penelitian dilaksanakan di PR. Trubus Alami Malang, Jawa Timur. Pengolahan data
dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
2
Batasan Penelitian
Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
Data produksi yang digunakan adalah berdasarkan data sekunder dalam jangka
waktu 12 bulan, disertai observasi dan wawancara pada bagian bagian terkait.
Rancangan current value stream map dibuat berdasarkan kondisi yang ada
sekarang sesuai dengan proses produksi yang ada.
3
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang harus ditetapkan
Studi Lapangan
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan observasi langsung
dengan cara peneliti terjun langsung ke lapangan tempat penelitian yaitu PR. Trubus
Alami Malang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sebenarnya dari
perusahaan mengenai permasalahan yang ada serta mengetahui kondisi dan situasi
perusahaan saat ini.
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi dari berbagai sumber
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yaitu mengidentifikasi permasalahan yang sedang
Perumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah, perumusan masalah dilakukan sesuai
penelitian. Dalam hal ini terjadi diskusi dengan pihak perusahaan yang diwakili oleh
kepala produski, pekerja produksi, pergudangan dan manajerial.
Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
a
Data Primer
Data primer didapat dari hasil pengamatan dan pencatatan secara langsung
yang dilakukan selama penelitian. Dalam penelitian ini, data primer didapatkan
dengan cara observasi, wawancara dan brainstorming.
a) Wawancara
Melakukan wawancara yaitu dengan tanya jawab terhadap pihak
perusahaan, seperti pimpinan perusahaan, supervisor dan operator PR.
Trubus Alami.
b) Observasi
Pengamatan secara langsung dilakukan terhadap kegiatan proses produksi
rokok pada PR. Trubus Alami.
c) Brainstorming
Diskusi dilakukan dengan para ahli dalam proses identifikasi pemborosan
dalam hal yang menjadi lawan diskusi adalah pimpinan perusahaan,
supervisor dan operator PR. Trubus Alami.
Pada penelitian ini, data primernya adalah data yang diperoleh dari
pengamatan serta responden yaitu kepala bagian produksi dan pekerja
produksi yang mengisi kuesioner dan wawancara. Data primer yang
dibutuhkan adalah informasi jenis waste, waktu proses operasi, dan waktu
aktivitas operator.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara. Pada penelitian ini data sekunder adalah
data yang diperoleh dari buku teks, jurnal, dan laporan penelitian. Data
sekunder yang dibutuhkan adalah aliran material, aliran informasi produk,
aktivitas operator, layout pabrik, produk defect, permintaan order, dan inventory.
Dari data tersebut nantinya digunakan untuk menggambarkan kondisi
perusahaan saat ini. Dari gambaran tersebut nantinya diharapkan menampilkan
pemborosan yang terjadi pada perusahaan.
Pengolahan Data
a) Big picture mapping / value stream mapping
Pada Value Stream Mapping ini pertama membuat Current State Mapping
untuk melihat kondisi aliran produksi yang ada saat ini. Setelah itu,
perbaikan aliran produksi ditampilkan pada Future State Mapping. Value
Stream Mapping ini digunakan untuk mereduksi value non added yang ada
pada proses produksi.
b) Identifikasi Pemborosan
Informasi waste didapatkan dari hasil kuisioner dengan kepala bagian
produksi dan pekerja produksi. Dari seven waste kemudian dilakukan
pembobotan atau di-ranking untuk mengetahui waste terbanyak yang terjadi
pada proses produksi. Pembobotan waste digunakan untuk menentukan
skor dari tools VALSAT yang akan digunakan. Kriteria pakar yang digunakan
adalah memahami dengan pasti dan jelas proses produksi rokok kretek di
PR. Trubus Alami Malang, dalam hal ini yang menjadi responden pakar
adalah kepala produksi, pekerja produksi, pergudangan dan manajerial.
Tabel Pembobotan pemborosan
NO
1
2
3
4
5
6
PEMBOROSAN
Overproduction (Produksi berlebih)
Defects (Produk cacat)
Unnecessary inventory (Persediaan yang tidak perlu)
Inappropriate processing (Proses yang tidak sesuai)
Excessive transportation (Transportasi berlebih)
Waiting (Menunggu)
SKOR
Defects
cacat)
Unnecessary
inventory
(Persediaan
tidak perlu)
(Produk
yang
Inappropriate
processing
(Proses
yang tidak sesuai)
Pembobotan
0 = tidak terjadi overproduction
1 = overproduction memakan tempat (space
utilization) tapi belum mengganggu flow process
2 = overproduction memakan tempat yang
sudah mulai mengganggu flow process
3 = overproduction mulai meimbulkan inventory
yang memakan tempat yang mengganggu flow
process dan meningkatkan inventory cost
4 = overproduction memakan terlalu banyak
bahan baku yang mengakibatkan terganggunya
flow process produksi berikutnya
5 = overproduction menimbulkan kerusakan
barang akibat barang teralu lama di gudang
penyimpanan
0 = tidak terjadi defect
1 = defect terjadi di own process step yang
mengakibatkan minor rework
2 = defect terjadi di next process step yang
mengakibatkan minor delay
3 = defect terjadi di later process step yang
membutuhkan
rework
atau
berpotensi
menimbulkan reschedule
4 = defect terjadi saat sebelum sampai ke
customer atau defect yang membutuhkan
significant
rework,
mengakibatkan
keterlambatan pengiriman,, dan membutuhkan
additional inspection.
5 =
defect
ditemukan oleh
customer.
Menimbulkan warranty cost, admin cost, dan
berkurangnya reputasi.
0 = tidak terjadi unnecessary inventory
1 = terdapat inventory yang tidak perlu namun
belum mengganggu proses produksi dan tidak
membutuhkan extra inventory cost
2 = menimbulkan extra resource to manage.
3 = inventory yang tidak perlu mulai
menggaggu proses produksi
4 = membutuhkan extra storage space dan
menimbulkan potensi kerusakan barang
5 = membutuhkan extra storage space dan
menimbulkan kerusakan barang yang tidak
diketahui karena banyaknya inventory.
0 = tidak terjadi inappropriate processing
1 = pengerjaan yang dilakukan berada dibawah
atau diatas spesifikasi yang dibutuhkan namun
efeknya tidak signifikan pada hasil processing
Excessive
transportation
(Transportasi
berlebih)
Waiting (Menunggu)
Unnecessary motion
(GerakaN yang tidak
perlu)
Catatan