Anda di halaman 1dari 5

Makalah Seminar Kerja Praktek

SISTEM INSTALASI WIRELESS LOCAL LOOP DRA 1900


DI PT. TELKOM TEMANGGUNG
Laksono Tri Wibowo (L2F709003)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Abstrak - Teknologi komunikasi di Indonesia maupun di dunia dewasa ini berkembang semakin pesat. Untuk masa
kini dan akan datang informasi dan komunikasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang. Maka kinerja jaringan
telekomunikasi di Indonesia saat ini diharapkan mampu melayani kebutuhan akan arus komunikasi yang cepat dan
berkualitas.
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kinerja sistem telekomunikasi secara menyeluruh termasuk di dalamnya
peningkatan kinerja jaringan telekomunikasi, yang berarti elemen-elemen jaringan telekomunikasi harus mempunyai kinerja
yang baik. Salah satunya adalah dengan penerapan Wireless Local Loop. Wireless Local Loop merupakan salah satu
perangkat komunikasi yang sangat penting sebagai suatu sarana komunikasi untuk melaksanakan hubungan komunikasi
tersebut. Karena Jarlokat (Jaringan Lokal Akses Kawat) dinilai kurang dapat memenuhi kebutuhan pokok setiap orang yang
menginginkan komunikasi yang cepat, sedikit hambatan, dan berkualitas.
I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi komunikasi di Indonesia maupun di
dunia dewasa ini berkembang semakin pesat. Untuk masa
kini dan akan datang informasi dan komunikasi merupakan
kebutuhan pokok setiap orang. Dengan semakin
meningkatnya jumlah pelanggan yang memanfaatkan jasa
telekomunikasi maka PT Telkom dituntut untuk dapat
menyediakan layanan yang berkualitas.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
informasi dengan komunikasi yang berkualitas tersebut,
maka PT Telkom berusaha untuk meningkatkan kualitas
sistem telekomunikasi yang dipunyainya. Hal ini
dilakukan dengan meningkatkan kinerja sistem
telekomunikasi secara menyeluruh termasuk di dalamnya
peningkatan kinerja jaringan telekomunikasi, yang berarti
elemen-elemen jaringan telekomunikasi harus mempunyai
kinerja yang baik. Salah satunya adalah dengan penerapan
WLL (Wireless Local Loop). Untuk mendapatkan kinerja
sistem yang baik, maka diperlukan penerapan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang
menginginkan komunikasi yang cepat, sedikit hambatan,
dan berkualitas.
1.2 Pembatasan Masalah
Dalam laporan kerja praktek ini, penulis
membatasi pembahasan tentang tinjauan secara umum
pada ruang lingkup sistem kerja pemancar, peralatan
operasional pemancar dan penerimaan (transmitter dan
receiver) fungsi dasar dan kegunaan peralatan beserta
pembahasan mengenai beberapa peralatan pendukung
sistem instalasi WLL.

antara pelanggan dengan sentral local (local Exchange)


yang biasanya menggunakan media transmisi kabel diganti
dengan jaringan tanpa kabel (teknologi radio).

LE

RBS

Gambar 3.1 Prinsip Dasar WLL secara umum


Gambar 3.1 memperlihatkan bahwa pada intinya WLL
terdiri atas komponen :
LE
T
RBS

: Local Exchange
: Konsentrator
: Radio Base Station
: Terminal Tetap (fixed terminal)

Perangkat switching yang terdapat di sentral


dihubungkan ke konsentrator yang mengubah sinyal
digital 2 Mbps (Megabit Per Second) menjadi format
sinyal yang termodulasi kemudian dipancarkan ke dalam
slot waktu yang lebih kecil dari jumlah pelanggan yang
terhubung ke konsentrator. Sinyal yang termodulasi di
konsentrator disalurkan melalui radio, jaringan kabel atau
serat optik ke stasiun basis yang mempunyai akses jamak
(multiple access). Stasiun basis akan mengatur dan
memancarkan sinyal panggilan atau pembicaraan telepon
dari sentral ke pelanggan yang dituju.
Berikut ini konfigurasi umum system WLL :
LE

RBS - BTS

CORDLESS SYSTEM

Gambar 3.2 Konfigurasi umum sistem WLL


II.

LANDASAN TEORI

Keterangan gambar :

2.1

DEFINISI WIRELESS LOCAL LOOP (WLL)

2.1.1

WLL secara umum dapat diartikan sebagai


teknologi yang menerapkan prinsip bagaimana hubungan

RBS (Radio Base Station)

Merupakan antarmuka antara sentral local dengan


terminal pelanggan. Dalam RBS ini terjadi proses

modulasi yang memungkinkan sinyal ditransmisikan


dalam media radio. Komponen yang terdapat di dalamnya
adalah sebagai berikut.

b). Controller
Merupakan pusat pengendali operasi dan
pemeliharaan manajemen jaringan. Sering disebut dengan
OMC (Operation and Maintenance Center).

sebagai contoh ISDN (Integrated Services Digital


Network) dengan kecepatan akses 144 kbit/s akan
menggunkan lebih dari 5 buah time slot.
Selama periode pemanggilan, terminal -dalam hal
ini untuk jenis WLL DRA 1900 disebut FAU (Fixed
Access Unit)- secara terus menerus mencari kanal radio
dan time slot yang tersedia sampai hubungan dapat secara
baik dilakukan. Pemilihan kanal ini dilakukan secara
kontinyu walaupun hubungan sedang berlangsung dan bila
ditemukan kanal yang lebih baik dalam arti mempunyai
interferens yang lebih kecil, maka sistem akan secara
otomatis memindahkan pembicaraan ke kanal tersebut
(handover).

2.1.2

2.3

a). Concentrator
Merupakan perangkat yang mengkonsentrasikan
banyak kanal menjadi sejumlah kanal dengan jumlah yang
lebih sedikit.

BTS (Base Transciever Station)

Perangkat ini meliputi pemancar dan penerima


yang membawa antarmuka udara (air interface) yang
digunakan sebagai media komunikasi antara RBS dan
terminal pelanggan. Dalam perangkat ini terjadi proses
modulasi yang akan menaikkan frekuensi suara ke
frekuensi pancar.
BTS ini mempunyai daerah cakupan (coverage
area) tertentu, sehingga terminal pelanggan harus berada di
daerah tersebut supaya kualitas sinyal terjamin.
Interface sangat menentukan kapasitas kanal area
pelayanan dan kualitas sinyal dari WLL yang akan
diimplementasikan.
Ada dua macam antarmuka dalam hal ini sebagai berikut.
a). Antarmuka analog
Yaitu antarmuka (interface) yang menggunakan
modulasi analog, sehingga kapasitas relative kecil.
b). Antarmuka digital
Yaitu antarmuka (interface) yang menggunkan
modulasi digital.

DECT berbeda dengan teknologi cellular widearea dalam hal kualitas suaranya (speech quality). Hal ini
merupakan salah satu kriteria yang harus digunakan dalam
spesifikasi kerja DECT, sehingga DECT Cordless Phone
tidak berbeda jauh dengan telepon kabel dalam hal kualitas
suaranya.
Kecepatan bit DECT yang tinggi berpengaruh
baik pada servis yang disediakan, sebagai contoh sebuah
jaringan DECT dapat dipakai untuk modem dan mesin
faximile dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada
servis yang dsediakan oleh jaringan seluler lainnya.
Perbedaan lainnya adalah pada DECT tidak
memerlukan perencanaan frekuensi. Setiap base station,
transceiver menggunakan banyak kanal radio dan time slot
yang telah disedikan, sehingga memudahkan bila akan
dilakukan penambahan kapasitas, yaitu dengan
penambahan base station yang baru.
2.4

2.1.3

PENERAPAN WIRELESS LOCAL LOOP

Terminal Pelanggan

Merupakan perangkat yang digunakan secara


langsung oleh pelanggan untuk berkomunikasi. ada
beberapa model terminal pelanggan, diantaranya adalah
model fixed terminal dan hand set, dan model hand set ini
dapat dibawa atau dapat melakukan mobilitas asalkan
masih di dalam area Local Exchange.
2.2

KELEBIHAN TEKNOLOGI DECT

TEKNOLOGI DIGITAL ENHANCED


CORDLESS TELECOMUNICATION
(DECT)

DECT
(Digital
Enhanced
Cordless
Telecomunication) merupakan standard yang telah
ditetapkan oleh komisi di Eropa untuk sistem komunikasi
digital tanpa kabel atau kawat (cordless).
Standard DECT menggunakan gelombang radio
dengan frekuensi kerja antara 1,88-1,9 GHz. Lebar bidang
radio dibagi ke dalm 2 x 12 repeating (duplex) time slot.
Bila komunikasi dilakukan, maka akan menempati satu
time slot dan karena menggunakan sistem duplex, maka
informasi (dalam satu frame-nay) berisi dua buah data,
yaitu data yang dikirim dan data yang diterima.
Penyandian menggunakan ADPCM (Adaptive
Differential Pulse Code Modulation) yaitu sandi yang
dilengkapi dengan sistem keamanan yang tinggi agar tidak
dapat disadap oleh pihak luar. Dalam sistem ini
menggunakan multiple time slot untuk sebuah panggilan,

Adanya sistem WLL ini dipengaruhi oleh


keberhasilan sistem mobile cellular, yang menggunakan
teknologi selular. Jarlokar yang menggunakan teknologi
ini disebut dengan Fixed Cellular yang merupakan
penyederhanaan dari mobile cellular.
WLL ini merupakan solusi bagi permasalahanpermasalahan yang terjadi pada jaringan kabel. Beberapa
kelebihan WLL dibanding dengan penggunaan kabel
konvensional sebagai berikut.
1) Investasi biaya awal rendah
2) Lebih mudah dalam perencanaan
3) Karena teknologi DECT tidak memerlukan
perencanaan frekuensi, tidak seperti yang
diisyaratkan bagi jaringan selular konvensional.
4) Pelayanan yang cepat dan mudah dalam
pemasangan pelanggan baru.
5) WLL memberikan kualitas suara yang sama baik
seperti pada telepon dengan menggunakan ringan
kabel.
6) WLL mempunyai kapasitas sambungan yang
tinggi, sehingga cocok untuk daerah yang padat
sekalipun.
7) Dapat digunakan untuk pembicaraan dua arah
(two way calling).
8) Terdapat
pengkodean
sinyal
infortmasi
(digitalisasi, sehingga aman dari penyadapan.

9) Mempunyai kemampuan untuk handover


(seamless handover) yang dilakukan oleh sistem
secara otomatis.
10) Roaming dapat dilakukan dengan mudah.
11) Dapat menjangkau daerah yang sulit dijangkau
oleh jaringan kabel.
12) Sistem WLL yang diadopsi dari sistem mobile
selular menawarkan terminal yang berbentuk
handset, sehingga memungkinkan pemakai
melakukan
mobilitas
di
dalam
daerah
cakupannya.

RNC

Sentral
Lokal

TRX

radio

sera

t opti

TRX

DAN

TRX

DAN

TRX

DAN

FAU
FAU

TRX

RNC

FAU

HDS
L

FAU
RNC

TRX

TRX

DAN

FAU

RSNM
CEU

Beberapa kekurangan pada sistem WLL


disebabkan sifat-sifat yang dimiliki oleh teknologi radio
yang digunakan untuk menghubungkan pelanggan ke
Local Exchange, diantaranya sebagai berikut.
1. Adanya masalah perambatan dan propagasi
seperti halangan fisik.
2. Terbatasnya frekuensi
3. Adanya sistem akses jamak yang menyebabkan
hubungan dapat mengalami blocking karena
saluran yang telah penuh.
4. Adanya peralatan tambahan yang harus
disediakan.
5. Timbulnya masalah interferens
Semua sistem yang menggunakan frekuensi radio
pasti tidak akan terlepas dari permasalahan interferens,
maka hal ini diatasi denagan menggunakan sistem spread
spectrum CDMA (Code Division Multiple Access).
III.

WIRELESS ERICSSON DRA 1900

3.1

DEFINISI DRA 1900

Wireless Ericsson DRA 1900 (digital Radio


Access) merupakan radio digital local loop yang berbasis
DECT (Digital Enhanced Cordless Telecommunication),
yang menggunakan teknologi low-power micro-cell
dengan cakupan setiap cell-nya bervariasi dari ratusan
meter sampai 5 kilometer.

Gambar 4.2 Diagram blok WLL DRA 1900


Keterangan gambar :
3.2.1

RNC (Radio Node Controller)

RNC merupakan bagian system DECT RLL


(Digital Enhanced Cordless Telecommunication Radio in
the Local Loop) dan merupakan inti pada DRA 1900.
DECT RLL adalah system pengganti jaringan kabel
tembaga pada jaringan telepon. Dimana DECT RLL terdiri
dari DECT Access Node dan Fixed Access Unit. Fungsi
Utama RNC adalah menghubungkan panggilan telepon
dari sentral lokal kesatu unit DAN atau sebaliknya, dan
dapat merubah 64 Kbit/s Pulse Code Modulation (PCM)
signal menjadi 32 Kbit/s Adapted Differential Pulse Code
Modulation (ADPCM). Dimana pada sisi RNC terdapat
satu atau beberapa RNC, bagian RLL dari system DECT
dan Rak RNC, yang dapat memuat hingga 3 buah RNC.
Fungsi RNC dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.3 RNC Rack

2120
mm

Gambar 4.1 Konfigurasi WLL Ericsson DRA 1900


3.2

KOMPONEN PENYUSUN DRA 1900

DRA 1900 terdiri atas komponen penyusun Radio


Node Control (RNC), DECT Access Node (DAN), dan
Fixed Access Unit (FAU).

400 mm

2135
mm

600 mm

Gambar 4.4 Ukuran RNC


Antarmuka RNC menggunakan 2 buah kanal
pembicaraan (dalam format ADPCM yanmg telah
dikodekan) dan tiap kanal 64 Kbit/s yang berarti tiap
saluran melayani 64 panggilan secara simultan.

3.2.2

Merupakan
Subscriber
Site
Equipment
(perlengkapan terminal tetap pelanggan) yang berupa
DECT transceiver yang merubah DECT interface dari
DAN (RFP) menjadi satu sambungan fixed telephone.
Pelanggan mendapatkan sambungan fiks dengan cara
autentifikasi yaitu proses pemberian nomer registrasi yang
diberikan oleh RSNM kepada FAU, pada saat create FAU
yang diguinakan untuk identifikasi FAU pada saat proses
penyambungan.
Tahap create FAU :
a. Add FAU : Mendaftar FAU ke RNC melalui RSNM.
b. Add Subscriber : Memberi nomor pelanggan pada
RNC
FAU terdiri atas :
1.

DAU (Dect Access Unit)

Alat ini dipasang secara outdoor (di luar


lapangan) supaya berada dalam satu garis pandang dengan
DAN sehingga menghadap ke DAN. Terdiri atas antenna,
transceiver, dan sirkuit saluran (line circuit).
DAU berfungsi :
a. Menekan dan menghilangkan echo/gema
b. Memancarkan dan menerima sinyal radio DECT.
c. Mengubah sinyal pembicaraan digital (ADPCM)
ke bentuk analog.
d. Mengontrol antarmuka (interface) telepon
pelanggan.
2.

PCU (Power and Connection Unit)

Fungsi PCU :
a. Mengubah input AC menjadi output DC.
b. Sebagai terminal sambungan untuk kawat ab ke
pesawat telepon.
c. Mengisi baterai cadangan dan mengganti catuan
jika AC mati.
d. Versi Standart waktu standby 7 jam.
e. Versi kapasitor tinggi waktu standby cadangan 24
jam
3.

FAU (Fixed Access Unit)

DAN (Dect Access Node)

Merupakan stasiun radio basis dari jaringan DRA


1900 yang berfungsi untuk meneruskan kanal data atau
voice dari RNC ke sejumlah FAU melalui sambungan
wireless dengan media transmisi 2 Mbit/s atau sebagai
interface antara FAU dan RNC, peralatan DAN diletakkan
diluar ruangan. Fungsi utama DAN adalah untuk
meneruskan kanal pembicaraan/data dari RNC ke FAU
melalui sambungan tanpa kabel atau melalui media
transmisi 2 Mbit/s.
DAN terdiri atas bagian-bagian berikut :
1. Dect Control Cabinet (DCC) dengan Dect Base
Station Contoller (DBSC) pada DCC terdapat filter
power dan alarm gangguan dan sensor temperature.
2. DAN Antenna Arrangement
Terdiri atas dua buah antenna :

4.

DAA 1 dengan 6 buah antenna directional


(terarah)
DAA 2 identik dengan DAA 1 dan sebagai
antenna diversity agar mencapai cakupan yang
optimal.

RSNM (RLL Sub Network Management)

Merupakan sistem management network DRA


(bagian operasi dan maintenance DRA) menyediakan
kemampuan pengoperasian, administrasi dan aturan
jaringan seperti pemrograman FAU.
RSNM berfungsi sebagai berikut :
1. First start-up
2. Memprogram FAU
Sistem RSNM terdiri atas modul-modul fungsional
sebagai berikut :
a.

System Manager
System manager berfungsi untuk konfigurasi,
administrasi dan pemrograman FAU.
b.

Network Manager
Network Manager memonitor jaringan dan
memberitahukan pemakai tentang kejadian-kejadian di
jaringan DRA 1900.
c.

Protokol Manager
Memberitahukan link ke RNC, manager ini
menjaga koneksi ke brand cpu.
d.

SNMP Proxy Agent


Memiliki kemampuan interaksi dengan beberapa
solusi management network standard yang merupakan
SNMP.
Instalasi WLL secara umum yaitu perangkat
switching yang terdapat di sentral dihubungkan ke
konsentrator yang mengubah sinyal digital 2 Mbps
(Megabit Per Second) menjadi format sinyal yang
termodulasi kemudian dipancarkan ke dalam slot waktu
yang lebih kecil dari jumlah pelanggan yang terhubung ke
konsentrator. Sinyal yang termodulasi di konsentrator
disalurkan melalui radio, jaringan kabel atau serat optik ke
stasiun basis yang mempunyai akses jamak (multiple
access). Stasiun basis akan mengatur dan memancarkan
sinyal panggilan atau pembicaraan telepon dari sentral ke
pelanggan yang dituju.
IV.

PENUTUP

4.1

Kesimpulan

1.
2.

Sistem wireless adalah salah satu solusi yang tepat


untuk diterapkan di daerah dengan kepadatan 1010.000 pelanggan / km2.
Sistem instalasi WLL di daerah Temanggung sangat
dipengaruhi oleh keadaan geografis, yaitu banyak
bukit dan lembah yang menjadi kendala sistem WLL
di daerah pegunungan dan perbukitan.

3.

4.
5.

6.

Gangguan yang disebabkan oleh bukit dan pepohonan


dapat ditanggulangi dengan cara :
a. Memindahkan posisi antenna
b. Meninggikan posisi antenna
c. Bidang pantul
Untuk mendapatkan hasil hubungan yang optimal,
diperlukan perencanaan perhitungan jaringan yang
tepat.
Kapasitas pelanggan pada WLL ini meliputi 581
pelanggan, pada STO terdapat 246 pelanggan,
sedangkan pada WLL di daerah Manding meliputi
335 pelanggan.
Daerah cakupan untuk STO mencapai daerah
Jampiroso, Jampirejo, dan Kertosari, sedangkan
daerah cakupan untuk Manding meliputi daerah
Manding sendiri, Jurang, Kebonsari, dan Kel.
Temanggung 1.

4.2
Saran
1. Pemasangan instalasi FAU diusahakan berdasarkan
kenyataan, tanpa adanya toleransi supaya dapat hasil
yang optimal.
2. Bila tidak memenuhi standarisasi pemasangan
hendaknya dibatalkan.
3. Penerapan DRA 1900 sebaiknya diusahakan dengan
desain itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
1. __________________ , Pengenalan Dasar-Dasar
Teknik Transmisi DFG Yogyakarta, Disarikan dari
hasil catatan TC, 1997
2. __________________ ,
Wireless Local Loop,
Diktat PT Telkom Temanggung
3. __________________ ,
Buku ajar Jaringan
Telekomunikasi oleh Sukiswo, ST
4. Hendrawan, Dr.Ir, Yosef, Ian, MT, Ir, Sentral,
Lembaga Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi
Bandung, Bandung, 2000
5. Couch, William, Digital and Analog Communication
System, Prentice Hall Inc, 1997
6. Freeman, Roger L, Telecommunication Transmission
Handbook, third edition, John Willey and Sons Inc,
1997
7. www.telkom.ac.id, Wireless Local Loop DRA 1900

Laksono Tri Wibowo (L2F709003),


Saat ini sedang menyelesaikan studi
S1 di Jurusan Elektronika Fakultas
Teknik
Universitas
Diponegoro
Semarang dengan pilihan konsentrasi
Elektronika dan Telekomunikasi.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Imam Santoso, ST, MT


NIP. 197012031997021001

Anda mungkin juga menyukai