KELOMPOK :
1. Alif Trismukti ( 143300056 )
2. Arya Aprialdi ( 143300062 )
3. Fandy Apretiza ( 143300076 )
DOSEN :
Ardian Al Hidayah , M.Pd.I
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MESIN OTOMOTIF
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2014/2015
Pengertian
Pernikahan dalam arti luas adalah suatu ikatan lahir batin antara laki - laki dan
perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga.
Hukum Pernikahan
Nikah yang hukumnya wajib adalah nikah bagi orang yang telah cukup sandang
pangan dan dikhawatirkan terjerumus pada perzinaan.
Nikah yang hukumnya sunnah adalah bagi orang yang berkeinginan menikah serta
cukup sandang pangan.
Nikah yang makruh adalah bagi orang yang tidak mampu.
Nikah haram hukumnya bagi orang yang berkehendak akan menyakiti orang yang
dinikahinya.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteriisteri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya , dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda bagi kaum yang
berfikir.
Berdasarkan ayat diatas dapat dikemukakan bahwa pernikahan dilakukan untuk
mencapai kehidupan keluarga yang sakinah, yaitu keluarga yang tenang ,tenteram,damai
dan sejahtera.Dalam keluarga yang demikian itu terdapat rasa kasih sayang (mawadah
warahmah) yang terjalin diantara anggota keluarga , yaitu suami ,istri dan anak-anak.
Kriteria mencari calon pasangan yang dianjurkan Rosulullah diungkapkan dalam hadist
berikut :
Perempuan dinikahi karena empat hal, karena cantiknya, hartanya, keturunannya
dan agamanya.Pilihan karena agamanya niscaya engkau akan mendapat
keuntungan.
Faktor agama sangat penting dan menentukan tercapainya keluarga sakinah. Suami istri
yang beragama akan sama-sama memiliki ukuran dan rujukan yang sama, yaitu agama.
Jika terjadi perselisihan diantara keduanya, mereka akan merujuk pada nilai-nilai yang
dipegang bersama, yaitu nilai-nilai agama.
Al-Quran mengisyaratkan agar remaja tidak terjebak pada kecantikan atau ketampanan
fisik dalam memilih calon pasangan, tetapi utamakan faktor agamanya.Allah berfirman
dalam QS Al Baqarah [2] : 221
Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik
(dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak
yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.
Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan
dengan izin-Nya, Allah menerangkan ayat-ayat (perintah-perintah-Nya) kepada
manusia supaya mereka mengambil pelajaran.
Dalam persiapan pernikahan pihak laki-laki melamar kepada pihak perempuan. Apabila
seorang telah dilamar oleh seorang laki-laki lain, sebagaimana sabda Rosul yang artinya
:
Janganlah salah seorang diantaramu meminang pinangan saudaranya, kecuali
pinangan sebelumnya meninggalkan pinangan itu atau memberikan izin
kepadanya. (HR Bukhari dan Muslim)
Pelaksanaan Pernikahan
Pernikahan dinyatakan sah apabila terkumpul rukun-rukunnya, yaitu adanya calon
pasangan, wali, dua orang saksi, mahar atau maskawin dan ijab qabul.
Masing- masing rukun itu adalah sebagai berikut :
Calon pasangan suami-istri yaitu laki-laki muslim dan perempuan muslimah yang
tidak diharamkan untuk menikah.
Wali, yaitu orang yang bertanggung jawab menikahkan pengantin perempuan baik
wali nasab (wali yang mempunyai hubungan darah dengan perempuan yang akan
dinikahkan) maupun wali hakim.
Wali hakim adalah wali yang diangkat untuk menikahkan perempuan yang tidak
memiliki atau karena sesuatu hal tidak mempunyai wali nasab.
Saksi, yaitu dua orang laki-laki dewasa yang menjadi saksi atas terjadinya
pernikahan untuk menguatkan akad nikah yang terjadi dan menjadi saksi keabsahan
keturunan yang lahir dari pernikahan tersebut.
Mahar, yaitu pemberian dari pihak laki-laki kepada perempuan pada saat
pernikahan.Jumlah dan jenis mahar tidak ditentukan oleh ajaran Islam, tetapi
dianjurkan disesuaikan dengan kemampuan laki-laki.
Ijab Qabul. Ijab adalah ucapan penyerahan diri dari wali perempuan kepada pihak
laki-laki, dan qabul ucapan penerimaan pihak laki-laki atas penyerahan perempuan
dari walinya. Ucapan ijab qabul yang umum digunakan di Indonesia antara lain
sebagai :
Pembinaan Keluarga
Membina Kasih Sayang
Suami maupun istri berkewajiban membina dan mengembangkan kasih sayang di
antara mereka. Kasih sayang merupakan prasarat bagi terciptanya keluarga sakinah.
Membina kasih sayang dimulai dengan saling mengenal dan saling memahami
diantara keduanya sehingga dapat mengembangan komunikasi yang baik.
Kasih sayang harus dipelihara, ia tidak akan datang tanpa diupayakan. Ia dapat
berbentuk perhatian, kepedulian dan kearifan yang diwujudkan dalam kata-kata,
perilaku maupun isyarat-isyarat badaniah yang dipahami oleh masing-masing.
Peran komunikasi dalam pembinaan kasih sayang sangat menentukan suasana
keluarga.Komunikasi yang baik dalam keluarga dimulai dengan pengenalan dan
pemahaman masing-masing anggota keluarga. Suami memahami segala sesuatu
tentang istrinya, baik fisik, tabiat, kebiasaan dan sebaliknya jaga istrinya. Baik
kelebihan maupun kekurangannya masing-masing.
Dengan demikian pemahaman yang mendalam terhadap pasangannya akan
melahirkan pengertian diantara suami-istri, sehingga keduanya akan terikat dalam
ikatan kasih sayang yang kuat.
Merawat dan Mendidik Anak
Merawat dan mendidik anak merupakan kewajiban ibu bapaknya dimulai sejak
dalam kandungan ibunya. Pada saat dalam kandungan, ibu dan bapaknya
berkewajiban untuk merawat dan mendidiknya dengan cara memberikan makanan
yang halal dan baik kepada ibunya
Selama dalam kandungan, pendidikan dapat dilakukan dengan cara menciptakan
suasana yang tenang, tentram, damai dan religius. Suasana damai yang disertai yang
disertai dengan doa akan melahirkan suasana yang baik bagi perkembangan bayi
dalam kandungan ibu. Ketika anak itu lahir, disunnahkan untuk diadzani dengan
ucapan-kalimat thayibah. Kalimat ini menjadi suara pertama yang masuk ke dalam
telinga anak sehingga diharapkan suatu hari anak akan merindukannya.
Nabi mengajarkan agar pada hari ketujuh, anak diberi nama yang baik dan
disembelihkan aqiqahnya, yaitu menyembelih dua ekor kambing untuk anak lakilaki dan satu ekor untuk anak perempuan.
Menyembelih aqiqah disamping bermakna ritual berati pula pengorbanan orang tua
untuk anak yang menjadi tanggung jawabnya. Anak adalah amanat yang harus
dibina, dididik dan diarahkan. Itu semua menuntut tanggung jawab lahir dan batin,
sejak awal kelahirannya dibuktikan dalam bentuk aqiqah.
Islam menganjurkan agar bayi disusuiibunya sampai maksimal usia dua tahun. Pada
usia balita sebaiknya anak dikhitan agar dia dapat membersihkan tubuhnya secara
benar menurut ajaran Islam. Ketika usia tujuh tahun anak dapat melakukan shalat
dan orang tuanya dapat menyuruhnya. Mendidik shalat anak dilakukan dengan
mengajak mereka shalat bersama orang tuanya, membawanya ke tempat-tempat
seperti masjid atau mushalla dan memperlihatkan kepada mereka bagaimana orang
melaksanakan shalat. Anak yang sudah berusia sepuluh tahun harus bisa
melaksanakan shalat dan apabila tidak melaksanakanya, orang tua dapat memberi
sangsi.
Bagi anak-anak, keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama.
Karena itu, masa-masa balita merupakan masa yang baik untuk mendidik mereka
dengan menanamkan nilai-nilai mendasar, yaitu menanamkan aqidah, mengajarkan
shalat, mengajarkan wudhu dan membersihkan dirinya dari najis. Nilai-nilai itu
yang akan menjadi dasar pegangan mereka pada masa-masa selanjutnya.
Iddah
Iddah adalah masa menunggu bagi wanita yang dithalaq oleh suaminya sampai ia dapat
menikah kembali dengan laki-laki lain. Lama masa iddah bagi seorang perempuan
adalah sebagai berikut :
Perempuan yang masih mengalami haid secara normal, iddahnya tiga kali suci.
Perempuan yang tidak lagi mengalami haid (menopause) atau belum mengalami
sama sekali,iddahnya tiga bulan.
Perempuan yang ditinggal mati suaminya, iddahnya empat bulan sepuluh hari.
Hikmah Pernikahan
Memelihara Derajat Manusia
Manusia sebagai makhluk Allah memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar untuk
mempertahankan hidupnya, seperti makan dan minum serta kebutuhan seksual
untuk mempertahankan keturunannya. Seksual merupakan kebutuhan dasar yang
tidak bisa digantikan dengan yang lain. Karena itu, Islam memberikan jalan untuk
menyalurkan kebutuhan tersebut melalui pernikahan. Oleh karena itu dalam
pandangan Islam seks bukanlah sesuatu yang kotor atau situasi yang kotor. Rasul
menganjurkan agar berdoa menjelang hubungan seks dimulai.
Melakukan perkawinan yang sah, seorang manusia dapat memenuhi kebutuhan
biologisnya dengan cara yang berbeda dengan binatang. Penyaluran kebutuhan seks
secara bebas adalah perilaku yang tak bermoral. Manusia adalah makhluk yang
mulia.
Karena itu, pernikahan merupakan upaya memelihara kemuliaan manusia sebagai
pemegang amanat Allah di muka bumi.
Menjaga Garis Keturunan
Pernikahan juga berarti memelihara garis keturunan dalam proses generalisasi
manusia. Dengan pernikahan, kekerabatan dan status-status orang menjadi jelas,
istilah dan fungsi suami, istri, ayah, ibu, saudara dan sebagainya dapat ditetapkan
dengan jelas. Jika pernikahan tidak diatur, garis keturunan manusia akan kacau.
Mengembangkan Kasih Sayang
Manusia adalah makhluk yang dianugrahi Allah rasa kasih sayang. Oleh karena itu,
kasih sayang merupakan kebutuhan dasar manusia, baik untuk menerima maupun
memberikannya kepada orang lain. Melalui pernikahan rasa kasih sayang itu akan
dapat diterima dan diberikan secara nyata dan tuntas. Manusia dpat memiliki
dorongan jiwa yang kuat untuk berinteraksi dan berkreasi dalam kehidupannya di
tengah-tengah manusia lainnya.
Kasih sayang adalah hal yang paling asasi bagi mansia dan pernikahan merupakan
tempat yang baik bagi persemaian kasih sayang tersebut, tanpa merusak
kemanusiaan yang suci.