Nak Ayyy Uuuuhh
Nak Ayyy Uuuuhh
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyebab meluapnya air sungai yang
paling dominan adalah adanya perubahan
fisik yang terjadi pada DAS yang
berpengaruh langsung terhadap kemampuan
retensi DAS terhadap air limpasan
permukaan. Perubahan fisik juga berkaitan
erat dengan pemanfaatan lahan di DAS yang
tidak terkendali dan tidak berwawasan
lingkungan yang akhirnya meninggalkan
banyak kerusakan disekitarnya. Perubahan
itulah yang saat ini terjadi pada Daerah Aliran
Oleh
karena
itu
upaya
untuk
menanggulangi keadaan tersebut sangat
diperlukan untuk mengurangi besaran banjir
dan mengurangi dampak kerugian yang
ditimbulkan.
Tujuan Peneliatian
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah
mengidentifikasi serta menganalisis Sungai
Tiung yang ada di Kecamatan Cempaka, hal
tersebut dilakukan dengan tujuan antara lain
untuk:
1. Menentukan debit banjir rencana dalam
periode ulang 25 tahun.
2. Mengetahui
besarnya
kemampuan
kapasitas alur sungai untuk menampung
debit banjir rencana dalam periode ulang
25 tahun.
3. Mengetahui jarak limpasan banjir rencana
dari tepi sungai dalam periode ulang 50
tahun
4. Mengetahui stabilitas keruntuhan lereng
alur Sungai Tiung setelah dinormalisasi.
KAJIAN TEORITIS
Daerah Aliran Sungai (DAS) atau yang
biasa disebut daerah pengaliran sungai yaitu
daerah yang tertimpa hujan dan kemudian air
hujan ini menuju sebuah sungai, sehingga
berperan sebagai sumber air sungai tersebut,
sehingga dapat dikatakan bahwa dalam satu
DAS terdapat lebih dari satu sungai.
Menurut undang-undang persungaian,
daerah sungai meliputi aliran air dan alur
sungai termasuk bantaran, tanggul, dan areal
yang dinyatakan sebagai daerah sungai.
Corak dan karakteristik daerah pengaliran
dapat dipaparkan dalam empat bentuk yaitu
antara lain a) daerah pengaliran berbentuk
bulu burung, b)daerah pengaliran radial, c)
daerah pengaliran parallel dan d) daerah
pengaliran yang kompleks
Untuk DAS Tiung sendiri memiliki tipe
berbentuk bulu burung. Alur sungai secara
sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
dimana:
PA =PB =PC= volume curah hujan harian/
bulanan yang digunakan sebagai
masukan (mm)
NA=NB=NC=NX= curah hujan normal jangka
panjang di 4 stasiun pencatat curah
hujan.
2/3
R 24
I 24
24 t
dimana:
R24
= curah hujan harian maksimum (mm)
t
= waktu curah hujan (jam)
Rumus diatas digunakan untuk menentukan intensitas curah hujan setiap waktu
berdasarkan curah hujan harian.
e. Debit banjir rencana
Dalam mengestimasi debit banjir rencana
ini ada beberapa metode yang digunakan
yaitu cara antar lain; 1). Rasional 2). Hasper,
3). Der Weduwen, dan 4). Hidrograf Satuan
Sintetis Nakayasu. Analisis hidraulika ini
menggunakan program bantu Hec-Ras 3.0
dengan berdasarkan metode aliran tetap tidak
seragam guna efisiensi waktu.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian tentang analisis Sungai Tiung
Dalam Rangka pengendalian Banjir dilakukan
di Lokasi pada Sungai Tiung Kelurahan
Sungai Tiung Kecamatan Cempaka. Adapun
tahapan dalam penelitian ini adalah;
1)Tahapan
identifikasi
permasalahan,2)
Tahapan pengambilan data dan 3) Tahapan
analisis dan kesimpulan.untuk lebih jelas
setiap tahapan akan diuraikan sebagai berikut:
113,5
76,1
60,5
111,5
98
64,2
65,6
33,1
2,8
94,4
92,6
55,8
78,8
87,2
40,1
60,9
57,2
64,2
91,4
55,4
49,1
62,7
46,6
61
31,3
40,3
52
Desember
Juni
Juni
Maret
Oktober
Januari
Januari
Januari
Juli
Maret
Januari
Januari
Maret
Maret
Mei
Maret
Januari
Januari
Agustus
Oktober
Januari
Maret
Desember
Januari
Nopember
Oktober
Juli
33,6
63
88,5
143
92
120,5
80
90
118
68,5
138,5
81
62
120,5
105
108
108
110
81,5
74
94
93,5
80
80
91
117
93
Mei
Juni
Januari
Desember
Januari
Nopember
April
Desember
September
Desember
Desember
Nopember
Maret
Desember
April
Desember
Desember
Desember
Januari
Desember
Pebruari
Januari
April
Desember
Maret
Januari
Nopember
75
114
76
94
54
60
56
60
50
60
180
320
220
210
90
131
60
36
31
31,5
72
38
37
37
59
162
82
Tahun
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
Tahun
1989
1990
1991
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Curah hujan
maksimum
yang dipakai
(mm/jam)
161,49
122,79
111,96
46,76
57,84
44,38
47,39
54,41
47,34
176,4
63,64
Berdasarkan
curah
hujan
harian
maksimum rerata daerah yang tercantum pada
tabel 2, kemudian dilakukan analisis curah
hujan maksimum dengan mengunakan
metode Log Normal, Gumbel dan Log
Pearson Tipe III. Adapun beberapa hasil
analisis ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Hujan Rancangan Metode Log
Normal
(Tr)
S log
X
k*Slog
X
log X
X (mm)
2
5
10
25
50
100
0
0,842
1,28
1,751
2,054
2,326
0,178
0,178
0,178
0,178
0,178
0,178
0
0,150
0,228
0,311
0,365
0,414
1,837
1,987
2,065
2,149
2,203
2,251
68,77
97,08
116,15
140,85
159,45
178,24
(Yt)
Faktor
frekuensi
(K)
Hujan
rancangan
( XT)
0,36655
1,49997
2,2504
3,19857
3,90197
4,60018
-0,15144
0,878562
1,560523
2,422183
3,061405
3,695911
69,11
104,57
128,05
157,72
179,73
201,57
Periode
ulang
(Tr)
Reduced
2
5
10
25
50
100
variate
No. Tr
1
2
3
4
5
6
2
5
10
25
50
100
1,8374
1,8374
1,8374
1,8374
1,8374
1,8374
S Log X
Log Xtr
Xtr
0,1626
0,1626
0,1626
0,1626
0,1626
0,1626
-0,199
0,7280
1,3395
2,0929
2,6375
3,1666
1,8049
1,9557
2,0552
2,1777
2,2662
2,3523
63,82
90,32
113,56
150,57
184,63
225,08
Rasio (%)
55
14
10
8
7
6
Rasio
1
2
3
4
5
6
55
14
10
8
7
6
10
25
50
100
58,13537125 70,872065
14,7980945 18,040162
10,5700675 12,88583
8,456054
10,308664
7,39904725 9,020081
6,3420405
7,731498
36,53695
51,7082
65,0131
86,201325
105,700675
128,8583
63,82
90,32
113,56
150,57
184,63
225,08
Koef. pengaliran
0,5725
0,5725
0,5725
0,5725
0,5725
0,5725
36,53695
51,7082
65,0131
86,201325
105,700675
128,8583
Jumlah
Hujan netto
Metode
Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
Haspers
Rasional
Der Weduwen
Q2
Q5
Q10
Q25
Q50
Q100
18,769
23,240
6,527
10,970
26,554
32,889
9,237
17,643
33,382
41,351
11,613
24,177
44,254
54,826
15,397
35,589
54,260
67,228
18,880
46,932
66,144
81,956
23,017
61,188
Tabel 9. Perbandingan Perhitungan Manual dengan Program Bantu HEC-RAS 3.0 untuk Analisis
Profil Muka Air Saluran Normalisasi Sungai Tiung
Sta
Hulu
Hilir
Hasil manual
WS
10,83
10,018
v
1,092
1,092
He
10,08
10,89
Hasil Hec-Ras
WS
v
He
10,69
1,098
10,75
9,89
1,092
9,95
WS
0.14
0,128
Selisih (%)
v
He
0.006
0,67
0,000
0,94
Hulu
2,330
Hilir
1,903
HASIL ANALISIS
Dari
hasil
analisis
perhitungan
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa debit
banjir rancangan untuk kala ulang 25 tahun
(maksimum) yang besarnya 54,83 m3/d
menghasilkan aliran subkritis pada saluran
normalisasi Sungai Tiung dengan nilai
angka Froude sebesar 0,2183 serta
kedalaman hidrolik 3,6 m dengan elevasi
antara 6,37 m sampai dengan 7,19 m dari
datum yang digunakan dan kecepatan aliran
rata-rata yang terjadi pada alur sungai
sebesar 1,097 m/d.
Berdasarkan hasil simulasi perhitungan
elevasi muka air dengan debit kala ulang 2
tahun sampai 25 tahun, penampang desain
(normalisasi) mempunyai kecukupan dalam
hal kapasitas tampung terhadap debit. Untuk
debit rencana 25 tahun dapat diketahui
elevasi puncak penampang saluran tersebut
adalah 10,69 m tidak melebihi elevasi
puncak penampang saluran normalisasi, ini
berarti ukuran penampang yang digunakan
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Saran
1. Memberlakukan
regulasi
kegiatan
pendulang-an intan agar dampak yang
ditimbulkan tidak terlalu besar.
2. Diperlukan kajian lanjutan untuk dapat
mengatur jumlah sedimen yang masuk
Lampiran 1. Perhitungan Profil Muka Air pada Penampang Saluran Normalisasi dengan Program HECRAS 3.0 (Q25)
Q Total
River Sta
2
1.97058*
1.94117*
1.91176*
1.88235*
1.85294*
1.82352*
1.79411*
1.76470*
1.73529*
1.70588*
1.67647*
1.64705*
1.61764*
1.58823*
1.55882*
1.52941*
1.5*
1.47058*
1.44117*
1.41176*
1.38235*
1.35294*
1.32352*
1.29411*
1.26470*
1.23529*
1.20588*
1.17647*
1.14705*
1.11764*
1.08823*
1.05882*
1.02941*
1
Min Ch El W.S. Elev E.G. Elev Vel Chnl Flow Area Shear Chl
(m /s)
(m)
(m)
(m)
(m/s)
(m2)
N/m2
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
54.83
7.19
7.16
7.14
7.11
7.09
7.07
7.04
7.02
6.99
6.97
6.95
6.92
6.90
6.88
6.85
6.83
6.80
6.78
6.75
6.73
6.71
6.68
6.66
6.63
6.61
6.59
6.56
6.54
6.52
6.49
6.47
6.44
6.42
6.40
6.37
10.69
10.67
10.64
10.62
10.59
10.57
10.55
10.52
10.50
10.48
10.45
10.43
10.41
10.38
10.36
10.34
10.31
10.29
10.27
10.24
10.22
10.19
10.17
10.15
10.12
10.10
10.08
10.05
10.03
10.01
9.98
9.96
9.94
9.91
9.89
10.75
10.73
10.70
10.68
10.66
10.63
10.61
10.59
10.56
10.54
10.51
10.49
10.47
10.44
10.42
10.4
10.37
10.35
10.33
10.30
10.28
10.26
10.23
10.21
10.19
10.16
10.14
10.11
10.09
10.07
10.04
10.02
10.00
9.97
9.95
1.0984
1.0983
1.09806
1.09783
1.09759
1.09749
1.09726
1.09702
1.09679
1.09669
1.09645
1.09622
1.09612
1.09588
1.09565
1.09542
1.09531
1.09508
1.09485
1.09461
1.09451
1.09428
1.09404
1.09381
1.09371
1.09348
1.09324
1.09301
1.09291
1.09268
1.09244
1.09221
1.09211
1.09188
1.09165
49.91
49.92
49.93
49.94
49.95
49.96
49.97
49.98
49.99
49.99
50.00
50.01
50.02
50.03
50.04
50.05
50.06
50.07
50.08
50.09
50.09
50.10
50.11
50.12
50.13
50.14
50.15
50.16
50.17
50.18
50.19
50.20
50.20
50.21
50.22
5.595
5.594
5.592
5.589
5.586
5.585
5.583
5.58
5.577
5.576
5.574
5.571
5.570
5.567
5.565
5.562
5.561
5.558
5.556
5.553
5.552
5.550
5.547
5.544
5.543
5.541
5.538
5.535
5.534
5.532
5.529
5.527
5.525
5.523
5.5200
Froude # Chl
0.21918
0.21915
0.21909
0.21903
0.21897
0.21894
0.21888
0.21882
0.21876
0.21873
0.21867
0.21861
0.21858
0.21852
0.21846
0.2184
0.21837
0.21831
0.21825
0.21819
0.21817
0.21811
0.21805
0.21798
0.21796
0.2179
0.21784
0.21778
0.21775
0.21769
0.21763
0.21757
0.21754
0.21748
0.21742
Ws1
(m)
y1
A1
(m2)
P
(m)
v1
(m/d)
Q
(m3/d)
He1
Ws2
(m)
y2
(m)
A2
(m2)
0-98,3
10.018
3.518
50.229
21.685
2.316 1.092
54.830
10.079
10.042
3.518
50.229
21.685 2.31
98,3-196,6
196,6-294,9
10.042
10.066
3.518
3.518
50.229
50.229
21.685
21.685
2.316 1.092
2.316 1.092
54.830
54.830
10.103
10.127
10.066
10.090
3.518
3.518
50.229
50.229
21.685 2.31
21.685 2.31
884,7-983
983-1081,3
1081,3-1179,6
10.233
10.257
10.281
3.518
3.518
3.518
50.229
50.229
50.229
21.685
21.685
21.685
2.316 1.092
2.316 1.092
2.316 1.092
54.830
54.830
54.830
10.294
10.318
10.342
10.257
10.281
10.305
3.518
3.518
3.518
50.229
50.229
50.229
21.685 2.31
21.685 2.31
21.685 2.31
3047,3-3145,6
3145,6-3243,9
10.759
10.783
3.518
3.518
50.229
50.229
21.685
21.685
2.316 1.092
2.316 1.092
54.830
54.830
10.819
10.843
10.783
10.806
3.518
3.518
50.229
50.229
21.685 2.31
21.685 2.31
3243,9-3239
10.806
3.518
50.229
21.685
2.316 1.092
54.830
10.867
10.830
3.518
50.229
21.685 2.31
P
(m)