Proposal Pt. Beston Barater
Proposal Pt. Beston Barater
KELOMPOK :
DINA RUHANIAH / 10070212103
PANGESTI TRIFANJULIA M / 10070212114
Kawasan Industri Baru, Jl. Industri Barat II Gandasari
Blok J.J No. 18 Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telp: +62 22 6674 648 Fax : +62 22 6674 649
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1
Latar Belakang
Pada perkembangannya, industri mainan untuk anak-anak semakin hari semakin bertambah banyak.
Persaingan yang timbul mengakibatkan banyaknya para pemilik perusahaan mulai membuat sebuah rancangan tata
letak fasilitas pabrik yang dapat membuat kondisi bekerja menjadi nyaman, aman, efektif, dan efisien sehingga dapat
meningkatkan hasil produksi dan mengurangi resiko kecelakaan kerja yang akan memberikan dampak negatif pada
hasil produksi yang dihasilkan.
Tata letak fasilitas merupakan pengorganisasian dari fasilitas fisik perusahaan untuk mendukung penggunaan
yang efisien dari peralatan, material, manusia, dan energi [Fred. E Meyer, (1993), hal 1]. Perencanaan tata letak
fasilitas umumnya digambarkan sebagai rencana lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah,
bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran
informsai, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman.
Tujuan yang melatarbelakangi PT. Beston Berater ialah bagaimana kami membuat perencanaan terhadap
Pabrik dari PT. Kereta Api Logistik menjadi pabrik yang memiliki susunan yang ekonomis dari tempat-tempat kerja
yang berkaitan dan bagaimana pabrik ini menjadi pabrik yang lebih efektif dan efisien dan dapat meningkatkan
produksi mainan tersebut.
1.2
Profil Perusahaan
PT. Beston Berater bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan tata letak fasilitas pabrik. PT. Beston
Berater beridiri sejak puluhan tahun yang lalu dan sudah berhasil menyelesaikan ratusan proyek baik berupa proyek
pengembangan maupun proyek yang dibuat dari awal. PT. Beston Berater menggunakan data jumlah penduduk pada
setiap daerahnya yang digunakan sebagai acuan dalam pengerjaannya dan juga didukung dengan lokasi sebagai
acuannya.
Prinsip yang digunakan oleh PT. Beston Berater ialah membuat perencanaan tata letak pabrik yang dapat
memberikan hasil produksi melimpah dan menjadikan pabrik tersebut pabrik yang efektif dan efisien, aman, nyaman
serta mengurangi resiko kecelakaan kerja yang akan membuat menurunnya hasil produksi. Seiring berjalannya
waktu, PT. Beston Berater ini juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan lainnya sebagai pembantu penyuplai
barang yang dapat membantu memudahkan para konsumen dalam membangun pabriknya. Berikut merupakan visi,
misi, dan tujuan yang dimiliki oleh PT. Beston Berater.
1.2.1
Visi
Berikut merupakan visi dari PT. Beston Berater yang terdiri dari :
Menjadi perusahaan jasa konsultan perencanaan tata letak nomor satu di dunia
1.2.2
Misi
Berikut merupakan misi dari PT. Beston Berater yang terdiri dari :
1. Mengikuti kebutuhan dan keinginan pasar
2. Menjadi perusahaan yang dapat mengikuti perubahan dan perkembangan jaman
3. Melakukan pengembagan strategi bisnis secara terus-menerus
1.2.3
Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari PT. Beston Berater yang terdiri dari :
1. Membuat perencanaan / rancangan tata letak yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
2. Melakukan inovasi secara berkala terhadap rancangan yang diciptakan
3. Melakukan pengembangan strategi pemasaran
4. Menciptakan rancangan yang efektif, efisien, aman, dan nyaman
1.3
1.5
Berikut merupakan Job Desc (Uraian Jabatan) sesuai dengan struktur organisasi pada PT. Beston Berater:
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan
: DU
: Direktur Utama
: :: Direktur Financial & SDM, Direktur Research & Development,
Direktur Produksi, dan Direktur HRD
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Komisaris
Hubungan kedalam secara horizontal : Dewan Direksi
Hubungan keluar
: Pemegang Saham dan Pemerintah
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MRD
Nama Jabatan
: Manajer Research & Development
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer Pengembangan Produk & Manajer Information
Technology
II. Ikhtisar Jabatan
Direktur Research and Development adalah orang yang dihubungi apabila pihak luar hendak
melakukan kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk
aktivitas riset dan pengembangan perusahaan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, Direktur Produksi, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengawasi kinerja dari manajer divisi pengemabangan produk dan IT
2. Menyampaikan laporan atas kinerja atau perkembangan dari divisi pengemabangan
produk dan IT
3. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
2. Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan
pengembangan .
3. Memantau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi pengembangan produk dan IT.
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DPP
Nama Jabatan
: Divisi Pengembangan Produk
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Research & Development
Bawahan
: Supervisor Pengembangan Produk
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer pengembangan produk adalah orang yang bertanggung jawab serangkaian aktivitas
yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang. Manajer pengembangan produk juga
bertanggung jawab atas aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Research & Development
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Information Technology
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengawasi kinerja dari manajer divisi pengemabangan produk dan IT
2. Menyampaikan laporan atas kinerja atau perkembangan dari divisi pengemabangan
produk dan IT
3. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
5. Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan
pengembangan .
6. Memantau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi pengembangan produk dan IT.
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DIT
Nama Jabatan
: Divisi Information Technology
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Research & Development
Bawahan
: Staff Information Technology
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer information technology adalah orang yang bertanggung jawab atas serangkaian
aktivitas yang dilakukan oleh divisi information technology. Manajer information technology juga
bertanggung jawab atas aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Research & Development
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Pengembangan Produk
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem komputer
2. Menyampaikan laporan atas kinerja divisi information technology
3. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Menyiapkan dan mengelola anggaran operasional yang terkait dengan IT
2. Mampu untuk mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi yang sejalan dengan
tujuan organisasi.
3. Berkonsultasi dengan user, manajemen, vendor, dan teknisi untuk melakukan akses
komputerisasi sesuai kebutuhan dan persyaratannya.
10
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan
: MM
: Manajer Marketing
: Marketing
: Direktur Utama
: Manajer Advertising, Manajer Market Research, Manajer Customer
Service, dan Manajer Sales
11
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DAD
Nama Jabatan
: Divisi Advertising
Departemen/Divisi
: Umum
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Advertising Supervisor
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer Advertising adalah seseorang yang bekerja untuk mempromosikan produk
perusahaan atau jasa. Manajer advertising bekerja di beragam jenis industry dan bekerja bersamasama dengan departemen pemasaran untuk membantu perusahaan menghasikan pendapatan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Market Research, Manajer Customer
Service, dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IV. Rincian Tugas Jabatan
1.
2.
Mengikuti dan menganalisa apa yang orang lain lakukan, sebuah upaya untuk membuat
kampanye yang mereka lakukan saat ini dapat menjadi tren.
3.
12
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan
II. Ikhtisar Jabatan
: DMR
: Divisi Market Research
: Marketing
: Direktur Marketing
: Supervisor Market Research
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Customer Service,
dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Meminta perusahaan lain melakukan kajian pemasaran secara formal mengenai masalah
dan peluang tertentu
2. Meminta survei pasar, pengujian preferensi (kelebihsukaan) produk, ramalan permintaan
menurut wilayah, atau evaluasi terhadap iklan.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1.
Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan ketentuan perusahaan
yang berlaku.
2.
Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
3.
Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan
13
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DCS
Nama Jabatan
: Divisi Customer Service
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Supervisor Customer Service
II. Ikhtisar Jabatan
Customer service adalah pelayanan yang disediakan oleh suatu perusahaan untuk melayani
kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan yang biasanya meliputi penerimaan
order/pesanan barang, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan
penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
yang bersangkutan
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Market Research,
dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengatur tim kepuasan pelanggan yang efektif.
2. Berkomunikasi secara sopan melalui telepon dan email dengan pelanggan untuk
menyelesaikan masalah dan memberikan saran.
3. Memberikan laporan dan statistik untuk manajer lain
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memastikan bahwa tim memiliki sumberdaya yang memadai dan terlatih.
2. Memastikan semua pertanyaan dan permintaan pelanggan direspon secara tepat waktu.
3. Memastikan semua keluhan ditangani sesuai dengan pedoman perusahaan dan
diselesaikan sesegera mungkin.
14
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: ME
Nama Jabatan
: Manajer Engineer
Departemen/Divisi
: Engineer
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Divisi Sipil dan Tata Lingkungan
II. Ikhtisar Jabatan
Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi
perencanaan dan pembuatan tata letak pabrik
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi Sipil dan Divisi Tata Lingkungan
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Merencanakan implementasi perancangan tata letak pabrik secara tepat
2. Melakukan riset dan survey terhadap pasar serta analisa untuk pembangunan dan
perencanaan pabrik baru
3. Mengevaluasi dan menganalisa pasar secara periodik untuk memberikan masukan dalam
penyusunan strategi merketing yang tepat dan efektif
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas divisi yang terdapat di bawahnya
di cabang-cabang, dealers dan grosir secara berkala untuk memastikan pemenuhan
pencapaian target yang telah ditetapkan
2. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk implementasi dan pencapaian target
15
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DS
Nama Jabatan
: Divisi Sipil
Departemen/Divisi
: Engineer
Atasan
: Manager Engineer
Bawahan
:II. Ikhtisar Jabatan
Tugas utama dari divisi sipil dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara
umum adalah berusaha merancang dan menjadwalkan pembuatan pabrik sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan klien.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Manager Engineer
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi Tata Lingkungan
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Merencanakan dan merancang seluruh aspek perancangan tata letak pabrik
2. Melakukan penjadwalan atas proyek yang dilakukan .
3. Melakukan pengevaluasian apakah proyeksudah sesuai dengan standart kualitas yang
telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan klien.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja perancangan dan perencanaan tata letak
2. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja penjadwalan
3. Mengantisipasi permasalahan strategis
16
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DTL
Nama Jabatan
: Divisi Tata Lingkungan
Departemen/Divisi
: Engineer
Atasan
: Manajer Engineer
Bawahan
:II. Ikhtisar Jabatan
Divisi tata lingkungan melakukan perencanaan dan pengevaluasian
mengenai segala aspek lingkungan atas target yang akan dijadikan sebagai
lokasi pembangunan pabrik
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Manajer Engineer
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi Sipil
Hubungan keluar
: Konsumen
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Menganalisa dan menentukan spesifikasi lingkungan target pembangunan
2. Menetapkan & mengajukan perijinan lingkukan kepada pemerintah
3. Menetapkan standar pembangunan pabrik yang sesuai dengan ketentuan perundangundangan lingkungan
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Menetapkan atau merevisi alokasi pembangunan yang sesuai dengan perundangundangan mengenai lingkungan
2. Memberi rekomendasi mengenai tata kelola lingkungan yang baik untuk perusahaan
3. Memastikan pencapaian Sasaran Mutu lingkungan
17
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan
: MFSDM
: Manajer Financial & SDM
: Produksi
: Direktur Utama
: Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer Perpajakan, Manajer
Audit
18
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MHRD
Nama Jabatan
: Divisi HRD
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Manajer Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor HRD
II. Ikhtisar Jabatan
Divisir HRD atau Human Resources Development, adalah orang yang bertanggung jawab
atas pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan, dimulai dari tugas perencanaan yang
sering disebut HR Planning, perekrutan yang sering disebut Recruitment & Selection,
pengembangan yang sering disebut Training & Development, Pengelolaan Kinerja yang sering
disebut Performance Management, penggajian yang sering disebut Compensation & Benefit dan
membina hubungan kerja yang sering disebut dengan istilah Industrial Relation atau hubungan
Industrial
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi Akuntansi, Divisi Perpajakan, Divisi Audit
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan
secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil
kegiatan.
2. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien
3. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan
sesuain dengan standard perusahaan.
4. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap
perlu.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan
gaji, bonus dan tunjangan.
2. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan
menjaga citra perusahaan.
19
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Departemen/Divisi
Atasan
Bawahan
II. Ikhtisar Jabatan
: DAK
: Divisi Akuntansi
: Financial & SDM
: Manajer Financial & SDM
: Supervisor Akuntansi
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi HRD, Divisi Perpajakan, Divisi Audit
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
2. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
3. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen
perusahaan.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan
arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun
akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi.
2. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
3. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, dan
Sistem Informasi Keuangan.
20
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DPJK
Nama Jabatan
: Divisi Perpajakan
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Manajer Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Perpajakan
II. Ikhtisar Jabatan
Divisi perpajakan bertugas untuk menciptakan dan menjalankan suatu sistem internal
informasi perpajakan yang efektif dan efisien untuk menciptakan kualitas dokumen dan pelaporan
perpajakan yang auditable.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Manajer Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi HRD, Divisi Akuntansi, Divisi Audit
Hubungan keluar
: Pemerintah
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Melakukan perencanaan pajak
2. Melakukan pelaksanaan kewajiban perpajakan
3. Melakukan pengendalian pajak
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Mengetahui jalannya kegiatan usaha perusahaan dan mengidentifikasi setiap kelemahan
yang ada.
2. Melakukan suatu pendekatan yang sistematis dan komprehensif untuk memenuhi
kewajiban kepatuhan perpajakan.
21
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DADT
Nama Jabatan
: Divisi Audit
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Manajer Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Audit
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer audit adalah orang yang bertanggung jawab atas pemeriksaan / audit internal untuk
laporan keuangan kantor cabang dan depo serta pemeriksaan terhadap Sistem Prosedur yang
diterapkan minimal 2 kali dalam setahun.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Manajer Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Divisi HRD, Divisi Akuntansi, Divisi Perpajakan
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengembangkan dan melaksanakan program audit yang komprehensif untuk evaluasi
pengendalian manajemen atas seluruh aktivitas organisasi.
2. Melaksanakan pengujian khusus atas permintaan manajemen,termasuk reviu terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi.
3. Merekomendasikan perbaikan atas pengendalian manajemen yang dirancang untuk
mengamankan sumber-sumber, meningkatkan pertumbuhan organisasi, memastikan
ketaatan terhadap undang- undang dan peraturan pemerintah.
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Manajer Audit mempunyai wewenang secara luas, untuk mengarahkan program yang
komprehensif dari fungsi audit intern dalam organisasi.
2. Manajer audit memiliki akses yang penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap seluruh
fungsi, catatan, kekayaan, serta personil organisasi.
3. Mengatasi kebijakan audit, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan fungsi teknis dan
fungsi administrasi organisasi audit.
22
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Organisasi
Organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan individu terhadap pembagian kerja
kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan yang telah diciptakan secara sistematis dan struktural. Dalam organisasi
terdapat beberapa batasan yang dapat ditunjukkan pada sebuah organisasi tersebut. Selain itu, Pengertian Organisasi
dapat diartikan sebagai tempat orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terorganisasi,
terencana, terkendali dan terpimpin dalam memanfaatkan sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama.
2.1.1
1. Organisasi Garis
Bentuk organisasi paling sederhana, tertua dan masih kecil. Dimana jumlah karyawan/anggotanya masih
sedikit sehingga spesialisasi kerjanya belum tinggi dan dapat mengenal satu sama lain dengan baik.
2. Organisasi Garis dan Staff
Bentuk organisasi yang digunakan oleh setiap organisasi besar, bidang pekerjaan bermacam-macam, memiliki
cakupan kerja yang luas dan rumit serta karyawan/anggota pada bentuk organsasi ini sudah banyak.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang terbentuk sesuai dengan dasar fungsi-fungsi yang dijalankan dan organisasi ini di tetapkan
pada perusahaan yang dimana pembagian tugas dalam kerjanya dapat dibedakan secara jelas.
4. Organisasi Panitia
Organisasi yang terbentuk hanya dalam sewaktu saja, setelah tugas usai dikerjakan maka organisasi tersebut
telah menyelesaikan tugasnya.
2.1.2
1. Organisasi Proyek
23
Organisasi yang membentuk kelompok-kelompok spesialisasi dalam mewujudkan tujuan yang khusus,
dimana manajer proyek memiliki kewenangan untuk memimpin para anggota kelompok selama periode
waktu proyek. Apabila telah selesai maka organisasi tersebut akan dibubarkan.
24
2. Organisasi Matrik
Organisasi yang seraya membentuk seperti organisasi proyek tetapi yang menjadi perbedaan adalah dimana
anggota atau karyawan dalam organisasi matrik ini memiliki dua pemimpin dengan kewenangan yang
berbeda.
2.2
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang
siapa melapor kepada siapa. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan. Hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi Kerangka kerja
organisasi disebut sebagai desain organisasi (organizational design). Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi
dinamakan dengan struktur organisasi (organizational structure).
2.2.1
1.
2.
3.
4.
2.2.2
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. menyatakan ada 4 (empat) faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika struktur
organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan
dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada
perubahan struktur organisasi.
25
26
2.
Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari jumlah penjualan,
pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut
barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan
demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya
memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah
penjualan atau produksi yang juga sedikit.
3.
Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan.
Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
4.
Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses
penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya.
Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan
tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan
terlalu banyak mengubah struktur organisasi.
2.2.3
Fungsi struktur organisasi yaitu kejelasan tanggung jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung
jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada
pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
1.
Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah
dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang
dipercayakan kepada seseorang.
2.
Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan
untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
27
3.
Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai
dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur
penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.
2.2.4
2. Struktur Fungsional
Struktur Fungsional yaitu struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama
dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja atau
dengan kata lain mendesain struktur berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi .
Anggota-anggota yang di bidang fungsional biasanya sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Jenis struktur
organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja tetapi juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang
memproduksi beberapa produk atau jasa.
Kelebihan dari struktur organisasi fungsional:
a. Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
b. Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
c. Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Kekurangan struktur organisasi fungsional adalah:
Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama
28
Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja
menjadi sulit dilakukan
Contoh struktur organisasi fungsional:
3. Stuktur Divisional
Stuktur Divisional yaitu, stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses
yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama di suatu
wilayah geografis. Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks, dan menghindari
masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Kelebihan struktur divisional:
Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan
Peningkatan koordinasi
Kerugian struktur divisional:
Duplikasi sumber daya dan upaya di seluruh divisi
Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
Contoh struktur divisional :
29
5. Struktur Jejaring
Struktur Jejaring yaitu struktur organisasi yang terdiri dari sebuah inti pusat yang dihubungkan melalui jaringan
hubungan dengan kontraktor luar dan pemasok layanan penting lainnya. Organisasi ini mempunyai komponen inti
dan menggunakan aliansi strategis atau outsourcing untuk menyediakan komponen lainnya.
Keuntungan dari struktur jaringan :
Perusahaan dapat beroperasi dengan sedikit karyawan tetap dan tidak perlu mengenal sistem internal yang
kompleks
Mengurangi biaya overhead dan meningkatkan efisiensi operasional
Kerugian dari struktur jaringan:
Kontrol dan koordinasi masalah mungkin timbul dari kompleksitas jaringan.
Potensi kurangnya loyalitas di kalangan kontraktor yang jarang digunakan.
Contoh :
6. Struktur Matrik
Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program
atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident yang mempunyai tanggung jawab fungsional bagi
PT. BESTON BERATER
30
seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan
implementasi strategi.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda dimana wewenang horizontal diterima manajer
proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dengan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek
selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Akibatnya anggota organisasi matrik mempunyai dua
wewenang, yang berarti dalam melaksanakan kegiatannya para anggota harus melaporkannya kepada dua atasan.
Untuk mengatasi masalah yang timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya
dalam memberikan perintah dimana manajer proyek tersebut akan langsung melapor pada manajer puncak.
Contoh :
31
Peramalan Subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang
menyusunnya.
2 Peramalan Obyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan
menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisisan data tersebut.
Dilihat dari kegunaan peramalan dapat dibagi atas tiga jenis. Namun peramalan menurut kegunaan hampir
sama dengan peramalan berdasarkan jangka waktu karena kegunaan ditentukan oleh jangkauan waktu dan
sebaliknya. Tipe peramalan tersebut adalah (Biegel, 1992, hal 22):
1.
Peramalan fasilitas merupakan tipe peramalan berdasarkan rincian hasil output maksimum yang diharapkan
dengan jangkauan waktu peramalannya adalah waktu perencanaan fasilitas dan waktu kostruksi ditambah
waktu pengembangan fasilitas.
2.
Peramalan perencanaan produksi merupakan tipe peramalan berdasarkan rincian hasil volume produk
sesuai dengan tipe yang dipilih dengan jangkauan waktu peramalannya adalah beberapa siklus pembuatan
atau paling sedikit satu siklus permintaan dengan penjualan musiman.
3.
Peramalan produk merupakan tipe peramalan berdasarkan rincian hasil satuan produk yang dijual dengan
jangkauan waktu peramalannya adalah tenggang waktu (waktu tunggu) ditambah paling sedikit satu siklus
pembuatan.
Dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, peramalan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1 Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka
waktunya lebih dari lima tahun.
2 Peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang
jangka waktunya berkisar antara satu hingga lima tahun.
3 Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang kurang
dari satu tahun.
Peramalan dapat dikategorikan atau diklasifikasikan berdasarkan metode peningkatan peramalan, yaitu
(Biegel, 1992, hal 23):
1. Berdasarkan pendapat subjektif dari orang-orang yang bekerja dalam penjualan dan bagian pemasaran
2. Berdasarkan indeks kegiatan perusahaan
3. Berdasarkan data penjualan rata-rata masa lampau
4. Berdasarkan analisis statistik dari data penjualan masa lampau
5. Berdasarkan kombinasi metode-metode tersebut
1.
2.
Dilihat dari sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif masa lalu. Peramalan kualitatif
dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Metode eksploratoris, yaitu metode yang dimulai dengan masa lalu dan masa kini sebagai titik awalnya
dan bergerak ke arah masa depan secara heuristik, seringkali dengan melihat semua kemungkinan yang
ada.
b. Metode normatif, yaitu metode yang dimulai dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang akan datang,
kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat dicapai, berdasarkan kendala, sumber
daya, dan teknologi yang tersedia.
Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan
kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :
a. Tersedianya data tentang masa lalu.
32
i)
ii)
Ft +m =Ft + 1 (et
et 1 ) + 0 et + l et
t =1
..........................................(28)
iii) Winter's Model adalah suatu metode yang menggunakan tiga parameter yakni pemulusan faktor untuk
dasar permintaan, trend, penaksir-penaksir musiman (Fogarty, Blackstone, Hoffmann,1991, hal 111).
Peramalan dengan Winters Model hampir sama dengan time series, berikut persamaan yang digunakan
untuk Winters Model
Fn =(B n -1 +iT n 1 )S n p
....................................................................(29)
di mana :
Bn = peramalan dasar permintaan di dalam periode n
(i.e.,perpotongan + n x kemiringan)
Tn = taksiran dari kemiringan untuk periode n
Sn = indeks musiman Untuk Periode n
i = nomor dari periode di masa datang
p
= nomor dari periode di dalam satu tahun
b. Metode Kausal (Eksplanatoris), yaitu metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisis
pola hubungan antara variabel lain yang mempengaruhinya, disebut metode korelasi atau sebab akibat.
Peramalan eksplanatoris mengasumsikan adanya hubungan input dengan output dari suatu sistem,
seperti ditunjukkan pada gambar 2.31 di bawah ini (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 16) :
PT. BESTON BERATER
33
i)
n X i Yi
b = i=1
n
n X
2
i
i =1
.(2 - 10)
b X i
a=
Y
i =1
i =1
n
X Y
i =1
(2- 11)
Ft =a +b( X t )
...............................................................................(2-12)
dimana :
Ft
= variabel yang diprediksi
a
= koefisien intersep
b
= koefisien kemiringan
Xt
= variabel independent.
ii) Metode Ekonometri. Tujuan utama metode ekonometri dalam peramalan adalah untuk memperoleh
nilai-nilai variabel bebas sehingga variabel bebas tersebut tidak perlu ditaksir lagi.
iii) Metode Input dan Output. Metode ini merupakan metode untuk menemukan hubungan sebab dan akibat
dengan mengamati output sistem dan menghubungkannya dengan input yang bersangkutan.
iv) Metode Kuadratik memilki tujuan untuk menemukan garis lurus sebagai pengganti garis yang masih
patah-patah. Menurut fungsi kuadratik parabola sebagai pengganti garis patah-patah yang dibantu oleh
data historis. Adapun rumusnya sebagai berikut (David D Bedwoth, james E Balley, 1987, hal 89;
http://one.indoskripsi.com)
Y (t) = a + bt + ct2.. (2-14)
PT. BESTON BERATER
34
c.
X t =f ( I t , Tt , Ct , Et )
.(2-15)
Dimana:
Xt = nilai deret berkala (data aktual) pada periode t
It = komponen (atau indeks) musiman pada periode t
Tt = komponen trend pada periode
Ct = Komponen Siklus pada periode t, dan
Et = komponen kesalahan atau random pada periode t
Terdapat beberapa variasi untuk menerapkan pendekatan dekomposisi dalam peramalan, yakni:
Metode Dekomposisi Klasik dengan Rasio pada Rata-rata Bergerak
Metode Dekomposisi Cencus II
2.3.3
Pola-Pola Data
Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala (time series) yang tepat adalah dengan
mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji.
Pola data dapat dibedakan menjadi 4 jenis pola data, yaitu (Makridakis, 1995, hal 10) :
1.
Pola Horizontal (H) atau Horizontal Data Pattern
Pola data ini terjadi bilamana data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan. Bentuk pola datanya
tidak teratur, tetapi jika ditarik garis horizontal, datanya mendekati rata-rata. Bentuk Pola Data Horizontal (H)
:
2.
35
Demand
Pola data ini terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman Pada pola musiman itu terjadi
berulang dengan sendirinya pada interval yang tetap seperti tahun, bulan, atau minggu. Bentuk Pola Data
Musiman (S) :
S F W S S F W S S F W
Time
3.
4.
36
Demand
Time
2.3.4
Xi
FT
= i=1
T
dimana :
Ft+i = hasil ramalan (forecast)
Xi
Xi
FT +r =X = i=r
T
.(2-16)
PT. BESTON BERATER
37
dimana :
FT +r
T
r
= hasil ramalan
= periode pengamatan
= observasi paling awal
Ft +m =at +bt .m
.....(2-21)
dimana :
Ft +m
S
'
''
at
= hasil ramalan
= pemulusan pertama
= pemulusan kedua
= koefisien intersep
bt
= koefisien kemiringan
N = periode yang bergerak
m = jumlah periode ke depan
d. Single Exponential Smoothing (Pemulusan Eksponensial Tunggal)
Perhitungan implikasi untuk pemulusan eksponensial dapat dilihat, lebih baik bila persamaannya diperluas
dengan mengganti F dengan komponen sebagai berikut (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 81) :
F t+1 = Xt + (1 - ) [ (Xt t ) + (1 - ) Ft 1] ... ..(2-22)
= Xt + (1 - ) Xt 1 + (1 - )2 Ft 1
Jika proses substitusi ini diulangi dengan mengganti Ft1 dengan komponennya, Ft2 dengan komponennya
dan seterusnya, hasilnya adalah persamaan :
PT. BESTON BERATER
38
F t+1 = Xt + (1- ) Xt-1 + (1- )2 Xt-2 + (1- )3 Xt-3 + (1- )4 Xt-4 + (1- )5 Xt-5 + ... + (1- )N-1 XtN
(N-1) + (1- ) F t (N-1) ..(2 23)
Cara lain untuk menuliskan persamaan di atas adalah dengan susunan sebagai berikut :
Ft+1 = Ft + (Xt Ft) .... ..(2-24)
Secara sederhana :
Ft+1 = Ft + (et) ....(2-25)
dimana :
Ft +1
Xt
Ft
= hasil ramalan
= demand aktual
= demand peramalan
et
e.
bt =
( S ' t - S '' t )
1-
(2-29)
Ft +m =at +bt m
(2-30)
dimana :
Ft +m
Xt
S
'
''
= hasil ramalan
= demand aktual
= pemulusan pertama
= pemulusan kedua
39
at
bt
= trend
= konstanta pemulusan yang nilainya berkisar antara 0 1 (0 1,0)
m = jumlah periode ke depan
f. Double Exponential Smoothing from Holt (Pemulusan Eksponensial Ganda : Dua-Parameter dari Holt)
Metode pemulusan eksponensial linier dari Holt dalam prinsipnya serupa dengan Brown kecuali bahwa Holt
tidak menggunakan rumus pemulusan berganda secara langsung. Sebagai gantinya, Holt memuluskan nilai
trend dengan parameter yang berbeda dari parameter yang digunakan pada deret yang asli. Ramalan dari
pemulusan eksponensial linier Holt didapat dengan menggunakan dua konstanta pemulusan (dengan nilai
antara 0 dan 1) dan tiga persamaan, yaitu (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1993, hal 91) :
St = Xt + (1-)(St-1 + bt-1) ..(2-31)
bt = (St St-1) + (1-)bt-1 ...(2-32)
Ft+m = St + bt.m......................................................................................(2-33)
inisialisasi St = X1 ; b1 =X2 - X1
dimana :
Ft +m
Xt
St
bt
= hasil ramalan
= demand aktual
= pemulusan eksponensial
= koefisien kemiringan
= koefisien intersep
= koefisien kemiringan
= jumlah periode ke depan
2.3.5
i =1
ME =
..................................................................................(2-34)
Nilai Tengah Kesalahan Absolut (Mean Absolute Error)
PT. BESTON BERATER
40
MAE =i =1
n
...............................................................................(2-35)
SSE = ei
i =1
.................................................................................(2-36)
Rata-rata Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error)
Untuk melihat apakah data yang kita ambil memiliki perbedaan simpangan kesalahan yang cukup kecil,
maka harus dicari error yang terkecil sehingga kita bisa memperkirakan bahwa antara hasil ramalan dan
data observasi diyakini tidak memiliki perbedaan yang mencolok.
Mean Square Error (MSE) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n
MSE = i
e
............................................................................(2-37)
Deviasi Standar Kesalahan (Standar Deviation of Error)
Deviasi standar kesalahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n
e
SDE =
2
i
i 1
( n 1)
.........................................................................(2-38)
2)
Ukuran-Ukuran Relatif
Ukuran-ukuran relatif digunakan sehubungan adanya keterbatasan dari ukuran statistik standar. Rata-rata
Kesalahan Persentase Absolut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
n
PE
MAPE =
a
i =1
...........................................................................(2-39)
41
PE
MPE =
3)
i =1
............................................................................(2-41)
Pembilang i =
Fi +1
X i+1
Xi
X
Xi
Penyebuti = i+1
Xi
n 1
pembilang
U Theil =
i =1
n 1
penyebut
i =1
.....................................................(2-42)
Kisaran nilai statistik - U adalah sebagai berikut:
U = 1; metode naif sama baiknya dengan teknik peramalan yang dievaluasi.
U < 1; teknik peramalan yang digunakan adalah lebih baik dari pada metode naif. Makin kecil
nilai statistik U, makin baik teknik peramalan dibanding metode naif secara relatif.
U > 1; tidak ada gunanya menggunakan metode peramalan formal, karena menggunakan metode
naif akan menghasilkan ramalan yang lebih baik.
b Rata-Rata Batting McLaughlin
Rata-rata Batting dari McLaughin merupakan penyelesaian dari U Theil, ukuran Rata-rata Batting
digunakan untuk mengukur keakuratan sesuatu pengukuran. Dimana nilai rata-rata Batting berkisar
antara 200-400.
Rata-rata Batting = (4 U Theil) X 100....................................(2-43)
4)
42
(e
D - W = t =2
et 1 ) 2
2
t
t=
1
.........................................................................(2-44)
2.3.6
( X t - Ft ) ( X t 1 - Ft 1 )
I ....................................................................(2-45)
MR
MR = i=1
..................................................................................................(2-46)
43
b
c
Dari 5 titik berurutan terdapat empat titik atau lebih dalam satu daerah B.
Dari 8 titik berurutan terdapat dalam salah satu sisi garis tengah.
2.4
44
45
5. Transportasi dan komunikasi, lokasi industri harus dekat dengan prasarana dan sarana angkutan atau
perhubungan dan komunikasi, seperti jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan untuk memudahkan
pengangkutan hasil industri dan bahan mentah, serta telepon untuk memudahkan arus informasi.
Pemasaran, lokasi industri harus menjangkau konsumen sedekat mungkin agar hasil produksi mudah dipasarkan.
6. Teknologi, penggunaan teknologi yang kurang tepat guna dapat menghambat jalannya suatu kegiatan
industri.
7. Peraturan, peraturan atau perundang-undangan sangat penting demi menjamin kepastian berusaha dan
kelangsungan industri. seperti peraturan tata ruang, fungsi wilayah, UMR, perijinan, sistem perpajakan dan
sebagainya.
8. Lingkungan, faktor lingkungan yang kurang kondusif selain menghambat kegiatan industri juga kurang
menjamin keberadaannya. Misalnya keamanan, jarak ke lokasi pemukiman, polusi atau pencemaran, dan
sebagainya.
9. Iklim dan sumber air, menentukan kegiatan industri, artinya keadaan iklim dan ketersediaan sumber air
jangan sampai menghambat kegiatan produksi.
46
BAB III
PENGOLAHAN DATA DAN HASIL
3.1
47
48
Uraian alur pengolahan data ini menjelaskan dari setiap proses yang ada pada kerangka pemecahan masalah.
Mulai
Input: 1. Data Penduduk Kabupaten Bandung
2. Struktur Organisasi dan Job Desc
Plotting Data
Melakukan plotting data berdasarkan data demand aktual hasil konversi jumlah penduduk berusia 0-14 tahun
di Kab. Bandung
Menentukan Metode Peramalan
Dari hasil plotting data didapatkan data berpola trend, metode yang digunakan untuk meramalkan pola data
berbentuk trend adalah DES-Holt, DES-Brown dan DMA
Melakukan Peramalan
Melakukan peramalan DES-Holt, DES-Brown dan DMA dengan menggunakan Software QS. 3
Perbandingan Error
Melakukan perbandingan error dan Moving Range Test terhadap metode peramalan yang terpilih
Menentukan faktor-faktor pertimbangan
Menentukan faktor-faktor pertibangan untuk menentukan lokasi
Melakukan penentuan lokasi pabrik dengan metode Rating Factor
Menentukan lokasi pabrik dengan metode Rating Factor
Output: 1. Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan
2 Hasil peramalan untuk produksi mainan kayu Kereta Api Logistik untuk 7 Periode
3
kedepan
Lokasi Pabrik di Kecamatan Cileunyi
Selesai
3.2
49
50
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DU
Nama Jabatan
: Direktur Utama
Departemen/Divisi
: Atasan
:Bawahan
: Direktur Financial & SDM, Direktur Research & Development,
Direktur Produksi, dan Direktur HRD
VII.
Ikhtisar Jabatan
Direktur utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Dewan Direksi /
Board of Director (BOD). Direktur juga merupakan jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan
yang bertanggungjawab mengatur perusahaan secara keseluruhan.
VIII.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Komisaris
Hubungan kedalam secara horizontal : Dewan Direksi
Hubungan keluar
: Pemegang Saham dan Pemerintah
IX.
Rincian Tugas Jabatan
8. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
9. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
10. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan
kekayaan perusahaan.
11. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari
langganan.
12. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
13. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur
Utama.
14. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan
kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat
dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian
PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.
Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT
sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT
serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan
atas kerugian PT.
51
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DRD
Nama Jabatan
: Direktur Research & Development
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer Pengembangan Produk & Manajer Information
Technology
VII.
Ikhtisar Jabatan
Direktur Research and Development adalah orang yang dihubungi apabila pihak luar hendak
melakukan kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk
aktivitas riset dan pengembangan perusahaan.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, Direktur Produksi, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengawasi kinerja dari manajer divisi pengemabangan produk dan IT
5. Menyampaikan laporan atas kinerja atau perkembangan dari divisi pengemabangan
produk dan IT
6. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
7. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
8. Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan
pengembangan .
9. Memantau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi pengembangan produk dan IT.
52
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPP
Nama Jabatan
: Manajer Pengembangan Produk
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Research & Development
Bawahan
: Supervisor Pengembangan Produk
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer pengembangan produk adalah orang yang bertanggung jawab serangkaian aktivitas
yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang. Manajer pengembangan produk juga
bertanggung jawab atas aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Research & Development
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Information Technology
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengawasi kinerja dari manajer divisi pengemabangan produk dan IT
5. Menyampaikan laporan atas kinerja atau perkembangan dari divisi pengemabangan
produk dan IT
6. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
10. Memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
11. Mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan
pengembangan .
12. Memantau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh divisi pengembangan produk dan IT.
53
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MIT
Nama Jabatan
: Manajer Information Technology
Departemen/Divisi
: Research & Development
Atasan
: Direktur Research & Development
Bawahan
: Staff Information Technology
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer information technology adalah orang yang bertanggung jawab atas serangkaian
aktivitas yang dilakukan oleh divisi information technology. Manajer information technology juga
bertanggung jawab atas aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Research & Development
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Pengembangan Produk
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem komputer
5. Menyampaikan laporan atas kinerja divisi information technology
6. Mengambil keputusan atas kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh divisi
pengemabangan produk dan IT.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Menyiapkan dan mengelola anggaran operasional yang terkait dengan IT
5. Mampu untuk mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi yang sejalan dengan
tujuan organisasi.
6. Berkonsultasi dengan user, manajemen, vendor, dan teknisi untuk melakukan akses
komputerisasi sesuai kebutuhan dan persyaratannya.
54
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DM
Nama Jabatan
: Direktur Marketing
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer Advertising, Manajer Market Research, Manajer Customer
Service, dan Manajer Sales
VII.
Ikhtisar Jabatan
Direktur pemasaran adalah orang yang bertanggung jawab untuk operasi pemasaran secara
keseluruhan organisasi atau bisnis. itu memerlukan bukan hanya memiliki keterampilan dalam
aspek kreatif periklanan, tetapi juga memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk merencanakan
anggaran dengan tepat.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, Direktur Produksi, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Melakukan koordinasi strategis antar Direktorat
5. Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam maupun dari
luar negeri untuk menjalankan strategi Pemasaran
6. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut Pemasaran
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh Divisi Direktorat Pemasaran
5. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam memutuskan hal-hal yang
berkaitan dengan Pemasaran
6. Meninjau usulan RKAP dari seluruh Divisi di Direktorat Pemasaran dan mengajukannya
di dalam rapat Direksi dan rapat Komisaris
55
V. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MAD
Nama Jabatan
: Manajer Advertising
Departemen/Divisi
: Umum
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Advertising Supervisor
VI.
Ikhtisar Jabatan
Manajer Advertising adalah seseorang yang bekerja untuk mempromosikan produk
perusahaan atau jasa. Manajer advertising bekerja di beragam jenis industry dan bekerja bersamasama dengan departemen pemasaran untuk membantu perusahaan menghasikan pendapatan.
VII.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Market Research, Manajer Customer
Service, dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IV. Rincian Tugas Jabatan
4. Merancang iklan, kampanye, dan umumnya hanya menyoroti atribut perusahaan
mereka yang terbaik
5. Mengikuti dan menganalisa apa yang orang lain lakukan, sebuah upaya untuk membuat
kampanye yang mereka lakukan saat ini dapat menjadi tren.
6. Sebagai pengendali seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
VIII. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Mengawasi kampanye perusahaan atau klien mereka untuk mempromosikan diri
melalui segala sesuatu.
5. Memberikan citra positif kepada apa yang ditawarkan oleh perusahaan mereka
6. Membuat bagaimana perusahaan mereka dapat mengungguli kompetensi
56
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MMR
Nama Jabatan
: Manajer Market Research
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Supervisor Market Research
VII.
Ikhtisar Jabatan
VIII.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Customer Service,
dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
3. Meminta perusahaan lain melakukan kajian pemasaran secara formal mengenai masalah
dan peluang tertentu
4. Meminta survei pasar, pengujian preferensi (kelebihsukaan) produk, ramalan permintaan
menurut wilayah, atau evaluasi terhadap iklan.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
2.
Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan ketentuan perusahaan
yang berlaku.
4.
Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
5.
Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan
57
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MCS
Nama Jabatan
: Manajer Customer Service
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Supervisor Customer Service
VII.
Ikhtisar Jabatan
Customer service adalah pelayanan yang disediakan oleh suatu perusahaan untuk melayani
kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan yang biasanya meliputi penerimaan
order/pesanan barang, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan
penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
yang bersangkutan
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Marketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Market Research,
dan Manajer Sales
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengatur tim kepuasan pelanggan yang efektif.
5. Berkomunikasi secara sopan melalui telepon dan email dengan pelanggan untuk
menyelesaikan masalah dan memberikan saran.
6. Memberikan laporan dan statistik untuk manajer lain
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Memastikan bahwa tim memiliki sumberdaya yang memadai dan terlatih.
5. Memastikan semua pertanyaan dan permintaan pelanggan direspon secara tepat waktu.
6. Memastikan semua keluhan ditangani sesuai dengan pedoman perusahaan dan
diselesaikan sesegera mungkin.
58
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MS
Nama Jabatan
: Sales Manager
Departemen/Divisi
: Marketing
Atasan
: Direktur Marketing
Bawahan
: Supervisor Sales
VII.
Ikhtisar Jabatan
Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi
sistem kerja sales di cabang, dealers dan grosir, inventory stock, piutang serta strategi marketing
yang akurat dan efektif untuk mencapai target sales perusahaan
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Maketing
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Advertising, Manajer Market Research,
Manajer Customer Service
Hubungan keluar
: Konsumen
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Merencanakan implementasi strategi sales perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis
perusahaan
5. Melakukan riset dan survey terhadap pasar serta analisa produk untuk pengembangan
produk dan penentuan harga (pricing)
6. Mengevaluasi dan menganalisa pasar secara periodik untuk memberikan masukan dalam
penyusunan strategi merketing yang tepat dan efektif
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
3. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas sales di cabang-cabang, dealers
dan grosir secara berkala untuk memastikan pemenuhan pencapaian target yang telah
ditetapkan
4. Berkoordinasi dengan cabang untuk implementasi strategi pemasaran dan pencapaian
target
5. Memonitor inventory stock di setiap cabang secara berkala sesuai kebutuhan pasar di
setiap area cabang dan sesuai kapasitas cabang
59
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DP
Nama Jabatan
: Direktur Produksi
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer PPIC, Manajer Quality Control, Manajer Distribusi,
Manajer Purchasing, Manajer Penanganan Supplier
VII.
Ikhtisar Jabatan
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan
secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi,
tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat inovasi terhadap produk
dengan selera dan spesifikasi pelanggan
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Direktur Financial & SDM, Direktur Research &
Development, dan Direktur HRD
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Menyusun program jangka pendek dan jangka panjang produk perusahaan Menyiapkan
bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.
5. Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku menjadi produk jadi yang
siap untuk dipasarkan.
6. Melakukan pengevaluasian apakah barang hasil produksi perusahaan sudah sesuai
dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan konsumen.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi
5. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi
6. Mengantisipasi permasalahan strategis
60
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPP
Nama Jabatan
: Manajer PPIC
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Supervisor PPIC
VII. Ikhtisar Jabatan
Manajer PPIC memiliki fungsi planning dalam perusahaan (manufacture)
dijalankan oleh orang yang memduduki jabatan sebagai staff PPIC
(Production Planning and Inventory Control). Disamping memiliki fungsi
production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen
Inventory.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Quality Control, Manajer Distribusi,
Manajer Purchasing, Manajer Penanganan Supplier
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Menganalisa spesifikasi proses produksi dan data kapasitas untuk menentukan alokasi
kapasitas produksi
5. Menetapkan & mendistribusikan jadwal produksi dan operasi lainnya
6. Membuat laporan PPIC secara periodik sesuai kebutuhan perusahaan atau permintaan
management untuk dilaporkan kepada direktur produksi.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Menetapkan atau merevisi alokasi kapasitas produksi dan jadwal produksi
5. Memberi teguran atau peringatan secara lisan dan tertulis kepada setiap personel
di bawahnya.
6. Memastikan pencapaian Sasaran Mutu PPIC
61
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MQC
Nama Jabatan
: Manajer Quality Control
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Supervisor Quality Control
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer quality control adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan
mengendalikan mutu dari bahan baku, proses sampai barang jadi.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer PPIC, Manajer Distribusi, Manajer
Purchasing, Manajer Penanganan Supplier, Manajer
Produksi
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk
2. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan
keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
3. Membuat laporan berkala dan laporan-laporan lain yang diminta oleh atasan atau
bagian-bagian lain
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan
2. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya
3. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk
dari sebuah perusahaan.
62
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: DFSDM
Nama Jabatan
: Direktur Financial & SDM
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Utama
Bawahan
: Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer Perpajakan, Manajer
Audit
VII.
Ikhtisar Jabatan
Bagian struktur organisasi perusahaan yang satu ini mempunyai tanggung jawab terhadap
keuangan untuk operasional perusahaan. Tugasnya adalah mengatur menejemen keuangan mulai
dari belanja rutin untuk proses produksi dan keperluan perusahaan yang lain.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Utama
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer
Perpajakan, Manajer Audit
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban
pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.
5. Membangun sinergi dan berusaha mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan
seluruh usaha perusahaan.
6. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek penting dari
pengembangan HR.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Menilai dan mengukur kinerja pegawai, memberikan sanksi kepada pegawai yang
melanggar aturan perusahaan, memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada
direktur utama.
5. Mengarahkan penanggulanan berbagai jenis risiko financial (financial risk management)
dan masalah yang terjadi pada sumber daya manusia yang dihadapi perusahaan.
6. Mengkoordinasi aktifitas sinergi antar divisi HRD, akuntansi, perpajakan dan audit
untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.
63
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MHRD
Nama Jabatan
: Manajer HRD
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Direktur Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor HRD
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer HRD atau Human Resources Development, adalah orang yang bertanggung jawab
atas pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan, dimulai dari tugas perencanaan yang
sering disebut HR Planning, perekrutan yang sering disebut Recruitment & Selection,
pengembangan yang sering disebut Training & Development, Pengelolaan Kinerja yang sering
disebut Performance Management, penggajian yang sering disebut Compensation & Benefit dan
membina hubungan kerja yang sering disebut dengan istilah Industrial Relation atau hubungan
Industrial
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Akuntansi, Manajer Perpajakan, Manajer
Audit
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
5. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan
secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil
kegiatan.
6. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien
7. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan
sesuain dengan standard perusahaan.
8. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap
perlu.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
3. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan
gaji, bonus dan tunjangan.
4. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan
menjaga citra perusahaan.
64
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MAK
Nama Jabatan
: Manajer Akuntansi
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Direktur Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Akuntansi
VII.
Ikhtisar Jabatan
VIII.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Perpajakan, Manajer
Audit
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
5. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
6. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen
perusahaan.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan
arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun
akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi.
5. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
6. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, dan
Sistem Informasi Keuangan.
65
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPJK
Nama Jabatan
: Manajer Perpajakan
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Direktur Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Perpajakan
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer perpajakan bertugas untuk menciptakan dan menjalankan suatu sistem internal
informasi perpajakan yang efektif dan efisien untuk menciptakan kualitas dokumen dan pelaporan
perpajakan yang auditable.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer Audit
Hubungan keluar
: Pemerintah
IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Melakukan perencanaan pajak
5. Melakukan pelaksanaan kewajiban perpajakan
6. Melakukan pengendalian pajak
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
3. Mengetahui jalannya kegiatan usaha perusahaan dan mengidentifikasi setiap kelemahan
yang ada.
4. Melakukan suatu pendekatan yang sistematis dan komprehensif untuk memenuhi
kewajiban kepatuhan perpajakan.
66
VI.
Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MADT
Nama Jabatan
: Manajer Audit
Departemen/Divisi
: Financial & SDM
Atasan
: Direktur Financial & SDM
Bawahan
: Supervisor Audit
VII.
Ikhtisar Jabatan
Manajer audit adalah orang yang bertanggung jawab atas pemeriksaan / audit internal untuk
laporan keuangan kantor cabang dan depo serta pemeriksaan terhadap Sistem Prosedur yang
diterapkan minimal 2 kali dalam setahun.
VIII. Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Financial & SDM
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer HRD, Manajer Akuntansi, Manajer
Perpajakan
Hubungan keluar
:IX.
Rincian Tugas Jabatan
4. Mengembangkan dan melaksanakan program audit yang komprehensif untuk evaluasi
pengendalian manajemen atas seluruh aktivitas organisasi.
5. Melaksanakan pengujian khusus atas permintaan manajemen,termasuk reviu terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi.
6. Merekomendasikan perbaikan atas pengendalian manajemen yang dirancang untuk
mengamankan sumber-sumber, meningkatkan pertumbuhan organisasi, memastikan
ketaatan terhadap undang- undang dan peraturan pemerintah.
X. Wewenang dan Tanggung Jawab
4. Manajer Audit mempunyai wewenang secara luas, untuk mengarahkan program yang
komprehensif dari fungsi audit intern dalam organisasi.
5. Manajer audit memiliki akses yang penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap seluruh
fungsi, catatan, kekayaan, serta personil organisasi.
6. Mengatasi kebijakan audit, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan fungsi teknis dan
fungsi administrasi organisasi audit.
67
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MD
Nama Jabatan
: Manajer Distribusi
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Staff Distribusi
II. Ikhtisar Jabatan
Manajer distribusi adalah orang yang bertanggung jawab atas penyaluran barang dari
produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran
distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Quality Control, Manajer PPIC, Manajer
Purchasing, Manajer Penanganan Supplier, Manajer
Produksi
Hubungan keluar
: Agen, Distributor
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Bertugas merencanakan dan mempersiapkan setiap hal yang berhubungan dengan
distribusi produk
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab langsung kepada manajer pemasaran sehubungan dengan pekerjaan
pada bagian distribusi yaitu pengiriman order kepada pelanggan.
68
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPC
Nama Jabatan
: Manajer Purchasing
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Supervisor Purchasing
II. Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan kegiatan kesekretariatan dalam rangka membantu direktur dalam mencapai
tujuan dan sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan
mengoptimalkan sumber-sumber daya yang ada secara profesional dan menguntungkan
perusahaan.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Quality Control, Manajer PPIC, Manajer
Distribusi, Manajer Penanganan Supplier, Manajer
Produksi
Hubungan keluar
:IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Menerima dan mereview surat permintaan barang dari seluruh bagian baik yang harian
maupun yang bulanan Supervisor.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau
kebutuhan.
3. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan
pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan
seleksi supplier
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Mengawasi setiap order pembelian dan jadwal pengirimannya.
2. Menetapkan kebijakan dalam pembelian
3. Bertanggung jawab langsung kepada direktur produksi
69
I. Identitas Jabatan
Kode Jabatan
: MPS
Nama Jabatan
: Manajer Penanganan Supplier
Departemen/Divisi
: Produksi
Atasan
: Direktur Produksi
Bawahan
: Supervisor Penanganan Supplier
II. Ikhtisar Jabatan
Orang yang bertanggung jawab untuk dalam hal penanganan supplier untuk nantinya akan
dilaporkan ke bagian direktur produksi.
III.
Hubungan
Hubungan kedalam secara vertikal : Direktur Produksi
Hubungan kedalam secara horizontal : Manajer Quality Control, Manajer PPIC, Manajer
Distribusi, Manajer Purchasing, Manajer Produksi
Hubungan keluar
: Supplier
IV.Rincian Tugas Jabatan
1. Memantau aktivitas yang dilakukan oleh divisi penanganan supplier
2. Menerima laporan pertanggung jawaban dari bagian penanganan supplier
V. Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Melaporkan hasil kerja kayawan kepada direktur produksi
3.2.2
Penentuan Jumlah Personil untuk Setiap Divisi untuk PT. Kereta Api Logistik
Penentuan jumlah personil untuk setiap divisi dibutuhkan untuk mengetahui berapa orang yang dibutuhkan
dalam suatu perusahaan dan berapa luas ruangan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan produksi perusahaan
tersebut. Berikut merupakan penentuan personil yang dibutuhkan oleh perusahaan PT. Beston Berater yang
ditunjukkan pada Tabel 3.21.
Tabel 3.21 Jumlah Personil
Bagian
Jabatan
Direksi
Research &
Development
Direktur Utama
Manajer
Marketing
Produksi
Fiancial & SDM
Karyawan
Manajer
Karyawan
Manajer
Manajer
Karyawan
OB
Jumlah
Jumlah
Personil
1
1
6
5
6
4
3
1
4
1
1
5
3
20
6
5
8
5
5
10
3
6
4
8
4
4
10
3
Jumlah
Luas
(m2)
36
20
36
20
64
20
20
100
9
325
Nama Mesin
Jumlah Mesin
Jumlah Operator/Pegawai
70
Rack
Spray Booth
Oven
Bench I
Bench II
Bench III
Mesin Circ Saw
Mesin Disc. Sand
Mesin Drill Press
Mesin Jointer
Mesin Cut Of Saw
Planner
Jumlah
4
8
8
7
3
3
7
8
7
6
4
5
70
4
8
8
7
3
3
7
8
7
6
4
5
70
Dari tabel diatas menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja di seluruh bagian adalah 90 orang.
71
3.3
Aspek Pemasaran
3.3.1
Penentuan Pasar
Secara topografi, sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung adalah pegunungan. Di antara puncakpuncaknya adalah: Sebelah utara terdapat Gunung Bukittunggul (2.200 m), Gunung Tangkubanperahu (2.076 m) di
perbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. (keduanya kini termasuk dalam wilayah Kabupaten Bandung Barat).
Sedangkan di selatan terdapat Gunung Patuha (2.334 m), Gunung Malabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan
(2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), kedua-duanya di perbatasan dengan Kabupaten Garut.
Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang
Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Garut
72
PT. Kereta Api Logistik memproduksi produk mainan kereta api logistik maka penargetan pemasaran utnuk
PT Kereta Api Logistik ini adalah untuk anak umur 0-14 tahun dengan alasan bagi anak laki-laki biasanya lebih
PT. BESTON BERATER
73
menyukai mainan yang berjenis transportasi untuk anak berusia 0-8 tahun. Sedangkan untuk anak laki-laki usia 8-14
tahun mereka lebih memilih menjadikannya sebagai sebuah koleksi. Dari Badan Pusat Statistika Kabupaten Bandung
diketahui bahwa populasi anak berusia 0 sampai 14 tahun pada tahun 2008 sebanyak 927.594 jiwa, 2009 sebanyak
903.756 jiwa, 2010 sebanyak 1.002.197 jiwa, tahun 2011 sebanyak 1.004.725 jiwa, tahun 2012 sebanyak 998.622
jiwa dan tahun 2013 sebanyak 1.000.072 jiwa dan 2014 sebanyak 959.649 jiwa.
Tabel 3.24 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2008 dan 2009
74
75
76
77
Berdasarkan data yang di peroleh dari badan pusat statistik maka dapat ditentukan pangsa pasar untuk daerah
Kabupaten Bandung. Adapun cara pemasarannya dengan cara melakukan riset ke pasar-pasar terdekat, membuat
brosur dan membuka pameran di pusat pembelanjaan yang ramai anak-anak hingga sekolah TK dan SD. Perusahaan
menetapkan market share sebesar 30% dari populasi yang ada.
78
3.3.2
Peramalan
Berdasarkan data yang telah diperoleh oleh PT. Beston Berater mengenai data populasi anak berusia 0-14
tahun selama 7 periode (tahun) mulai dari tahun 2008-2013 yang akan digunakan untuk melakukan peramalan
terhadap permintaan tahun-tahun berikutnya.
Tabel 3.29 Data Demand 5 Periode
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Demand
927,594
903,756
1,002,197
1,004,725
998,622
1,000,072
959,649
Sebelum memilih metode peramalan, dilakukan plotting terlebih dahulu untuk menentukan metode mana
yang akan digunakan. Plot data demand aktual dari 7 periode dapat dilihat sebagai berikut :
Demand
1020000
1000000
980000
960000
940000
920000
900000
880000
Dari hasil plotting data dapat diketahui bahwa pola datanya adalah pola data Trend. Metode peramalan yang
cocok diterapkan untuk pola data ini adalah rata-rata bergerak linier (DMA), pemulusan eksponensial linier (DESHolt), dan pemulusan eksponensial kuadrat (DES-Brown). Hasil perhitungan data peramalan menggunakan ketiga
metode peramalan untuk 7 tahun ke depan dapat dilihat pada perhitungan peramalan menggunakan software win QS
3 berikut ini
79
80
Dari ketiga hasil peramalan tersebut, masing-masing nilai error-nya dibandingkan dan dipilih yang paling
kecil. Hasil MAD terkecil ialah metode DES Brown dengan nilai 28793.07. MSD terkecil ialah DES-Brown dengan
nilai 1.9900. Maka metode yang terpilih adalah metode DES-Brown. Setelah dilakukan pengujian kesalahan ramalan,
metode peramalan terpilih diuji Moving Range-nya. Pengujian Moving Range dapat dilihat pada tabel 3.33.
Tabel 3.33 Moving Range Test
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
Data
aktual
927,549
903,756
1,002,197
1,004,725
998,622
1,000,072
959,649
Ramalan
927,594
903746.8
1002235
1,004,726
998,620
1,000,073
959,633.5
0
Xt-Ft
MR
|MR|
-6,104
1,452
-40,424
7,556
-41,876
7556.4
41876.4
81
Periode
Data
aktual
9
10
Xt-Ft
MR
|MR|
959,618
959,633.5
0
959,618
959,633.5
0
959,618
959,633.5
0
JUMLAH
11
12
13
14
MR
UCL (+)
CL
UCL (-)
Reg A
Reg A
Reg B
Reg B
Ramalan
= 22.218
= + 2.66 MR
=0
= - 2.66 MR
= + 1.77 MR
= - 1.77 MR
= + 0.89 MR
= - 0.89 MR
49432.8
= 59,099.88
= -59,099.88
= 39,325.86
= -39,325.86
= 19,774.02
= -19,774.02
Grafik dari uji moving range yang telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.4.
UCL
RA
RB
CL
RB
RA
LCL
20,000
0
-20,000
-40,000
-60,000
-80,000
82
DES-Brown
1,200,000
1,000,000
800,000
Data aktual
Ramalan
600,000
400,000
200,000
0
Berdasarkan hasil peramalan untuk 7 periode kedepan, menggunakan metode DES-Brown sehingga
didapatkan demand sebesar 959,634 unit untuk periode 8,10,12 dan 14 sementara untuk periode 9,11,13 didapatkan demand
sebesar 959,618 unit. Pembuatan produk tidak sepenuhnya dibuat sejumlah hasil peramalan karena banyak resiko yang
dapat ditimbulkan. Dengan memperhatikan pangsa pasar sebesar 30% maka didapatkan jumlah unit yang harus
diproduksi untuk tahun 2016, 2018, 2020, dan 2022 ialah sebanyak 287,886 unit serta untuk tahun 2017, 2019 dan
2021 sebanyak 287,891 unit.
3.3.3
83
Penduduk Usia 15-64 Tahun sebagai Tenaga Kerja, Jalur Transpoertasi sebagai faktor Transportasi, Penyedia Sarana
Listrik dan Air sebagai Faktor Listrik dan Air, dengan Permintaan Pasar sebagai Faktor Pasar. Asumsi faktor-faktor
yang dipertimbangkan dijabarkan sebagai berikut dengan total penilaian 100%:
Luas Wilayah digunakan sebagai Perluasan bernilai 15%
Faktor perluasan memperhatikan Luas Wilayah di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung
Sarana/Akses Jalur Transportasi sebagai Faktor Transportasi bernilai 25%
Jalur transportasi merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan dalam menetukan lokasi pabrik
karena akan sangat berpengaruh pada besar kecilnya ongkos transportasi yang dibutuhkan untuk proses produksi
dan distribusi
Penyedia Sarana Listrik dan Aie sebagai Faktor Listrik dan Air bernilai 10%
Dalam menentukan lokasi pabrik perlu diperhatikan juga sarana listrik dan air dari suatu kecamatan di wilayah
kabupaten Bandung.
Jumlah Penduduk Usia 15-64 Tahun sebagai Tenaga Kerja bernilai 20%
Sumber Daya Manusia atau Tenaka Kerja juga merupakan faktor yang perlu diperhatikan demi berlangsungnya
kegiatan operasional perusahaan, sehingga jumlah penduduk pada usia produktif merupakan hal yang
berpengaruh dalam penentuan lokasi pabrik.
Permintaan Pasar sebagai Faktor Pasar bernilai 30%
Pasar sebagai faktor terprnting yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik.
Hasil rekapitulasi penentuan lokasi menggunakan metode Rating Factor dapat dilihat pada tabel 3.34.
84
Faktor
Faktor
Bobot
Perluasan
15%
Transportasi
25%
Tenaga
Kerja
Listrik dan
Air
Pasar
Jumlah
Pangaleng
an
Nil
Bx
ai
N
Nil
ai
Bx
N
90
13.5
70
10.5
75
18.7
5
55
13.7
5
Kertasari
20%
39
7.8
28
5.6
44
8.8
36
7.2
70
14
32
6.4
10%
75
7.5
60
70
79
7.9
88
8.8
68
6.8
30%
70
21
55
16.5
52.5
5
74
22.2
65
19.5
58.8
5
91
27.3
82.3
5
65
19.5
56.9
5
100%
60.1
66.1
Bobo
t
Pacet
Bx
Nilai
N
66
9.9
Ibun
Bx
Nilai
N
66
9.9
Paceh
Cikancung
Nilai
BxN
Nilai
BxN
Cicalengka
Bx
Nilai
N
64
9.6
Nagreg
Nilai
BxN
Perluasan
15%
64
9.6
66
9.9
65
9.75
Bahan Baku
25%
78
19.5
55
13.75
76
19
72
18
81
20.25
61
15.25
Tenaga Kerja
20%
54
10.8
40
65
13
45
57
11.4
27
5.4
10%
80
75
7.5
90
75
7.5
88
8.8
61
6.1
Pasar
30%
81
24.3
69
20.7
88
26.4
77
23.1
84
25.2
51
15.3
Jumlah
100%
Rancaekek
Bobot
72.5
59.85
77
67.5
75.25
erluasan
15%
40
Bx
N
6
han Baku
25%
91
22.75
87
21.75
77
19.25
77
19.25
88
22
76
19
aga Kerja
20%
86
17.2
78
15.6
40
78
15.6
100
20
47
9.4
ik dan Air
10%
98
9.8
96
9.6
70
95
9.5
66
6.6
79
7.9
Pasar
30%
68
20.4
94
28.2
70
21
94
28.2
58
17.4
76
22.8
umlah
100%
Nilai
76.15
51.8
85.05
63.5
82.3
75.45
69
85
86
Banjaran
Bobot
Nilai
BxN
Rating Factor
Pameungpeu
Cangkuang
k
Nilai B x N Nilai B x N
Ketapang
Nilai
Kutawaringi
n
Nilai B x N
Soreang
BxN
Nilai
BxN
an
15%
63
9.45
55
8.25
50
7.5
51
7.65
63
9.45
70
10.5
aku
25%
78
19.5
50
12.5
56
14
75
18.75
69
17.25
78
19.5
Kerja
20%
59
11.8
34
6.8
36
7.2
57
11.4
54
10.8
45
n Air
10%
85
8.5
65
6.5
67
6.7
85
8.5
81
8.1
89
8.9
30%
85
25.5
60
18
63
18.9
83
24.9
81
24.3
80
24
100%
74.75
52.05
54.3
71.2
69.9
71.9
Margaasih
Margahayu
Dayeuhkolot
Bojongsoang
Cileunyi
Cilengkrang
Cimenyan
Nilai
BxN
Nilai
BxN
Nilai
BxN
Nilai
BxN
Nilai
BxN
Nilai
BxN
Nilai
BxN
15%
65
9.75
49
7.35
51
7.65
55
8.25
56
8.4
63
9.45
65
9.75
25%
80
20
79
19.75
73
18.25
78
19.5
88
22
43
10.75
75
18.75
20%
83
16.6
61
12.2
58
11.6
54
10.8
84
16.8
24
4.8
54
10.8
ir
10%
91
9.1
89
8.9
89
8.9
85
8.5
97
9.7
63
6.3
83
8.3
30%
90
27
78
23.4
84
25.2
80
24
95
28.5
50
15
81
24.3
100%
82.45
71.6
71.6
71.05
85.4
46.3
71.9
Berdasarkan hasi perhitungan menggunakan Rating Factor didapatkan lokasi yang paling ekonomis sebagai
lokasi perusahaan. Lokasi yang terpilih yaitu di Kecamatan Cileunyi karena memiliki nilai total yang lebih baik
dibandingkan dengan lokasi lainnya dengan nilai 85,4. Kecamatan Cileunyi memiliki perluasan, bahan baku, tenaga
kerja, listrik, air dan pasar yang baik sehingga memenuhi kriteria untuk menjadi lokasi yang tepat untuk pendirian
pabrik dan perkantoran PT. Kereta Api Logistik.
87
BAB IV
ANALISIS
PT. Beston Berater bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan tata letak pabrik. PT. Beston Berater
beridiri sejak puluhan tahun yang lalu dan sudah berhasil menyelesaikan ratusan proyek baik berupa proyek
pengembangan maupun proyek yang dibuat dari awal. Dengan adanya tender dari PT. Kereta Api Logistik untuk
merancang pembuatan pabrik baru di Kabupaten Bandung maka PT. Beston Berater bersedia untuk ikut serta dalam
tender tersebut. Pada tahap awal PT. Beston Berater melakukan perancangan manajemen organisasi untuk PT. Kereta
Api Logistik beserta aspek pemasaran untuk menentukan pangsa pasar atas produk yang akan dihasilkan oleh PT.
Kereta Api Logistik yaitu produk Kereta Api Logistik.
Perkembangan perusahaan dan rencana perkembangan perusahaan yang diusulkan untuk PT. Kereta Api Logistik
meliputi aspek struktur organisasi yang terdiri dari Direktur Utama yaitu dengan memilih seseorang yang mampu
bertanggung jawab dan mempunyai loyalitas tinggi pada perusahaan. Divisi Research & Development, Divisi
Marketing dengan memilih orang-orang yang mampu menghasilkan suatu nilai atas penjualan produk ataupun
memasarkan produk kepada konsumen sehingga dapat menarik pasar, Divisi Produksi yaitu dengan memilih orangorang yang mampu menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi, selain itu mampu mengendalikan beberapa
aspek yang perlu diperhatikan dalam suatu lantai produksi dan Divisi Financial dan SDM yaitu dengan memilih
orang-orang yang jujur dan terlatih dibidangnya. Struktur organisasi perusahaan termasuk jenis struktur garis beserta
Job Description yang telah dijabarkan sesuai dengan tugas pokok setiap divisinya. Setelah menguraikan jabatanjabatan yang dibutuhkan untuk PT. Kereta Api Logistik selanjutnya dilakukan penentuan jumlah karyawan yang
dibutuhkan untuk melengkapi setiap divisi yang ada pada struktur organisasi yang telah dibuat. Total tenaga kerja di
seluruh bagian adalah 90 orang.
Pangsa pasar dari produk Kereta Api Logistik ditargetkan untuk anak laki-laki usia 0-14 tahun dengan market
share sebesar 30%. Peramalan dilakukan dengan mengkonversikan jumlah populasi anak usia 0-14 tahun menjadi
jumlah permintaan atas unit produk yang akan diproduksi. Berdasarkan hasil survey mengenai jumlah penduduk
dengan usia 0-14 tahun di Kabupaten Bandung dari tahun 2008 2014 maka dilakukan peramalan untuk 7 periode
kedepan, menggunakan metode DES-Brown. Dengan memperhatikan market share yang telah ditentukan, maka
jumlah unit yang harus diproduksi oleh PT. Kereta Api Logistik untuk tahun 2016, 2018, 2020, dan 2022 ialah
sebanyak 287,886 unit serta untuk tahun 2017, 2019 dan 2021 sebanyak 287,891 unit.
Metode yang digunakan dalam menentukan lokasi pabrik ialah metode Rating Factor. Penggunaan metode
Rating Factor untuk menentukan lokasi pabrik yang terbaik adalah dikarenakan data yang ada dan mudah diperoleh
terdiri dari data Jumlah penduduk, Luas Wilayah, Jumlah Desa sehingga metode ini dianggap lebih tepat untuk
mentukan wilayah pabrik. PT. Beston Berater mengambil 6 Faktor yang digunakan dalam mengukur/ menilai sebagai
parameter penentuan lokasi pabrik di wilayah Kabupaten Bandung yaitu Luas Wilayah digunakan sebagai Perluasan,
Jumlah Penduduk Usia 15-64 Tahun sebagai Tenaga Kerja, Jalur Transpoertasi sebagai faktor Transportasi, Penyedia
Sarana Listrik dan Air sebagai Faktor Listrik dan Air, dengan Permintaan Pasar sebagai Faktor Pasar. Berdasarkan
hasi perhitungan menggunakan Rating Factor didapatkan lokasi yang paling ekonomis sebagai lokasi perusahaan.
Lokasi yang terpilih yaitu di Kecamatan Cileunyi karena memiliki nilai total yang lebih baik dibandingkan dengan
lokasi lainnya dengan nilai 85,4. Kecamatan Cileunyi memiliki perluasan, bahan baku, tenaga kerja, listrik, air dan
pasar yang baik sehingga memenuhi kriteria untuk menjadi lokasi yang tepat untuk pendirian pabrik dan perkantoran
PT. Kereta Api Logistik.
88
89
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan pengajuan kerja sama perancangan tata letak fasilitas manajemen organisasi dan pemasaran oleh
PT. Beston Berater dengan PT. Kereta Api Logistik didapatkan output dalam melakukan perancangan tata letak
pabrik tahap pertama dalam pengajuan tender, melakukan perancangan manajemen organisasi untuk PT. Kereta Api
Logistik beserta aspek pemasaran, hingga penentuan lokasi pabrik yang ada di Kabupaten Bandung. Berikut adalah
beberapa point kesimpulan yang telah dirancang:
1. PT. Kereta Api Logistik membuka tender untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan konsultan PT.
Beston Berater.
2. PT. Beston Berater melakukan riset pemasaran untuk menentukan pangsa pasar di wilayah Kabupaten
Bandung dengan jumlah sebanyak 31 kecamatan.
3. Pengajuan strukur organisasi untuk PT. Kereta Api Logistik yang berjumlah 90 orang pekerja, dengan
struktur organisasi yang terdiri dari Direktur Utama, Manajer R&D dengan divisi Pengembangan Produk dan
Teknologi Informasi, Manajer Marketing dengan divisi Advertising, Market Research, Costumer Service, dan
Sales, Manajer Produksi dengan divisi PPIC, Quality Control, Distribusi dan Purchasing, Manajer Financial
& SDM dengan divisi HRD, Akuntansi, Perpajakan dan Audit, serta OB
4. Menentukan jumlah tenaga kerja atau karyawan yang dibutuhkan oleh PT. Kereta Api Logistik.
5. Melakukan peramalan untuk menentukan jumlah unit mainan kereta api logistic yang akan diproduksi untuk
periode 7 tahun kedepan dengan menggunakan metode DES-Brown.
6. Penentuan lokasi pasar berdasarkan jumlah penduduk di Kabupaten Bandung yang memiliki 31 kecamatan
dan masing-masing daerah memiliki potensi untuk membangun sebuah pabrik dengan menggunakan metode
Rating Factor. Lokasi yang terpilih adalah Kecamatan Cileunyi sebagai lokasi terbaik yang akan dijadikan
lokasi pembangunan pabrik PT. Kereta Api Logistik
90