Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

4.1

PENDAHULUAN

4.1.1 Latar Belakang


Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di era
sekarang ini, material logam banyak di gunakan sebagai material
utama

proses produksi pada industri salah satu contohnya yaitu

sebagai konstruksi mesin, di lihat dari peranan logam yang sangat


penting bagi industri dan dalam suatu produksi industri logam tidak
akan terlepas dari sifat kekerasannya, oleh karena itu kita perlu
mengetahui sifat sfat kekerasan logam tersebut dengan melakukan
uji kekerasan.
Uji kekerasan merupakan proses pengujian yang paling efektif,
karena dengan pengujian ini kita dapat dengan mudah mengetahui
gambaran sifat mekanis suatu material, meskipun pengukurannya di
satu titik atau daerah tertentu saja. Nilai kekerasan cukup valid untuk
menyataakan nilai kekuatan suatu material. Uji keras juga dapat
digunakan sebagai salah satu metode untuk mengetahui pengaruh
perlakuan panas atau dingin terhadap suatu material
Makna nilai kekerasan suatu material berbeda untuk kelompok
bidang ilmu yang berbeda. Bagi insinyur metalurgi nilai kekerasan
adalah ketahanan material terhadap penetrasi sementara untuk para
insinyur desain nilai tersebut adalah ukuran dari tegangan alir, untuk
insinyur lubrikasi kekerasan berarti ketahanan terhadap mekanisme
keausan, untuk para insinyur mineralogy nilai itu adalah ketahanan
terhadap goresan, dan untuk para mekanik workshop lebih bermakna
kepada ketahanan material terhadap pemotongan dari alat potong.
Setiap material yang akan digunakan, maka sebelumnya perlu
dilakukan pengujian/pengetesan material/logam, meliputi

uji tarik

material, uji kekerasan material dan uji metalografi dan lain-lain .

Setiap

material

sebelum

digunakan

perlu

dilakukan

pengujian

material/logam seperti di atas, dengan maksud dan tujuan yang pada


umumnya

adalah

untuk

mengetahui

sifat-sifat

utama

dari

material/logam tersebut, baik dari segi kekuatannya, ketahanan


maupun sifat-sifat yang lain terhadap suatu beban yang akan
diberikan [1].
4.1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum

uji

kekerasan Laboratorium

Metalurgi Fisik adalah sebagai berikut :


1. Melakukan pengujian kekerasan material
2. Menentukan, membedakan kekerasan material : alumunium,
kuningan, baja, besi cor, tembaga
3. Mengetahui kekerasan material dengan menggunakan metode
kekerasan Rockwell [2].

4.2

DASAR TEORI

4.2.1 Pengertian Kekerasan


Kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap deformasi
plastis [2]. Deformasi plastis merupakan perubahan bentuk material
yang apabila penyebeb deformasi itu hilang

maka struktur mikro

tidak dapat kembali seperti semula [3]. Kekerasan material harus di


ketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaannya akan
mengalami pergesekan (frictional force), dalam hal ini bidang ilmuan
yang berperan penting mempelajarinya adalah ilmu bahan teknik
(Metalurgy Engineering) [4].
4.2.2 Klasifikasi Pengujian Kekerasan
4.2.2.1

Metode pengujian kekerasan

Dalam pengujian kekerasan terdapat 3 metode yang dapat di


pakai untuk mendapatkan kekerasan suatu material yaitu :
A. Metode Goresan
Metode goresan dilakukan dengan mengukur kedalaman dan
lebar goresan pada benda uji dengan cara menggoreskan pada
permukaan benda uji dengan material pembanding . Metode goresan
menggunakan skala uji yang disebut skala Mohs yang memiliki 10
skala dengan skala terbesar adalah 10 (intan) [5]. Alat uji kekerasan
ini adalah Scratch Tester , berikut adalah gambaran sistem kerja alat
tersebut

Gambar 1.1 Scratch Tester [6].


Tabel 1.1 Nilai skala mohs [7].
Nomor
Kekeras
an
1

Derajat Kualitas
Very Soft

Soft

Soft

Semi-Hard

Hard

Hard

Very Hard

Very Hard

Extremely Hard

Contoh
Mineral
Tal
k
Gipsum
Kalsi
t
Flouri
t
Feldpar
Apati
t
Kuars
a
Topa
z
Korondum

~ Ekuivalen
Vickers
7
17
90
250
600
750
1000
1500
2500

10

Hardest

B. Metode Pantulan
Metode pantulan

Inta
n
mengukur

kekerasan

10000

suatu

material

berdasarkan tinggi pantulan suatu pemukul dengan berat tertentu


yang dijatuhkan dari ketinggian terhadap permukaan bernda uji.
Semakin tinggi pantulan benda tersebut maka semakin tinggi
kekerasan material uji. Metode ini menggunakan alat uji bernama
Scleroscope. Berikut adalah ilustrasi dari metode pantulan dengan
Scleroscope [5].

Gambar 1.2 Scleroscope [8]


C. Metode Lekukan
Metode ini dilakukan dengan penekanan pada material uji oleh
penetrator. Besaran kekerasan ditentukan oleh jenis penetrator,
beban yang diberikan dan lama waktu penekanan. Metode lekukan
terdiri dari :
a. Brinnel
Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk
menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan
material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada
permukaan material uji tersebut (spesimen).

Gambar 1.3 Brinnell []


Dari ilustrasi di atas nilai kekerasan dari metode Brinell dapat
diperoleh dari persamaan berikut :

Keterangan :
HB = nilai kekeasan Brinell
P

= beban yang di terapkan (kg)

= diameter bola (mm)

= diameter lekukan (mm)

b. Vickers
Pengujian

kekerasan

dengan

metode

Vickers

bertujuan

menentukan kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan


material terhadap indentor intan yang cukup kecil dan mempunyai
bentuk geometri berbentuk piramid.
Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi
(koefisien) dari beban uji (F) dengan luas permukaan bekas luka

tekan (injakan) dari indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan


dengan sin (136/2). Berikut adalah gambar ilustrasi dari vickers.

Gambar 1.4 Vickekrs []


Dari ilustrasi di atas nilai kekerasan dari metode Brinell dapat
diperoleh dari persamaan berikut :

Keterangan :
HV = nilai kekerasan Vickers
P

= beban yang di terapkan (kg)

= diagonal rata-rata (mm)

c. Rockwell
Pengujian

kekerasan

dengan

metode

Rockwell

bertujuan

menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan


material terhadap indentor berupa bola baja ataupun kerucut
intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut.
Pengujian kekerasan rockwell di

dasarkan pada

kedalaman

masuknya penekan benda uji. Makin keras benda yang akan di uji,

makin dangkal masuknya penekan tersebut. Metode sangat cepat


dan cocok untuk pengujian massal. Karena hasilnya dapat secara
langsung dibaca pada jarum penunjuk, maka metode ini sangat
efektif untuk pengetesan massal [2]. Berikut adalah gambar
ilustrasi dari rockwell.

Gambar 1.5 Rockwell [9].


Dalam proses pengujian kekerasan dibutuhkan skala sebagai
acuan, adapun skala yang digunakan sebagai berikut :

Gambar 1.6 skala rockwell []

4.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Nilai Kekerasan

Kekerasan suatu material logam dipengaruhi oleh beberapa hal


diantaranya :
1. Kadar Karbon
Semakin tinggi kadar karbon, maka logam akan semakin keras
namun rapuh. Kadar karbon sebesar 0,6 1%merupakan kadar
karbon yang sangat berpengaruh pada kekerasan logam. Setelah
lebih dari 1% maka kadar karbon tidak berpengaruh pada nilai
kekerasannya.
2. Unsur paduan
Unsur paduan
beberapa

unsure

akan

paduan

mempengaruhi
yang

terdapat

sifat
pada

mekanik
baja

pengaruhnya pada sifat mekanik antara lain:


a.

Nikel, fungsi:
- Meningkatkan kekuatan dan kekerasan baja
- Meningkatkan ketahanan korosi
- Meningkatkan keuletan dan tahan gesek

b.

Chromium, fungsi:
- Menambah kekerasan baja
- Membentuk karbida
- Menambah keelastisan, sehingga baik buat pegas

c.

Mangan, fungsi:
- Meningkatkan kekerasan

Meningkatkan ketahanan terhadap suhu tinggi


- Membuat baja mengkilap

baja,

beserta

3.

Perlakuan panas
Pengaruh perlakuan akan mempengaruhi kekerasan logam

tergantung dari perlakuan apa yang diberikan. Annealing akan


menurunkan

kekerasan

baja.

Hardening

akan

meningkatkan

kekerasan baja. Tempering akan menurunkan kekerasan baja dibawah


perlakuan panas Hardening.

Normalising

akan

meningkatkan

kekerasan baja dibandingkan keadaan awal baja atau baja tanpa


perlakuan panas.
4. Bentuk dan dimensi butir
Material dengan ukuran butir kecil akan memiliki kekerasan
yang tinggi sedangkan butir besar akan memiliki kekerasan yang
rendah. Material dengan butir halus akan memiliki kekerasan tinggi
dibandingkan dengan material dengan butir kasar [10].
4.2.4 Nilai Konversi Kekerasan
Saat menguji nilai kekerasan suatu benda bukan tidak mungkin
hasil pengukuran berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor dari manusia, metode maupun teknik praktikum
yang berbeda, sehingga menghasilkan nilai kekerasan yang berbeda
pula. Untuk menyetarakan nilai kekerasan dengan metoda yang
berbeda dapat digunakan tabel konversi kekerasan.
A.

Konversi Kekerasan
Fasilitas untuk konversi besaran kekerasan dari suatu skala ke

skala lain yang diperlukan. Data konversi kekerasan telah ditentukan


oleh ekperimen dan ditemukan bahwa skala tergantung

pada tipe

material dan karateristiknya. Data konversi kekerasan yang paling

terpecaya

untuk baja adalah skala Knoop, Brinell, Rockwell, dan

Mohs.
B.
Korelasi antara nilai kekerasan dan Tensile
Strenght
Kekuatan tarik dan kekerasan adalah indikator ketahanan
logam terhadap deformasi plastis. Akibatnya, kedua parameter ini
bersifat

porposional

kekuatan

tarik

yang

adalah

terlihat

fungsi

dari

pada
HB

gambar1.7
untuk

besi

dimana
cor,

baja

dan kuningan. Korelasi antara dua parameter ini dapat dinyatakan


dengan gambar berikut:

Gambar 1.7 korelasi kekerasan dengan tensile strength []

4.2.4.1

Hardness Conversion Table

Hardness Conversion Table digunakan untuk membantu


mengkonverikan nilai kekerasan pada satu metode pengujian
kekerasan dengan metode lainnya. Sehingga tidak perlu
melakukan pengujian lagi saat ingin mengetahui nilai kekerasan
pada metode yang belum pernah dilakukan. Tabel konversi nilai
kekerasan dapat dilihat pada tabel 1.3

Tabel 1.3 Nilai Kekerasan []

4.2.5 Aplikasi Pengujian Kekerasan

http://novirita.blogspot.co.id/2011/01/deformasi-plastic-dandelastic.html
http://kalogueloe.blogspot.co.id/2013/03/pengujian-keras-brinellvickers.html 3
http://yopiprayoga.blogspot.co.id/2013/04/vbehaviorurldefaultvmlo.html 4
http://riky-ramadhan.blogspot.co.id/2012/05/vbehaviorurldefaultvmlo.html 5
https://www.google.co.id/search?
q=Scratch+Tester&rlz=1C1CHZL_idID711ID711&espv=2&biw=1022&
bih=485&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj7zonN55fQA
hUJM48KHTEeA00Q_AUIBigB#imgrc=SxBvEXODgXDX8M%3A 6
tambangunp.blogspot.com 7

https://www.google.co.id/search?
q=Scleroscope&espv=2&biw=1022&bih=534&site=webhp&source=l
nms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwimw6fI75fQAhWGpo8KHfSvAFE
Q_AUIBigB#imgrc=ZywKfi2wAEBBoM%3A 8
www.matsuzawa-ht.com 9

http://afrizal-teknologibahan.blogspot.co.id/2012/01/pengujiankekerasan.html 10

Anda mungkin juga menyukai