Anda di halaman 1dari 10

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA DI PABRIK ROTI


LALA DESA BAJO INDAH KECAMATAN SOROPIA
KABUPATEN KONAWE

A. Gambaran Umum
Pabrik Roti Lala berada di wilayah Desa Bajo Indah Kecamatan
Soropia Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas bangunan
pabrik keseluruhan sebesar Ha. Pabrik ini berada di tepi jalan raya yang
merupakan akses utama di Desa Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten
Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Terdiri dari beberapa ruangan sektor
yang didalamnya terdapat pembagian tugas yaitu bagian pengolahan bahan
mentah roti , pembakaran roti hingga pengemasan roti dan pendistribusian ke
pasar dan warung-warung. Jumlah pekerja seluruhnya sebanyak 15 orang.
Sebagaian besar bekerja adalah orang bajo 10 orang bugis 5 orang.
B. Proses Keperawatan
1. Dukungan Kesejahteraan
1.1. Sarana makan dan minum
Para pekerja mendapat istirahat makan siang dari pabrik, makan siang
rutin dilaksanakan tiap pukul 13.15 WITA.
a) Kebijakan merokok
Para pekerja mengatakan kebijakan merokok yang diberikan oleh
perusahaan cukup memuaskan. Data yang kami peroleh dari hasil

31

pengkajian yakni 1 orang memiliki riwayat merokok 14 orang tidak


memiliki riwayat merokok.
b) Kebijakan promosi kesehatan di perusahaan
Para pekerja mengatakan promosi kesehatan yang diperoleh dari
pabrik sangat kurang. Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada
para pekerja di pabrik roti Lala diperoleh data jumlah pekerja di
perusahaan tersebut sebanyak 15 orang. 15 orang (100%) tidak
mengetahui pentingnya menggunakan standar keselamatan kerja di
perusahaan contohnya seperti penyediaan penggunnaan APD dan
alat P3K dalam mengantisipasi keselamatan dan kesehatan kerja
untuk menangani kecelakaan kerja.
c) Pemeriksaan kesehatan prakarya dan berkala
Para pekerja mengatakan kebijakan pemeriksaan kesehatan prakarya
dan berkala yang diberikan oleh pabrik cukup memuaskan.
d) Kebijakan rehabilitasi dan orang cacat masalah lainnya
Para pekerja mengatakan kebijakan rehabilitasi yang berikan oleh
perusahaan cukup memuaskan karena mereka memiliki kartu
pemeriksaan kesehatan (BPJS) yang diberikan oleh pabrik.
2. Faktor Penyebab Masalah Kerja
a) Jumlah pekerja yang terpajan penyakit
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada para pekerja di pabrik roti
Lala diperoleh data jumlah pekerja di pabrik tersebut sebanyak 15 orang
dengan jenis keluhan sakit yang berbeda-beda diantaranya 3 orang

32

mengatakan sering batuk-batuk, 3 orang mengeluh sering pusing ketika


saat beraktivitas atau bekerja, dan 9 orangnya lagi tidak memiliki keluhan
sama sekali.
b) Lama kerja regu bergilir dan pola regu bergilir
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada para pekerja di pabrik roti
Lala diperoleh data jumlah pekerja di perusahaan tersebut sebanyak 15
orang dengan lama jam kerja setiap harinya adalah 10 jam dan memiliki
jam istirahat 1 jam. Para pekerja mengatakan dipabrik ini tidak memiliki
sift atau regu bergilir dalam bekerja.
c) Syarat tingkat keterampilan dan tingkat pelatihan
Para pekerja mengatakan tidak memiliki syarat tingkat keterampilan dan
tingkat pelatihan dalam perusahaan.
d) Bahan kimia/biologik
e) Pencahayaan
f) Dari hasil survey yang dimiliki pabrik roti Lala dalam ruangan baik.
Pabrik meiliki ventilasi disetiap ruangan.
3. Status kesehatan komunitas (Pekerja)
Dari pengkajian (anamnesa) dan kuisioner yang dilakukan mahasiswa
langsung kepada para pekerja di pabrik roti Lala didapatkan hasil:
a) Data Biologis :
Keluhan yang dirasakan saat ini oleh pekerja :
-

3 orang pekerja menegeluhkan sering batuk-batuk

3 orang pekerja mengeluhkan sering pusing

33

Sisanya 3 orang (30%) tidak ada keluhan

Tanda-tanda vital-vital:
TD:
-

< 110/70 mmHg

: 1 Orang

110/70mmHg-130/90mmHg

: 12 Orang

>130/90 mmHg

: 2 Orang

Nadi:
-

60-80x/menit

: 1 Orang

80-100x/menit

: 14 Orang

RR:
-

16-24x/menit

: 13 Orang

>24x/ menit

: 2 Orang

Suhu tubuh:
36,5C-37C

: 15 orang

b) Pola pemenuhan cairan dan elektrolit


Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja didapat dari minuman yang
dibawa oleh para pekerja dari rumah dan disediakan pabrik.
c) Pola istirahat tidur
Para pekerja mengatakan bahwa istirahat tidur mereka biasanya
dilakukan pada malam hari saat pulang bekerja karena waktu bekerja
mereka adalah 9 jam mulai pukul 8 pagi - 5 sore.

34

d) Pola eliminasi
Tidak terdapat keluhan dari pekerja pabrik yang berhubungan eliminasi.
e) Pola aktivitas gerak
Tidak ada keluhan.
f) Gaya Hidup
Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 13 orang dari 15
orang pekerja tidak mencuci tangan setelah bekerja sisanya 2 orang
mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar.
g) Lingkungan
Luas bangunan 15x10 meter bentuk bangunan berupa ruangan luas yang
lapang dengan meja-meja tempat pengemasan, sebuah dapur tempat
membakar roti terdapat 2 kamar mandi di dalamnya. Jenis bangunannya
semi permanen atap bangunan berupa seng alumunium dengan dinding
terbuat dari papan dengan lantai dari semen/ plesteran, ventilasi di
ruangan ini berasal dari jendela jendela kecil di atas tembok sisi
bangunan total 5 buah, penerangan ruangan berasal dari pintu ruangan
kecil yang di buka saat jam kerja bila menjelang sore terdapat lampu
neon yang memberikan pencahayaan diruangan ini. Kebersihan di dalam
ruangan kurang rapi. Kondisi kamar mandi baik tetapi jumlahnya sangat
terbatas dan jarak.
h) Sistem Keamanan
Sistem keamanan perusahaan tidak cukup baik. Untuk penanggulangan
kebakaran

tidak terdapat alat pemadam kebakaran manual di setiap

35

ruangan produksi dan perusahaan ini juga tidak memiliki unit mobil
pemadam kebakaran

selain itu perusahaan juga tidak bekerjasama

dengan dinas pemadam kebakaran kota untuk menanggulangi jika terjadi


masalah kebakaran. Penanggualangan polusi tidak ada, dan tidak adanya
alat blower untuk ventilasi agar tidak terjadi polusi di dalam pabrik.
Selain itu perusahaan tersebut juga tidak menyediakan standar
keselamatan dan kesehatan kerja seperti penyediaan APD dan P3K untuk
mengantisifasi terjadinya kecelakaan kerja.
C. Pengolahan Data
1. Komposisi Pekerja Berdasarkan Suku
Suku
Bajo
Bugis
Total

Jumlah
10 Orang
5 Orang
15 Orang

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pekerja di pabrik roti Lala


yang terbanyak adalah bajo sebanyak 10 orang dan bugis sebanyak 5 orang.
2. Komposisi pekerja berdasarkan usia
Usia
17-25 Tahun
>25 Tahun
Total

Jumlah
13 Orang
2 Orang
15 Orang

Berdasarkan komposisi pekerja berdasarkan usia, terlihat bahwa


bahwa pekerja di pabrik roti Lala yang terbanyak berusia 17-25 tahun
sebanyak 13 orang Dan >25 2 orang.

36

3. Komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan


Pendidikan
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Total

Jumlah
7 Orang
5 Orang
3 Orang
15 Orang

Berdasarkan komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan,


terlihat bahwa bahwa pekerja di pabrik roti Lala yang terbanyak adalah
tamat SD sebanyak 7 orang setelah itu tamat SMP 5 orang dan Tamat SMA
3 orang.

37

D. Analisa Data
No

Data

Etiologi

.
1.

Ds :

Kurangnya

Problem
kebijakan Kurang pengetahuan pekerja dan pabrik tentang

Pekerja mengatakan promosi kesehatan informasi kesehatan dan pentingnya penerapan standar keselamatan dan
yang diperoleh dari perusahaan sangatlah penyediaan
perlindungan

kurang
-

Dari hasil pengkajian di peroleh data dari pabrik


15 orang (100%) pekerja tidak ada yang
mengetahui
keselamatan

pentingnya
dan

kesehatan

standar
kerja

di

perusahaan.
Do :
-

Nampak dari 10 orang (100%) pekerja


tidak mengetahui pentingnya penerapan
standar keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan.

Nampak pabrik tidak menyediakan alat


perlindungan diri bagi pekerja seperti

38

alat kesehatan kerja di pabrik roti Lala


diri

oleh

masker, sarung tangan, penutup kepala,


dan celemek.
E. Rencana Asuhan Keperawatan
No
1.

Diagnosa Keperawatan Tujuan


Kurang
pengetahuan Untuk

Sasaran
Rencana Kegiatan
Hari/Tanggal
Perusahaan dan Pemberian
penyuluhan Jumat

Tempat
Perusahaan

pekerja

para

Pabrik Roti

dan

tentang
penerapan
keselamatan

pabrik meningkatkan

pentingnya pengetahuan

pekerja tentang

pabrik roti lala.

standar para pekerja di


dan pabrik roti Lala

kesehatan kerja di pabrik tentang

informasi penerapan

kesehatan

dan standar

penyediaan

alat keselamatan dan

perlindungan diri oleh kesehatan dalam


pabrik.

standar

Lala di Bajo

keselamatan dan kesehatan

Indah

kerja pada pabrik roti lala

Kec.Soropia
Kab.Konawe

roti Lala B.D kurangnya pentingnya


kebijakan

penerapan

pentingnya 25-11-2015

bekerja.
39

F. Implementasi dan Evaluasi


No

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Evaluasi

.
1.

Kurang pengetahuan pekerja dan pabrik Melakukan

penyuluhan

tentang Setelah

tentang pentingnya penerapan standar pentingnya

penerapan

standar pemapran

keselamatan dan kesehatan kerja di keselamatan dan kesehatan kerja pada penerapan

dilakukan

impelementasi

materi

tentang

standar
kerja

dan

dan

pentingnya

keselamatan

dan

pengenala

alat

pabrik roti Lala B.D kurangnya kebijakan pabrik roti Lala diantaranya :

kesehatan

informasi kesehatan dan penyediaan alat 1. Pengertian K3

perlindungan diri di pabrik roti Lala 13

perlindungan diri oleh pabrik.

2. Tujuan penerapan K3

orang dari 15 orang pekerja telah memahami

3. Pengenalan alat perlindungan diri

tentang pentingnya penerapan kesehatan


kerja dalam perusahaan dan mengenal alat
perlindungan diri.

40

Anda mungkin juga menyukai