MESIN ANESTESI
1. Penyalahgunaan alat gas anesthesia tiga kali lebih sering dibandingkan
kegagalan alat dalam menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Kurang
familiernya dengan alat dan gagal mengecek fungsi mesin adalah
penyebab tersering. Kelalaian ini hanya merupakan 2% dari kasus-kasus
dalam ASA Closed Claim Project. Sirkuit pernafasan adalah penyebab
kecelakaan yang paling sering (39%), hamper semua kecelakaan
disebabkan oleh disconnect dan misconnect.
2. Mesin Anestesi menerima gas medis dari suplai gas, mengontrol aliran
yang diinginkan dan menurunkan tekanan, jika diperlukan sampai ke batas
aman, menguapkan volatile anesthetics ke campuran gas akhir yang
terhubung dengan jalan nafas pasien. Ventilator mekanik yang tersambung
ke sirkuit pernafasan tapi dapat dipisahkan dengan switch selama ventilasi
spontan atau manual.
3. Dimana suplayi oxygen dapat langsung menuju katup pengontrol aliran,
nitrous oxide, udara dan gas lain harus melewati alat pengaman terlebih
dahulu sebelum mencapi katup pengontrol aliran masing-masing. Alat ini
mencegah aliran gas lain jika tekanan oxygen tidak cukup. Alat ini
mencegah pemberian campuran hipoxik ketika terdapat kegagalan suplai
oksigen.
4. Sebuah pengaman yang lain adalah hubungan aliran gas nitrous oxide
dengan aliran oxygen; hal ini untuk meyakinkan konsentrasi minimum
oxygen 21-25%
5. Semua vaporizer modern adalah agen spesisfik, mampu untuk
memberikan konsentrasi agen yang konstan pada perubahan temperature
dan aliran gas melewati vaporizer
6. Peningkatan tekanan jalan nafas dapat menunjukkan perburukan
komplains paru, peningkatan tidak volum, atau obstruksi pada sirkuit
pernafasan, ETT, atau jalan nafas pasien. Penurunan
7. Secara tradisional, ventilator mesin anestesi memiliki desain sirkuit ganda
dan sumber tenaga pneumatic dan dikontrol secara elektris. Mesin baru
juga memiliki control mikroprosessor, yang bergantung pada sensor
tekanan dan aliran. Beberapa model menawarkan mesin anestesi dengan
ventilator yang menggunakan desain piston sirkuit tunggal.
8. Keuntungan utama dari ventilator piston adalah kemampuannya
mengurimkan tidal volum yang akurat ke pasien dengan komplains paru
yang buruk dan kepada pasien yang sangat kecil.
9. Ketika ventilator digunakan, disconnect alarms harus difungsikan secara
pasif. Mesin anestesi paling tidak harus memiliki tiga disconnect alarms;
tekanan rendah, tidak volum exhalasi rendah, dan exhalasi karbon dioksida
yang rendah.
10. Karena spill valve ventilator tertutup selama inspirasi, aliran gas segar dari
outlet mesin memberi kontribusi terhadap tidal volum yang diberikan pada
pasien
11. Penggunaan oxygen flush valve selama siklus inspirasi dari ventilator
harus dihindari karena spill valve ventilator akan tertutup dan adjustable
pressure-limiting (APL) valve disingkirkan, hembusan oxygen (6001200mL/detik) dan tekanan sirkuit akan diteruskan ke paru-paru pasien
12. Perbedaan yang besar antara tidal volum yang di set dan diterima pasien
sering terlihat di ruang operasi selama volume-controlled ventilation.
Sebabnya karena komplains dari sirkuit pernafasan, kompresi gas,
penyatuan aliran gas segar ventilator, dan kebocoran pada mesin anestesi,
sirkuit pernafasan, atau jalan nafas pasien
13. Penghisap gas sisa membuang gas yang diventilasikan keluar dari sirkuit
pernafasan oleh APL valve dan spill valve ventilator. Polusi di ruang
operasi dapat menghadapkan bahaya pada anggota tim operasi.
14. Inspeksi rutin dari alat anestesi sebelum penggunaannya meningkatkan
familiaritas operator dan memastikan fungsinya. The United States Food
and Drug Administration telah membuat prosedur standar untuk mesin
anestesi dan breathing system.
Tidak ada alat yang sangat dihubungkan dengan praktek anestesi dibandingkan
dengan mesin anestesi (Figure 4-1).
Yang paling dasar, anestesiologis
mengunakan mesin anestesi untuk mengontrol pertukaran gas pasien dan
memberikan anastetik inhalasi. Mesin anestesi modern telah lebih canggih dan
memiliki banyak komponen keamanan, breathing circuit, monitor dan ventilator
mekanis, dan satu atau lebih mikroprosessor yang dapat mengintegrasi dan
memonitor seluruh komponen. Monitor dapat ditambahkan secara eksternal dan
sering masih dapat diintegrasikan secara penuh. Lebih lanjut, modular desainnya
memberikan banyak pilihan configurasi dan pilihan dari satu jenis produk.
Penggunaan mikroprosessor memberikan pilihan seperti mode ventilator yang
canggih, prekeman otomatis, dan networking dengan monitor lokal atau jauh dan
juga dengan sistem informasi rumah sakit. Ada dua produsen utama mesin
anestesi di Amerika, Datex-Ohmeda (GE Healthcare) dan Draeger Medical.
Fungsi yang benar dari alat sangat penting bagi keselamatan pasien.
Figure 41.
Kegunaan
Fasilitas
Kegunaan
Ventilator mekanis
Baterai cadangan.
Sistem scavenger.
Table 42. Fasilitas yang tidak dapat diterima/tidak diinginkann pada Mesin
Anestesi yang Lama
Fasilitas yang tidak dapat diterima
1. Vaporizer yang dikontrol oleh Flowmeter (cth., copper, kettle, Vernitrol)
2. Lebih dari satu katup control aliran untuk satu macam gas.
3. Vaporizer dengan dial rotary yang meningkatkan konsentrasi dengan rotasi
searah jarum jam.
4. Koneksi pada scavenging system yang sesukuran dengan koneksi sirkuit
pernafasan.
Fasilitas yang tidak diinginkan
1. Adjustable pressure-limiting (APL) valve yang tidak terisolasi selama ventilasi
mekanis.
2. Knob control aliran oxygen yang tidak bergerigi atau lebih besar dan konb
control aliran gas lain.
3. Kontrol flush oxygen yang tidak terlindung dari aktivasi yang tak disengaja.
4. Tidak adanya saklar utama On/Off untuk aliran listrik yang integral dengan
monitor dan alarm.
5. Tidak adanya alat anti-diskoneksi pada selang gas segar (common gas outlet)
6. Tidak adanya alarm tekanan jalan nafas.
A. PENDAHULUAN
Dalam bentuk dasar, mesin anestesi menerima gas medis dari suplai gas,
mengontrol aliran dari gas dan menurunkan tekanannya ke level aman,;
menguapkan anastetik volatile hingga campuran gas final; dan memberikan gas
ke breathing circuit yang terhubung dengan jalan nafas pasien (Figures 4-2 dan 43). Ventilator mekanis yang tersambung ke breathing circuit tapi dapat dilepaskan
denan sebuah switch selama ventilasi spontan atau manual. Suplai oxygen
tambahan dan suction regulator juga biasanya ada pada mesin anestesi. Sebagai
tambahan pada komponen keamanan standar (Tabel 4-1) mesin anestesia yang
paling canggih mempunyai tambahan pengaman, dan computer processor yang
mengintegrasi dan memonitor seluruh komponen, melakukan pengecekan
otomatis dan memberikan pilihan perekaman otomatis dan menghubungkan
dengan monitor eksternal dan jaringan informasi rumah sakit (Figure 4-4).
Figure 43.
Mesin anesthesia yang sangat canggih dengan peralatan lengkap A: DatexOhmeda S/5 ADU. B: Draeger 6400.
Figure 45.
Figure 46.
cukup pada alat pengaman dan mencegah pemberian campuran hipoxik kepada
pasien ketika kegagalan oxygen. Jadi selain mensuplai oxygen ke flow control
valvenya, oxygen juga digunakan untuk memberi tekanan pada alat pengaman,
katup flush oxygen, dan power outlet untuk ventilator (pada beberapa model).
Alat pengaman mendeteksi tekanan oxygen melalui jalur piloting pressure.
Pada beberapa desain mesin anestesi (Datex-Ohmeda Excel), jika jalur piloting
pressure jatuh dibawah ambang batas (cth, 20psig), katup penutup akan tertutup
mencegah pemberian gas apapun.
Figure 47.
Figure 48.
Figure 49.
memungkinkan sebuah flowmeter untuk dapat mengukur aliran lambat dan cepat.
Penyebab malfungsi flowmeter antara lain adanya kotoran dalam tanbung, tabung
yang tidak lurus secara vertikal dan float yang menempel di puncak tabung.
Figure 411.
Urutan flowmeters pada mesin dengan tiga gas. A: Urutan yang tidak aman. B:
Tipikal urutan Datex-Ohmeda. C: Tipikal urutan Draeger.. Apapun urutannya,
kebocoran pada saluran oksigen atau lebih ke hilir akan menyebabkan pemberian
campuran gas yang hipoksik..
Jika terdapat kebocoran di atau setelah flowmter oksigen, campuran gas hipoksik
dapat terkirim ke pasien (Figure 4-11). Untuk mengurangi resiko, flowmeter
oksigen selalu diposisikan lebih hilir dibandingkan flowmeter yang lain (paling
dekat ke vaporizer).
Figure 412.
Figure 413.
Figure 414.
Sebuah saluran bypass dengan resistor aliran minimum ke hulu sebelum katup
control aliran oxygen untuk memastikan adanya aliran oxygen minimum
meskipun katup jarumnya dimatikan. A, B, resistors
B. Pengontrol Rasio Oksigen/Nitrous Oksida
Sebuah pengaman lain dari mesin anestesi adalah hubungan aliran gas nitrous
oksida terhadap aliran oksigen, pengaturan ini memastikan konsentrasi minimum
oksigen sebesar 21-25%. Pengontrol rasio oksigen/nitrous oksida menghubungkan
kedua katup aliran gas secara mekanis (Datex-Ohmeda Figure 4-15), pneumatis
(Draeger, Figure 4-16) atau secara elektronis (Datex-Ohmeda S/5), harus
diperhatikan bahwa alat pengaman ini tidak berefek terhadap aliran gas lain (spt
udara, helium atau karbon dioksida)
Figure 415.
Penghubung Draeger pneumatic aliran gas oxygen dan nitrous oxide (oxygen ratio
controller or ORC). A: Noncontrolling. B: Controlling. C: Menutup.
Figure 416.
Penghubung mekanis Datex-Ohmeda aliran gas oxygen dan nitrous oxide (Link25).
Vaporizer (Penguap)
Anestetik volatil (spt halothan, isoflurane, desflurane atau sevoflurane) harus
diuapkan sebelum dikirimkan ke pasien. Vaporizer mempunyai knob yang
dikalibrasikan untuk konsentrasi yang secara tepat menambahkan anestetik
volatril ke campuran aliran gas dari seluruh flowmeter. Terletak antara flowmeter
dan common gas outlet. Lebih lanjut, kecuali mesin hanya bisa menampung satu
vaporizer, semua mesin anestesi harus mempunyai alat interlocking atau ekslusi
untuk mencegah penggunaan lebih dari satu vaporizer secara bersamaan.
A. Fisika dari penguapan
Pada temperatur tertentu, melekul dari zat volatil dalam tempat tertutup akan
berdistribusi dalam fase cair dan gas. Molekul gas menghantam dinding
kontainer, menciptakan tekanan uap dari zat itu. Makin tinggi temperaturnya,
makin tinggi kecendrungan molekul berubah dari cair ke gas, dan makin tinggi
tekanan uapnya (Figure 4-17). Penguapan memerlukan energi, yang didapat dari
kehilangan panas dari fase cair. Ketika penguapan berlangsung, temperatur zat
cair turun dan tekanan uap menurun hingga terdapat kalor yang dapat masuk ke
sistem. Vaporizer memiliki ruangan dimana gas pembawa akan larut bersama zat
volatil.
Figure 417.
Figure 418.
Kapasitas
(mL)
Bahaya kalau
dimiringkan
Vapor 19.1
(Draeger)
H, E, I, S
200
Ya
Vapor 2000
(Draeger)
H, E, I, S
300
Tidak (transport
setting)
Tec 4
H, E, I, S
125
Ya
Tec 5
H, E, I, S
225
Ya
Tec 6 Plus
375
Tidak (tertutup)
Tec 7
H, E, I, S
225
Ya
Aladin
H, E, I, S, D
250
Tidak
Figure 420.
Sebuah reservoir yang berisi desfluran (desfluran sump ) dipanaskan secara elektri
hingga 39oC, menciptakan tekanan vapor sebesar 2 atm. Tidak seperti variablebypass vaporizer, tidak ada fresh gas flow melewati desflurane sump. Vapor
desflurane murni akan bercampur dengan campuran gas sebelum keluar dari
vaporizer. (Figure 4-20). Jumlah vapor desflurane yang dilepaskan dari sump
tergantung dari konsentrasi yang diinginkan dengan memutal dial kontro dan fresh
gas flow rate, vaporizer tidak dapat mengkompensasi secara otomatis perubahan
ketinggian. Penurunan tekanan ambien (cth dataran tinggi) tidak mempengaruhi
konsentrasi agen yang dihasilkan, tetapi menurunkan tekanan gas parsial dari
age3n. Jadi, pada dataran tinggi, anestesiologist harus menaikkan konsentrasi zat
secara manual.
Aladin casette vaporizer
Vaporizer ini didesain untuk digunakan pada Datex-Ohmeda S/5 ADU dan mesin
yang mirip. Aliran gas dari flow control dibagi menjadi aliran bypass dan aliran
yang melewati cairan (Fig 4-21). Yang terakhir disebutkan adalah Aladin casette
vaporizer yang agen spesifik yang diberi kode warna. Mesin hanya dapat
menerima satu vaporizer pada satu waktu dan mengenali jenis vaporizer melalui
label magnetik. Vaporizer ini tidak mengandung saluran untuk aliran bypass, jadi,
tidak seperti vaporizer konvensional, zat anestetik cair tidak dapat tumpah ketika
vaporizer sedan dibawa dan vaporizer dapat dibawa dengan posisi apapun.
Setelah casette diletakkan di mesin, aliran yang melewati zat anestesi akan bersatu
dengan aliran bypass sebelum keluar dari fresh gas outlet. Menyesuaikan rasio
antara aliran bypass dan aliran yang melewati zat anestesi akan mengubah
konsentrasi dari zat anestesi yang diberikan kepada pasien.. Dalam praktek,
klinisi mengubah konsentrasi dengan memutar knob yang terhubung dengan
potensiometer digital. Software akan menset konsentrasi gas agen yang
diinginkan sesuai dengan output pulse dari knob. Sensor di casette mengukur
tekanan dan suhu, jadi menentukan konsentrasi agen pada gas yang meninggalkan
casette. Aliran pada zat anestesi yang benar dihitung berdasarkan konsentrasi
fresh gas yang diinginkan dan konsentrasi gas di casette yang telah ditentukan.
Figure 421.
bocor. Volume yang lebih kecil dari mesin juga membantu menghemat aliran gas
dan volatil anestetik dan memudahkan perubahan yang cepat dari konsentrasi gasi
di sirkuit pernafasan.
Pemanas internal dapat mengurangi terbentuknya
pengembunan.
Figure 422.
Diagram dari sirkuit pernafasan tipikal (Draeger Narkomed). Perhatikan aliran gas
selama (A) inspirasi spontan, (B) inspirasi manual , dan (C) exhalation (spontan
atau bag ventilasi).
Figure 423.
karena pengembunan yang banyak, dapat terjadi kegagalan sensor jika sensor
digunakan dengan sirkuit yang dihangatkan dan dilembabkan.
Sebuah pneumotachograph adah flowmeter fixed orifice yang dapat
berfungsi sebagai spirometer. Sebuah ikatan paralel dari tabung diameter-kecil in
ruang (Fleisch pneumotachograph) atau mesh screen memberikan sedikit
hambatan aliran. Tekanan turun melewati hambatan ini di deteksi Oleh sebuah
transduser perbedaan tekanan yang proporsional terhadap derajat aliran. Integrasi
dari derajat aliran dari waktu ke waktu menghasilkan volume tidal. Lebih lanjut,
analisis dari tekanan, volume dan hubungan waktu akan menghasilkan informasi
yang berharga mengenai mekanika paru dan jalan nafas. Ketidak akuratan karena
kondensasi air dan perubahan temperatur membatasi kegunaan klinis dari
monitor-monitor ini hingga adanya modifikasi dari desain untuk mengatasi
masalah ini. Sebuah modifikasi menggunakan dua tabung Pilot pada Koneksi Y.
(cth. Datex-Ohmeda D-lite and Pedi-lite sensor, Figure 4-2D). Aliran gas melalui
sensor menciptakan perbedaan tekanan antara tabung Pilot. Perbedaan tekanan ini
digunakan untuk mengukur aliran, arah aliran dan tekanan jalan nafas. Gas
pernafasan di sampling terus-menerus untuk mengkoreksi pembacaan aliran untuk
perubahan densitas dan viskositas.
Figure 424.
Tekanan Sirkuit
Pengukur tekanan atau sensor elektrik biasanya digunakan untuk mengukur
tekanan sirkuit pernafasan diantaran katup unidiraksional ekspiratori dan
inspiratory; lokasi tepatnya tergantung model mesin anestesi. Tekanan sirkuit
pernafasan biasanya merefleksikan tekanan jalan nafas jika diukur dekan dengan
jalan nafas pasien. Pengukuran yang paling akirat adalah ada koneksi Y (cth Dlite dan Pedi-lite sensor). Peningkatan tekanan jalan nafas dapat menunjukkan
perburukan komplians pulmoner, peningkatan volume tidal atau hambatan pada
sirkuit pernafasan, tabung trakeal, atau jalan nafas pasien. Penurunan tekanan
mungkin menunjukkan perbaikan komplians, penurunan volume tidal, atau
kebocoran di sirkuit. Jika tekanan sirkuit diukur pada absorber CO2, tidak selalu
mencerminkan tekanan pada jalan nafas pasien. Sebagai contoh, meng klem
lengan ekspirasi pada tabung pernafasan selama ekspirasi akan mencegah nafas
pasien keluar dari paru. Meskipun ada peningkatan tekanan jalan nafas,
pengukur tekanan di absorber akan terbaca nol karenan adanya katup satu arah.
Beberapa mesin menggunakan auditori fedback untuk perubahan tekanan
selama penggunaan ventilator (Drager "Respitone" dan Datex-Ohmeda
"AudiTorr")
Adjustable Pressure-Limiting Valve
Adjustable Pressure-Limiting Valve (APL) valve, atau yang sering disebut sebagai
katup pelepas tekanan, biasanya terbuka penuh selama penafasan spontan tetapi
harus tertutup sebagian selama ventilasi manual atau yang dibantu. Katup APL
sering membutuhkan penyesuaian. Jika ttidak ditutup secara memadai, kebocoran
yang besar dari sirkuit akan terjadi dan menghambat ventilasi manual. Jika
ditutup terlalu banyak atau penuh akan menyebabkan barotrauma (cth.
pneumotoraks) dan/atau gangguan hemodinamik. Sebagai pengaman tambahan,
katup APL pada mesin modern dapat berfungsi sebagai alat yang membatasi
tekanan yang tidak akan bisa ditutup penuh, batas atas biasanya 70-80 cmH2O.
Pelembab (Humidifier)
Kelembaban absolut didefinisikan sebagai berat dari uap air pada 1 L gas (cth.
mg/L). Kelembaban relatif adalah rasio dari massa air yang ada di volume gas
dibandingkan jumlah maksimum air yan mungkin pada suhu tersebut., Pada 37oC
dan kelembaban relatif 100%, kelembaban absolut adalah 44mg/L, dimanan pada
sushu ruangan (21oC dan 100% kelembaban) adalah 18mg/L. Gas yang
diinhalasi pada ruangan operasi biasanya diberikan pada suhu ruangan dengan
sedikit atau tanpa kelembaban. Gas-=gas itu mestinya harus dihangatkan sampai
suhu tubuh dan disaturasikan dengan air oleh saluran pernafasan atas. Intubasi
trakea dan aliran gas segar yang tinggi akan memotong sistem humidifikasi ini
dan mengekspos jalan nafas bawah terhadap gas dengan suhu ruangan yang kering
(,10mg H2O/L).
Humidifikasi gas yang lama oleh saluran pernafasan bawah akan
menyebabkan dehidrasi mukosa, perubahan fungsi silier, dan jika terlalu lama,
akan menyebabkan berhentinya sekresi, atelektasis dan ketidaksesuaian
Figure 425.
Heat and moisture exchanger (HME) yang berfungsi sebagai "hidung artificial "
yang menghubungkan endo tracheal tube dan konektor pada sirkuit pernafasan.
Humidifier Aktif
Humidifier aktif menambahkan air ke gas dengan melewatkan gas melalui
ruangan air (passover humidifier), atau melalui saturated wick (wick humidifier),
membentuk gelembung udara melewati air (bubble-through humidifier), atau
mencampurkannya dengan uap air (vapor-phase humidifier). Karena peningkatan
suhu akan meningkatkan kapasitas gas untuk melarutkan uap air, humidifier yang
dipanaskan dengan kontrol thermostatik adalah yang paling efektif. Bahaya dari
humidifier yang dipanaskan adalah cedera thermal paru (suhu gas inhalasi harus
selalu di monitor ), infeksi nosokomial, peningkatan tahanan jalan nafas dari
kondensasi air yang berlebihan di sirkuit pernafasan, gangguan fungsi flowmeter,
dan meningkatnya kemungkinan diskoneksi sirkuit. Humidifier ini secara khusus
berguna pada anak-anak karena berfungsi mencegah hipotermi dan......
Tentu saja, desain apapun yang meningkatkan ruang mati pada jalan nafas harus
dihindari pada pasien pediatrik. Tidak seperti humidifier pasif, humidifier aktif
tidak menyaring gas respirasi.
Ventilator
Ventilator digunakan secara ekstensif di ruang operasi (OK) dan di Intensive Care
Unit (ICU). Semua mesin anestesi modern dilengkapi dengan ventilator. Dari
sejarahnya, ventilator OK lebih sederhanan dan lebih kecil dibantingkan yang di
ICU. Perbedaannya menjadi makin tak jelas karenan perkembangan teknologi
dan adanya kebutuhan ventilator model ICU untuk pasien-pasien sakit kritis
yang datang ke OK. Ventilator dari beberapa mesin anestesi modern sudah sama
canggihnya dengan ventilator ICU dan hampir memiliki kemampuan yang sama.
Setelah mendiskusikan beberapa prinsip dasar ventilator, bagian ini akan
mengulas penggunaan ventilator berhubungan dengan mesin anestesi. Chapter 49
akan mendiskusikan penggunaan ventilator di ICU.
Overview
Ventilator menghasilkan aliran gas dengan menciptakan perbedaan gradien
tekanan antara jalan nafas proximal dan alvoli.
Ventilator terdahulu
mengandalkan dari pemberian tekanan negatif disekitar ( dan didalam) dada (cth.
Iron lung), dimana ventilator modern menciptakan tekanan positif dan aliran gas
pada jalan nafas atas. Fungsi ventilator paling baik dijelaskan dalam empat fase
dari siklus ventilasi; inspirasi, transisi dari inspirasi ke ekspirasi, ekspirasi, dan
transisi dari ekspirasi ke inspirasi. Meskipun terdapat beberapa klasifikasi skema,
yang paling umum berdasarkan karakteristik fase inspirasi dan metode siklus dari
inspirasi ke ekspirasi. Klasifikasi yang lain seperti sumber tenaga (cth.
Pneumatic-high pressure, pneumatic-Venturi, atau elektrik), desain (single-circuit
system, double-circuit system, rotary piston, linear piston), dan mekanisme
kontrol (cth. Elektronik timer dan mikroprosessor).
A. Fase Inspirasi
Selama inspirasi, ventilator menghasilkan volume tidal dengan memproduksi
aliran gas melewati sebuah gradien tekanan. Mesin menghasilkan tekanan
konstan (generator tekanan konstan) atau aliran gas konstan (generator aliran
konstan) selama inspirasi tanpa memandang perubahan pada mekanika paru
(Figure 4-26). Generator non konstan menghasilkan tekanan atau aliran gas yang
bervariasi selama siklus tetapi tetap konsisten dari nafas ke naas. Sebagai contoh,
ventilator yang menghasilkan pola aliran yang menyerupai setengah siklus dari
gelombang sine (cth. Ventilator rotary piston), akan diklasifikasikan sebagai
generator aliran non konstan.
Figure 426.
Tekanan, volume, dan profil aliran pada ventilator dengan tipe yang berbeda. A:
Tekanan tetap. B: Aliran tetap. C: Generator tidak tetap.
Figure 427.
C. Fase Ekspirasi
Fase ekspirasi dari ventilator biasanya menurunkan tekanan jalan nafas hingga
level atmosfir atau volume yang ditentukan dari PEEP. Ekshalasi adalah pasif.
Aliran keluar dari paru ditentukan oleh hambatan jalannafas dan komplians paru.
PEEP biasanya dihasilkan dengan mengubah mekanisme katup pegas atau
penekanan pneumatik dari katup ekshalasi (spill) (Chapter 49).
D. Fase Transisi dari Ekspirasi ke Inspirasi
Transisi menuju fase inspirasi berikutnya dapat berdasar pada interval waktu yang
telah ditentukan atau perubahan tekanan. Perilaku ventilator dalam fase ini
bersama dengan tipe siklus dari inspirasi ke ekspirasi menentukan mode
ventilator.
Selama ventilasi kontrol, mode paling dasar dari semua ventilator, nafas
berikutnya selalu terjadi setelah interval waktu yang telah ditentukan. Jadi
volume tidal dan kecepatan aliran adalah tetap pada ventilasi volume kontrol,
dimana tekanan puncak inspirasi adalah tetap pada ventilasi tekanan kontrol.
Mode ventilasi kontrol tidak didesain untuk pernafasan spontan. Pada mode
volume kontrol, ventilator menyesuaikan aliran gas dan waktu inspirasi
berdasarkan kecepatan ventilasi dan rasio I:E yang telah ditetapkan (Figure 428B). Pada volume tekanan-kontrol, waktu inspirasi juga berdasarkan kecepatan
ventilator dan rasio I:E, tetapi aliran gas disesuaikan untuk menjaga tekanan
inspirasi yang konstan (Figure 4-28A).
Kebalikannya, Intermitten Mandatory Ventilation (IMV) mengijinkan
pasien untuk bernafas spontan antara nafas yang dikontrol.. Synchronized
Intermitten Mandatory Vantilation (SIMV) adalah penyempurnaan yang lebih
lanjut untuk mencegah "fighting the ventilator" dan "breath stacking", kapanpun
mungkin, ventilator akan mencoba untuk memberikan nafas mekanis mandatory
dengan adanya penurunan tekanan jalan nafas yang terjadi ketika pasien akan
memulai nafas spontan. Chapter 49 mendiskusikan hal ini dan mode ventilator
dengan lebih detil.
Figure 428.
menggunakan desain piston sirkuit tunggal (Figure 4-26). Tabel 4-4 merangkum
kemampuan penting dari ventilator anestesi.
Table 44. Perbandingan Ventilator Mesin Anestesi
Draeger
AV2+
Power
Pneumat Pneumatic
ic
Pneum Pneumatic
atic
Pneumati Motor
c
listrik
Motor listrik
Tipe
Desain
Sirkuit
ganda
ascendin
g
bellows
Sirkuit
ganda
ascend
ing
bellow
s
Sirkuit
Piston
ganda
ascending
bellows
Piston
Sirkuit
ganda
ascending
bellows
Sirkuit
ganda
ascending
bellows
VCV
Aliran 10100
inspirasi
(L/min)
270
80
45
1500
Batasan 20100
1299 680
12100
201400
10100
1075
575
201500
201400
101400
15120
1870
1080
Draeger
AV2+
tekanan
(cm H2O
padaVC
V)
Tekanan NA
inspirato
ri (cm
H2O in
PCV)
560
550
540
(diatas
PEEP)
NA
560
770
Batasan NA
Pressure
support
240
NA
540
NA
NA
NA
Kecepat 2100
an
ventilato
r
4100
465
260
199
460
380
Rasio
I:E
2:1 to 1:8
2:1 to
1:6
4:1 to 1:4
5:1 to 1:5
NA
560% 060%
NA
050%
060%
430
215
020
020
2:1 to
1:99
Jeda
25%
inspirato
ri
PEEP
(cm
H2O)
020
430
(optional
)
520
Figure 4-29
lalu ke pasien. Sebuah katup kontrol aliran pada ventilator mengatur aliran gas
menuju ruangan bertekanan. Katup ini dikontrol oleh setting ventilator pada
kotak kontrol (Figure 4-29). Ventilator dengan mikroprosessor juga menggunakan
aliran balik dan sensor tekanan. Jika oksigen digunakan untuk mentenagainya
secara pneumatis, oksigen akan dikonsumsi pada derajat paling tidak sama dengan
ventilasi semenit. Jadi, jika aliran oksigen segar 2L/mnt dan ventilator
memberikan 6L/mnt ke sirkuit, sebanyak 8L gas/mnt paling tidak dikonsumsi,.
Harap diingat bahwa jika sistem gas rumah sakit gagal dan silinder oksigen
dibutuhkan. Beberapa mesin anestesi menurunkan konsumsi oksigen dengan
memakai alat Venturi yang menarik udara ruangan untuk menyediakan tenaga
pneumatis udara/oksigen. Mesin baru memberikan pilihan untuk menggunakan
udara bertekanan untuk tenaga pneumatis. Kebocoran pada bellow ventilator
dapat mentransmisikan tekanan gas yang tinggi ke jalan nafas pasien, yang
berpotensi mengakibatkan barotrauma paru. . Hal ini dapat diindikasikan dengan
adanya peningkatan konsentrasi oksigen inspirasi lebih tinggi dari yang
diharapkan (jika oksigen adalah gas tunggal yang memberikan tekanan). Beberapa
mesin ventilator sudah mempunyai regulator gas yang menurunkan tekanan (cth
ke 25 psig) untuk tambahan pengaman.
Ventilator desain sirkuit ganda juga memiliki katup bernafas bebas yang
mengijinkan udara dar4i luar untuk memasuki ruangan yang kaku dan bellow
akan kempes jika pasien menghasilkan tekanan negatif dengan melakukan
pernafasan spontan selama pernafasan mekanis.
B. Ventilator Piston
Pada desain piston, ventilator menggantikan piston yang digerakkan secara
elektris untuk bellow (Figure 4-26); ventilator tidak membutuhkan atau sedikit
membutuhkan tenaga pneumatis (oksigen). Keuntungan utama dari ventilator
piston ialah kemampuannya untuk memberikan volume tidal yang akurat pada
pasien dengan komplians paru yang buruk dan kepada pasien yang sangat kecil.
Selama ventilasi kontrol volume, piston bergerak dalam kecepatan konstan
dimana selama ventilasi kontrol tekanan, piston bergeral dengan kecepatan yang
menurun. Seperti bellow, piston terisi dengan gas dari sirkuit pernafasan. Untuk
mencegah dihasilkannya tekanan negatif yang signifikan selama downstroke dari
piston, konfigurasi sistem lingkar dari diubah (Figure 4-30). Ventilator juga
harus memiliki katup relief tekanan negatif (Draeger Fabius GS) atau mampu
untuk menghentikan downstroke piston jika tekanan negatif dideteksi (Draeger
Narkomed 6400). Pemasangan dari katup relief tekanan negtarif pada sirkuit
pernafasan dapat memberikan resiko terperangkapnya udara dan potensi
pelarutan oksigen dan konsentrasi volatil anestetik jika pasien bernafas selama
ventilasi mekanis dan aliran fresh gas rendah.
Figure 430.
terbuka ketika tekanan sistem lingkar meningkat. Perlengketan pada katup ini
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan jalan nafas yang abnormal selama
ekshalasi.
Monitoring Tekanan dan Volume
Tekanan puncak inspirasi adalah tekanan sirkuit tertinggi yang terjadi selama
siklus inspirasi, dan memberikan indikasi adanya komplians yang dinamis.
Tekanan plateau adalah tekanan yang diukur selama jeda inspirasi (waktu ketika
tidak ada aliran gas), dan mencerminkan komplians statik. Selama ventilasi
normal pada pasien tanpa penyakit paru, tekanan puncak inspirasi sama dengan
atau ahanya sedikit lebih tinggi dari tekanan plateau. Peningkatan pada tekanan
puncak inspirasi dan tekanan plateau menggambarkan adanya peningkatan
volume tidal atau penurunan komplians paru. Peningkatan tekanan puncak
inspirasi tanpa perubahan tekanan plateau menunjukkan adanya hambatan jalan
nafas atau kecepatan aliran gas (Table 4-5). Jadi, bentung dari gelombang tekanan
sirkuit pernafasan dapat memberikan informasi penting mengenai jalan nafas.
Banyak mesin anestesi menggambarkan secara grafik mengenai tekanan sirkuit
pernafasan (Figure 4-31). Sekresi jalan nafas atau kinking dari ETT dapat
disingkirkan dengan mudah dengan menggunakan catheter penghisap.
Bronkoskopi fiberoptik fleksibel akan memberikan diagnosis pasti.
Table 45. Penyebab Peningkatan Peak Inspiratory Pressure (PIP), dengan
atau tanpa peningkatan Plateau Pressure (PP).
malfungsi ventilator, fresh gas flow coupling, atau aktivasi dariflush oksigen
selama fase inspirasi dari ventilator. Penggunaan flush oksigen selama siklus
inspirasi dari ventilator harus dihindari karena katup buang ventilator akan
tertutup dan katup APL dikeluarkan. Hembusan oksigen (600-1200ml/s) dan
tekanan sirkuit akan ditransfer ke paru pasien.
Sebagai tambahan terhadap alaram tekanan tinggi, semua ventilator
memiliki katup APL otomatis. Mekanismi pembatasan tekanan dapat sesederhana
ketika treshold katup yang terbuka pada tekanan tertentu atau sensor elektronik
yang akan menghentikan fase inspirasi ventilator dengan segera.
C. Perbedaan Volume Tidal
Perbedaan yang besar antara volume tidal yang di set dan yang sebenarnya
diterima pasien sering terjadi di ruangan operasi selama ventilasi volume kontrol.
Penyebab termasuk komplians sirkuit pernafasan, kompresi gas, ventilator-fresh
gas coupling, dan kebocoran di mesin anestesi, sirkuit pernafasan atau jalan nafas
pasien.
Komplians standar untuk sirkuit pernafasan dewasa sekitar 5mL/cmH2O.
Jadi jika tekanan puncak inspirasi 20 cm H2O, sekitar 100ml dari volume tidal
yang telah ditetapkan hilang ke sirkuit yang membesar. Untuk alasan ini, sirkuit
poernafasan untuk pasien pediatrik didesain jauh lebih kaku, dengan komplians
hingga 1,5-2,5 ml/cm H2O
Kehilangan kompresi, normalnya sekitar 3%,dikarenakan karena kompresi
gas didalam bellow ventilator tergantung dari volume sirkuit pernafasan. Jadi,
jika volume tidal 500ml, sebesar 15 ml dari gas tidal yang telah ditetapkan akan
hilang. Sampling gas untuk kapnografi dan pengukuran gas anestetik menambah
kehilangan dalam bentuk kebocoran gas kecuali gas sample dikembalikan ke
sirkuit pernafasan, seperti yang terjadi di beberapa mesin.
Deteksi yang akurat dari perbedaan volume tidal tergantung dimana
spirometer diletakkan. Ventilator canggih mengukur volume tidal inspirasi dan
ekspirasi. Penting untuk dicatat, kecuali jika spirometer diletakkan di Y connector
di sirkuit pernafasan, kehilangan komplian dan kompresi tidak akan terlihat.
Beberapa mekanisme telah dibuat untuk mesin anestesia yang baru untuk
menurunkan perbedaan volume tidal. Selama self-checkout elektronis yang awal,
beberapa mesin mengukur komplians total dari sistem dan pengukuran ini
digunakan untuk menyesuaikan pergerakan bellow dan piston; kebocoran juga
diukur tapi biasanya tidak dikompensasi. Metode pengkompensasian atau
modulasi dari volume berbeda tergantung model dan pabrik pembuatnya. Dalam
sebuah desain (Datex-Ohmeda Aestiva/5), sensor aliran mengukur volume tidal
yang diberikan pada katup inspirasi untuk beberapa nafas pertama dan
menyesuaikan aliran volume gas berikutnya untuk (penyesuaian preemptive).
Sebagai penggantinya, mesin yang menggunakan kontrol elektronik dari aliran
gas dapat memisahkan aliran gas segar dari volume tidal dengan pemberian aliran
gas segar selama ekshalasi (Draeger Julian). Terakhir, fase inspirasi dari aliran
gas segar ventilator dapat dipisahkan melalui katup decoupling menuju kantong
pernafasan, yang dikeluarkan dari sistem lingkar selama ventilasi (Draeger Fabius
GS dan Narkomed 6400). Selama ekshalasi katup decoupling terbuka, dan
Figure 432.
Generik untuk mesin gas anestesi dan sistem pernafasan (Table 4-6). Prosedur ini
dapat dimodifikasi sesuai keperluan, tergantung dari alat yang digunakan dan
rekomendasi dari pabrik pembuat. Dapat dicatat bahwa tidak semua prosedur
pemeriksaan harus diulang dalam hari yang sama, penggunaan yang hati-hati dari
daftar pemeriksaan ini penting sebelum dilakukannya prosedur anestesi. Prosedur
pemeriksaan yang wajib akan meningkatkan kemungkinan terdeteksinya
kesalahan dalam mesin anestesi. Beberapa mesin anesesi memiliki pemeriksaan
secara otomatis. Pemeriksaan sistem dapat termasuk pemberian nitrous oxide
(pencegahan campuran hipoksik), pemberian agen anestesi, ventilasi mekanis dan
manual, tekanan sistem perpipaan, alat buang, komplians sirkuit pernafasan dan
kebocoran gas.
Table 46. Rekomendasi Pengecekan Alat Anestesi
Daftar cek ini, atau yang sama, harus dikerjakan sebelum diberikannya
anesthesia. Rekomendasi ini berlaku hanya untuk system anesthesia yang sesuai
dengan standar sekarang dan termasuk ventilator ascending bellows ventilator
paling sedikit mempunyai monitor dibawah ini: capnograph, pulse oximeter,
oxygen analyzer, spirometer, dan monitor tekanan system pernafasan dengan
alaram tekanan tinggi dan rendah. Pengguna disarankan untuk memodifikasi
petunjuk ini untuk menyesuaikan dengan kondisi local dan alat yang ada.
Modifikasi yang dilakukan harus dianalisa olah kolega. Pengguna harus merujuk
pada operator manuals untuk prosedur dan pencegahan yang spesifik.
Alat VentilasiEmergensi
*1. Memastikan alat ventilasi cadangan tersedia dan berfungsi dengan baik.
Sistem Tekanan Tinggi
*2. Mengecek suplai O2 silinder
a. Membuka O2 silinder dan memastikan paling sedikit setengah penuh (sekitar
1000 psig).
b. Menutup silinder
*3. Mengecek suplai pipa sentral; Mengecek bahwa selang terhubung dan
pengukur pipa terbaca sekitar 50 psig.
Sistem Tekanan Rendah
*4. Mengecek status awal system tekanan rendah
a. Menutup katup kontrol aliran dan mematikan vaporizers.
b. Mengecek isi dan mengetatkan tutup pengisian vaporizers.