CARA MENGATASINYA
10 01 2010
Hal-hal yang menyimpang dari lingkungan masyarakat akan mudah terserap oleh
individu. Dengan hal ini siswa akan membandingkan pengalaman yang ia peroleh
di lingkungan sekolah dengan pengalaman yang ia dapatkan di lingkungan
masyarakat.
Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor yang menunjang
terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar tersebut. Faktor metode mengajar
akan berkaitan dengan model pembelajaran yang diterangkan. Pendidikan
prasekolah sangat penting artinya, bukan hanya sebagai pengisi waktu anak saja,
tetapi juga untuk mempersiapkan anak di masa mendatang. Banyak para tokoh
yang mengakui tentang pentingnya pendidikan prasekolah atau pendidikan anak
usia dini.
Usaha-usaha ke arah tersebut dapat berupa membangkitkan motivasi, seperti guru
berupaya dalam menyampaikan pelajaran dengan tujuan yang jelas dan menarik,
menciptakan suasana yang menyenangkan, memberikan pujian, menghargai
pekerjaan siswa, dan memberikan kritik dengan bijaksana.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam rangka membangkitkan motivasi
belajar untuk pembentukan karakter anak antara lain :
1. Mengusahakan agar tujuan belajar jelas dan menarik
2. Menciptakan suasana yang menyenangkan
3. Mengusahakan agar siswa aktif belajar
4. Menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa
5. Memberi ulangan dan tugas sesuai dengan keadaan siswa
6. Memberitahukan hasil pekerjaan siswa
7. Memberikan hadiah dan pujian
8. Memberikan kritik dengan bijaksana
Aktivitas merupakan asas yang terpenting didalam proses belajar mengajar dan
pembentukan karakter. Karena tanpa aktivitas tidak mungkin seseorang dapat
dikatakan belajar, aktivitas tidak hanya jasmani saja melainkan juga aktivitas
rohani. Di dalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi baik instrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas
dan mengarahkan serta memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, untuk itu guru perlu mengenal
siswa dan mempunyai kesanggupan kreatif untuk menghubungkan pelajaran
dengan kebutuhan dan minat siswa.
B. Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan dalam Belajar
Perubahan tingkah laku merupakan salah satu tujuan belajar, namun ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam belajar. Faktor yang mempengaruhi
kesulitan dalam belajar ada 2 macam, yaitu :
a. Faktor Intern Belajar
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu sendiri, misalnya
kematangan, kecerdasan, motivasi dan minat.
b. Faktor Ekstern Belajar
Faktor ekstern erat kaitannya dengan faktor sosial atau lingkungan individu yang
bersangkutan. Misalnya keadaan lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat ,
guru dan alat peraga yang dipergunakan di sekolah.
1 . Faktor Intern
Kematangan
merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, guru sebagai motivator, guru
sebagai fasilitator, guru sebagai inovator, dan guru sebagai konduktor masalahmasalah individu siswa, perlu menjadi acuan selama proses pendidikan
berlangsung.
Bentuk Alat Pelajaran
Bentuk alat pelajaran bisa berupa buku-bukun pelajaran, alat peraga, alat-alat tulis
menulis dan sebagainya. Kesulitan untuk mendapatkan atau memiliki alat-alat
pelajaran secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam belajar siswa. Siswa akan cenderung berhasil apabila dibantu
oleh alat-alat pelajaran yang memadai. Alat pelajaran tersebut akan menunjang
proses pemahaman anak. Misalnya, melalui praktek sederhana dari materi
pelajaran yang telah mereka pelajari.
Kesempatan Belajar
Kesempatan belajar merupakan faktor yang sedang diupayakan Pemerintah
melalui Wajib Belajar (Wajar) Pendidikan Dasar 9 Tahun yang mulai dicanangkan
tahun pelajaran 1994/1995. Pencanangan Wajar tersebut merupakan alternatif
pemberian kesempatan kepada para siswa, terutama bagi mereka yang orang
tuanya berekonomi kurang mampu.
Seorang anak yang tidak memiliki kesempatan belajar karena secara ekonomis
kurang mampu, tetapi di sisi lain anak tersebut berintelegensi tinggi, maka ia akan
menemukan hambatan dalam penyaluran aspirasi cita-citanya secara utuh.
Walaupun motivasi begitu tinggi untuk mencapai tujuan yang diinginkannya,
tetapi apabila tidak didukung oleh ekonomi yang cukup, maka akan menemukan
kendala yang relatif serius. Begitu pula sebaliknya, seorang anak dari keluarga
yang mampu, memiliki intelegensi yang tinggi, bersekolah di sekolah favourit,
dan ditunjang oleh sarana dan prasarana yang serba ada, belum tentu dapat belajar
dengan baik, sebab masih ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anak
tersebut untuk belajar dengan baik, seperti motivasi belajar, keharmonisan
lingkungan keluarga, jarak dari rumah ke sekolah yang cukup jauh sehingga
melelahkan, perhatian khusus dari guru kelas, serta hal-hal lain yang
memungkinkan ketidak berhasilan siswa tersebut.
Fenomena lain kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari
menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar
juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku siswa seperti kesukaan
berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk
sekolah dan sering minggat dari sekolah. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
hal, seperti :
1) Rendahnya kemampuan intelektual anak
2) Gangguan perasaan / emosi
3) Kurangnya motivasi untuk belajar
4) Kurang matangnya anak untuk belajar
5) Usia yang terlalu muda
6) Latar belakang sosial yang tidak menunjang
7) Kebiasaan belajar yang kurang baik
8) Kemampuan mengingat yang rendah
9) Terganggunya alat-alat indera
10) Proses belajar mengajar yang tidak sesuai
11) Tidak adanya dukungan dari lingkungan belajar.
setia atau pencatat yang rajin, tetapi siswa harus aktif dan kreatif dalam berbagai
pemecahan masalah. Dengan demikian guru harus dapat memilih dan menentukan
pendekatan dan metode yang disesuaikan dengan kemampuannya, kekhasan
bahan pelajaran, keadaan sarana dan keadaan siswa.