Anda di halaman 1dari 26

TEKNOLOGI BAHAN

ANALISA HUNIAN DATARAN RENDAH

Daniela Dea Hapsari 1304205069


Putri Dwi Anggraeni 1304205080
Putu Inggita Karina Dewi 1304205085
Putu Bunga Asmarani 1304205092
Ni Komang Indra Mahayani 1304205096
Nusan Ayu Kumala Sari 1304205103
Putu Ayu Vindytha Amanda Putri 1304205121

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
2013/2014

I. KATA PENGANTAR

Dengan segala Puji Syukur kepada Tuhan YME atas terselesaikannya


makalah kami yang berjudul "TEKNOLOGI BAHAN, ANALISA HUNIAN
DATARAN RENDAH". Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak I Wayan Yuda Manik, ST., MT. dan Bapak I Nyoman Susanta,
ST., MErg. sebagai dosen yang memberikan tugas ini.
Dan tak lupa, kami berterima kasih kepada Bapak Ida Bagus
Mantika sebagai pemilik rumah tempat kami melakukan survey telah
mengizinkan rumahnya untuk di survey
Akhir kata, kami sebagai penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan menambah informasi mengenai
bukaan yang baik dan tepat untuk dipakai. Terima kasih.

Denpasar, 25 Mei 2014


Penulis

II. DAFTAR ISI


I.
II.

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

III.

3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
.4
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

IV.

.4
.4
PEMBAHASAN.

..6
Analisa
rumah
tahun
an........................................................6
Analisa
rumah
tahun
an.......................................................12
Analisa
rumah
tahun
V.

80902000-

an...................................................19
KESIMPULAN
....

III. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Letak geografis suatu bangunan merupakan hal yang sangat penting dalam
menentukan desain bangunan. Letak geografis merupakan salah satu faktor
mempengaruhi iklim daerah tersebut. Suatu ruang haruslah memiliki kualitas
ruang yang baik agar penghuni ruangan dapat tinggal dengan nyaman. Sehingga
letak geografis mempengaruhi bagaimana bukaan, material,
Dataran rendah memiliki suhu yang panas sehingga perlu banyak bukaan
dan dalam pemilihan material bangunan, diperlukan ketelitian dalam memilih
agar ruangan tidak panas dan pengap.
Untuk

daerah

dataran

rendah

khususnya

rumah

tradisional

bali,

pekarangannya relatif luas dan datar sehingga bisa menampung beberapa massa
dengan pola komunikatif, berdinding terbuka, yang masing-masing mempunyai
fungsi tersendiri. Seperti bale daja untuk ruang tidur dan menerima tamu penting,
bale dauh untuk ruang tidur dan menerima tamu, bale dangin untuk upacara, dapur
untuk memasak.
B.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakteristik material bangunan yang digunakan di dataran
rendah?

C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini, antara lain :
1. Pembaca mengetahui bagaimana karakteristik rumah dataran rendah
2. Pembaca mengetahui apa saja material yang digunakan pada daerah panas

IV. Pembahasan
Analisa pada rumah yang dibangun pada tahun 80an
Tempat Obserasi : Jln. Danau Buyan Gg 3 no 8 Sanur
Pemilik rumah

: I.B Mantika

Waktu dan Tanggal Observasi:

Hasil Observasi:

Nama
Ruangan
Bale
Dauh

Elemen
Atas

Samping

Bawah

Genteng:

Dinding :

Pondasi:
5

Tanah liat.
Genteng tanah liat
sejuk walaupun
cuaca panas dan
hangat walau cuaca
dingin

Marmer
finishing
dengan
marmer,
karena
materialny
a
Plafon :
memberika
n efek
Plafon gedeg,
sejuk
karena pada siang
sehingga
hari bamboo
ruangan
melepaskan udara
dingin yang disimpan menjadi
dingin.
saat malam hari,
sementara pada
Jendela :
malam hari bambu
melepakan udara
Jendela
panas yang
kisi,
disimpimpat saat
karena
siang hari, efek
walaupun
hyang dihasilkan
jendela di
adalah siang hari
tutup,
terasa sejuk, dan
udara
malam hari terasa
tetap bisa
hangat. Bambu
masuk.
termasuk material
Jendela
yang ramah
kaca yang
lingkungan karena
lebar untuk
cepat beregenerasi.
pertukaran
Plafon Kayu up
udara
ceiling

Pondasi batu
karang 60 cm,
daerah pantai
banyak
terdapat batu
karang
sehingga
bangunan
menggunakan
pondasi batu
karang
Lantai :
Teraso yang
bersifat sejuk
saat cuaca
panas, serta
hangat saat
cuaca dingin.
Memiliki daya
tahan tinggi.
Merupakan
material yang
ramah
lingkungan
karena
terbuat dari
limbah
marmer dan
kulit kerang.

Plafon upceiling
membuat ruangan
6

menjadi lebih luas


sehingga ruangan
bisa menjadi lebih
sejuk
Bale
Dangin

Genteng:

Dinding :

Pondasi:

Tanah liat. Genteng


tanah liat sejuk
walaupun cuaca
panas dan hangat
walau cuaca dingin

Bata,
karena
kuat serta
tahan
lama,
memberika
n efek
sejuk dan
alami.

Pondasi batu
karang 60 cm,
daerah pantai
banyak
terdapat batu
karang
sehingga
bangunan
menggunakan
pondasi batu
karang

Plafon :
Plafon gedeg, karena
pada siang hari
bamboo melepaskan
udara dingin yang
disimpan saat malam
hari, sementara pada
malam hari bamboo
melepakan udara
panas yang
disimpimpat saat
siang hari, efek
hyang dihasilkan
adalah siang hari
terasa sejuk, dan
malam hari terasa
hangat. Bambu
termasuk material
yang ramah
lingkungan karena
cepat beregenerasi.
Bale

Genteng: Tanah

Saka
Bangunan
terbuka
dan
ditopang
oleh saka
sehingga
sejuk

Dinding :

Lantai :
Marmer
karena
memberikan
efek sejuk
saat cuaca
panas serta
hangat saat
cuaca dingin.

Pondasi:
7

Daja

liat. Genteng tanah


liat sejuk walaupun
cuaca panas dan
hangat walau cuaca
dingin
Plafon : Plafon
gedeg, karena pada
siang hari bamboo
melepaskan udara
dingin yang disimpan
saat malam hari,
sementara pada
malam hari bamboo
melepakan udara
panas yang
disimpimpat saat
siang hari, efek
hyang dihasilkan
adalah siang hari
terasa sejuk, dan
malam hari terasa
hangat. Bambu
termasuk material
yang ramah
lingkungan karena
cepat beregenerasi.

Dapur

Genteng: Tanah
liat. Genteng tanah
liat sejuk walaupun

Bata,
karena
kuat serta
tahan
lama,
memberika
n efek
sejuk dan
alami.
Saka
Bangunan
terbuka
dan
ditopang
oleh saka
sehingga
sejuk

Pondasi batu
karang 60 cm,
daerah pantai
banyak
terdapat batu
karang
sehingga
bangunan
menggunakan
pondasi batu
karang
Lantai :
Teraso yang
bersifat sejuk
saat cuaca
panas, serta
hangat saat
cuaca dingin.
Memiliki daya
tahan tinggi.
Merupakan
material yang
ramah
lingkungan
karena
terbuat dari
limbah
marmer dan
kulit kerang.

Dinding :
Pondasi:
Paras, batu
Pondasi batu
paras
8

cuaca panas dan


hangat walau cuaca
dingin
Plafon : Plafon
gedeg, karena pada
siang hari bamboo
melepaskan udara
dingin yang disimpan
saat malam hari,
sementara pada
malam hari bamboo
melepakan udara
panas yang
disimpimpat saat
siang hari, efek
hyang dihasilkan
adalah siang hari
terasa sejuk, dan
malam hari terasa
hangat. Bambu
termasuk material
yang ramah
lingkungan karena
cepat beregenerasi.

memberika
n kesan
dingin
pada
ruangan
Jendela:
Pada
dinding
terdapat
banyak
bukaan,
jendela
yang lebar
berkesan
tropis
Saka
Bangunan
terbuka
dan
ditopang
oleh saka
sehingga
sejuk

karang 60 cm,
daerah pantai
banyak
terdapat batu
karang
sehingga
bangunan
menggunakan
pondasi batu
karang
Lantai :
Keramik,
karena yang
bersifat sejuk
saat cuaca
panas, serta
hangat saat
cuaca dingin.
Ekonomis,
tahan air,
mudah
perawatannya
, serta tahan
terhadap
goresan.

Bale dauh
9

Bale daja

Dapur

10

Bale Dangin

Analisa pada rumah yang dibangun pada tahun 90an

Nama pemilik: Nusan Bagus Hendra Wijaya


11

Dibangun pada tahun: 1995


Alamat : Jln By Pass Ngurah Rai No.67 Sanur Kaja

Analisis ruang:
Elemen atas
Dapur Plafon ekspose

Elemen
Elemen Bawah
Samping
Kramik ukuran Kramik ukuran
20 x 20
30x30
Tembok
12

finishing cat
Kama Plafon
vinyl:
plafon Kramik ukuran
r
laminate
30x30
dan
Mandi
20x20
Ruan Plafon yang digunakan Dinding di cat
g
adalah plafon gypsum warna hijau
Tidur berwarna hijau
Ruan
g
Maka
n

Kramik
motif
batu
alam
ukuran 30x30
Lantai kramik
ukuran 30x30

Plafon triplek dan kayu Dinding di cat Kramik ukuran


ekspose berwarna hijau hijau
30 x30
Ventilasi loster
Pintu
palimanan

Bangunan secara umum:


Elemen atas:
Genteng menggunakan genteng tanah liat karena genteng tanah
liat dapat menahan panas saat siang hari dan mengeluarkan
udara hangat pada malam hari
Elemen Samping:
Dinding dibuat cukup tinggi yaitu 4 meter agar udara dapat
masuk kedalam ruangan. Dinding luar dicat dengan cat taro agar
terlihat alami.
Elemen Bawah
Pondasi menggunakan Pondasi Telapak dengan material batu
kali kedalaman 2 meter. Pondasi sengaja dibuat cukup dalam
karena bangunan adalah bangunan lantai 2 dan terletak cukup
dekat dengan pantai.

13

Dapur:

Elemen Atas
Elemen atas tidak ditutup plafon agar
ruangan lebih luas dan sejuk dengan tinggi
sehingga ruangan terlihat lebih luas dan
tidak terlalu panas.

Elemen Samping:
Elemen samping berupa tembok yang
tingginya 4 meter, pada area kitchen set
dipasang kramik ukuran 20x20 agar mudah
dibersihkan

Elemen Bawah:
Berupa kramik berwarna hitam, tekstur halus dan licin.
Kramik merupakan bahan yang ekonomis dan sejuk

14

Ruang Makan:

Elemen Atas:
Plafon ekspose dengan kayu yang
terlihat, di cat warna hijau. Plafon
ekspose digunakan agar volume udara
didalam ruangan lebih banyak, sehingga
lebih sejuk
Bahan kayu adalah bahan alami sehingga
sejuk dan ramah lingkungan

Elemen Samping:
Elemen samping berupa dinding yang
dicat warna hijau, untuk member kesan
yang segar.
Loster dari bahan tanah liat berfungsi
agar ruangan menjadi lebih sejuk.

Elemen Bawah:
Elemen bawah berupa lantai kramik warna
merah doff, kramik adalah bahan yang
ekonomis dan sejuk.

15

Kamar Mandi:

Elemen Atas:
Plafon berupa kayu laminate, laminate kayu
member kesan tropis pada kamar mandi dan
cukup kuat

Elemen Samping:
Elemen samping berupa kramik bertekstur, berwarna
doff. untuk mencegah air marembes ke dinding.
Selain itu kramik juga bersifat sejuk
Loster terbuat dari beton yang dicat, agar tidak
berjamur terkena uap air

Elemen Bawah:
Elemen bawah berupa lantai yang bermotif
batu, dan bertekstur sehingga tidak licin.

16

Ruang Tidur:

Elemen Atas:
Elemen atas berupa plafon
gypsum berwarna hijau. Gypsum
dipilih karena indah, ekonomis
dan tahan panas.

Elemen samping
Berupa dinding yang dicat warna
hijau, untuk member kesan yang
segar.
Jendela diisi dengan bahan
polikarbonat untuk mencegah sinar
matahari masuk kedalam kamar

Elemen Bawah yaitu lantai kramik


bermotif. Berwarna doff.
Kramik ekonomis dan sejuk
sehingga nyaman.

17

Komentar penghuni terhadap rumah ini:


Rumah ini cukup sejuk, namun pada saat siang hari kadang
kadang terasa panas namun tidak setiap hari, mungkin karena
cuaca di daerah pantai sangat ekstrim, dan rumah ini cukup dekat
jaraknya dengan pantai.

18

Observasi rumah yang dibangun pada tahun 2000an


Nama pemilik: I Wayan Winata
Dibangun pada tahun: 2000
Alamat : Jln. Danau Beratan Gg. 22 No.5, Sanur Kaja, Denpasar,
Bali.

Nama
Ruangan
Dapur

Elemen
Atas

Samping

Bawah

Genteng:

Dinding :

Pondasi:

Tanah liat.
Genteng tanah
liat sejuk
walaupun cuaca
panas dan
hangat walau
cuaca dingin

Keramik. Batu
bata yang di
plester
kemudoian
dilapisi cat,
dan setengan
dinding dengan
tinggi 1 meter
diberi keramik
untuk
melindungi
dinding dari
cipratan air
akibat dari
kegiatan yang
terjadi di dapur
seperti mncuci.

Pondasi batu
karang 60 cm,
daerah pantai
banyak
terdapat batu
karang
sehingga
bangunan
menggunakan
pondasi batu
karang

Plafon :
Kayu. Pada
bagian atas
terlihat rangka
atap dari kayu
yang terekspos
tanpa ditutupi
gypsum atau
kalsiboard.

Jendela :
Ventilasi
loster. Dari

Lantai :
Keramik,
karena yang
bersifat sejuk
saat cuaca
panas, serta
hangat saat
cuaca dingin.
Ekonomis,
19

Kamar
Tidur

bahan tanah
liat bermotif
kotak-kotak
persegi, dan
ada juga dari
kayu yang
bermotif belah
ketupat.
Fungsinya
agara cahaya
dapat masuk
ke dalam
ruangan, dan
sebagai
tempat
pertukaran
udara.

tahan air,
mudah
perawatannya
, serta tahan
terhadap
goresan.

Genteng:

Dinding :

Pondasi:

Tanah liat.
Genteng tanah
liat sejuk
walaupun cuaca
panas dan
hangat walau
cuaca dingin

Bata, karena
kuat serta
tahan lama,
yang di plester
dan dilapisi cat
berwarna putih
agar
menimbulakan
kesan ruangan
yang lebih
luas.

Pondasi batu
karang 60 cm,
daerah pantai
banyak
terdapat batu
karang
sehingga
bangunan
menggunakan
pondasi batu
karang

Plafon :
Gypsum,
menggunakan
plafond gypsum
karena gypsum
bersifat kuat dan
mudah

Jendela :
Kayu,
memakai

Lantai :
Keramik,
20

Kamar
Mandi

pemasangannya, jendela
tidak hanya
berukuran
menggunakan
besar.
gypsum pada
plafond juga
menggunakan
perpaduan kayu
untuk
menambah nilai
estetika pada
ruangan ini

karena yang
bersifat sejuk
saat cuaca
panas, serta
hangat saat
cuaca dingin.
Ekonomis,
tahan air,
mudah
perawatannya
, serta tahan
terhadap
goresan.

Genteng:
Tanah liat.
Genteng tanah
liat sejuk
walaupun cuaca
panas dan
hangat walau
cuaca dingin

Pondasi:

Dinding :
Bata, karena
kuat serta
tahan lama,
yang di plester
dan dilapisi cat
berwarna putih
agar
menimbulakan
Plafond :
kesan ruangan
yang lebih
Gypsum,
luas. Setinggi
merupakan
bahan yang kuat 2,5 meter
dilapisi
dan
pemasangannya keramik untuk
mudah, memakai melindungi
dinding dari
plafond up
cipratan air
ceiling agar
saat mandi.
kamar mandi
terlihat lebih
luas.

Pondasi batu
karang 60 cm,
daerah pantai
banyak
terdapat batu
karang
sehingga
bangunan
menggunakan
pondasi batu
karang
Lantai :
Keramik,
memakai
keramik
berukuran
20cm x 20cm
dengan
21

tekstur yang
kasar agar
permukaan
tidak licin
karena kamar
mandi
merupakan
areal yang
basah.
Ruang
Keluarga

Genteng:
Tanah liat.
Genteng tanah
liat sejuk
walaupun cuaca
panas dan
hangat walau
cuaca dingin

Plafon :
Gypsum,
merupakan
bahan yang kuat
dan
pemasangannya
mudah

Dinding :

Pondasi:

Bata, karena
kuat serta
tahan lama,
yang di plester
dan dilapisi cat
berwarna putih
agar
menimbulakan
kesan ruangan
yang lebih
luas.

Pondasi batu
karang 60 cm,
daerah pantai
banyak
terdapat batu
karang
sehingga
bangunan
menggunakan
pondasi batu
karang

Jendela:

Lantai :
Keramik,
karena yang
bersifat sejuk
saat cuaca
panas, serta
hangat saat
cuaca dingin.
Ekonomis,
tahan air,
mudah
perawatannya

Pada dinding
terdapat
banyak
bukaan,
jendela yang
lebar berkesan
tropis

22

, serta tahan
terhadap
goresan.

Kamar Mandi :

Ruang Keluarga :

23

Dapur :

Kamar Tidur :

24

Kesimpulan:
Bangunan yang terletak di daerah dataran rendah biasanya
banyak memiliki bukaan,
sedikit memiliki sekat, halamannya
luas, menggunakan material yang mudah dijumpai di daerah
tersebut seperti pondasi menggunakan pondasi batu karang.
Bangunan di daerah dataran rendah juga memaksimalkan
penggunaan material yang berbahan sejuk karena cuaca yang
panas.

KESIMPULAN

Pada perancangan suatu bangunan, dibutuhkan penerapanm material yang optimal dalam
menyesuaikan antara material yang digunakan dan tapak yang tersedia..penggolongan bahan
bahan ini bisa dimulai dari letak tapak berbeda beda pada tiap bangunan.
Pada dataran rendah sepoerti pantai, bangunan yang difungksikan baik sebagai hunian
kecil (rumah) sampai bangunan berskala besar, lebih baik memiliki banyak bukaan, sedikit
memiliki sekat atau partisi, mempunyai halaman yang relatif luas, dan menggunakan material
yang mudah dijumpai di daerah tersebut. Pada kasus ini, seperti pondasi yang menggunakan
25

pondasi batu karang. Selain itu bangunan di dataran rendah juga memaksimalkan penggunaan
material yang berbahan sejuk. Seperti, lantai tegel untuk penutup lantai, genteng tanah liat
sebagai penutup atap, dan batako untuk dinding.
Pemilihan bahan bahan ini dimaksudkan untuk menghasilkan hunian yang nyaman dan
cocok dengan cuaca maupun lingkungan sekitar.

26

Anda mungkin juga menyukai