Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CUSTOM UNION
Disusun oleh :
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam sebuah perekonomian dibutuhkan keseimbangan antara sektor riil
dan sektor moneter agar tercipta harmoni dan kestabilan dalam perekonomian. Alat
atau instrumen untuk mengukur keseimbangan tersebut adalah model ISLM. IS
adalah akronim dari Investment = Saving, menunjukkan keseimbangan pada pasar
barang. Sedangkan LM adalah akronim dari Liquidity Preference = Money Supply,
menunjukkan keseimbangan di pasar uang. Pada pasar ini kekuatan permintaan dan
kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk
benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan
mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan
keinginan produsen atau penjual.
B.
Rumusan Masalah
Tujuan
1. sebagai sarana pembelajaran dari mata pelajaran teori ekonomi mikro dan serta
memahami tentang keseimbangan umum dan efisiensi persaingan sempurna
2. Untuk mengetahui cirri-ciri pasar persaingan sempurna.
3. Mengetahui kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keseimbangan Umum (General Equilibrium)
Keseimbangan umum merupakan seimbangnya harga beli terhadap harga
jual,
seimbangnya
permintaan
barang
dengan
penawaran
barang,
juga
Ilustrasi :
Harga suatu barang terbentuk oleh interaksi antara permintaan agregat (permintaan
pasar) dan penawaran agregat barang (penawaran pasar) tersebut. Permintaan
barang terhadap suatu barang adalah jumlah dari semua permintaan individuindividu konsumen relatif kecil (negligible) dibanding jumlah permintaan pasar.
Oleh karena itu masing-masing konsumen tidak mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi permintaan pasar Sedangkan penawaran terhadap suatu barang
adalah jumlah dari semua penawaran individu-individu produsen barang tersebut.
Jumlah produk yang dihasilkan produsen relatif kecil dibanding jumlah persediaan
pasar. Oleh karena itu masing-masing produsen tidak mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi penawaran pasar (market power) sehingga masing-masing
produsen tidak mampu merubah harga pasar.Menurut hukum kesejahteraan
ekonomi yang pertama, harga yang dibentuk oleh struktur pasar inilah yang
mampu menghasilkan alokasi sumberdaya dengan total kesejahteraan tertinggi
untuk sebuah perekonomian.Dalam hal ini terjadi keseimbangan untuk dua barang,
permintaan dan penawaran untuk kedua barang tersebut adalah sama, dan dalam
kondisi
ini
masing-masing
produsen
mengoptimalkan
utility
mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Integrasi Ekonomi
Alasan integrasi ekonomi didasarkan pada teori perdagangan bebas tanpa
hambatan baik berupa tarif maupun nontarif yang bertujuan meningkatkan volume
perdagangan, peningkatan efisiensi produksi, peningkatan pertumbuhan ekonomi,
dan kesejahteraan masyarakat. Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme
yang sama dengan perdagangan bebas atas dasar suatu kesepakatan diantara
anggota yang melakukan perjanjian diantara negara-negara yang berada dalam satu
kawasan maupun atas kepentingan tertentu. Secara teoritis, integrasi ekonomi
mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan perdagangan yang secara
diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan
hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat untuk membentuk suatu
integrasi ekonomi.
Menurut Suprima (2010), deinisi integrasi ekonomi secara umum adalah
pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi diantara dua atau lebih
perekonomian (negara). Secara operasional integrasi ekonomi didefinisikan
sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan penyatuan politik
(kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur, standarisasi, dan kebijakan
ekonomi. Secara teoritis, Salvatore (1997 : 383) menguraikan integrasi ekonomi
yang terdiri dari beberapa bentuk:
1. Pengaturan perdagangan preferensial ( Prefential Trade Arragements) dibentuk
oleh negara-negara yang sepakat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan
yang berlangsung diantara mereka dan membedakannya dengan negara-negara
yang bukan anggota.
2. Kawasan perdagangan bebas (Free Trade Area) dimana semua hambatan
perdagangan tarif maupun non tarif diantara negara-negara anggota dihilangkan
sepenuhnya, namun masing-masing negara anggota tersebut masih berhak
menentukan sendiri apakah mempertahankan atau menghilangkan hambatanhambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara diluar anggota.
3. Persekutuan pabean (Customs Union) mewajibkan semua negara anggota untuk
tidak hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan diantara mereka,
namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar
yang bukan anggota.
4. Pasaran bersama (common market) yaitu suatu bentuk integrasi dimana bukan
hanya perdagangan barang saja yang dibebaskan, namun arus faktor produksi
seperti tenaga kerja dan modal juga dibebaskan dari semua hambatan.
5. Uni ekonomi (economic union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakankebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota yang berada
dalam suatu kawasan atau bagi negara-negara yang melakukan kesepakatan.
Perjanjian perdagangan preferensial (PTAs) adalah kesepakatan diantara dua
negara atau lebih yang mana tarif yang dikenakan pada barang yang
diperdagangkan bagi negara anggota lebih rendah dibanding dengan tarif yang
diperdagangkan dengan negara diluar anggota. PTAs dapat diartikan secara luas
meliputi Regional Trading Arrangements (RTAs) yang merupakan kesepakatan
yang dibentuk dalam satu kawasan, kesepakatan perdagangan antar-negara
berkembang, kesepakatan perdagangan antar-kawasan, dan bentuk kesepakatan
lainnya yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa, contohnya World
Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), dll.
Ada beberapa tahapan integrasi ekonomi menurut intensitas integrasi
(Suprima, 2010), yaitu:
1. Free Trade Area (FTA). Dua negara atau lebh dikatakan FTA apabila mereka
sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan
perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua barang
yang diperdagangkan diantara mereka; sedangkan terhadap negara-negara lain
biaya-biaya transaksi dan ketidakpastian nilai tukar. Disintegrasi, pada sisi lain,
membawa pembatasan nasional baru, dan menciptakan hambatan perdagangan.