Oleh :
Kelompok 2
Annisa agma
Zulfa yandra
Rahmi Oknivyoza
Srimita dewi
Sri wahyuningsih
Stefani andri
Nurul rahmadanti
Amelia amran
12
1311211
1311211039
1311211066
1311211
1311211
1311211
131121
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Esa yang tiada hentinya
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Atas taufik dan hidayah-Nya pula penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul ini tepat pada
waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja oleh dosen pembimbing yaitu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari cara penulisan, penyusunan, penguraian, maupun isinya. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan baik moril maupun materil dalam proses penulisan makalah ini.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi semua
pihak, baik bagi pembaca maupun kami sendiri.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB 2 : Tinjauan Pustaka.............................................................................................2
2.1 Stres Kerja..........................................................................................................2
2.1.1 Defenisi Stres Kerja.....................................................................................2
2.1.2 Penyebab Stres Kerja...................................................................................3
2.1.3 Tanda-tanda Stres Kerja...............................................................................5
2.1.4 Dampak Stres Kerja.....................................................................................7
2.1.5 Penanganan Stres Kerja...............................................................................8
2.2 Kekerasan Kerja................................................................................................10
2.2.1 Tipe-tipe Kekerasan Di Tempat Kerja.......................................................11
2.2.2 Pencegahan Kekerasan Di Tempat Kerja...................................................11
BAB 3 : Pembahasan Jurnal.......................................................................................16
BAB 4 : PENUTUP....................................................................................................17
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................17
4.2 Saran.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18
ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
Tubuh manusia merespon stres dengan mengaktifkan sistem saraf dan hormon
tertentu. Hipotalamus memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk memproduksi
lebih banyak hormon adrenalin dan kortisol serta melepaskan ke dalam aliran darah.
Pembuluh darah terbuka lebih lebar untuk membiarkan lebih banyak darah mengalir
ke otot besar. Pupil melebar untuk memperbaiki penglihatan. Kemudian keringat
dihasilkan untuk mendinginkan tubuh. Awalnya kemampuan ini berfungsi normal
namun bila individu meng-alami situasi berbahaya terus menerus maka tubuh akan
mengalami banyak perubahan se-perti meningkatnya tekanan darah dan peningkatan hormon stres, hingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan
meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
Stres kerja dapat muncul ketika individu mencoba mengatasi atau
menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan tetapi
mengalami kesulitan dalam penyelesaiannya sehingga mengalami kece-masan,
ketakutan dan kekhawatiran.
Saat individu merasa tidak yakin tentang sesuatu, maka akan sulit membuat
prediksi. Akibatnya individu merasa tidak dapat mengendalikan situasi. Perasaan
tidak mampu mengendalikan situasi akan me-nimbulkan ketakutan. Rasa takut
menyebabkan stres.
4. Disonansi kognitif
Disonansi kognitif terjadi bila ada ke-senjangan antara yang dilakukan dengan
yang dipikirkan. Hal ini akan dirasakan sebagai stres.
Stranks (2005) menjelaskan bahwa stres kerja dapat mempengaruhi setiap
aspek kehidupan pegawai. salah satu penyebab stres adalah masalah pekerjaan
seperti. Penyebab stres kerja secara spesifik dapat disebabkan karena faktor
lingkungan fisik, organisasi atau perusahaan dan masalah personal serta sosial.
(Stranks, 2005):
1. Lingkungan fisik, seperti kurangnya ruang untuk mengoperasikan peralatan
secara aman dan nyaman, ruangan yang terlalu bising, peralatan yang masih
harus dikerjakan secara manual, sirkulasi udara yang kurang, kurangnya ruang
privasi, dan kurangnya pencahayaan.
2. Organisasi, seperti kebijakan, budaya organisasi, dan manajemen organisasi.
Secara lebih spesifik penyebab stres kerja dari organisasi, adalah sebagai
berikut:
a. Ketidakseimbangan jumlah pegawai dengan jumlah pekerjaan yang harus
diselesaikan.
b. Adanya beberapa unit kerja yang tidak terisi oleh pegawai sehingga
pegawai harus menjalankan beberapa tugas sekaligus.
c. Kurangnya koordinasi antar departemen.
d. Kurangnya pelatihan yang tepat bagi pegawai.
j.
keras, penyalahgunaan
obat, meningkatnya
absen,
turnover,
10
kejahatan
dan
gagal
mengambil
langkah-langkah
untuk
Gugatan diskriminasi
Tuntutan ganti rugi karyawan
Tuntutan pihak ketiga atas kerusakan
Tuntutan terhadap gangguan privasi
Dan tuntutan kekerasan lembaga keselamatan kerja di negara
tersebut.
Berteriak
Kemarahan yang meledak-ledak karena perselisihan kerja
Membuat pernyataan yang tidak sopan
Menangis
Penurunan energi atau fokus
Penurunan kinerja dan penampilan pribadi
Suka menyendiri
11
kemarahan karyawan
Para supervisor dan staf SDM perlu dilatih cara menangani secara
mempertimbangkan
tindakan-
menghindari gugatan.
Mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang melarang masuk
senjata-senjata ke dalam properti perusahaan, termasuk tempat
parkir.
Dalam
situasi
yang
mencurigakan,
karyawan
diwajibkan
sekalipun.
Memiliki kebijakan yang mendorong karyawan untuk melaporkan
semua kegiatan yang mencurigakan atau bersifat kekerasan kepada
manajemen.
Mengembangkan hubungan dengan pakar kesehatan mental yang
12
13
14
BAB 4 : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Para pekerja yang selalu ditekan, dikritik, dan tak boleh berpendapat di
tempat kerja bisa menimbulkan efek yang serius dan bisa meledak sewaktuwaktu. Hal itu sama buruknya seperti efek yang ditimbulkan dari stress dan
tindakan kekerasan yang dialami para pekerja.
Stres dan kekerasan ditempat kerja dapat menimbulkan banyak efek negatif,
misalnya semangat kerja yang terus melorot dan kesehatan psikologis pekerja
terganggu sehingga produktivitas pekerja menurun.
4.2 Saran
Untuk mencegah terjadinya stress dan kekerasan ditempat kerja yang dapat
menimbulnya efek yang serius sebaiknya perusahaan memfasilitasi pekerja dengan
berbagai kegiatan yang bisa mengurangi stress dan tindak kekerasan dalam kerja
dan memperbaiki hubungan antara pekerja. Salah satunya dengan mengikuti
program bimbingan kesehatan fisik dan psikologi kerja.
15
DAFTAR PUSTAKA
Stranks, J. (2005). Stress at work, management and prevention. Elsevier: Burlington.
Jacinta F. (2002). Stres kerja. Diunduh dari www.epsikologi.com/masalah/stres
Anggun Resdasari Prasetyo Pengaruh Penerapan Terapi Tawa Terhadap Penurunan
Tingkat Stres Kerja Pada Pegawai Kereta Api, dalam jurnal Psikologi Undip tahun
2012
Helfi Agustin Dampak Kesehatan Akibat Kekerasan Terhadap Tenaga Kerja
Indonesia, dalam jurnal Kesehatan Masyarakat Tahun 2008
16