Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG GENERAL EQUILIBRIUM DAN EFEK

CUSTOM UNION

Untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi international


oleh Bapak eddy

Disusun oleh :

Luys effendi 142071


Erlina gangga 142021
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG

2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam sebuah perekonomian dibutuhkan keseimbangan antara sektor riil
dan sektor moneter agar tercipta harmoni dan kestabilan dalam perekonomian. Alat
atau instrumen untuk mengukur keseimbangan tersebut adalah model ISLM. IS
adalah akronim dari Investment = Saving, menunjukkan keseimbangan pada pasar
barang. Sedangkan LM adalah akronim dari Liquidity Preference = Money Supply,
menunjukkan keseimbangan di pasar uang. Pada pasar ini kekuatan permintaan dan
kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk
benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan
mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan
keinginan produsen atau penjual.
B.

Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan keseimbangan umun?


2) Bagaimana mekanisme dalam pasar persaingan sempurna?
3) Bagaimana penerapan efesiensi dalam persaingan sempurna?
4) Apa saja Kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna?
C.

Tujuan

1. sebagai sarana pembelajaran dari mata pelajaran teori ekonomi mikro dan serta
memahami tentang keseimbangan umum dan efisiensi persaingan sempurna
2. Untuk mengetahui cirri-ciri pasar persaingan sempurna.
3. Mengetahui kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keseimbangan Umum (General Equilibrium)
Keseimbangan umum merupakan seimbangnya harga beli terhadap harga
jual,

seimbangnya

permintaan

barang

dengan

penawaran

barang,

juga

keseimbangan antara pengeluaran uang dengan pemasukan dan keseimbangan


antara pendapatan dengan pengeluaran yang terjadi. Keseimbangan umum atau
equilibrium meliputi beberapa pasar yaitu: pasar barang, pasar uang, pasar tenaga
kerja dan pasar modal. Jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas
keseimbangan. Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu disebut
harga keseimbangan. Keseimbangan umum terjadi apabila pasar uang dan pasar
barang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama dan keseimbangan
tersebut diperoleh keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat
bunga. Misalkan dalam sebuah perekonomian ada sepuluh juta barang, jika semua
barang mempunyai struktur pasar bersaing sempurna, maka penawaran dan
permintaan dari sepuluh juta barang tersebut akan sama. Kondisi ini disebut terjadi
keseimbangan umum. Dalam kondisi seperti ini tidak ada seorang pun yang
mampu menaikkan kepuasannya tanpa mengurangi kepuasan orang lain. Dengan
kata lain semua orang telah mengoptimalkan keputusannya. Semua konsumen
telah menentukan pola konsumsinya dan semua produsen telah menentukan pola
produksinya. keseimbangan umum adalah model analisis keseimbangan harga dan
output pasar dengan pendekatan keterkaitan antar barang dan antarpasar dengan
asumsi perfectly competitive price system.

Ilustrasi :

Awalnya semua pasar berada ditingkat keseimbangan (P1;W1; P2danW2).


(a) Ketika terjadi kenaikan permintaan tomat (D D '), maka akan terjadi
serangkaian penyesuaian di pasar lain yang terkait.
(b) Kenaikan permintaan tenaga kerja (D D') dan upah pekerja diperkebunan
tomat (W1 W3). Kenaikan biaya produksi tomat yang menyebabkan kenaikan
harga (P1 P3) akan mengakibatkan pergeseran kurva penawaran (S S').
(c) Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan mentimun (D D')
(d) dan penurunan permintaan tenaga kerja diperkebunan mentimun (D D') .

B. Macam Macam Keseimbangan Umum


1) Keseimbangan umum pada pasar persaingan sempurna
Dalam efisiensi produksi perlu memikirkan adanya alokasi sumber daya yang
efisien secara teknis, yaitu suatu pengalokasian sumber daya yang tersedia
sedemikian rupa, sehingga untuk memproduksi satu atau lebih produk
menyebabkan pengurangan produksi barang-barang lainnya. Alokasi sumber daya
tersebut haruslah efisien secara ekonomis, yaitu sebuah alokasi sumber daya yang

efisien secara teknis di mana kombinasi output yang diproduksi juga


mencerminkan preferensi masyarakat. Tingkat transformasi produk merupakan
slope dari batas kemungkinan produksi yang menunjukkan biaya oportunitas yang
terlibat dalam memproduksi suatu produk lebih banyak dengan mengurangi produk
lainnya. Tingkat transformasi produk merupakan bentuk rasio dari biaya marjinal.
Pasar bersaing sempurna mengandung faktor insentif sesuai dengan asumsi pelaku
ekonomi, yaitu memaksimumkan utility/profit pelaku ekonomi. Insentif tersebut
memberikan garansi bahwa pelaku ekonomi akan mengalokasikan sumberdaya
mereka secara efisien. Oleh karena itu, struktur pasar tersebut akan menghasilkan
output yang optimal. Namun, struktur pasar bersaing sempurna tidak memberikan
garansi bahwa kue perekonomian akan terbagi secara merata kepada semua pelaku
ekonomi.Keseimbangan umum Pasar sempurna contohnya pasar tomat dan tiga
pasar lainnya yang terkait, yaitu (1) Pasar pemetik tomat, (2) pasar untuk produk
terkait dan (3) pasar untuk pemetik ketimun.
2) Keseimbangan umum pada pasar persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan situasi pasar di mana penjual atau
pembeli mempunyai pengaruh pada harga barang atau jasa. Aspek penting dari
seluruh situasi ini adalah bahwa penerimaan marjinal berbeda dengan harga pasar
karena perusahaan tidak lagi bertindak sebagai penerima harga. Sistem harga dapat
pula mengalami kegagalan dalam mengalokasikan sumber daya secara efisien
apabila terdapat hubungan antar perusahaan atau antara perusahaan dengan
individu yang tidak dapat dicerminkan dengan baik oleh harga pasar. Hal ini terjadi
karena adanya eksternalitas, yaitu suatu pengaruh dari aktivitas perusahaan
terhadap kehidupan individu yang tidak secara langsung diperhitungkan oleh
bekerjanya sistem harga normal.
3.) Keseimbangan Harga Pasar

Harga suatu barang terbentuk oleh interaksi antara permintaan agregat (permintaan
pasar) dan penawaran agregat barang (penawaran pasar) tersebut. Permintaan
barang terhadap suatu barang adalah jumlah dari semua permintaan individuindividu konsumen relatif kecil (negligible) dibanding jumlah permintaan pasar.
Oleh karena itu masing-masing konsumen tidak mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi permintaan pasar Sedangkan penawaran terhadap suatu barang
adalah jumlah dari semua penawaran individu-individu produsen barang tersebut.
Jumlah produk yang dihasilkan produsen relatif kecil dibanding jumlah persediaan
pasar. Oleh karena itu masing-masing produsen tidak mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi penawaran pasar (market power) sehingga masing-masing
produsen tidak mampu merubah harga pasar.Menurut hukum kesejahteraan
ekonomi yang pertama, harga yang dibentuk oleh struktur pasar inilah yang
mampu menghasilkan alokasi sumberdaya dengan total kesejahteraan tertinggi
untuk sebuah perekonomian.Dalam hal ini terjadi keseimbangan untuk dua barang,
permintaan dan penawaran untuk kedua barang tersebut adalah sama, dan dalam
kondisi

ini

masing-masing

produsen

mengoptimalkan

utility

mereka.

Keseimbangan untuk semua barang dalam sebuah perekonomian disebut


keseimbangan umum (general equilibrium). Secara umum dalam suatu
perekonomian jumlah barangnya tidak hanya satu dua barang namun terdapat
banyak barang. Jika dalam perekonomian terdiri atas banyak barang dan semua
harga barang terbentuk melalui mekanisme pasar bersaing sempurna. Maka sumber
daya yang ada akan dialokasikan secara optimal.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Teori Integrasi Ekonomi
Alasan integrasi ekonomi didasarkan pada teori perdagangan bebas tanpa
hambatan baik berupa tarif maupun nontarif yang bertujuan meningkatkan volume
perdagangan, peningkatan efisiensi produksi, peningkatan pertumbuhan ekonomi,
dan kesejahteraan masyarakat. Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme
yang sama dengan perdagangan bebas atas dasar suatu kesepakatan diantara
anggota yang melakukan perjanjian diantara negara-negara yang berada dalam satu
kawasan maupun atas kepentingan tertentu. Secara teoritis, integrasi ekonomi
mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan perdagangan yang secara
diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan
hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat untuk membentuk suatu
integrasi ekonomi.
Menurut Suprima (2010), deinisi integrasi ekonomi secara umum adalah
pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi diantara dua atau lebih
perekonomian (negara). Secara operasional integrasi ekonomi didefinisikan
sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan penyatuan politik
(kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur, standarisasi, dan kebijakan
ekonomi. Secara teoritis, Salvatore (1997 : 383) menguraikan integrasi ekonomi
yang terdiri dari beberapa bentuk:
1. Pengaturan perdagangan preferensial ( Prefential Trade Arragements) dibentuk
oleh negara-negara yang sepakat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan
yang berlangsung diantara mereka dan membedakannya dengan negara-negara
yang bukan anggota.
2. Kawasan perdagangan bebas (Free Trade Area) dimana semua hambatan
perdagangan tarif maupun non tarif diantara negara-negara anggota dihilangkan
sepenuhnya, namun masing-masing negara anggota tersebut masih berhak

menentukan sendiri apakah mempertahankan atau menghilangkan hambatanhambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara diluar anggota.
3. Persekutuan pabean (Customs Union) mewajibkan semua negara anggota untuk
tidak hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan diantara mereka,
namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar
yang bukan anggota.
4. Pasaran bersama (common market) yaitu suatu bentuk integrasi dimana bukan
hanya perdagangan barang saja yang dibebaskan, namun arus faktor produksi
seperti tenaga kerja dan modal juga dibebaskan dari semua hambatan.
5. Uni ekonomi (economic union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakankebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota yang berada
dalam suatu kawasan atau bagi negara-negara yang melakukan kesepakatan.
Perjanjian perdagangan preferensial (PTAs) adalah kesepakatan diantara dua
negara atau lebih yang mana tarif yang dikenakan pada barang yang
diperdagangkan bagi negara anggota lebih rendah dibanding dengan tarif yang
diperdagangkan dengan negara diluar anggota. PTAs dapat diartikan secara luas
meliputi Regional Trading Arrangements (RTAs) yang merupakan kesepakatan
yang dibentuk dalam satu kawasan, kesepakatan perdagangan antar-negara
berkembang, kesepakatan perdagangan antar-kawasan, dan bentuk kesepakatan
lainnya yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa, contohnya World
Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), dll.
Ada beberapa tahapan integrasi ekonomi menurut intensitas integrasi
(Suprima, 2010), yaitu:
1. Free Trade Area (FTA). Dua negara atau lebh dikatakan FTA apabila mereka
sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan
perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua barang
yang diperdagangkan diantara mereka; sedangkan terhadap negara-negara lain

yang bukan merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di


masing-masing negara. Setiap negara anggota bebas menentukan trifnya terhadap
arus perdagangan internasional dari negara-negara bukan anggota.
2. Commmon Union (CU). Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila
mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatanhambatan perdagangan dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua
barang dan jasa yang diperdagangkan diantara sesama mereka; sedangkan terhadap
negara-negara lain yang bukan merupakan anggota juga akan diberlakukan
penyeragaman ketentuan.
3. Common Market (CM). Dua negara atau lebih akan dikatakan membentuk CM
jika terpenuhi kondisi CU plus mengizinkan adanya perpindahan yang bebas
seluruh faktor produksi diantara sesama negara anggota.
4. Economic Union (EU). Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU jika
terpenuhi kondisi CM plus adanya harmonisasi dalam kebijakan-kebijakan
makroekonomi nasional diantara sesama negara anggota. Dengan begitu dapat
dihindari adanya kebijakan-kebijakan yang saling bertentangan dan kontroversi
satu sama lain.
5. Total Economic Integration (TEI). Kondisi ini terwujud apabila telah terjajadi
penyatuan kebijakan makroekonomi maupun sosial dan memfungsikan suatu
badan atau lembga yang bersifat supra nasional dengan kewenangan yang cukup
luas dan sangat mengikat semua negara anggota.
Pembentukan integrasi ekonomi akan menciptakan dampak meningkatnya
kesejahteraan negara-negara anggotanya secara keseluruhan karena akan mengarah
pada peningkatanm spesialisasi produksi, yang didasarkan pada keuntungan
komparatif. Perdagangan adalah salah satu jaringan utama untuk perwujudan
keuntungan dari integrasi disatu sisi dan biaya-biaya disintegrasi pada sisi lain.
integrasi ekonomi, dalam wujud kawasan perdagangan bebas, costum union yang
menurunkan atau menghapuskan hambatan perdagangan seperti tarif dan non-tarif,

biaya-biaya transaksi dan ketidakpastian nilai tukar. Disintegrasi, pada sisi lain,
membawa pembatasan nasional baru, dan menciptakan hambatan perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai