Anda di halaman 1dari 5

Nama

: Mohammad Abdan Danial H

NIM

: 151710101069

Matakuliah

: Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Pertanian

Dosen Pengampu

: Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng

Semester

:3

Hari/Tanggal

: Sabtu/08 Oktober 2016

1. a. Check sheet (lembar pemeriksaan) adalah lembar yang dirancang sederhana berisi daftar
hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat
mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di
lokasi kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif
dapat dianalisis secara cepat (langsung) atau menjadi masukan data untuk peralatan kualitas
lain, misal untuk masukan data Pareto chart.
b. Scatter diagram (diagram pencar) adalah grafik yang menampilkan sepasang data numerik
pada sistem koordinat Cartesian, dengan satu variabel pada masing-masing sumbu, untuk
melihat hubungan dari kedua variabel tersebut. Jika kedua variabel tersebut berkorelasi,
titik-titik koordinat akan jatuh di sepanjang garis atau kurva. Semakin baik korelasi, semakin
ketat titik-titik tersebut mendekati garis.
c. Fishbone diagram (diagram tulang ikan) sering disebut juga diagram Ishikawa atau cause
andeffect diagram (diagram sebab-akibat). Fishbone diagram adalah alat untuk
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis
masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah
kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan
sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi
brainstorming.
d. Pareto chart (bagan pareto) adalah bagan yang berisikan diagram batang (bars graph) dan
diagram garis (line graph); diagram batang memperlihatkan klasifikasi dan nilai data,
sedangkan diagram garis mewakili total data kumulatif. Klasifikasi data diurutkan dari kiri

ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Ranking tertinggi merupakan
masalah prioritas atau masalah yang terpenting untuk segera diselesaikan, sedangkan
ranking terendah merupakan masalah yang tidak harus segera diselesaikan.
e. Flow charts (bagan arus) adalah alat bantu untuk memvisualisasikan proses suatu
penyelesaian tugas secara tahap-demi-tahap untuk tujuan analisis, diskusi, komunikasi, serta
dapat membantu kita untuk menemukan wilayah-wilayah perbaikan dalam proses.
f. Histogram adalah alat seperti diagram batang (bars graph) yang digunakan untuk
menunjukkan distribusi frekuensi. Sebuah distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering
setiap nilai yang berbeda dalam satu set data terjadi
g. Control chart atau peta kendali adalah peta yang digunakan untuk mempelajari bagaimana
proses perubahan dari waktu ke waktu. Data di-plot dalam urutan waktu. Control chart
selalu terdiri dari tiga garis horisontal, yaitu:
-Garis pusat (center line), garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau nilai rata-rata
dari karakteristik kualitas yang di-plot-kan pada peta kendali.
-Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan batas kendali atas.
-Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan batas kendali
bawah.
Hubungan antara PDCA dengan seven tool yaitu untuk meningkatkan dan menjamin kualitas
suatu produk perlu diterapkannya PDCA (Plan,Do,Check,Act) . PDCA disini menggunakan
alat seven tool untuk mendukung dan memudahkan penerapan PDCA sehingga Seven tool
ini sebagai fasilisator untuk menemukan dan menyelesaikan masalah dengan metode PDCA.
2. a Membuka Kotak Saran dan komentar untuk para pelanggan
b. Pihak perusahaan melakukan survei lapangan , artinya pihak perusahaan melakukan survei
tanya jawab pada toko - toko atau supermarket mengenai kualitas mutu produknya
c. Membuat web atau blog untuk membuka komentar dan saran pada konsumen
3. Kaitan antara HACCP dan ISO 9001 kalau HACCP ini untuk jaminan mutu pangan
berdasarkan adanya bahaya yang dapat timbul pada tahap produksi sehingga dapat mengontrol
bahaya bahaya yang dapat ditimbulkan sedangkan ISO 9001 yaitu standar internasional pada
bidang sistem manajamen mutu , yang dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan yang dapat

menjamin mutu dari suatu produk . Cakupan dari ISO 9001 lebih luas daripada HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point) karena HACCP hanya mengidentifikasi resiko dan menganilasa
bahaya-bahaya pada produk pangan yang dihasilkan. HACCP dan ISO 9001 memiliki
keterkaitan dimana sama-sama memeliki tujuan meningkatkan kepuasan pelanggan dan
memperbaiki produksi.
4. Hubungan antara sistem manajamen mutu dengan 8 prinsip yang ada pada iso yaitu 8 prinsip
pada ISO tersebut jika diterapkan dalam perusahaan sebenarnya akan mempengaruhi mutu dari
produk seperti produk dihasilkan dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan konsomen serta
dapat meningkatkan pangsa pasar mereka karena mutu dari produk tersebut terjamin . Produk
yang diterima dan memuaskan konsumen ini juga merupakan tujuan dari diterapkanya sistem
manajemn mutu. Jika 8 prinsip tadi tidak digunakan dalam perusahaan maka produk yang
dihasilkan tidak akan terjamin mutunya dan daya tarik pelanggan akan turun sehingga sistem
manajemen mutu dalam perusahaan tidak berjalan dengan baik atau tidak seimbang. Organisasi
yang baik juga akan mempengaruhi mutu dari produk
5. Pengendalian sistem manajamen mutu pada perusahaan merupakan suatu kegiatan yang
penting untuk dilakukan untuk mencapai suatu sasaran perusahaan dalam mutu barang atau jasa
yang diproduksi . Pada perusahaan tertentu fungsi ini banyak melibatkan karyawan , sedangkan
pada perusahaan lain hanya terbatas pada kegiatan pemerikasaan barang saja .
Pengendalian mutu meliputi :
1. Mendesai produk yang sesuai dengan keinginan serta kebutuhan konsumen
2. Menetapkan standar untuk pengukuran
3. Memilih proses produksi yang efisien dan cocok untuk peralatan yang tersedia
4. Memeriksa produk untuk melihat apakah sudah sesuai dengan spesifikasi standar
5. Mencari umpan balik konsumen
6. Melakukan koreksi atas desain produk
Pada perusahaan yang menuntut adanya tingat ketepatan yang tinggi, dalam hal ini posisi
manajer pengendalian mutu dapat setingkat dengan manajer produksi, pada umumnya disetujui
bahwa sebaiknya orang yang bertanggung jawab atas mutu bukanlah orang yang bertanggung
jawab atas produksi.

Pemeriksaan adalah salah satu unsur dalam pengendalian sistem manajemen mutu . Jika
setiap orang dalam perusahaan menjalankan tugasnya dengan benar agar produk yang dihasilkan
sesuai standar perusahaan , maka tenaga pemeriksa tidak diperlukan lagi . Namun disini kita
membicarakan manusia , manusia tidak luput dari kesalahan . Apalagi perusahaan yang
mayoritas menggunakan tenaga mesin, meraka harus membutuhkan tenaga pemeriksa untuk
mengendalikan mutu produk.
6. Industri pangan sangat berkembang pesat dewasa ini . Kebutuhan pangan yang semakin lama
semakin meningkat juga dan kebutuhan akan mutu pangan yang semakin meningkat pula
membuat industri pangan semakin gencar untuk meningkatkan mutu sehingga disini industri
pangan sangat berperan dalam meningkatkan mutu produk pangan. Industri pangan harus
memperhitungkan dan memberlakukan sistem jaminan pengendalian mutu dan kualitas pangan.
Sistem pengendalian mutu ini menjadi fokus utama bagi industri industri pangan yang
nantinya akan efektif dalam meminimalisir tingkat resiko cacat. Upaya peningkatan mutu produk
haruslah dimulai dari tahap gagasan konsep bagaimana produk tersebut akan dibuat , lalu melalui
berbagai tahap pengembangan dan produksinya , sampai akhirnya meminta komentar dan saran
dari konsumen. Hal ini karena untuk memperoleh produk pangan yang bermutu baik dan
terjamin bagi kesehatan, tidak cukup hanya mengandalkan pengujian akhir di laboratorium saja,
tetapi juga diperlukan adanya pengendalian dan pengawasan dalam sistem jaminan mutu.

7.Perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia sekarang ini sudah mulai menerapkan


manajemen mutu walaupun tidak semuanya . Tetapi untuk implementasi

mutu standar

internasional masih belum . Di Indonesia standar internasional hanya dijadikan sebagai


formalitas saja yang bertujuan untuk mengahadapi kepentingan yang bersifat situasional
sehingga terkesan penerapan standar internasional hanya untuk menarik minat para konsumen
dan meningkatkan reputasi perusahaan sendiri.
8. Plan (perencanaan) merupakan suatu sasaran dan proses tentang aoa yang dibutuhkan untuk
menentukan hasil yang sesuai denga spesifikasi tujuan yang telah ditetapkan.
Do yang artinya melakukan perencaan yang telah ditetapkan. Ukuran proses-proses ini telah
ditetapkan dalan tahap plan. Dalam konsep do harus benar-benar menghindari penundaan,

semakin menunda pekerjaan maka waktu yang dibutuhkan semkin lama dan pekerjaan akan
semakin menumpuk.
Check yang artinya melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses dan melaporkan apa saja
hasilnya.
Act yang artinya menindaklanjuti atau melakukan evaluasi total terhadap hasil sasaran dan
proses dengan melakukan perbaikan-perbaikan.
Dalam model proses ISO 9001, manajemen dalam suatu organisasi setelah memahami
persyaratan-persyaratan sistem manajemen mutu, selanjutnya melakukan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1. Menetapkan komitmen untuk melaksanakan sistem manajemen mutu
2. Menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu
3. Melakukan penetapan dan pendelegasian tugas dan wewenang
4. Menunjuk wakil manajemen yang bertugas mengawasi pelaksanaan sistem manajemen
5.

mutu
Melakukan tinjauan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai