Anda di halaman 1dari 5

Tips Cara Menggoreng Kacang Mede

Menggoreng kacang mede mentah butuh tips dan cara tersendiri. Tidak
bisa asal menggoreng saja, karena jika salah caranya, kacang mede
malah jadi pahit. Simak tips cara menggoreng kacang mede berikut ini :
1. Siapkan wadah yang berisi air hangat. Usahakan agar seluruh kacang
mede harus bisa terendam kedalam wadah.
2. Masukkan garam sebanyak tiga sendok makan ke dalam wadah.
Aduklah sampai garam larut.
3. Masukkan kacang mede. Pastikan semua terendam. Diamkan selama
3-5 menit.
4. Kemudian, aduk pelan dengan tangan. Air akan berubah menjadi keruh
dan kehitaman. Itu artinya, getah yang menempel pada kacang mede
mulai terlepas.
5. Tiriskan kacang mede. Buang air bekas rendamannya. Lalu ulangi
proses perendaman satu kali lagi. Lalu bilas dengan air bersih.
6. Agar kacang mede gurih, dapat menggoreng dengan menggunakan
bumbu. Bumbunya terdiri atas bawang putih dan garam yang dilumat
sampai halus.
7. Sisihkan dulu bumbu yang telah disiapkan. Goreng kacang di atas
minyak panas dengan api sedang selama 1-2 menit. Minyak goreng harus
cukup banyak hingga semua kacang terendam.
8. Masukkan bumbu, lalu aduk perlahan. Sebentar saja, tidak perlu terlalu
sering karena nanti bisa membuat kacang mede menjadi terbelah.
9. Angkat kacang mede setelah berubah warna.
10. Tiriskan, lalu letakkan di atas kertas bersih atau tisu agar minyak
terserap.
11. Diamkan beberapa saat sampai kacang tak panas lagi. Singkirkan
bumbu-bumbu yang mengering.
12. Simpan di wadah kedap udara agar kerenyahan terus terjaga.

Perawatan Gigi Bayi Sehari-hari

15 March 2012 11 Comments


Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum memiliki gigi susu. Namun begitu, kegiatan
membersihkan lidah dan gusinya sudah harus dilakukan begitu selesai menyusu dan
sebelum tidur malam. Berikut langkah-langkahnya:
* Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut.
* Celupkan/basahi kain tersebut dengan air matang.
* Balutkan kain pada jari telunjuk ibu/ayah.
* Bersihkan mulut dan gusi si kecil secara perlahan.
* Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk di pangkuan kalau sudah bisa.
Gigi Bayi
* Bila gigi susu bayi sudah muncul, gunakan sikat gigi mungil. Jika hendak
menggunakan pasta gigi, sediakan lap basah karena si kecil belum bisa berkumur.
Posisikan ia duduk di pangkuan.
Arah membersihkannya bisa vertikal maupun horisontal. Yang penting seluruh
permukaan gigi, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap ke lidah), dan selaselanya ikut dibersihkan.
* Kalau sudah selesai, seka pasta giginya dari mulut dan bibir dengan lap basah sampai
bersih.
Gigi Anak
Lakukan langkah-langkah menggosok gigi yang terbaik seperti ini:
* Gosok gigi searah, dari atas ke bawah untuk gigi atas; dan sebaliknya dari bawah ke
atas untuk gigi bawah. Inilah prinsip menyikat dari merah ke putih atau dari gusi ke
ujung gigi agar kotoran yang tersapu tidak balik lagi. Gerakan searah juga menjaga
kesehatan gusi.
* Buatlah gerakan mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi.
* Gosoklah perlahan semua permukaan gigi mulai dari bagian dalam, tengah, dan luar.
* Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, dan permukaan lidah.
* Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi bersih dan jernih. Untuk anak
yang baru belajar berkumur sediakan air matang.
* Jangan berkumur terlalu banyak supaya masih tersisa fluoride untuk menjaga
kekuatan gigi.
Waktu Gosok Gigi
Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan sebelum tidur.
Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang

menempel di permukaan ataupun di sela-sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi
sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena
dalam keadaan tidur tidak diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut
secara alami. Untuk itu usahakan gigi betul-betul dalam kondisi bersih sebelum tidur.
Nah, ketika bangun pagi, gigi masih relatif bersih sehingga menyikatnya bisa dilakukan
setelah sarapan.
Pilih Dan Ganti Sikat Gigi
Untuk anak, pilih sikat gigi yang ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah
digenggam. Bulu sikatnya halus tapi kuat. Bagian ujung kepala sikatnya menyempit agar
mudah menjangkau bagian dalam. Untuk bayi, ada pilihan sikat gigi karet, bulu, atau
sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari telunjuk ayah/ibu. Jika gigi sudah keluar lebih
dari 8, bersihkan dengan sikat gigi bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus,
dengan kode ukuran P20, atau yang berbulu karet.
Selanjutnya, anak 1-5 tahun bisa memakai sikat dengan 3 deret bulu. Di usia 6 tahun ke
atas (periode gigi geligi bercampur), selain sikat dengan 3 deret bulu dapat pula dipakai
sikat dengan 4 deret bulu.
Jika memakai bulu sikat yang keras maka gusi akan mengalami abrasi. Jaringan gusi
akan rusak sehingga akar gigi akan terbuka. Akar gigi yang tidak dilapisi email ini akan
terasa ngilu ketika mengonsumsi makanan. Gantilah sikat gigi kalau bulunya sudah
mekar atau tidak beraturan agar tidak melukai gusi.
Porsi Pasta Gigi
Pasta gigi tidak diwajibkan bagi bayi dan balita. Jadi, kalau anak tak mau, ya jangan
dipaksa. Kenalkan saja secara perlahan. Pasta gigi pada prinsipnya dibuat dengan
kandungan bahan-bahan pelindung permukaan gigi.
Salah satunya fluoride yang sampai kadar tertentu membuat gigi tetap kuat. Kandungan
fluoride dalam pasta gigi anak umumnya masuk kategori aman. Namun sebaiknya, pilih
pasta dengan kandungan fluoride paling sedikit. Ketika hendak menyikat gigi, oleskan
pasta gigi sedikit saja, yakni tidak lebih dari ukuran sebutir kacang polong.

Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus
bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan
gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh
terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu
mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan
gigi dan mulut anak teratasi.
Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 6 bulan:
1. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari
2. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya.
3. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab

4. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
1. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup fluor
2. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah sekali),
sehabis menyusui.
3. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol) kecuali air
putih.
4. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu
5. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab.
Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama, karena
makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.
6. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan
permukaan lembut dan dari bahan nilon.
7. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan air.
8. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh, atau
saat usia anak setahun.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 13-24 bulan:
1. Mulailah perkenalkan pasta gigi berfluoride
2. Jangan biarkan anak tidur dengan botol susu (sambil minum susu dari botol), kecuali air
putih.
3. Pergunakan pasta gigi seukuran sebutir kacang hijau.
4. Sikat gigi anak setidaknya dua kali sehari (sehabis sarapan dan sebelum tidur di malam
hari)
5. Gunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon.
6. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan atau bila bulu-bulu sikat sudah rusak.
7. Jadilah teladan dengan mempraktekkan kebiasaan menjaga kesehatan mulut dan lakukan
pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

8. Biasakan anak untuk memakan makanan ringan yang sehat, seperti buah segar dan sayuran
segar.
9. Hindari makanan ringan yang mengandung gula.
dikutip dari pemaparan Drg.Yerika & Drg. Marshinta

Anda mungkin juga menyukai