PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Titik fokus
pelayanan
kesehatan
primer
atau
bisa
disebut
terdepan
menyelenggarakan
upaya
kesehatan
untuk
meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh
derajat
kesehatan
yang
optimal.
Dengan
demikian
masyarakat
keterpaduan
dan
rujukan
(Departemen
Kesehatan, 1999).
Di era desentralisasi dan otonomi daerah, Puskesmas harus dikelola
secara lebih profesional. SDM Puskesmas perlu ditingkatkan kemampuan
dalam
menerapkan
manajeman
Puskesmas
tersebut
(Departemen
Rumusan Masalah
Bagaimana manajemen di Puskesmas (perencanaan tingkat Puskesmas,
lokakarya mini, penilaian kinerja)?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Tugas Pengenalan Profesi ini, diharapkan
mahasiswa mampu memahami manajemen Puskesmas (perencanaan
tingkat Puskesmas, lokakarya mini, penilaian kinerja).
Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Menambah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan pembanding antara teori
yang didapat selama kuliah dan praktek di lapangan tentang manajemen
Puskesmas.
2. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat mengenai manajemen Puskesmas.
3. Bagi Institusi
Hasil laporan obeservasi mahasiswa dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi terhadap manajemen Puskesmas pada Puskesmas terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Puskesmas
Sarana pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh pemerintah
di Indonesia adalah Puskesmas, sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat
pertama serta Rumah Sakit dengan berbagai jenjangnya, sebagai sarana
pelayanan kesehatan tingkat kedua dan ketiga. Pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok (Azwar,
2010).
Puskesmas
adalah
kesatuan
organisasi
fungsional
yang
yang
merupakan
unit
pelaksana
pelayanan
kesehatan
berperan
menggerakkan
dan
memantau
Puskesmas
kesehatan
dan
adalah
pencegahan
mengutamakan
penyakit
tanpa
pemeliharaan
mengabaikan
ikut
menetapkan,
pelaksanaan
keluarga
program
dan
menyelenggarakan
kesehatan.
masyarakat
ini
dan
Pemberdayaan
memantau
perorangan,
diselenggarakan
dengan
bertanggungjawab
menyelenggarakan
pelayanan
anggaran
pembangunan
yang
mencakup
dana
b. Dana
anggaran
rutin
yang
mencakup
gaji
karyawan,
tersebut
disusun
oleh
dinas
kesehatan
membiayai
upaya
kesehatan
perorangan
yang
masyarakat
(UKM)
sementara
upaya
kesehatan
Manajemen Puskesmas
Secara harfiah, manajemen didefinisikan sebagai penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran. (Alwi, 2007)
Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang
bekerja secara sistematis untuk menghasilkan Puskesmas yang efektif dan
efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas
membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada 3 (tiga) fungsi manajemen
Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian,
serta Pengawasan dan Pertangungjawaban. Semua fungsi manajemen
tersebut
harus
dilaksanakan
secara
terkait
dan
berkesinambungan
pergerakan-pelaksanaan,
pengawasan-pengendalian-
penilaian).
Sesuai dengan Petunjuk Teknis BOK Model yang digunanakan
dalam manajemen Puskesmas adalah Model Manajemen P1-P2-P3.
Manajemen Puskemas terdiri dari P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan
dan Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan,Pengendalian dan Penilaian).
A. P1 (Perencanaan) Puskesmas: Microplanning Puskesmas
Microplanning adalah penyusunan rencana 5 (lima) tahunan
dengan tahapan tiap-tiap tahun di tingkat Puskesmas untuk
mengembangkan dan membina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Keluarga Berencana- Kesehatan diwilayah kerjanya, berdasarkan
masalah yang dihadapi dan kemampuan yang dimiliki dalam
rangka meningkatkan fungsi Puskesmas. (Departemen Kesehatan,
1989).
Tujuan
microplanning
adalah
meningkatkan
cakupan
10
berdasarkan
hasil
Stratifikasi Puskesmas.
11
secara
berkala
dalam
rangka
pembinaan
dan
pengembangannya.
Tujuan khusus dilakukannya stratifikasi Puskesmas adalah
sebagai berikut.
1. Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan
Puskesmas dalam rangka mawas diri
2. Mendapatkan masukan untuk perencanaan Puskesmas di masa
mendatang
3. Mendapatkan
informasi
tentang
masalah
dan
hambatan
manajemen,
dan
kemampuan
pegawai,
(b)
system
didasarkan
Puskesmas
pada
secara
analisis
dan
komprehensif
(menyeluruh);
c. Perencanaan Puskesmas akan menjadi efektif jika perumusan
masalah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan data;
d. Perencanaan Puskesmas merupakan proses pemilihan alternatif
tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan Puskesmas;
e. Perencanaan Puskesmas adalah proses pengambilan keputusan
atas sejumlah alternatif (pilihan) tujuan dan cara yang akan
dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan
yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaian atas hasil
pelaksanaan,
yang
dilakukan
secara
sistematis
dan
berkesimbungan;
f. Perencanaan Puskesmas secara implisit mengemban misi
Puskesmas untuk mencapai visi Puskesmas.
B. Aspek-Aspek Perencanaan Tingkat Puskesmas
Dalam perencanaan Puskesmas terdapat 3 (tiga) aspek pokok
yang harus diperhatikan. Ketiga aspek tersebut adalah hasil dari
pekerjaan
perencanaan
perangkat
organisasi
melakukan
Puskesmas,
pekerjaan
serta
(outcome
of
Puskesmas
yang
perencanaan
proses
atau
planning)
Puskesmas,
dipergunakan
(mechanic
of
langkah-langkah
untuk
planning)
melakukan
13
pekerjaan
perencanaan.
Pada
suatu
perangkat
khusus
yang
membidangi
perencanaan.
dasarnya
adalah
sama
untuk
berbagai
pekerjaan
untuk
memahami
proses
perencanaan.
Proses
14
berkesinambungan
Perencanaan Puskesmas berorientasi pada masa depan
Perencanaan Puskesmas mampu menyelesaikan masalah
Perencanaan Puskesmas mempunyai tujuan
Perencanaan Puskesmas bersifat mampu kelola.
dilaksanakan.
Rencana
Strategik
Puskesmas
organisasi
Rencana
Strategik
Puskesmas
akan
bahwa
tahapan-tahapan
dalam
proses
disusun
berdasarkan
kegiatan-kegiatan
dengan
16
terinci
tentang
kegiatan-kegiatan
yang
akan
umum
untuk
mempersiapkan
17
RO
dan
program
Puskesmas
yang
akan
yang
akan
tersebut
merupakan
basic
18
suatu
keberhasilan
RO
menjelaskan
tentang
pedoman
19
(rencana
merupakan
langkah
operasional)
RO
awal
Puskesmas
proses
yang
intervensi.
Langkah
ini
dilakukan
dengan
20
15
hasil
kesenjangan
yang
lebih
besar,
Program
Program wajib
Target
Pencapaian Masalah
Promosi Kesehatan
1. Rumah tangga sehat
2. Kesehatan lingkungan
3.
4.
Dst
40
20
-20
2) Prioritas masalah
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara penilaian
scoring dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau
tidak, dan sebagainya.
Growth (berkembangnya
masalah
tersebut
masalah), yaitu
berkembang
sedemikian
apakah
rupa
Masalah
Masalah
Kriteria
21
Tingkat Urgensi(U)
Tingkat Keseriusan(S)
Tingkat
Perkembangan(G)
UxSxG
60
12
30
3) Merumuskan masalah
Merumuskan masalah dengan memakai pertanyaan apa,
bagaimana, berapa, dimana dan kapan masalah tersebut
ada.
4) Penyebab masalah
Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain dengan
menggunakan metode:
1. diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga
diagram tulang ikan karena digambarkan membentuk
tulang ikan),
2. pohon masalah (problem trees)
Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :
1. Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat,
tenaga serta prosedur kerja manajemen alat, obat dan
dana.
2. Proses (Pelaksana kegiatan) : frekwensi, kepatuhan
pelayanan medis dan non medis.
3. Lingkungan.
Kategori yang dapat digunakan antara lain adalah :
a. man, money, material, methode
b. apa, bagaimana, mengapa, dimana
Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber data
primer (survey) dan data sekunder yaitu SP2TP (kartu
pasien, buku register, LPLPO, dsb) ataupun data lainnya.
Contoh :
1. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan
diagram sebab akibat dari Ishikawa ( fishbone).
22
Masalah:
Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah.
Langkah-langkah:
1. Tuliskan masalah pada bagian kepala ikan.
2. Buat
garis
horizontal
dengan
anak
panah
23
yang
diperlukan
sesungguhnya,
pengumpulan
untuk
data
itu
untuk
memastikannya.
2. Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami
dengan jelas sehingga tidak terjadi kerancuan
dalam mencari kemungkinan penyebabnya.
3. Alat
ini
merupakan
cara
terbaik
untuk
penyebab
yang
penting
yang
mungkin terjadi.
4. Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat
secara penuh dalam proses penyusunan fishbone
diagram tersebut.
2. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan
pohon masalah (problem trees)
Langkah-langkah :
24
semua
pendapat
tercatat,
lakukan
5) Pemecahan masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat
dilakukan dengan kesepakatan di antara anggota tim. Bila
tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria matriks.
Untuk itu harus dicari alternative pemecahan masalahnya.
Tabel 2.3. Tabel Pemecahan Masalah
25
b. Penyusunan RUK
Pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku secara global, nasional
maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi
yang
tersedia
di
Puskesmas.
Puskesmas
haruslah
Puskesmas.
RUK
yang
disusun
tersebut
kabupaten/kota
melalui
Dinas
kesehatan
26
27
yakni
program
Basic
six.
Langkah-langkah
tersedia
di
Puskesmas
yaitu
sistem
informasi
28
usulan
kegiatan
ke
Puskesmas
Dinas
adalah
Kesehatan
serta
operasional
Puskesmas
beserta
pembiayaannya.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Langkah ketiga yang dilakukan oleh Puskesmas adalah
menyusun rencana pelaksnaan kegiatan yang telah disetujui
oleh Dinas kesehatan kabupaten/ kota (Rencana Kerja
Kegiatan/Plan of Action) dalam bentuk matriks (Gantt chart)
yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping).
2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan
Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar
upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada atau upaya inovasi
yang dikembangkan sendiri. Langkah-langkah perencanaan
upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh Puskesmas
mencakup hal-hal sebagai berikut (Departemen Kesehatan,
2004).
a. Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi
upaya kesehatan pengembangan yang akan diselenggarakan
oleh Puskesmas. Identifikasi ini dilakukan berdasarkan ada
tidaknya masalah kesehatan yang terkait dengan upaya
kesehatan pengembangan tersebut. Apabila Puskesmas
memiliki
kemampuan,
identifikasi
masalah
dilakukan
29
kabupaten/kota
dalam
bentuk
musyawarah
mufakat.
c. Mengajukan Usulan Kegiatan
Langkah ketiga yang dilakukan oleh Puskesmas adalah
mengajukan
usulan
kegiatan
ke
Dinas
kesehatan
30
masih
membantu
kontroversial
dan
keberadaannya.
memfasilitasi
program
Apakah
akan
Puskesmas
atau
ini
diusulkan
pada
Musyawarah
Perencanaan
pembangunan;
Program dan kegiatan, terkait dengan fokusnya;
Sasaran kegiatan, rencana output dan outcome;
Lokasi kegiatan, rencana tempat pelaksanaan kegitan;
Pagu anggaran indikatif, baik bersumber dari APBD
kegiatan
tahunan
pada
Musrenbang
lebih
31
32
P2
(Penggerakan
dan
Pelaksanaan)
dan
P3
B. Ruang Lingkup
Pada dasarnya ruang lingkup lokakarya mini meliputi dua hal
pokok yaitu:
1. Lintas Program
Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas ber-dasarkan
perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta
tersusunnya rencana kerja baru. Pertemuan bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kerjasama antar petugas intern Puskesmas,
termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa.
33
yaitu
pertemuan
yang
34
yaitu
pertemuan
yang
35
b. Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor;
2) Analisis masalah peran bantu dari masing-masing sektor;
3) Pembagian peran masing-masing sektor.
c. Keluaran
Kesepakan tertulis sektor terkait dalam mendukung program
kesehatan termasuk program pemberdayaan masyarakat.
2. Lokakarya Mini Tribulanan Rutin
a. Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait;
2) Inventarisasi masalah/hambatan
dari
masing-masing
36
37
3. Puskesmas
dan
dinas
kesehatan
kabupaten/kota
dapat
penilaian
kinerja
Puskesmas
meliputi
antara
dinas
kesehatan
kabupaten/kota
dengan
38
geografis,
iklim,
dengan
format
penilaian
kinerja
Puskesmas,
data,
antara
lain
melalui:
data
SP3,
yang
disesuaikan/disinkronkan
dengan
waktu
yaitu
Puskesmas,
Puskesmas
dan
Pembantu,
39
d. Pengumpulan data dilakukan oleh penanggungjawab masingmasing program/kegiatan Puskesmas dibantu oleh staf yang
lain dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim;
e. Untuk kepentingan verifikasi oleh tingkat kabupaten/kota
digunakan laporan hasil perhitungan Puskesmas untuk kinerja
Puskesmas, laporan SP3, laporan lain yang berkaitan dan
supervisi langsung ke Puskesmas.
3. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan proses kegiatan merubah data
menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengambil kesimpulan dan keputusan. Kegiatan pengolahan
data meliputi:
a. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data
yang di kumpulkan (cleaning and editing);
b. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai
keadaan
dan
pencapaian
hasil
kegiatan
Puskesmas
40
Masing-masing
penanggungjawab
kegiatan
melakukan
melakukan
analisis
masalah,
identifikasi
dilaporkan
ke
dinas
kesehatan
kabupaten/kota.
Disamping model penilaian kinerja Puskesmas, juga terdapat
pengawasan dan pertanggung jawaban yaitu proses memperoleh
kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan
Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan
serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggarannya
pengawasan dan pertanggung jawaban dilakukan:
1. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas 2 (dua) macam yakni pengawasan
internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara
melekat oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal dilakukan
oleh masyartakat, dinas kesehatan kabupaten/ kota serta
berbagai institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup
aspek administrasi, keuangan dan teknis pelayanan. Apabila
pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik
terhadap neraca, standar pelayanan, peraturan perundang-
41
42
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Lokasi Pelaksanaan
Puskesmas Ariodillah No. 2102 Kecamatan Ilir Timur I.
3.2. Waktu Pelaksanaan
Hari dan Tanggal : Kamis, 03 November 2016
Jam
: 08.00 10.00 WIB
3.3. Alat dan Perlengkapan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam Tugas Pengenalan Profesi antara
lain:
1. Alat tulis ( Buku, pena, dll)
2. Kamera.
3.4. Subjek Tugas Mandiri
Meninjau pelaksanaan manajemen Puskesmas (perencanaan tingkat
Puskesmas, lokakarya mini, penilaian kinerja) Nakes di Puskesmas.
3.5. Langkah Kerja
1. Menyiapkan proposal Tugas Pengenalan Profesi
2. Melakukan konsultasi kepada pembimbing Tugas Pengenalan Profesi
3. Meminta izin kepada petugas Puskesmas
4. Meninjau pelaksanaan manajemen Puskesmas (perencanaan tingkat
Puskesmas, lokakarya mini, penilaian kinerja)
5. Membuat laporan hasil Tugas Pengenalan Profesi dari data yang sudah
didapatkan.
3.6. Pengumpulan Data
Meninjau manajemen
Puskesmas
Ariodillah
(Perencanaan
tingkat
Minggu
I
Penyusunan proposal
Observasi
Pembahasan
Penyusunan Laporan
Pleno
43
April-Mei
Minggu
Minggu
II
III
Minggu
IV
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara
Publisher.
Departemen Kesehatan RI. 1989. Pedoman Lokakarya Mini Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1990. Pedoman Stratifikasi Puskesmas. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Manajemen Puskesmas. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
128/Menkes/SK/II/2004.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas.
Jakarta
Departemen
Kesehatan
dan
Kesejahteraan
Sosial.
2001.
Pedoman
44