TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kadmium
Kadmium merupakan unsur yang dapat ditemukan di kerak Bumi.
Kadmium ditemukan oleh Friedrich Stromeyer pada tahun 1817.
Kadmium adalah logam berwarna perak dengan semburat biru pada
permukaannya. Kadmium memiliki nomor atom 48, massa atom relatif
112,414 gr/mol, titik didih 767oC, dan titik lebur 321,069oC (Royal Society
of Chemistry, 2015).
Kadmium biasa ditemukan berikatan dengan unsur lain, misalnya
dengan oksigen membentuk kadmium oksida, dengan klor membentuk
kadmium klorida, dan dengan sulfur membentuk kadmium sulfat atau
kadmium sulfida. Kadmium berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat
menyebabkan kerusakan pada jantung, saraf, ginjal, sistem pernapasan,
sistem reproduksi, birth defect, dan dapat menyebabkan kanker. Karena
efek
penggunaannya
merugikan
bagi
kesehatan
manusia,
maka
2.4
Vitamin C
Vitamin C merupakan salah satu jenis nutrisi yang paling penting
bagi mahluk hidup. Vitamin C dikenal sebagai asam askorbat dengan
struktur kimia C6H8O6. Vitamin C memiliki sifat mudah larut dalam air dan
mudah mengalami oksidasi sehingga mudah sekali diserap oleh tubuh
(Stargrove, 2008). Pada mahluk hidup, khususnya manusia, vitamin C
memiliki peran penting dalam proses biosintesis, detoksifikasi, sistem
imun dan juga sangat berguna sebagai antioksidan. Defisiensi vitamin C
dapat berakibat pada penyakit avitaminosis yang menghambat aktivitas
biologis tubuh.
Imersi
Imersi merupakan salah satu teknik pendedahan zat pada hewan.
Imersi umumnya digunakan pada hewan akuatik dan dalam percobaan ini
yang digunakan adalah ikan. Teknik pendedahan ini dilakukan dengan
melarutkan zat yang akan didedahkan pada air. Zat akan diadsorbsi oleh
ikan melalui insang dan kulit. Imersi memanfaatkan cara kerja pernapasan
dan pencernaan ikan dimana air mengandung zat melewati insang dan zat
yang dibawa oleh air akan diserap melalui pembuluh darah seperti halnya
pertukaran O2 dan CO2. (Reece, 2012)
Imersi merupakan teknik pendedahan yang mudah untuk dilakukan
pada ikan. Ada 2 teknik imersi yang dapat dilakukan yaitu dip immersion
dan bath immersion. Pada dip immersion ikan mendapat perlakuan imersi
dengan merendam ikan pada air mengandung zat dalam waktu sebentar,
biasanya 30 detik, dengan kadar zat yang lebih tinggi. Sedangkan pada
bath immersion ikan direndam pada air mengandung zat dalam jangka
waktu yang lebih lama, satu atau beberapa jam, namun dengan kadar zat
lebih sedikit. (Komar, 2004)
DAFTAR PUSTAKA
Agency for Toxic Substances & Disease Registry. 2011. Cadmium.
http://www.atsdr.cdc.gov/substances/toxsubstance.asp?toxid=15. Diakses
pada 25 Oktober 2015.
Basuki, Fajar., Widyorini, Ninik., Sulistiono, Andi. 2005. Memperbaiki kuantitas
dan kualitas dari ikan hias mas koki (Carassius auratus) melalui efisiensi
teknik reproduksi dan seleksi. Universitas Diponegoro.
Gammanpila, M. 2007.Sri Lanka J. Aquatic Science.Evaluation of the Effects of
Dietary Vitamin C, E, and Zinc Supplementation on Reproductive
Performance of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus).39-60
Gernaey, Krist V. 2001.Water Science and Technology.Practical Identifiability
of
Model
Parameters
by
Combined
Respirometric-Titrimetric
Measurements.1-11
Hutagalung, Horas P. 1984. Logam berat dalam lingkungan laut. Oseana (9): 1
pp 11-20.
Komar,Cedric.
2004.
Understanding
Fish
Vaccination.
[online]