Anda di halaman 1dari 7

JET ENGINE

1. Cleaning Combustion Chamber


A.DISASSEMBLY
a. Lepas spark igniter,liner supports dan drain valves.
b. Lepasbolts dan nuts antara combustion chamber dan outer casing dan
turbine inlet casing.
c. Lepas combustion chamber outer casing menggunakan combustion
chamber casing lift (6796057).
(1. Pasang combustion chamber liner alignment lifling (23003623) di ferrule
fuel nozzle, putar cam untuk mengunci fuel noule ferrule agar dapat
diangkat.
e. Lalu angkat semua combustion liner secara bersamaan darj combustion
chamber inner casing dan turbine unit.
f. Lepas setiap liner dan crossover, dengan perlahan-lahan agar crossover
dan liner tidak mengalami kerusakan pada saat dilepaskan.
B. Ikuti Metode Pembersihan Berikut:
1. Rendam combustion liner kcdalam MlL-C-l4460A sum scum:
dengan (270 F) selama 30 - 40 mcnil.
2. Tiriskan dan rendam kedalam bak alkaline pads kclttapan suhu
> 220F (104C) selama 3O - 40 menil.
3. Tiriskan dan rendam kedalam larutan 30% asam nitrat pada suhu kamar
selama 15 30 menit
4. Bilas dengan air panas dan keringkan menggunakan
kompresor udara.
2. Cara merawat combustion chamber engine pesawat Sabre F-86
Bahan bakar disemburkan oleh nosel yang terletak pada bagian depan ruang
bakar.

Aliran udara pada sekitar nosel berasal dari udara yang melalui baris

pertama lubang udara pada liner. Aliran udara pada liner bagian depan bersirkulasi
ke arah depan (upstream)atau ke arah melawan semburan bahan bakar. Kondisi ini
berguna untuk mempercepat proses pencampuran udara serta menghindari adanya
flame blowout dengan cara membentuk daerah stabil berkecepatan rendah.
Biasanya dalam satu engine hanya terdapat dua buah ignitor, karena itu tabung

ignitor lintang (cross ignitor tube) dibutuhkan dapat membantu pembakaran paa
jenis can dan can-annular. Ignitor plug biasanya dipasang pada daerah aliran ke
hulu dari ruang bakar (reverse-flow region).

Setelah penyalaan, pembakaran

akan menyebar daerah ruang pembakaran primer dimana campuran bahan bakar
dan udara secara sempurna dapat terbakar.

Hanya sekitar sepertiga sampai

setengah dari jumlah udara yang diperbolehkan masuk ke dalam pembakaran.


Dari jumlah tersebut hanya sekitar seperempat yang digunakan dalam proses
pembakaran.

Gas hasil pembakaran bertemperatur sekitar 3500 F (1900

C).Sebelum memasuki turbin gas hasil pembakaran harus didinginkan sampai


separuh dari temperatur tersebut.Pendinginan dilakukan oleh aliran udara yang
masuk melalui lubang-lubang besar pada liner bagian belakang.Selain itu dinding
dalam liner juga harus dilindungi dari temperatur tinggi.Untuk itu didinginkan
dengan mengalirkan udara dingin pada beberapa tempat di sepanjang liner,
sehingga membentuk selimut yang membatasi gas panas dengan dinding liner.

3. Cara merawat intake pesawat jet


Selama mesin dalam perawatan, maka teknisi perlu mengamati tindakan
pencegahan tertentu.Ignition system berpotensi mematikan dan karena itu, sebelum
pekerjaan apapun dilakukan pada unit pengapian dengan energi tinggi, igniter plugs
atau harness, yang memasok tegangan rendah ke unit tersebut harus terputus dan
setidaknya satu menit diizinkan berlalu sebelum memutus tegangan tinggi
tersebut.Demikian pula, sebelum melaksanakan pekerjaan pada unit yang terhubung
ke sistem listrik, sistem harus dibuat aman, baik dengan mematikan listrik atau
dengan memutus sirkuit yang sesuai.
Sebelum pemeriksaan intake atau exhaust, sistem harus dipastikan bahwa apakah
ada kemungkinan sistem starter dioperasikan atau sistem pengapian diberi energi.Saat

transit, engine intake harus diperiksa kondisinya.Intake harus bersih dari kerusakan
dan item yang longgar. Setelah 25 jam terbang, harus dilakukan inspeksi pada intake.
Inspeksi dilakukan secara visual terhadap bagian depan pada engine untuk mengamati
tanda-tanda kerusakan dari fan dan rotor blade. Langkah akhir dari pemeriksaan
intake dan exhaust adalah memastikan bahwa tidak ada item yang longgar, tidak
peduli seberapa kecil item tersebut karena hal itu akan berpengaruh pada system kerja
dari intake dan exhaust tersebut.

PISTON ENGINE
1. Cara me-lapping permukaan silinder piston engine dan compressor casing jet
engine
Lapping adalah proses penambahan abrasive compound pada permukaan seat
dan katup, kemudian seat dan katup diputar-putar sampai keduanya
bersentuhan penuh. Setiap seat dan disc dari relief valve maupun block valve,
padaumumnya harus dilapping.Cara melapping:Disc dan nozzle relief valve
yang sudah di check kalau kelihatantergores atau permukaan seat tidak rata
maka seat atau nozzletersebut harus dibubut terlebih dahulu, untuk
menghaluskan hasil bubutan maka kita lakukan lapping.Kita ambil alat
lapping atau plate dari cast iron sesuaikan dengan besar kecilnya disc atau

nozzle relief valve tersebut kemudian kitaambil compound untuk tahap


pertama kita pakai compound grid F( 100 ).Setelah kita lapping bagian dari
seat disc tadi yang rata berwarnaabu-abu, kemudian kita lanjutkan lapping
sampai rata, setelah rata perukaan seat dan disc tadi maka kita ganti dengan
compound yangagak halus atau grid 2A ( 400 ), kemudian kita lanjutkan
denganlapping kembali kalau kelihatan sudah rata dan tidak ada goresan pada
disc atau nozzle kita ganti dengan grid yang paling halus makakita dapatkan
hasil yang sangat halus dan tidak terdapat goresan dankita bisa meyakinkan
bahwa hasil lapping kita anggap sudah selesai.
Perbedaan lapping disc/nozzle relief valve dengan lapping valve-valve yang
lain, contoh : Seat angle valve dan plug angle valve. Kalau seat dan plug angle
valve sudah dibubut maka kita lappingdengan compound grid F ( 100 ) kalau
seat dan plug dudukan sudah kontak antara seat dan plug sudah rata maka kita
pasang dan kitasudah meyakinkan bahwa hasil lappingan sudah bagus dan kita
bisa mengira kalau di test maka hasilnya bagus.
Proses lapping ini terbagi atas dua yaitu:
Proses lapping manual (menggunakan tangan)
Proses lapping automatis (menggunakan mesin)

Mengangkat torak

Cara melepaskan torak (piston):


a) Melepas baut dan tutup setang piston.

b) Menekan piston dan setang piston ke luar dari blok silinder. Gunakan
gagang palu untuk mendorongnya ke luar sampai piston lepas dari
silinder.
c) Menekan pasak piston keluar dengan SST.
d) Lepaskan juga ring piston dari dudukannya.
Cara melepas ring piston:

Pemeriksaan ring piston:


1) Secara visual.
Periksa bagian ring yang bergesekan dengan dinding silinder dari keausan
atau goresan. Periksa bagian yang bergesekan dengan alur ring, dengan cara
diraba dengan jari, bila aus maka terasa ada bagian yang menonjol
2) Pemeriksaan dengan alat ukur yaitu feller gauge, yaitu:
a) Pemeriksaan celah samping yang mengukur celah antara ring dengan
alur ring menggunakan feller gauge. Spesifikasi celah top ring 0,03
-0,07, second ring 0,02-0,06 dengan limit 0,12 mm.
b) Pemeriksaan celah ujung dengan cara masukan ring piston ke dalam
silinder. Dorong ring piston menggunakan piston pada jarak 40 mm
dari bawah. Ukur celah menggunakan feller gauge. Spesifikasi celah
0,1 -0,25 dengan limit 0,4 mm. Celah samping yang berlebihan akan
menyebabkan suara ring piston berlebihan (ring noise), dan

kebocoran. Celah ujung yang berlebihan sebagai indikasi keausan ring


yang bergesekan dengan dinding silinder berlebihan, gaya pegas lemah
kompresi bocor.
Mengangkat kepala selinder
Langkah-langkah mengangkat kepala selinder, hal-hal yang perlu diperhatikan :
a) Melepaskan terminal negatif baterai.
b) Membuang air pendingin dari radiator dan blok motor (gunakan kran-kran
pembuang).
c) Melepaskanslang radiator bagian atas, kabel busi dan kabel pengukur
temperatur.
d) Memperhatikan urutan melepas unit tuas penekan katup.
e) Melepaskanbatang-batang penekan dan susun berurutan.
f) Hati-hati waktu melepas baut saluran buang, jangan sampai patah. Beri
pelumas penetran dahulu.
g) Melepaskan baut kepala silinder. Perhatikan urutannya.
h) Lalu melepaskan kepala silinder dari dudukannya.

Pemeriksaan:
a)
b)
c)
d)
e)

Memeriksa permukaan kepala silinder dari keausan/ retak.


Memeriksakeausan permukaan kepala silinder.
Memeriksa kelurusan saluran masuk dan buang pada kepala silinder.
Kebengkokan maksimum 0,2 mm.
Memeriksa keretakan kepala silinder disekitar dudukan katup buang, jika oli
tercampur dengan air pendingin (seperti susu).

Pembersihan:
a) Membersihkan permukaan berpaking dengan sekrup dan sikat kawat.
b) Perhatikan lubang-lubang ulir baut kepala silinder pada blok silinder, lubanglubang tersebut harus bersih. Tiup dengan angin.
c) Mencuci kepala silinder dan perlengkapannya dengan solar.

d) Memeriksakelurusan permukaan saluran masuk dan buang, kebengkokan


maksimum 0.2 mm.

Anda mungkin juga menyukai