Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Adnanta

Kelas : A/RK 1

NIM : 201610330311045

Jurusan : Pendidikan Dokter

KALIMAT EFEKTIF

BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa berisi pikiran, keinginan atau perasaan yang ada pada
pembicara atau pun penulis. Bahasa yang digunakan hendaklah dapat
mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan,
atau dirasakan dapat diterima pendengar atau pembaca. Guna
mencapai maksud tersebut, kalimat haruslah haruslah memenuhi
persyaratan gramatikal. Hasil ini berarti kalimat itu harus disusun
berdasarkan kaidah kaidah yang berlaku. Kaidah-kaidah tersebut
meliputi: unsur- unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat,
aturan-aturan tentang Ejaan yang Disempurnakan (EYD), cara memilih
kata dalam kalimat, kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk,
penekanan dalam kalimat, kehematan dalam mempergunakan kata,
kevariasian dalam struktur kalimat. Hal-hal seperti tersebut di atas
merupakan unsur/hal-hal penentu keefektifan suatu kalimat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mengungkapkan pikiran
pendengar atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau
pembicara.
2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif
Agar kalimat yang ditulis dapat memberi informasi kepada pembaca secara
tepat seperti yang diharapkan oleh penulis, perlu diperhatikan beberapa hal yang
merupakan ciri-ciri kalimat efektif yaitu:
a. kesepadanan struktur
b. keparalelan bentuk
c. ketegasan makna
d. kehematan dalam mempergunakan kata
e. kevariasian dalam struktur kalimat

2.3 Kesepadanan Struktur


Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur
bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri :
a.
b.
c.
d.

Fungsi unsur subjek dan predikat kalimat jelas.


Tidak terdapat subjek ganda.
Kata penghubung digunakan secara tepat.
Kata pewatas yang, kata keterangan aspek dan modalitas digunakan secara
tepat.
e. Kesejajaran bentuk berarti pengungkapan pikiran/gagasan yang sama
fungsinya ke dalam suatu bentuk atau struktur yang sama pula. Bila salah satu
gagasan dinyatakan dalam bentuk kata benda, gagasan lain yang memiliki
fungsi yang sama dinyatakan dalam bentuk kata benda pula. Bentuk-bentuk
kata yang sejajar dalam sebuah kalimat memperlihatkan gagasan yang sejajar
pula.
2.4 Keparalelan Bentuk
Kesejajaran bentuk berarti pengungkapan pikiran/gagasan yang
sama fungsinya ke dalam suatu bentuk atau struktur yang sama pula.
Bila salah satu gagasan dinyatakan dalam bentuk kata benda, gagasan
lain yang memiliki fungsi yang sama dinyatakan dalam bentuk kata
benda pula. Bentuk-bentuk kata yang sejajar dalam sebuah kalimat
memperlihatkan gagasan yang sejajar pula. Kesejajaran antara
gagasan dan bentuk bahasa yang dipakai dapat mempermudah
pembaca untuk memahami makna kalimat.

2.5 Ketegassan Makna


Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Kalimat itu memberi
penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara
untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

2.6 Kehematan dalam Mempergunakan Kata


Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah
hemat mempergunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap
tidak perlu. Penghematan bisa dilakukan dengan :
a. Tidak menjamakkan kata yang bermakna jamak
b. Menghilangkan bentuk yang bersinonim
c. Menghilangkan kata superordinat pada kata yang merupakan
hiponiminya
d. Menghilangkan kata saling pada kata kerja resiprokal
e. Susunan Kalimat dengan Ketunggalan Arti (Tidak Ambigu)

f.

Susunan Kalimat harus Logis

2.7 Kalimat Baku


Kalimat baku merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah
kebahasaan bahasa Indonesia yang berlaku. Berdasarkan pengertian
ini kalimat baku memiliki ciri antara lain, sebagai berikut.

a.
b.
c.
d.
e.

Memiliki struktur yang lengkap (minimal subjek dan predikat).


Bebas dari gej ala bahasa hiperkorek, pleonasme, dan kontaminasi.
Pilihan kata yang digunakannya tepat dan sesuai.
Menggunakan ejaan yang benar.
Struktur kalimatnya benar, logis, dan lancar.

2.8 Sebab-sebab Ketidakbakuan Kalimat

Banyak hal yang berkaitan dalam rangka menyusun sebuah


kalimat. Halhal itu ada ialah ejaan, pilihan kata, pembentukan kata,
pembentukan frase, dan tata bahasa. Oleh karena itu, banyak hal yang
menyebabkan sebuah kalimat menjadi tidak baku yaitu :
a. Pelesapan Kalimat
b. pemborosan penggunaan kata
c. ketidaktepatan pemilihan kata
d. penggunaan konjungsi ganda
e. kesalahan ejaan
f. pelesapan salah satu fungsi kalimat
g. kesalahan struktur kalimat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kalimat efektif mengandung beberapa unsur yaitu kesepadanan struktur,
keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan dalam mempergunakan kata,
dan kevariasian dalam struktur kalimat. Kalimat efektif juga membutuhkan
kalimat yang baku. Kebakuan dan keefektifan kalimat sehingga memudahkan
dalam penulisan karya ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Konda Malik, Agus. 2011. Modul 4: Kalimat Efektif dan Baku:
Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana.

Anda mungkin juga menyukai