dilakukan untuk mengetahui metode peramalan yang sesuai dengan
karakteristik data (data demand).
2.
Metode-Metode Peramalan
a. Simple Average
Pada sekumpulan data yang meliputi N periode waktu terakhir ditentukan T titik data pertama sebagai
kelompok inisialisasi dan sisanya sebagai kelompok pengujian. Metode Simple Average mengambil ratarata dari semua data dalam kelompok inisialisasi tersebut sebagai ramalan untuk periode (T+1). (Makridakis,
Wheelwright, McGee, 1993, hal 70):
T

Xi
FT

= i=1
T

dimana :
Ft+i = hasil ramalan (forecast)

Xi

= demand pada periode ke-i


T = periode pengamatan
b. Single Moving Average
Pada metode peramalan Single Moving Average, setiap muncul nilai observasi baru maka nilai rata-rata baru
dapat dihitung dengan membuang nilai observasi yang paling awal dan memasukkan nilai observasi yang
terbaru. Rata-rata bergerak ini kemudian akan menjadi ramalan untuk periode mendatang. Perhitungannya
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal
71):
T +r 1

Xi

FT +r =X = i=r
T

.(2-16)
PT. BESTON BERATER

37

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

dimana :
FT +r

T
r

= hasil ramalan
= periode pengamatan
= observasi paling awal

c. Double Moving Average


Metode ini menjelaskan suatu variasi dari prosedur rata-rata bergerak yang diinginkan untuk dapat mengatasi
adanya trend secara lebih baik. Dasar metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak kedua.
Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Makridakis, Wheelwright,
McGee, 1993, hal 74):
X t +X t 1 +X t 2 +..... +X t N +1
N
St =
......(2-17)
S 't +S 't 1 +S 't 2 +......... +S "t N +1
N
St =
........(2-18)
a t = St + (St St) = 2 St St
..(2-19)
2
( S ' t - S "t )
N -1
bt=
.(2-20)

Ft +m =at +bt .m

.....(2-21)

dimana :

Ft +m
S

'

''

at

= hasil ramalan
= pemulusan pertama

= pemulusan kedua
= koefisien intersep

bt

= koefisien kemiringan
N = periode yang bergerak
m = jumlah periode ke depan
d. Single Exponential Smoothing (Pemulusan Eksponensial Tunggal)
Perhitungan implikasi untuk pemulusan eksponensial dapat dilihat, lebih baik bila persamaannya diperluas
dengan mengganti F dengan komponen sebagai berikut (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 81) :
F t+1 = Xt + (1 - ) [ (Xt t ) + (1 - ) Ft 1] ... ..(2-22)
= Xt + (1 - ) Xt 1 + (1 - )2 Ft 1
Jika proses substitusi ini diulangi dengan mengganti Ft1 dengan komponennya, Ft2 dengan komponennya
dan seterusnya, hasilnya adalah persamaan :
PT. BESTON BERATER

38

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

F t+1 = Xt + (1- ) Xt-1 + (1- )2 Xt-2 + (1- )3 Xt-3 + (1- )4 Xt-4 + (1- )5 Xt-5 + ... + (1- )N-1 XtN
(N-1) + (1- ) F t (N-1) ..(2 23)
Cara lain untuk menuliskan persamaan di atas adalah dengan susunan sebagai berikut :
Ft+1 = Ft + (Xt Ft) .... ..(2-24)
Secara sederhana :
Ft+1 = Ft + (et) ....(2-25)
dimana :

Ft +1

Xt
Ft

= hasil ramalan
= demand aktual
= demand peramalan

et

e.

= kesalahan ramalan (nilai sebenarnya dikurangi dengan ramalan) untuk periode t


= konstanta pemulusan yang nilainya berkisar antara 0 1 (0 1,0)
Double Exponential Smoothing from Brown (Pemulusan Eksponensial Ganda : Metode Linier Satu
Parameter dari Brown)
Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial linier dari Brown adalah serupa dengan rata-rata bergerak
linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana
terdapat unsur trend. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 88) :
St = Xt + (1- ) St-1 ..........................................................................(2-26)
S = S+ (1- ) St-1 .......(2-27)
Dimana St adalah nilai pemulusan exponential tunggal dan St adalah nilai pemulusan exponential ganda.
at =S ' t +( S ' t - S '' t ) =2 S ' t - S '' t
....(2-28)

bt =
( S ' t - S '' t )
1-
(2-29)

Ft +m =at +bt m

(2-30)

dimana :

Ft +m

Xt
S

'

''

= hasil ramalan
= demand aktual
= pemulusan pertama
= pemulusan kedua

PT. BESTON BERATER

39

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

at

= nilai rata-rata yang disesuaikan dengan untuk periode t

bt

= trend
= konstanta pemulusan yang nilainya berkisar antara 0 1 (0 1,0)
m = jumlah periode ke depan
f. Double Exponential Smoothing from Holt (Pemulusan Eksponensial Ganda : Dua-Parameter dari Holt)
Metode pemulusan eksponensial linier dari Holt dalam prinsipnya serupa dengan Brown kecuali bahwa Holt
tidak menggunakan rumus pemulusan berganda secara langsung. Sebagai gantinya, Holt memuluskan nilai
trend dengan parameter yang berbeda dari parameter yang digunakan pada deret yang asli. Ramalan dari
pemulusan eksponensial linier Holt didapat dengan menggunakan dua konstanta pemulusan (dengan nilai
antara 0 dan 1) dan tiga persamaan, yaitu (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 91) :
St = Xt + (1-)(St-1 + bt-1) ..(2-31)
bt = (St St-1) + (1-)bt-1 ...(2-32)
Ft+m = St + bt.m......................................................................................(2-33)
inisialisasi St = X1 ; b1 =X2 - X1
dimana :

Ft +m
Xt

St
bt

= hasil ramalan
= demand aktual
= pemulusan eksponensial
= koefisien kemiringan
= koefisien intersep
= koefisien kemiringan
= jumlah periode ke depan

2.3.5

Uji Kesalahan Peramalan


Maksud dari langkah ini adalah untuk mencocokkan hasil dari plotting data dengan metode peramalan yang
akan digunakan. Adapun ukuran-ukuran ketepatan metode peramalan yang dapat digunakan dalam peramalan adalah
sebagai berikut (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 44) :
1 Ukuran Statistik Standar
Ukuran statistik standar meliputi ukuran-ukuran dengan teknik-teknik sebagai berikut :
a Rata-rata Kesalahan (Mean Error)
Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n

i =1

ME =

..................................................................................(2-34)
Nilai Tengah Kesalahan Absolut (Mean Absolute Error)
PT. BESTON BERATER

40

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


n

MAE =i =1
n

...............................................................................(2-35)

Jumlah Kuadrat Kesalahan (Sum of Squared Error)


Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
n

SSE = ei

i =1

.................................................................................(2-36)
Rata-rata Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error)
Untuk melihat apakah data yang kita ambil memiliki perbedaan simpangan kesalahan yang cukup kecil,
maka harus dicari error yang terkecil sehingga kita bisa memperkirakan bahwa antara hasil ramalan dan
data observasi diyakini tidak memiliki perbedaan yang mencolok.
Mean Square Error (MSE) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n

MSE = i
e

............................................................................(2-37)
Deviasi Standar Kesalahan (Standar Deviation of Error)
Deviasi standar kesalahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n

e
SDE =

2
i

i 1

( n 1)
.........................................................................(2-38)

2)

Ukuran-Ukuran Relatif
Ukuran-ukuran relatif digunakan sehubungan adanya keterbatasan dari ukuran statistik standar. Rata-rata
Kesalahan Persentase Absolut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n

PE
MAPE =
a

i =1

...........................................................................(2-39)

Kesalahan Persentase (Precentage Error)


e
( Xi Fi)
PEi =
100 % = i x 100 %
i
Xi
........................................(2-40)
Rata-rata Kesalahan Persentase (Mean Precentage Error)

PT. BESTON BERATER

41

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
n

PE
MPE =

3)

i =1

............................................................................(2-41)

Ukuran Statistik dari U- Theil


a Uji U-Theil
Statistik ini memungkinkan suatu perbandingan relatif antara metode peramalan formal dengan
pendekatan naf dan juga mengkuadratkan kesalahan yang terjadi sehingga kesalahan yang besar
diberikan lebih banyak bobot daripada kesalahan yang kecil.

Pembilang i =

Fi +1

X i+1

Xi

X
Xi
Penyebuti = i+1
Xi

n 1

pembilang
U Theil =

i =1
n 1

penyebut
i =1

.....................................................(2-42)
Kisaran nilai statistik - U adalah sebagai berikut:
U = 1; metode naif sama baiknya dengan teknik peramalan yang dievaluasi.
U < 1; teknik peramalan yang digunakan adalah lebih baik dari pada metode naif. Makin kecil
nilai statistik U, makin baik teknik peramalan dibanding metode naif secara relatif.
U > 1; tidak ada gunanya menggunakan metode peramalan formal, karena menggunakan metode
naif akan menghasilkan ramalan yang lebih baik.
b Rata-Rata Batting McLaughlin
Rata-rata Batting dari McLaughin merupakan penyelesaian dari U Theil, ukuran Rata-rata Batting
digunakan untuk mengukur keakuratan sesuatu pengukuran. Dimana nilai rata-rata Batting berkisar
antara 200-400.
Rata-rata Batting = (4 U Theil) X 100....................................(2-43)
4)

Ukuran Lainnya: Pengujian Durbin-Watson


Pengujian Durbin Waston ini digunakan apabila terdapat jumlah yang sama pada pemilihan metode
peramalan terbaik. Perhitungannya hanya dilakukan untuk metode peramalan yang terbaik yang memiliki
jumlah yang sama. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

PT. BESTON BERATER

42

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
n

(e
D - W = t =2

et 1 ) 2

2
t

t=
1

.........................................................................(2-44)

2.3.6

Moving Range Test


Moving range test dirancang untuk membandingkan nilai-nilai permintaan yang akan terjadi sehingga kita
bisa mengetahui demand aktual bila terjadi perubahan-perubahan yang tidak diharapkan.
Rumusnya adalah sebagai berikut (Biegel, 1992, hal 65):
MRt = I

( X t - Ft ) ( X t 1 - Ft 1 )

I ....................................................................(2-45)

MR

MR = i=1

..................................................................................................(2-46)

Ket : n = jumlah periode MR


Out Of Control Test: Parameter-parameter dalam Out Of Control Test, adalah (Biegel, 1992, hal 66 & 68):
MR
UCL
= + 2,66
MR
LCL
= - 2,66
MR
MR
REGION A
= 2/3 ( 2,66
) = 1,77
MR
MR
REGION B
= 2/3 (2,66
) = 0,89
REGION C
= CENTER LINE
=0

Gambar 2. 7 Kriteria Tak Terkendali (Biegel, 1992, hal 67)

Data out of control jika:


a Dari 3 titik berurutan terdapat dua titik atau lebih dalam satu daerah A.
PT. BESTON BERATER

43

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

b
c

Dari 5 titik berurutan terdapat empat titik atau lebih dalam satu daerah B.
Dari 8 titik berurutan terdapat dalam salah satu sisi garis tengah.

2.4

Teori Lokasi Dalam Pemilihan Tempat Dalam Usaha


Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah perusahaan beroperasi.
Perencanaan fasilitas mempunyai subjek yang luas dan dapat diterapkan dalam berbagai jenis bidang, misalnya
untuk perencanaan suatu produk baru, perkantoran, penambahan bagian pada suatu rumah sakit, atau perluasan ruang
tunggu di suatu pelabuhan udara. Perencanaan ini menentukan bagaimana suatu aset tetap perusahaan digunakan
secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan. Bagi suatu perusahaan manufaktur, perencanaan fasilitas termasuk
menentukan bagaimana fasilitas pabrik digunakan secara efektif dan efisien dalam menunjang produksi.
Terdapat empat metode yang sering digunakan dalam pemilihan suatu lokasi perusahaan, yaitu:
1. Factor Rating
Factor rating adalah suatu pendekatan umum yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan
berbagai alternatif lokasi. Factor rating memberikan suatu landasan rasional dalam menganalisis dengan cara
memberikan bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi. Selain faktorfaktor yang bersifat kuantitatif (seperti kapasitas, biaya dan jarak) dapat pula dianalisis faktor-faktor yang
bersifat kualitatif (seperti tersedianya fasilitas jasa umum, sikap masyarakat, atau sarana sosial). Faktor
kualitatif ini dikuantifikasi untuk memudahkan penilaian. Dengan menggunakan pendekatan total nilai
tertimbang (weighted score), dapat diketahui lokasi yang paling memenuhi keinginan.
Prosedur penyusunan factor rating sebagai berikut.
a. Tentukan faktor-faktor yang relevan (seperti lokasi pasar, bahan baku dan sumber air). Semua faktor
yang relevan harus diikutsertakan dalam analisis meskipun kemungkinan memiliki nilai yang sama
untuk berbagai alternatif yang sedang dibandingkan.
b. Berikan bobot kepada setiap faktor yang menunjukkan tingkat kepentingannya terhadap faktor-faktor
lain. Jumlah bobot untuk semua faktor sebesar 1 atau 100%.
c. Tentukan skala penilaian terhadap semua faktor, misalnya 1 sampai dengan 10 atau 1 sampai dengan
100.
d. Berikan nilai pada setiap alternatif lokasi. Lokasi yang terbaik harus diberi nilai maksimal, sedangkan
alternaif lokasi lainnya mendapat nilai yang proporsional dibandingkan dengan alternatif terbaik tadi.
e. Kalikan bobot dengan nilai untuk setiap faktor, dan jumlahkan untuk setiap alternatif lokasi.
f. Pilih lokasi dengan total nilai tertimbang yang terbesar.
Untuk menghindari terjadinya pemberian nilai yang bias karena masuknya faktor-faktor subjektif dalam
penilaian, analis dituntut untuk melakukannya seobjektif mungkin dengan menggunakan data kuantitatif. Selain itu,
penilaian sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu orang dan hasilnya dirata-ratakan.

PT. BESTON BERATER

44

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

2. Analisis Break Even


Metode analisis break even menenkankan pada faktor biaya dalam memilih suatu lokasi, yaitu dengan
membandingkan total biaya produksi dari berbagai alternatif lokasi. Lokasi dengan total biaya produksi
terendah untuk suatu volume produksi tertentu merupakan lokasi yang dipilih. Analisis dapat dilakukan secara
numerikal ataupun grafik. Biasanya pendekatan grafik akan memberikan gambaran yang lebih jelas.
Metode ini menggunakan asumsi sebagai berikut. Biaya tetap dianggap konstan untuk suatu jarak tingkat
volume tertentu, biaya variabel dianggap linier, tingkat produksi yang dikehendaki diketahui, dan berlaku
untuk satu jenis produk.
Pendekatan dari analisis volume-biaya secara umum sebagai berikut:
a. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap alternatif.
b. Plot garis biaya untuk setiap alternatif pada grafik yang sama.
c. Pilih alternatif lokasi yang mempunyai total biaya terendah untuk tingkat volume produksi yang
dikehendaki.
3. Pendekatan Center of Gravity
Pemilihan lokasi berdasarkan pendekatan pusat graviti (center of gravity approach) sering kali digunakan
untuk memilih sebuah lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah
ada. Misalnya, digunakan oleh perusahaan yang akan memilih sebuah lokasi untuk gudang atau pusat distribusi
sebagai tempat untuk memasok barang kepada beberapa agen di suatu area tertentu.
Pendekatan ini dimulai dengan membuat suatu peta berskala dari tempat-tempat yang akan dituju dengan
memilih suatu titik sembarang sebagai titik pusat koordinat. Jarak dari satu tempat ke tempat lain diasumsikan
berupa garis lurus, dan biaya distribusi per unit barang per kilometer dianggap sama. Pendekatan seperti ini
memberikan pilihan lokasi yang tersentral, terutama dari segi transportasi. Kelemahan metode ini intinya pada
perhitungan jarak yang dianggap sebagai garis lurus dan keadaan jalan yang dianggap sama kondisinya, serta
lokasi yang dipilih belum tentu secara geologis bisa dipenuhi, misalnya berada di tengah laut, di daerah militer,
atau di suatu lokasi yang tidak fisibel. Meskipun demikian, metode ini memberikan suatu informasi tentang
letak yang dianggap terbaik dari suatu kasus alternatif lokasi.
4. Metode Transportasi
Metode transportasi merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang dapat digunakan dalam memilih
suatu lokasi perusahaan. Pada prinsipnya, metode ini mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan
memperhitungkan pemenuhan permintaan dan penawaran dengan biaya transportasi yang terendah
Faktor-faktor yang mempengaruhi atau perlu diperhitungkan dalam menentukan lokasi industri dinamakan
faktor lokasi, yaitu sebagai berikut:
1. Bahan mentah, merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan industri, sehingga harus selalu tersedia dalam
jumlah besar demi kelancaran produksi.
2. Modal, peranannya sangat penting untuk kelancaran kegiatan produksi, baik dalam pengadaan bahan mentah,
upah kerja dan biaya produksi lainnya.
3. Tenaga kerja, merupakan tulang punggung kelancaran proses produksi, baik jumlah maupun keahliannya.
4. Sumber energi, kegiatan industri memerlukan sumber energi, baik berupa energi listrik, BBM dan gas.

PT. BESTON BERATER

45

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

5. Transportasi dan komunikasi, lokasi industri harus dekat dengan prasarana dan sarana angkutan atau
perhubungan dan komunikasi, seperti jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan untuk memudahkan
pengangkutan hasil industri dan bahan mentah, serta telepon untuk memudahkan arus informasi.
Pemasaran, lokasi industri harus menjangkau konsumen sedekat mungkin agar hasil produksi mudah dipasarkan.
6. Teknologi, penggunaan teknologi yang kurang tepat guna dapat menghambat jalannya suatu kegiatan
industri.
7. Peraturan, peraturan atau perundang-undangan sangat penting demi menjamin kepastian berusaha dan
kelangsungan industri. seperti peraturan tata ruang, fungsi wilayah, UMR, perijinan, sistem perpajakan dan
sebagainya.
8. Lingkungan, faktor lingkungan yang kurang kondusif selain menghambat kegiatan industri juga kurang
menjamin keberadaannya. Misalnya keamanan, jarak ke lokasi pemukiman, polusi atau pencemaran, dan
sebagainya.
9. Iklim dan sumber air, menentukan kegiatan industri, artinya keadaan iklim dan ketersediaan sumber air
jangan sampai menghambat kegiatan produksi.

PT. BESTON BERATER

46

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

BAB III
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL
3.1

Alur Pengolahan Data


Alur pengolahan data digambarkan dengan menggunakan flowchart / langkah-langkah dari aplikasi yang
dibuat. Alur pemecahan masalah ditunjukkan pada Gambar 3.1.

PT. BESTON BERATER

47

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Gambar 3.1 Flowchart Alur Pengolahan Data

PT. BESTON BERATER

48

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Uraian alur pengolahan data ini menjelaskan dari setiap proses yang ada pada kerangka pemecahan masalah.

Mulai
Input: 1. Data Penduduk Kabupaten Bandung
2. Struktur Organisasi dan Job Desc
Plotting Data
Melakukan plotting data berdasarkan data demand aktual hasil konversi jumlah penduduk berusia 0-14 tahun
di Kab. Bandung
Menentukan Metode Peramalan
Dari hasil plotting data didapatkan data berpola trend, metode yang digunakan untuk meramalkan pola data
berbentuk trend adalah DES-Holt, DES-Brown dan DMA
Melakukan Peramalan
Melakukan peramalan DES-Holt, DES-Brown dan DMA dengan menggunakan Software QS. 3
Perbandingan Error
Melakukan perbandingan error dan Moving Range Test terhadap metode peramalan yang terpilih
Menentukan faktor-faktor pertimbangan
Menentukan faktor-faktor pertibangan untuk menentukan lokasi
Melakukan penentuan lokasi pabrik dengan metode Rating Factor
Menentukan lokasi pabrik dengan metode Rating Factor
Output: 1. Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan
2 Hasil peramalan untuk produksi mainan kayu Kereta Api Logistik untuk 7 Periode
3

kedepan
Lokasi Pabrik di Kecamatan Cileunyi

Selesai

3.2

Aspek Manajemen Organisasi


Aspek manajemen dan organisasi merupakan tahapan awal dari pembuatan / perencanaan tata letak fasilitas
pabrik yang meliputi tahapan penentuan badan hokum dari perusahaan, pembuatan struktur organisasi, penguraian
job description, pendeskripsian perkembangan perusahaan dan rencana perkembangan perusahaan serta penentuan
jumlah setiap personil untuk setiap divisi.
3.2.1

Struktur Organisasi dan Job Description untuk PT Kereta Api Logistik

PT. BESTON BERATER

49

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Gambar 3.1 Gambar Struktur Organisasi

PT. BESTON BERATER

50

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.1 Tabel Job Description Direktur Utama

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DU
Nama Jabatan
: Direktur Utama
Departemen/Divisi
: Atasan
:Bawahan
: Direktur Financial & SDM, Direktur Research & Development,
Direktur Produksi, dan Direktur HRD
VII.
Ikhtisar Jabatan
Direktur utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Dewan Direksi /
Board of Director (BOD). Direktur juga merupakan jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan
yang bertanggungjawab mengatur perusahaan secara keseluruhan.
VIII.

Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Komisaris
Hubungan kedalam secara horizontal : Dewan Direksi
Hubungan keluar
: Pemegang Saham dan Pemerintah
IX.
Rincian Tugas Jabatan
8. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
9. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
10. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan
kekayaan perusahaan.
11. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari
langganan.
12. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
13. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur
Utama.
14. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan
kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat
dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian
PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.
Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT
sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT
serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan
atas kerugian PT.

PT. BESTON BERATER

51

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.2 Tabel Job Description Direktur Research & Development

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DRD
Nama Jabatan
: Direktur Research & Development
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer Pengembangan Produk & Manajer Information
Technology
VII.
Ikhtisar Jabatan
Direktur Research and Development adalah orang yang dihubungi apabila pihak luar hendak
melakukan kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk
aktivitas riset dan pengembangan perusahaan.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, Direktur Produksi, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengawasi kinerja dari manajer divisi pengemabangan produk dan IT
5. Menyampaikan laporan atas kinerja atau perkembangan dari divisi pengemabangan
produk dan IT
6. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
7. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
8. Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan
pengembangan .
9. Memantau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi pengembangan produk dan IT.

PT. BESTON BERATER

52

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.3 Tabel Job Description Research &Development Manager

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPP
Nama Jabatan
: Manajer Pengembangan Produk
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Research & Development
Bawahan
: Supervisor Pengembangan Produk
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer pengembangan produk adalah orang yang bertanggung jawab serangkaian aktivitas
yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang. Manajer pengembangan produk juga
bertanggung jawab atas aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Research & Development
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Information Technology
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengawasi kinerja dari manajer divisi pengemabangan produk dan IT
5. Menyampaikan laporan atas kinerja atau perkembangan dari divisi pengemabangan
produk dan IT
6. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
10. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
11. Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan
pengembangan .
12. Memantau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi pengembangan produk dan IT.

PT. BESTON BERATER

53

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.4 Tabel Job Description Manager Information Technology

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MIT
Nama Jabatan
: Manajer Information Technology
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Research & Development
Bawahan
: Staff Information Technology
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer information technology adalah orang yang bertanggung jawab atas serangkaian
aktivitas yang dilakukan oleh divisi information technology. Manajer information technology juga
bertanggung jawab atas aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Research & Development
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Pengembangan Produk
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem komputer
5. Menyampaikan laporan atas kinerja divisi information technology
6. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Menyiapkan dan mengelola anggaran operasional yang terkait dengan IT
5. Mampu untuk mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi yang sejalan dengan
tujuan organisasi.
6. Berkonsultasi dengan user, manajemen, vendor, dan teknisi untuk melakukan akses
komputerisasi sesuai kebutuhan dan persyaratannya.

PT. BESTON BERATER

54

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.5 Tabel Job Description Direktur Marketing

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DM
Nama Jabatan
: Direktur Marketing
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer Advertising, Manajer Market Research, Manajer Customer
Service, dan Manajer Sales
VII.
Ikhtisar Jabatan
Direktur pemasaran adalah orang yang bertanggung jawab untuk operasi pemasaran secara
keseluruhan organisasi atau bisnis. itu memerlukan bukan hanya memiliki keterampilan dalam
aspek kreatif periklanan, tetapi juga memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk merencanakan
anggaran dengan tepat.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, Direktur Produksi, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Melakukan koordinasi strategis antar Direktorat
5. Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam maupun dari
luar negeri untuk menjalankan strategi Pemasaran
6. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut Pemasaran
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh Divisi Direktorat Pemasaran
5. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam memutuskan hal-hal yang
berkaitan dengan Pemasaran
6. Meninjau usulan RKAP dari seluruh Divisi di Direktorat Pemasaran dan mengajukannya
di dalam rapat Direksi dan rapat Komisaris

PT. BESTON BERATER

55

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.6 Tabel Job Description Manager Advertising

V. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MAD
Nama Jabatan
: Manajer Advertising
Departemen/Divisi
: Umum
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Advertising Supervisor
VI.
Ikhtisar Jabatan
Manajer Advertising adalah seseorang yang bekerja untuk mempromosikan produk
perusahaan atau jasa. Manajer advertising bekerja di beragam jenis industry dan bekerja bersamasama dengan departemen pemasaran untuk membantu perusahaan menghasikan pendapatan.
VII.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Market Research, Manajer Customer
Service, dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IV. Rincian Tugas Jabatan
4. Merancang iklan, kampanye, dan umumnya hanya menyoroti atribut perusahaan
mereka yang terbaik
5. Mengikuti dan menganalisa apa yang orang lain lakukan, sebuah upaya untuk membuat
kampanye yang mereka lakukan saat ini dapat menjadi tren.
6. Sebagai pengendali seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
VIII. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Mengawasi kampanye perusahaan atau klien mereka untuk mempromosikan diri
melalui segala sesuatu.
5. Memberikan citra positif kepada apa yang ditawarkan oleh perusahaan mereka
6. Membuat bagaimana perusahaan mereka dapat mengungguli kompetensi

PT. BESTON BERATER

56

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.7 Tabel Job Description Manager Market Research

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MMR
Nama Jabatan
: Manajer Market Research
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Supervisor Market Research
VII.
Ikhtisar Jabatan
VIII.

Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Customer Service,
dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
3. Meminta perusahaan lain melakukan kajian pemasaran secara formal mengenai masalah
dan peluang tertentu
4. Meminta survei pasar, pengujian preferensi (kelebihsukaan) produk, ramalan permintaan
menurut wilayah, atau evaluasi terhadap iklan.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
2.
Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan ketentuan perusahaan
yang berlaku.
4.
Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
5.
Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan

PT. BESTON BERATER

57

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.8 Tabel Job Description Manager Customer Service

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MCS
Nama Jabatan
: Manajer Customer Service
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Supervisor Customer Service
VII.
Ikhtisar Jabatan
Customer service adalah pelayanan yang disediakan oleh suatu perusahaan untuk melayani
kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan yang biasanya meliputi penerimaan
order/pesanan barang, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan
penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
yang bersangkutan
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Market Research,
dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengatur tim kepuasan pelanggan yang efektif.
5. Berkomunikasi secara sopan melalui telepon dan email dengan pelanggan untuk
menyelesaikan masalah dan memberikan saran.
6. Memberikan laporan dan statistik untuk manajer lain
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Memastikan bahwa tim memiliki sumberdaya yang memadai dan terlatih.
5. Memastikan semua pertanyaan dan permintaan pelanggan direspon secara tepat waktu.
6. Memastikan semua keluhan ditangani sesuai dengan pedoman perusahaan dan
diselesaikan sesegera mungkin.

PT. BESTON BERATER

58

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.9 Tabel Job Description Sales Manager

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MS
Nama Jabatan
: Sales Manager
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Supervisor Sales
VII.
Ikhtisar Jabatan
Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi
sistem kerja sales di cabang, dealers dan grosir, inventory stock, piutang serta strategi marketing
yang akurat dan efektif untuk mencapai target sales perusahaan
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Maketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Market Research,
Manajer Customer Service
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Merencanakan implementasi strategi sales perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis
perusahaan
5. Melakukan riset dan survey terhadap pasar serta analisa produk untuk pengembangan
produk dan penentuan harga (pricing)
6. Mengevaluasi dan menganalisa pasar secara periodik untuk memberikan masukan dalam
penyusunan strategi merketing yang tepat dan efektif
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
3. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas sales di cabang-cabang, dealers
dan grosir secara berkala untuk memastikan pemenuhan pencapaian target yang telah
ditetapkan
4. Berkoordinasi dengan cabang untuk implementasi strategi pemasaran dan pencapaian
target
5. Memonitor inventory stock di setiap cabang secara berkala sesuai kebutuhan pasar di
setiap area cabang dan sesuai kapasitas cabang

PT. BESTON BERATER

59

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.10 Tabel Job Description Direktur Produksi

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DP
Nama Jabatan
: Direktur Produksi
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer PPIC, Manajer Quality Control, Manajer Distribusi,
Manajer Purchasing, Manajer Penanganan Supplier
VII.
Ikhtisar Jabatan
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan
secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi,
tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat inovasi terhadap produk
dengan selera dan spesifikasi pelanggan
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Menyusun program jangka pendek dan jangka panjang produk perusahaan Menyiapkan
bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.
5. Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku menjadi produk jadi yang
siap untuk dipasarkan.
6. Melakukan pengevaluasian apakah barang hasil produksi perusahaan sudah sesuai
dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan konsumen.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi
5. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi
6. Mengantisipasi permasalahan strategis

PT. BESTON BERATER

60

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.11 Tabel Job Description Manajer PPIC

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPP
Nama Jabatan
: Manajer PPIC
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Supervisor PPIC
VII. Ikhtisar Jabatan
Manajer PPIC memiliki fungsi planning dalam perusahaan (manufacture)
dijalankan oleh orang yang memduduki jabatan sebagai staff PPIC
(Production Planning and Inventory Control). Disamping memiliki fungsi
production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen
Inventory.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Quality Control, Manajer Distribusi,
Manajer Purchasing, Manajer Penanganan Supplier
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Menganalisa spesifikasi proses produksi dan data kapasitas untuk menentukan alokasi
kapasitas produksi
5. Menetapkan & mendistribusikan jadwal produksi dan operasi lainnya
6. Membuat laporan PPIC secara periodik sesuai kebutuhan perusahaan atau permintaan
management untuk dilaporkan kepada direktur produksi.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Menetapkan atau merevisi alokasi kapasitas produksi dan jadwal produksi
5. Memberi teguran atau peringatan secara lisan dan tertulis kepada setiap personel
di bawahnya.
6. Memastikan pencapaian Sasaran Mutu PPIC

PT. BESTON BERATER

61

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.12 Tabel Job Description Manajer Quality Control

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MQC
Nama Jabatan
: Manajer Quality Control
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Supervisor Quality Control
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer quality control adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan
mengendalikan mutu dari bahan baku, proses sampai barang jadi.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer PPIC, Manajer Distribusi, Manajer
Purchasing, Manajer Penanganan Supplier, Manajer
Produksi
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk
2. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan
keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
3. Membuat laporan berkala dan laporan-laporan lain yang diminta oleh atasan atau
bagian-bagian lain
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan
2. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya
3. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk
dari sebuah perusahaan.

PT. BESTON BERATER

62

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.13 Tabel Job Description Direktur Financial & SDM

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DFSDM
Nama Jabatan
: Direktur Financial & SDM
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer Perpajakan, Manajer
Audit
VII.
Ikhtisar Jabatan
Bagian struktur organisasi perusahaan yang satu ini mempunyai tanggung jawab terhadap
keuangan untuk operasional perusahaan. Tugasnya adalah mengatur menejemen keuangan mulai
dari belanja rutin untuk proses produksi dan keperluan perusahaan yang lain.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer
Perpajakan, Manajer Audit
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban
pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.
5. Membangun sinergi dan berusaha mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan
seluruh usaha perusahaan.
6. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari
pengembangan HR.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Menilai dan mengukur kinerja pegawai, memberikan sanksi kepada pegawai yang
melanggar aturan perusahaan, memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada
direktur utama.
5. Mengarahkan penanggulanan berbagai jenis risiko financial (financial risk management)
dan masalah yang terjadi pada sumber daya manusia yang dihadapi perusahaan.
6. Mengkoordinasi aktifitas sinergi antar divisi HRD, akuntansi, perpajakan dan audit
untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.

PT. BESTON BERATER

63

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.14 Tabel Job Description Manajer HRD

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MHRD
Nama Jabatan
: Manajer HRD
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Direktur Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor HRD
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer HRD atau Human Resources Development, adalah orang yang bertanggung jawab
atas pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan, dimulai dari tugas perencanaan yang
sering disebut HR Planning, perekrutan yang sering disebut Recruitment & Selection,
pengembangan yang sering disebut Training & Development, Pengelolaan Kinerja yang sering
disebut Performance Management, penggajian yang sering disebut Compensation & Benefit dan
membina hubungan kerja yang sering disebut dengan istilah Industrial Relation atau hubungan
Industrial
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Akuntansi, Manajer Perpajakan, Manajer
Audit
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
5. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan
secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil
kegiatan.
6. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien
7. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan
sesuain dengan standard perusahaan.
8. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap
perlu.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
3. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan
gaji, bonus dan tunjangan.
4. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan
menjaga citra perusahaan.

PT. BESTON BERATER

64

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.15 Tabel Job Description Manajer Akuntansi

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MAK
Nama Jabatan
: Manajer Akuntansi
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Direktur Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Akuntansi
VII.
Ikhtisar Jabatan
VIII.

Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Perpajakan, Manajer
Audit
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
5. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
6. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen
perusahaan.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan
arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun
akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi.
5. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
6. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, dan
Sistem Informasi Keuangan.

PT. BESTON BERATER

65

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.16 Tabel Job Description Manajer Perpajakan

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPJK
Nama Jabatan
: Manajer Perpajakan
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Direktur Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Perpajakan
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer perpajakan bertugas untuk menciptakan dan menjalankan suatu sistem internal
informasi perpajakan yang efektif dan efisien untuk menciptakan kualitas dokumen dan pelaporan
perpajakan yang auditable.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer Audit
Hubungan keluar
: Pemerintah
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Melakukan perencanaan pajak
5. Melakukan pelaksanaan kewajiban perpajakan
6. Melakukan pengendalian pajak
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
3. Mengetahui jalannya kegiatan usaha perusahaan dan mengidentifikasi setiap kelemahan
yang ada.
4. Melakukan suatu pendekatan yang sistematis dan komprehensif untuk memenuhi
kewajiban kepatuhan perpajakan.

PT. BESTON BERATER

66

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.17 Tabel Job Description Manajer Audit

VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MADT
Nama Jabatan
: Manajer Audit
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Direktur Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Audit
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer audit adalah orang yang bertanggung jawab atas pemeriksaan / audit internal untuk
laporan keuangan kantor cabang dan depo serta pemeriksaan terhadap Sistem Prosedur yang
diterapkan minimal 2 kali dalam setahun.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer
Perpajakan
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengembangkan dan melaksanakan program audit yang komprehensif untuk evaluasi
pengendalian manajemen atas seluruh aktivitas organisasi.
5. Melaksanakan pengujian khusus atas permintaan manajemen,termasuk reviu terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi.
6. Merekomendasikan perbaikan atas pengendalian manajemen yang dirancang untuk
mengamankan sumber-sumber, meningkatkan pertumbuhan organisasi, memastikan
ketaatan terhadap undang- undang dan peraturan pemerintah.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Manajer Audit mempunyai wewenang secara luas, untuk mengarahkan program yang
komprehensif dari fungsi audit intern dalam organisasi.
5. Manajer audit memiliki akses yang penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap seluruh
fungsi, catatan, kekayaan, serta personil organisasi.
6. Mengatasi kebijakan audit, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan fungsi teknis dan
fungsi administrasi organisasi audit.

PT. BESTON BERATER

67

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.18 Tabel Job Description Manajer Distribusi

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MD
Nama Jabatan
: Manajer Distribusi
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Staff Distribusi
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer distribusi adalah orang yang bertanggung jawab atas penyaluran barang dari
produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran
distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Quality Control, Manajer PPIC, Manajer
Purchasing, Manajer Penanganan Supplier, Manajer
Produksi
Hubungan keluar
: Agen, Distributor
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Bertugas merencanakan dan mempersiapkan setiap hal yang berhubungan dengan
distribusi produk
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab langsung kepada manajer pemasaran sehubungan dengan pekerjaan
pada bagian distribusi yaitu pengiriman order kepada pelanggan.

PT. BESTON BERATER

68

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.19 Tabel Job Description Manajer Purchasing

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPC
Nama Jabatan
: Manajer Purchasing
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Supervisor Purchasing
II. Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan kegiatan kesekretariatan dalam rangka membantu direktur dalam mencapai
tujuan dan sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan
mengoptimalkan sumber-sumber daya yang ada secara profesional dan menguntungkan
perusahaan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Quality Control, Manajer PPIC, Manajer
Distribusi, Manajer Penanganan Supplier, Manajer
Produksi
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Menerima dan mereview surat permintaan barang dari seluruh bagian baik yang harian
maupun yang bulanan Supervisor.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau
kebutuhan.
3. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan
pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan
seleksi supplier
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Mengawasi setiap order pembelian dan jadwal pengirimannya.
2. Menetapkan kebijakan dalam pembelian
3. Bertanggung jawab langsung kepada direktur produksi

PT. BESTON BERATER

69

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.20 Tabel Job Description Manajer Penanganan Supplier

I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPS
Nama Jabatan
: Manajer Penanganan Supplier
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Supervisor Penanganan Supplier
II. Ikhtisar Jabatan
Orang yang bertanggung jawab untuk dalam hal penanganan supplier untuk nantinya akan
dilaporkan ke bagian direktur produksi.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Quality Control, Manajer PPIC, Manajer
Distribusi, Manajer Purchasing, Manajer Produksi
Hubungan keluar
: Supplier
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Memantau aktivitas yang dilakukan oleh divisi penanganan supplier
2. Menerima laporan pertanggung jawaban dari bagian penanganan supplier
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Melaporkan hasil kerja kayawan kepada direktur produksi

3.2.2

Penentuan Jumlah Personil untuk Setiap Divisi untuk PT. Kereta Api Logistik
Penentuan jumlah personil untuk setiap divisi dibutuhkan untuk mengetahui berapa orang yang dibutuhkan
dalam suatu perusahaan dan berapa luas ruangan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan produksi perusahaan
tersebut. Berikut merupakan penentuan personil yang dibutuhkan oleh perusahaan PT. Beston Berater yang
ditunjukkan pada Tabel 3.21.
Tabel 3.21 Jumlah Personil

Bagian

Jabatan

Direksi
Research &
Development

Direktur Utama
Manajer

Marketing
Produksi
Fiancial & SDM

Karyawan
Manajer
Karyawan
Manajer
Manajer
Karyawan

OB
Jumlah

Jumlah
Personil
1
1

6
5

6
4

3
1
4
1
1
5
3
20

6
5
8
5
5
10
3

6
4
8
4
4
10
3
Jumlah

Luas
(m2)
36
20
36
20
64
20
20
100
9
325

Tabel 3.22 Jumlah Mesin dan Operator

Nama Mesin

Jumlah Mesin

Jumlah Operator/Pegawai

PT. BESTON BERATER

70

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Rack
Spray Booth
Oven
Bench I
Bench II
Bench III
Mesin Circ Saw
Mesin Disc. Sand
Mesin Drill Press
Mesin Jointer
Mesin Cut Of Saw
Planner
Jumlah

4
8
8
7
3
3
7
8
7
6
4
5
70

4
8
8
7
3
3
7
8
7
6
4
5
70

Dari tabel diatas menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja di seluruh bagian adalah 90 orang.

PT. BESTON BERATER

71

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

3.3

Aspek Pemasaran

3.3.1

Penentuan Pasar
Secara topografi, sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung adalah pegunungan. Di antara puncakpuncaknya adalah: Sebelah utara terdapat Gunung Bukittunggul (2.200 m), Gunung Tangkubanperahu (2.076 m) di
perbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. (keduanya kini termasuk dalam wilayah Kabupaten Bandung Barat).
Sedangkan di selatan terdapat Gunung Patuha (2.334 m), Gunung Malabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan
(2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), kedua-duanya di perbatasan dengan Kabupaten Garut.

Gambar 3.1 Peta Geografis Kabupaten Bandung

Batas-batas wilayah administrasi yang mengelilingi wilayah Kabupaten Bandung adalah:


Utara
Selatan
Barat
Timur

Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang
Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Garut

PT. BESTON BERATER

72

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Gambar 3.2 Grafik Kepadatan Penduduk Kabupaten Bandung


Tabel 3.23 Kepadatan penduduk kabupaten bandung

PT. Kereta Api Logistik memproduksi produk mainan kereta api logistik maka penargetan pemasaran utnuk
PT Kereta Api Logistik ini adalah untuk anak umur 0-14 tahun dengan alasan bagi anak laki-laki biasanya lebih
PT. BESTON BERATER

73

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

menyukai mainan yang berjenis transportasi untuk anak berusia 0-8 tahun. Sedangkan untuk anak laki-laki usia 8-14
tahun mereka lebih memilih menjadikannya sebagai sebuah koleksi. Dari Badan Pusat Statistika Kabupaten Bandung
diketahui bahwa populasi anak berusia 0 sampai 14 tahun pada tahun 2008 sebanyak 927.594 jiwa, 2009 sebanyak
903.756 jiwa, 2010 sebanyak 1.002.197 jiwa, tahun 2011 sebanyak 1.004.725 jiwa, tahun 2012 sebanyak 998.622
jiwa dan tahun 2013 sebanyak 1.000.072 jiwa dan 2014 sebanyak 959.649 jiwa.
Tabel 3.24 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2008 dan 2009

PT. BESTON BERATER

74

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Tabel 3.25 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2010

PT. BESTON BERATER

75

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.26 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2011

PT. BESTON BERATER

76

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.27 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2012

PT. BESTON BERATER

77

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.28 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2013

Berdasarkan data yang di peroleh dari badan pusat statistik maka dapat ditentukan pangsa pasar untuk daerah
Kabupaten Bandung. Adapun cara pemasarannya dengan cara melakukan riset ke pasar-pasar terdekat, membuat
brosur dan membuka pameran di pusat pembelanjaan yang ramai anak-anak hingga sekolah TK dan SD. Perusahaan
menetapkan market share sebesar 30% dari populasi yang ada.

PT. BESTON BERATER

78

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

3.3.2

Peramalan
Berdasarkan data yang telah diperoleh oleh PT. Beston Berater mengenai data populasi anak berusia 0-14
tahun selama 7 periode (tahun) mulai dari tahun 2008-2013 yang akan digunakan untuk melakukan peramalan
terhadap permintaan tahun-tahun berikutnya.
Tabel 3.29 Data Demand 5 Periode

Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Demand
927,594
903,756
1,002,197
1,004,725
998,622
1,000,072
959,649

Sebelum memilih metode peramalan, dilakukan plotting terlebih dahulu untuk menentukan metode mana
yang akan digunakan. Plot data demand aktual dari 7 periode dapat dilihat sebagai berikut :

Demand
1020000
1000000
980000
960000
940000
920000
900000
880000

Gambar 3.3 Plotting Data

Dari hasil plotting data dapat diketahui bahwa pola datanya adalah pola data Trend. Metode peramalan yang
cocok diterapkan untuk pola data ini adalah rata-rata bergerak linier (DMA), pemulusan eksponensial linier (DESHolt), dan pemulusan eksponensial kuadrat (DES-Brown). Hasil perhitungan data peramalan menggunakan ketiga
metode peramalan untuk 7 tahun ke depan dapat dilihat pada perhitungan peramalan menggunakan software win QS
3 berikut ini

PT. BESTON BERATER

79

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.30 Hasil Peramalan dengan Metode DES-Holt

Tabel 3.31 Hasil Peramalan dengan Metode DES-Brown

PT. BESTON BERATER

80

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Tabel 3.32 Hasil Peramalan dengan Metode DMA

Dari ketiga hasil peramalan tersebut, masing-masing nilai error-nya dibandingkan dan dipilih yang paling
kecil. Hasil MAD terkecil ialah metode DES Brown dengan nilai 28793.07. MSD terkecil ialah DES-Brown dengan
nilai 1.9900. Maka metode yang terpilih adalah metode DES-Brown. Setelah dilakukan pengujian kesalahan ramalan,
metode peramalan terpilih diuji Moving Range-nya. Pengujian Moving Range dapat dilihat pada tabel 3.33.
Tabel 3.33 Moving Range Test

Periode
1
2
3
4
5
6
7
8

Data
aktual
927,549
903,756
1,002,197
1,004,725
998,622
1,000,072
959,649

Ramalan

927,594
903746.8
1002235
1,004,726
998,620
1,000,073
959,633.5
0

Xt-Ft

MR

|MR|

-6,104
1,452
-40,424

7,556
-41,876

7556.4
41876.4

PT. BESTON BERATER

81

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Lanjutan Tabel 3.33 Moving Range Test

Periode

Data
aktual

9
10

Xt-Ft

MR

|MR|

959,618
959,633.5
0
959,618
959,633.5
0
959,618
959,633.5
0
JUMLAH

11
12
13
14

MR
UCL (+)
CL
UCL (-)
Reg A
Reg A
Reg B
Reg B

Ramalan

= 22.218
= + 2.66 MR
=0
= - 2.66 MR
= + 1.77 MR
= - 1.77 MR
= + 0.89 MR
= - 0.89 MR

49432.8

= 59,099.88
= -59,099.88
= 39,325.86
= -39,325.86
= 19,774.02
= -19,774.02

Grafik dari uji moving range yang telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Moving range Test


120,000
100,000
80,000
60,000
Xt-Ft
40,000

UCL

RA

RB

CL

RB

RA

LCL

20,000
0
-20,000

-40,000
-60,000
-80,000

Gambar 3.4 Grafik Moving Range Test

PT. BESTON BERATER

82

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

DES-Brown
1,200,000
1,000,000
800,000

Data aktual

Ramalan

600,000
400,000
200,000
0

Gambar 3.5 Peramalan Double Moving Average

Berdasarkan hasil peramalan untuk 7 periode kedepan, menggunakan metode DES-Brown sehingga
didapatkan demand sebesar 959,634 unit untuk periode 8,10,12 dan 14 sementara untuk periode 9,11,13 didapatkan demand
sebesar 959,618 unit. Pembuatan produk tidak sepenuhnya dibuat sejumlah hasil peramalan karena banyak resiko yang
dapat ditimbulkan. Dengan memperhatikan pangsa pasar sebesar 30% maka didapatkan jumlah unit yang harus
diproduksi untuk tahun 2016, 2018, 2020, dan 2022 ialah sebanyak 287,886 unit serta untuk tahun 2017, 2019 dan
2021 sebanyak 287,891 unit.
3.3.3

Pemilihan Lokasi Pabrik


Menentukan lokasi pabrik dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut:
1. Metode kuantitatif: adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu daerah untuk pabrik sehubungan
dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan
keadaan daerah satu dengan daerah lain.
2. Metode kualitatif: adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang berbeda dapat menciptakan
hubungan antara biaya dan volume produksi yang berlaku bagi masing-masing lokasi.
3. Metode transportasi: adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut pengiriman barang,
dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Alasan utama yang ada pada tiap perusahaan adalah memasok kebutuhan atau melayani permintaan
seekonomis mungkin. Dalam rangka memasok kebutuhan atau jasa ini, perusahaan harus memenuhi tiga kebutuhan
dasar:
a. Pengumpulan bahan yang dibutuhkan pada lokasi
b. Pemrosesan bahan menjadi pabrik
c. Menyalurkan produk ke pasaran
Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam menentukan lokasi industri dinamakan faktor lokasi, yaitu
sebagai berikut: Bahan mentah, Modal, Tenaga kerja, Sumber energi, Transportasi dan komunikasi, Pemasaran,
Teknologi, Peraturan, Lingkungan, serta Iklim dan sumber air. Penentuan lokasi pabrik yang akan diterapkan oleh
PT. Kereta Api Logistik dibuat berdasarkan metode Rating Factor. Terdapat 31 kecamatan yang di Kabupaten
Bandung yang akan dijadikan sebagai lokasi pabrik PT Kereta Api Logistik dan penilaian lokasi-lokasi tersebut
berdasarkan faktor perluasan, transportasi, tenaga kerja, listrik, air dan pasar.
PT. Beston Berater mengambil 6 Faktor yang digunakan dalam mengukur/ menilai sebagai parameter
penentuan lokasi pabrik di wilayah Kabupaten Bandung yaitu Luas Wilayah digunakan sebagai Perluasan, Jumlah
PT. BESTON BERATER

83

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Penduduk Usia 15-64 Tahun sebagai Tenaga Kerja, Jalur Transpoertasi sebagai faktor Transportasi, Penyedia Sarana
Listrik dan Air sebagai Faktor Listrik dan Air, dengan Permintaan Pasar sebagai Faktor Pasar. Asumsi faktor-faktor
yang dipertimbangkan dijabarkan sebagai berikut dengan total penilaian 100%:
Luas Wilayah digunakan sebagai Perluasan bernilai 15%
Faktor perluasan memperhatikan Luas Wilayah di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung
Sarana/Akses Jalur Transportasi sebagai Faktor Transportasi bernilai 25%
Jalur transportasi merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan dalam menetukan lokasi pabrik
karena akan sangat berpengaruh pada besar kecilnya ongkos transportasi yang dibutuhkan untuk proses produksi
dan distribusi
Penyedia Sarana Listrik dan Aie sebagai Faktor Listrik dan Air bernilai 10%
Dalam menentukan lokasi pabrik perlu diperhatikan juga sarana listrik dan air dari suatu kecamatan di wilayah
kabupaten Bandung.
Jumlah Penduduk Usia 15-64 Tahun sebagai Tenaga Kerja bernilai 20%
Sumber Daya Manusia atau Tenaka Kerja juga merupakan faktor yang perlu diperhatikan demi berlangsungnya
kegiatan operasional perusahaan, sehingga jumlah penduduk pada usia produktif merupakan hal yang
berpengaruh dalam penentuan lokasi pabrik.
Permintaan Pasar sebagai Faktor Pasar bernilai 30%
Pasar sebagai faktor terprnting yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik.
Hasil rekapitulasi penentuan lokasi menggunakan metode Rating Factor dapat dilihat pada tabel 3.34.

PT. BESTON BERATER

84

Faktor

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

Faktor

Bobot

Perluasan

15%

Transportasi

25%

Tenaga
Kerja
Listrik dan
Air
Pasar
Jumlah

Tabel 3.34 Rating Factor Kabupaten Bandung


Rating Factor
Pasirjamb
Ciwidey
Rancabali
Cimaung
u
Nil
Bx
Nil
Bx
Nil
Bx
Nil
Bx
ai
N
ai
N
ai
N
ai
N
10.9
62
9.3
73
84
12.6
70
10.5
5
13.7
58
14.5
54
13.5
62
15.5
55
5

Pangaleng
an
Nil
Bx
ai
N

Nil
ai

Bx
N

90

13.5

70

10.5

75

18.7
5

55

13.7
5

Kertasari

20%

39

7.8

28

5.6

44

8.8

36

7.2

70

14

32

6.4

10%

75

7.5

60

70

79

7.9

88

8.8

68

6.8

30%

70

21

55

16.5
52.5
5

74

22.2

65

19.5
58.8
5

91

27.3
82.3
5

65

19.5
56.9
5

100%

60.1

66.1

Lanjutan Tabel 3.34 Rating Factor Kabupaten Bandung


Rating Factor
Faktor

Bobo
t

Pacet
Bx
Nilai
N
66
9.9

Ibun
Bx
Nilai
N
66
9.9

Paceh

Cikancung

Nilai

BxN

Nilai

BxN

Cicalengka
Bx
Nilai
N
64
9.6

Nagreg
Nilai

BxN

Perluasan

15%

64

9.6

66

9.9

65

9.75

Bahan Baku

25%

78

19.5

55

13.75

76

19

72

18

81

20.25

61

15.25

Tenaga Kerja

20%

54

10.8

40

65

13

45

57

11.4

27

5.4

Listrik dan Air

10%

80

75

7.5

90

75

7.5

88

8.8

61

6.1

Pasar

30%

81

24.3

69

20.7

88

26.4

77

23.1

84

25.2

51

15.3

Jumlah

100%

Rancaekek
Bobot

72.5

59.85

77

67.5

75.25

Lanjutan Tabel 3.34 Rating Factor Kabupaten Bandung


Rating Factor
Solokanjeru
Majalaya
Ciparay
Baleendah
Anjasari
k
Bx
Bx
Bx
Nilai
Nilai B x N Nilai
Nilai
Nilai B x N
N
N
N
66
9.9
55
8.25
65
9.75
63
9.45
66
9.9

erluasan

15%

40

Bx
N
6

han Baku

25%

91

22.75

87

21.75

77

19.25

77

19.25

88

22

76

19

aga Kerja

20%

86

17.2

78

15.6

40

78

15.6

100

20

47

9.4

ik dan Air

10%

98

9.8

96

9.6

70

95

9.5

66

6.6

79

7.9

Pasar

30%

68

20.4

94

28.2

70

21

94

28.2

58

17.4

76

22.8

umlah

100%

Nilai

76.15

51.8

85.05

63.5

82.3

75.45

69

PT. BESTON BERATER

85

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

PT. BESTON BERATER

86

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
Lanjutan Tabel 3.34 Rating Factor Kabupaten Bandung

Banjaran

Bobot

Nilai

BxN

Rating Factor
Pameungpeu
Cangkuang
k
Nilai B x N Nilai B x N

Ketapang
Nilai

Kutawaringi
n
Nilai B x N

Soreang

BxN

Nilai

BxN

an

15%

63

9.45

55

8.25

50

7.5

51

7.65

63

9.45

70

10.5

aku

25%

78

19.5

50

12.5

56

14

75

18.75

69

17.25

78

19.5

Kerja

20%

59

11.8

34

6.8

36

7.2

57

11.4

54

10.8

45

n Air

10%

85

8.5

65

6.5

67

6.7

85

8.5

81

8.1

89

8.9

30%

85

25.5

60

18

63

18.9

83

24.9

81

24.3

80

24

100%

74.75

52.05

54.3

71.2

69.9

71.9

Lanjutan Tabel 3.34 Rating Factor Kabupaten Bandung


Rating Factor
Bobot

Margaasih

Margahayu

Dayeuhkolot

Bojongsoang

Cileunyi

Cilengkrang

Cimenyan

Nilai

BxN

Nilai

BxN

Nilai

BxN

Nilai

BxN

Nilai

BxN

Nilai

BxN

Nilai

BxN

15%

65

9.75

49

7.35

51

7.65

55

8.25

56

8.4

63

9.45

65

9.75

25%

80

20

79

19.75

73

18.25

78

19.5

88

22

43

10.75

75

18.75

20%

83

16.6

61

12.2

58

11.6

54

10.8

84

16.8

24

4.8

54

10.8

ir

10%

91

9.1

89

8.9

89

8.9

85

8.5

97

9.7

63

6.3

83

8.3

30%

90

27

78

23.4

84

25.2

80

24

95

28.5

50

15

81

24.3

100%

82.45

71.6

71.6

71.05

85.4

46.3

71.9

Berdasarkan hasi perhitungan menggunakan Rating Factor didapatkan lokasi yang paling ekonomis sebagai
lokasi perusahaan. Lokasi yang terpilih yaitu di Kecamatan Cileunyi karena memiliki nilai total yang lebih baik
dibandingkan dengan lokasi lainnya dengan nilai 85,4. Kecamatan Cileunyi memiliki perluasan, bahan baku, tenaga
kerja, listrik, air dan pasar yang baik sehingga memenuhi kriteria untuk menjadi lokasi yang tepat untuk pendirian
pabrik dan perkantoran PT. Kereta Api Logistik.

PT. BESTON BERATER

87

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

BAB IV
ANALISIS
PT. Beston Berater bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan tata letak pabrik. PT. Beston Berater
beridiri sejak puluhan tahun yang lalu dan sudah berhasil menyelesaikan ratusan proyek baik berupa proyek
pengembangan maupun proyek yang dibuat dari awal. Dengan adanya tender dari PT. Kereta Api Logistik untuk
merancang pembuatan pabrik baru di Kabupaten Bandung maka PT. Beston Berater bersedia untuk ikut serta dalam
tender tersebut. Pada tahap awal PT. Beston Berater melakukan perancangan manajemen organisasi untuk PT. Kereta
Api Logistik beserta aspek pemasaran untuk menentukan pangsa pasar atas produk yang akan dihasilkan oleh PT.
Kereta Api Logistik yaitu produk Kereta Api Logistik.
Perkembangan perusahaan dan rencana perkembangan perusahaan yang diusulkan untuk PT. Kereta Api Logistik
meliputi aspek struktur organisasi yang terdiri dari Direktur Utama yaitu dengan memilih seseorang yang mampu
bertanggung jawab dan mempunyai loyalitas tinggi pada perusahaan. Divisi Research & Development, Divisi
Marketing dengan memilih orang-orang yang mampu menghasilkan suatu nilai atas penjualan produk ataupun
memasarkan produk kepada konsumen sehingga dapat menarik pasar, Divisi Produksi yaitu dengan memilih orangorang yang mampu menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi, selain itu mampu mengendalikan beberapa
aspek yang perlu diperhatikan dalam suatu lantai produksi dan Divisi Financial dan SDM yaitu dengan memilih
orang-orang yang jujur dan terlatih dibidangnya. Struktur organisasi perusahaan termasuk jenis struktur garis beserta
Job Description yang telah dijabarkan sesuai dengan tugas pokok setiap divisinya. Setelah menguraikan jabatanjabatan yang dibutuhkan untuk PT. Kereta Api Logistik selanjutnya dilakukan penentuan jumlah karyawan yang
dibutuhkan untuk melengkapi setiap divisi yang ada pada struktur organisasi yang telah dibuat. Total tenaga kerja di
seluruh bagian adalah 90 orang.
Pangsa pasar dari produk Kereta Api Logistik ditargetkan untuk anak laki-laki usia 0-14 tahun dengan market
share sebesar 30%. Peramalan dilakukan dengan mengkonversikan jumlah populasi anak usia 0-14 tahun menjadi
jumlah permintaan atas unit produk yang akan diproduksi. Berdasarkan hasil survey mengenai jumlah penduduk
dengan usia 0-14 tahun di Kabupaten Bandung dari tahun 2008 2014 maka dilakukan peramalan untuk 7 periode
kedepan, menggunakan metode DES-Brown. Dengan memperhatikan market share yang telah ditentukan, maka
jumlah unit yang harus diproduksi oleh PT. Kereta Api Logistik untuk tahun 2016, 2018, 2020, dan 2022 ialah
sebanyak 287,886 unit serta untuk tahun 2017, 2019 dan 2021 sebanyak 287,891 unit.
Metode yang digunakan dalam menentukan lokasi pabrik ialah metode Rating Factor. Penggunaan metode
Rating Factor untuk menentukan lokasi pabrik yang terbaik adalah dikarenakan data yang ada dan mudah diperoleh
terdiri dari data Jumlah penduduk, Luas Wilayah, Jumlah Desa sehingga metode ini dianggap lebih tepat untuk
mentukan wilayah pabrik. PT. Beston Berater mengambil 6 Faktor yang digunakan dalam mengukur/ menilai sebagai
parameter penentuan lokasi pabrik di wilayah Kabupaten Bandung yaitu Luas Wilayah digunakan sebagai Perluasan,
Jumlah Penduduk Usia 15-64 Tahun sebagai Tenaga Kerja, Jalur Transpoertasi sebagai faktor Transportasi, Penyedia
Sarana Listrik dan Air sebagai Faktor Listrik dan Air, dengan Permintaan Pasar sebagai Faktor Pasar. Berdasarkan
hasi perhitungan menggunakan Rating Factor didapatkan lokasi yang paling ekonomis sebagai lokasi perusahaan.
Lokasi yang terpilih yaitu di Kecamatan Cileunyi karena memiliki nilai total yang lebih baik dibandingkan dengan
lokasi lainnya dengan nilai 85,4. Kecamatan Cileunyi memiliki perluasan, bahan baku, tenaga kerja, listrik, air dan
pasar yang baik sehingga memenuhi kriteria untuk menjadi lokasi yang tepat untuk pendirian pabrik dan perkantoran
PT. Kereta Api Logistik.

PT. BESTON BERATER

88

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

PT. BESTON BERATER

89

PT. Beston Berater


Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pengajuan kerja sama perancangan tata letak fasilitas manajemen organisasi dan pemasaran oleh
PT. Beston Berater dengan PT. Kereta Api Logistik didapatkan output dalam melakukan perancangan tata letak
pabrik tahap pertama dalam pengajuan tender, melakukan perancangan manajemen organisasi untuk PT. Kereta Api
Logistik beserta aspek pemasaran, hingga penentuan lokasi pabrik yang ada di Kabupaten Bandung. Berikut adalah
beberapa point kesimpulan yang telah dirancang:
1. PT. Kereta Api Logistik membuka tender untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan konsultan PT.
Beston Berater.
2. PT. Beston Berater melakukan riset pemasaran untuk menentukan pangsa pasar di wilayah Kabupaten
Bandung dengan jumlah sebanyak 31 kecamatan.
3. Pengajuan strukur organisasi untuk PT. Kereta Api Logistik yang berjumlah 90 orang pekerja, dengan
struktur organisasi yang terdiri dari Direktur Utama, Manajer R&D dengan divisi Pengembangan Produk dan
Teknologi Informasi, Manajer Marketing dengan divisi Advertising, Market Research, Costumer Service, dan
Sales, Manajer Produksi dengan divisi PPIC, Quality Control, Distribusi dan Purchasing, Manajer Financial
& SDM dengan divisi HRD, Akuntansi, Perpajakan dan Audit, serta OB
4. Menentukan jumlah tenaga kerja atau karyawan yang dibutuhkan oleh PT. Kereta Api Logistik.
5. Melakukan peramalan untuk menentukan jumlah unit mainan kereta api logistic yang akan diproduksi untuk
periode 7 tahun kedepan dengan menggunakan metode DES-Brown.
6. Penentuan lokasi pasar berdasarkan jumlah penduduk di Kabupaten Bandung yang memiliki 31 kecamatan
dan masing-masing daerah memiliki potensi untuk membangun sebuah pabrik dengan menggunakan metode
Rating Factor. Lokasi yang terpilih adalah Kecamatan Cileunyi sebagai lokasi terbaik yang akan dijadikan
lokasi pembangunan pabrik PT. Kereta Api Logistik

PT. BESTON BERATER

90

Anda mungkin juga menyukai