Anda di halaman 1dari 2

Tanggal 14-18 Agustus 2014 lalu, BEM FEB Unair mengadakan kegiatan Bina Abdi

Desa di Desa Jipurapah yang terletak di wilayah Kecamatan Plandaan, Kabupaten


Jombang, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan proker dari divisi
pengabdian masyarakat yang bertujuan agar mahasiswa FEB Unair dapat ikut
berperan dalam mewujudkan salah satu cita-cita NKRI yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Program ini merupakan program pengembangan desa secara
berkelanjutan selama lima tahun agar desa tersebut dapat menjadi desa yang
mandiri.
Kehadiran mahasiswa FEB Unair di tengah-tengah masyarakat desa Jipurapah
diharapkan mampu menjawab harapan masyarakat dalam menghadapi
persoalan-persoalan yang ada di masyarakat dengan lebih memberdayakan
masyarakat itu sendiri. Disamping itu melalui kegiatan ini juga mahasiswa
diharapkan dapat belajar bersama masyarakat yang dijabarkan dalam beberapa
program kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Desa Jipurapah terdiri atas 4 dusun, yaitu: Dusun Tambak, Dusun Brangkal,
Dusun Jipurapah dan Dusun Kedungdendeng. Dusun Kedungdendeng merupakan
dusun yang keadaannya paling memperihatinkan. Dusun tersebut tidak dialiri
listrik dan pada musim panas sangat sulit untuk menemukan air bersih.
Hari pertama, 14 Agustus 2014. Tim Bina Abdi Desa mengadakan latihan banjari
di Desa Jipurapah di musholla setempat. Anak-anak terlihat sangat antusias
dengan kegiatan ini. Selain itu, tim Bina Abdi Desa juga mengadakan sosialisasi
RSO (Rumah Sayuran Organik) yang rencananya akan dilakukan studi banding
dengan desa Brenjong Mojokerto. RSO ini dilakukan karena kita percaya bahwa
produk organik saat ini lebih banyak dibutuhkan oleh kalangan menengah ke
atas sehingga dapat mengangkat perekonomian desa ini.
Hari kedua, 15 Agustus 2014. Kegiatan Bina Abdi Desa dilakukan di SD-SMP
Jipurapah yang terletak di Dusun Brangkal. Ya, di dusun ini sekolah SD dan SMP
menjadi satu atap. Dan SD-SMP Jipurapah ini merupakan satu-satunya sekolah
yang ada di Dusun Brangkal. Di sekolah tersebut, tim Bina Abdi Desa melakukan
sosialisasi pentingnya pendidikan serta memperkenalkan laptop dan pelajaran
Bahasa Inggris pada anak-anak SD-SMP Jipurapah. Lalu, tim Bina Abdi Desa juga
menggalakkan cuci tangan bersama dan sanitasi air, serta sosialisasi tentang
sampah organik dan anorganik karena mayoritas masyarakat sana masih saja
membuang sampah sembarangan.
Hari ketiga, 16 Agustus 2014. Pagi harinya tim Bina Abdi Desa melakukan
perjalanan menuju Dusun Kedungdendeng yang berjarak 7 km dari Dusun
Brangkal. Selama perjalan tersebut, tim Bina Abdi Desa disuguhi dengan jalanan
yang berbatu dan melewati hutan-hutan. Jalan tersebut hanya dapat diakses
dengan jalan kaki atau sepeda motor. Dusun Kedungdendeng merupakan dusun
yang paling tertinggal. Dusun ini tidak dialiri listrik. Memang tidak total gelap
karena sebagian kecil warga ada yang memiliki genset, dan sebagian lagi
mengandalkan penerangan dari energi matahari yang ditangkap oleh panel
surya diatas rumah.

Hari keempat, 17 Agustus 2014. Pada Hari HUT RI yang ke 69 ini, tim Bina Abdi
Desa mengadakan upacara bendera yang sudah bertahun-tahun tidak pernah
terlaksana lagi. Panitia menjadwalkan upacara bendera dimulai pukul 08.00,
namun anak-anak Dusun Kedungdendeng sangat antusias dan sudah siap sejak
pukul 06.00. Setelah upacara berakhir, diadakan lomba 17-an untuk anak-anak.
Sangat terlihat bahwa anak-anak Dusun Kedungdendeng ini sangat bersemangat
untuk mendapatkan hadiah. Tidak mewah memang. Hadiah yang disediakan
berupa buku dan alat tulis. Lalu siang harinya dilanjutkan dengan pengobatan
gratis yang bekerja sama dengan SOBAT (Shodaqoh Obat).
Hari kelima, 18 Agustus 2014. Hari terakhir ini diisi dengan memperbaiki taman
serta menanam toga. Tim Bina Abdi Desa juga mengadakan sosialisasi cara
merawat taman agar taman yang sudah diperbaiki tidak sia-sia. Kemudian tim
Bina Abdi Desa melakukan perjalanan balik ke Dusun Brangkal, dan kemudian di
lanjut dengan perjalanan menuju Surabaya.
Kami berharap bahwa masyarakat di Indonesia dapat menyadari bahwa di Jawa
pun, lebih tepatnya Jawa Timur, masih ada daerah yang masih belum terjamah
oleh fasilitas-fasilitas mewah seperti yang kita nikmati saat ini. Kami juga
berharap agar masyarakat Indonesia sadar bahwa masih banyak
saudarasaudara kita yang masih membutuhkan uluran tangan kita.
BINA ABDI DESA 2014. Need, Help, Happiness.

Anda mungkin juga menyukai