Anda di halaman 1dari 16

Provinsi Nanggro Aceh Darussalam - Rumah Adat Krong Bade

Rumah Krong Bade adalah rumah adat dari Nanggroe Aceh Darussalam.Rumah
Krong Bade juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh.Rumah ini mempunyai
tangga depan yang digunakan bagi tamu atau orang yang tinggal untuk masuk di
dalam rumah.Rumah Krong Bade adalah satu budaya Indonesia yang hampir
punah.Rumah Krong Bade saat ini sudah jarang dipakai karena hampir sebagian
banyak masyarakat aceh memilih untuk tinggal di rumah modern.Hal ini
dikarenakan harga pembangunan rumah modern jauh lebih murah dibandingkan
dengan Rumah Krong Bade.Selain biaya pembangunan, biaya perawatan Rumah
Krong Bade juga memakan biaya yang tidak sedikit
Provinsi Sumatera Utara - Rumah Adat Bolon

Rumah Bolon adalah rumah adat dari suku Batak yang ada di Indonesia. Rumah
Bolon berasal dari daerah Sumatera Utara.Rumah Bolon adalah simbol dari
identitas masyarakat Batak yang tinggal di Sumatera Utara. Pada zaman dahulu
kala, rumah Bolon adalah tempat tinggal dari 13 raja yang tinggal di Sumatera
Utara. 13 Raja tersebut adalah Raja Ranjinman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja
Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja
Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung, dan Raja
Mogam.Ada beberapa jenis rumah Bolon dalam masyarakat Batak yaitu rumah
Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing,
rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Angkola. Setiap rumah mempunyai ciri khasnya
masing-masing. Sayangnya, rumah Bolon saat ini jumlah tidak terlalu banyak
sehingga beberapa jenis rumah Bolon bahkan sulit ditemukan.Saat ini, rumah bolon
adalah salah satu objek wisata di Sumatera Utara. Rumah Bolon adalah salah satu
budaya Indonesia yang harus dilestarikan.

Provinsi Jawa Barat - Rumah Adat Kasepuhan Cirebon

Rumah Kasepuhan Cirebon Keraton Kasepuhan didirikan sekitar tahun 1529 oleh
Pangeran Cakrabuana, putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran. Keraton ini
merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati, yang merupakan keraton yang telah
ada sebelumnya. Walaupun telah berusia tua, kompleks bangunan tradisional ini
masih terawat dengan baik.
Provinsi Jawa Tengah - Rumah Adat Joglo

Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Bagian-bagian joglo yaitu :


pendapa,pringgitan, dalem, sentong, gandok tengen, gandok kiwo.
Bagian pendapa adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas
tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara
besar bagi penghuninya. Seperti acara pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan
yang lain. Pada waktu ada acara syukuran biasanya sebagai tempat tamu besar.
Pendopo biasanya terdapat soko guru, soko pengerek, dan tumpang sari.
Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem.
Bagian ini dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem
dibatasi dengan gebyok. Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu.
Bagian Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang
bersifat lebih privasi.

Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta - Rumah Adat Bangsal Kencono dan


Joglo.

Bangsal Kencono adalah rumah yang berbentuk padepokan. Rumah ini memiliki
halaman yang luasnya 14000m2. Di halaman tersebut banyak terdapat sangkar
burung dan tanaman yang menghiasi. Saat ana memasuki bangsal Kencono, anda
akan menemukan dua buat patung yang terkenal dengan sebutan bupolo.
Patung tersebut menggenggam sebuah pemukul atau biasa disebut gada.
Menurut Sumber Sejarah, Bangsal Kencono dibangun oleh Sultan Hamengku
Buwono I pada tahun 1756M. Dibangunnya padepokan ini dulu ditujukan untuk
acara keagamaan atau kesultanan. Tempat ini juga digunakan dalam "Jumenengan"
yaitu acara naik tahta seorang sultan.
Provinsi Jawa Timur - Rumah Adat Joglo Situbondo

Rumah adat joglo adalah salah satu rumah adat yang dimiliki oleh daerah Jawa
Timur. Rumah adat joglo di Jawa Timur banyak ditemukan di daerah Ponorogo.
Kebanyakan rumah joglo yang terdapat di Ponorogo adah rumah adat joglo yang
memiliki dua ruangan yaitu :
Ruang depan (pendopo) yang difungsikana sebagai :
tempat menerima tamu
balai pertemuan (karena awalnya hanya dimiliki oleh bangsawan dan kepala desa)
tempat untuk mengadakan upacara upacara adat
Ruang belakang yang terdiri dari :
kamar kamar
dapur (pawon)

Provinsi Bali - Rumah Adat Gapura Candi Bentar

Candi bentar adalah sebutan bagi bangunan gapura berbentuk dua bangunan
serupa dan sebangun tetapi merupakan simetri cermin yang membatasi sisi kiri dan
kanan pintu masuk. Candi bentar tidak memiliki atap penghubung di bagian atas,
sehingga kedua sisinya terpisah sempurna, dan hanya terhubung di bagian bawah
oleh anak tangga.
Provinsi Nusa Tenggara Barat - Rumah Adat Dalam Loka Samawa

Rumah istana Sumbawa atau Dalam Loka adalah rumah adat atau istana yang
didirikan dan dikembangkan oleh pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah
III di Pulau Sumbawa, tepatnya di kota Sumbawa Besar. Terdapat pengertian dari
Dalam Loka itu sendiri, yaitu kata Dalam yang memiliki arti istana atau rumah yang
ada di dalam istana dan Loka yang memiliki arti dunia atau juga tempat. Sehingga
dapat disimpulkan pengertian Dalam Loka merupakan istana atau tempat hunian
raja. Namun, penggunaan rumah adat Dalam Loka saat ini difungsikan untuk
menyimpan benda atau artifak bersejarah milik Kabupaten Sumbawa.
Dalam Loka disusun oleh bangunan kembar yang disokong atau ditahan oleh 98
pilar kayu jati dan 1 pilar pendek (pilar guru) yang dibuat dari pohon cabe. Jumlah
dari seluruh tiang penyokong adalah 99 tiang yang mewakili 99 sifat Allah dalam AlQuran (Asmaul Husna). Di Dalam Loka ini terdapat ukiran-ukiran yang merupakan
ukiran khas daerah Pulau Sumbawa atau disebut lutuengal yang digunakan untuk
ornamen pada kayu bangunannya. Ukiran khas Pulau Sumbawa ini biasanya motif
bunga dan juga motif daun-daunan.

Provinsi Kalimantan Barat - Rumah Adat Istana Kesultanan Kadriah Pontianak

Istana Kesultanan Kadriah dari Pontianak, provinsi Kalimantan Barat ini pada
awalnya dibangun pada tahun 1771 dan selalu senantiasa dibangun sambil
direnovasi hingga resmi selesai pada tahun 1778. Istana ini terletak tidak jauh dari
Masjid Jami, masjid yang cukup menjadi icon di Pontianak mungkin jaraknya tidak
lebih dari 300 meter. Lokasinya dekat jalan Tritura, yang merupakan pertemuan dari
3 sungai. Nama daerahnya kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Pontianak
Timur. Dari titik nol kota Pontianak jaraknya sekitar 7 kilometer berjalan menuju arah
timur dan harus menyeberang sungai yang bisa dicapai lewat jembatan atau pun
menggunakan perahu. Istana kesultanan Kadriah ini memang bukan lokasi wisata
yang sangat ramai hingga padat dikunjungi wisatawan. Namun bukan berarti sepi,
istana keraton ini meskipun pengunjungnya tidak pernah ramai tetapi pengunjung
selalu berdatangan dan tidak pernah sepi.
Provinsi Sulawesi Utara - Rumah Adat Pewaris

Rumah ini merupakan rumah panggung yang dibangun di atas tiang dan balokbalok yang di antaranya terdapat balok-balok yang tidak boleh disambung.
Rumah Pewaris memiliki 2 buah tangga. Letaknya di sisi kiri dan kanan bagian
depan rumah. Eh, terdapat dua tangga. konon, kalau ada roh jahat yang naik dari
salah satu tangga, maka ia akan kembali turun di tangga sebelahnya. Hihihi..
Dulunya, rumah adat Minahasa ini hanya terdiri dari satu ruangan saja. Kalau pun
harus dipisahkan, biasanya hanya dibentangkan tali rotan atau tali ijuk saja, yang
kemudian digantungkan tikar.Sekarang ini, Rumah Pewaris memiliki beberapa
ruang. Misalnya, Setup Emperan yang digunakan untuk menerima tamu.

Provinsi Maluku - Rumah Adat Baileo

Rumah Baileo adalah rumah adat Maluku dan Maluku Utara, Indonesia.Rumah
Baileo merupakan representasi kebudayaan Maluku dan memiliki fungsi yang
sangat penting bagi kehidupan masyarakat.Rumah Baileo adalah identitas setiap
negeri di Maluku selain Masjid atau Gereja.Baileo berfungsi sebagai tempat
penyimpanan benda-benda suci, tempat upacara adat, sekaligus sebagai balai
warga.Ciri utama rumah Baileo adalah ukurannya besar, dan memiliki bentuk yang
berbeda jika dibandingkan dengan rumah-rumah lain di sekitarnya.
Provinsi Papua Barat - Rumah Adat Honai

Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari
jerami atau ilalang. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela
yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya
dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk
membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga
tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan kandang
babi (disebut Wamai).
Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu
bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk
tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. Rumah Honai
pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu
dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara
melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.

Provinsi

Nanggro Aceh Darussalam - Senjata Tradisional : Rencong

Provinsi Sumatera Utara - Senjata Tradisional : Piso Surit, Piso Gaja Dompak

Provinsi Jawa Barat - Senjata Tradisional : Kujang

Provinsi Jawa Tengah - Senjata Tradisional : Keris

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - Senjata Tradisional : Keris Yogya

Provinsi Jawa Timur - Senjata Tradisional : Clurit

Provinsi Bali - Senjata Tradisional : Keris

Provinsi Nusa Tenggara Barat - Senjata Tradisional : Keris, Sampari, Sondi

Provinsi Kalimantan Barat - Senjata Tradisional :Mandau

Provinsi Sulawesi Utara - Senjata Tradisional : Keris, Peda, Sabel

Provinsi Maluku - Senjata Tradisional : Parang Salawaki / Salawaku, Kalawai

Provinsi Papua Barat - Senjata Tradisional :Busur dan Panah

Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian
dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat
disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama
yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran
agama Islam
Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem.
Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken
tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa.

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di
pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring
perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi ucapan
selamat datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
Tari-tarian Daerah Jawa Barat

Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam


kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.

Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba
indah dan memukau.

Tari-tarian Daerah Jawa Tengah

Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut,
agung dan menawan.

Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil


(raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
Tari-tarian Daerah JawaTimur

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa,


kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.

Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan


keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh
kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi

Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan
Barat.

Tari-tarian Daerah Maluku

Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat
Maluku.

Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah
perkasa.
Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad
SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau
upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang
kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon
agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.

Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur

Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian


mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan
selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan
sukses dalam hidupnya.
Tari-tarian Daerah Papua Barat dan Tengah

Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang
menjadi korban angi-angi (jejadian).

Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik
dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari
pergaulan.

Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah
peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara
gamelan dengan gerak tari yang lembut.

Anda mungkin juga menyukai