Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 3

1. PT. Anyar memproduksi barang B,C, dan D dalam proses bersamaan. Biaya bersama
dialokasikan berdasarkan nilai jual relatif pada saat split-off. Dana yang berhubungan dengan
produksi adalah sebagai berikut
Unit produksi
Joint Cost
Nilai jual saat split of point
200.000
Biaya proses lanjutan
Nilai jual stlh proses lanjutan

B
6.000 unit
Rp. 72.000
?

C
4.000 unit
?
?
?

D
E =Jumlahnya
2.000 unit
12.000 unit
?
Rp. 120.000
Rp. 30.000
Rp.

Rp. 14.000
Rp. 140.000

Rp. 10.000
Rp. 60.000`

Rp. 6.000
Rp. 40.000

Diminta :
a) Hitung berapa Rupiah joint cost yang dialokasikan ke D
b) Hitung berapa laba kotor dari produk D

Penyelesaian :

Rp. 30.000
Rp. 240.000

Jenis
Unit produksi
Joint cost
Nilai Split off
Biaya proses
Nilai jual setelah
produksi
point
lanjutan
biaya lanjutan
B
6.000
Rp. 72.000
Rp. 12.000
Rp. 14.000
Rp. 140.000
C
4.000
Rp. 30.000
Rp. 50.000
Rp. 10.000
Rp. 60.000
D
2.000
Rp. 18.000
Rp. 30.000
Rp. 6.000
Rp. 40.000
E=Jumlahny
12.000
Rp. 120.000
Rp. 200.000
Rp. 30.000
Rp. 240.000
a
a. Biaya bersama yang dialokasikan ke produk D sebesar :
Dari nilai split off point (titik pemisahan) = Rp. 30.000 x Rp. 120.000 = 0,15 x Rp. 120.000
Rp. 200.00
= Rp. 18.000
Sama halnya juga untuk nilai yang dialokasikan di B sebesar
Dari nilai Joint Cost ( biaya bersama )
= Rp. 72.000 x Rp. 200.000 = 0,6 x Rp. 200.000
Rp. 120.000
= Rp. 12.000
Sedangkan untuk biaya yang dialokasikan di B sebesar :
Joint cost = Rp. 120.000 Rp. 72.000 Rp. 18.000 = Rp. 30.000
split off point = Rp. 200.000 Rp. 30.000 Rp. 12.000 = Rp 50.000
2. Produk gabungan dan produk sampingan
PT ABADI memproduksi tiga macam produk, yaitu: Alpha, Beta, dan Gamma. Alpha dan
Gamma adalah produk utama, sedangkan beta adalah produk sampingan dari Alpha. PT ABADI
tidak melakukan alokasi biaya bersama ke produk sampingan. Proses produksi untuk tahun 2002
adalah sebagai berikut:
1. Di Dept I, 110.00 Kg Bahan Baku Rho diproses seharga Rp. 120.000. Setelah
diproses, 60% dari unit yang diproduksi ditransfer ke Dept II dan yang 40% (menjadi
Gamma) ditransfer ke Dept III.
2. Di Dept II, Bahan diproduksi lebih lanjut dengan biaya produksi tambahan sebesar Rp.
38.000. 70% dari unit yang diproduksi Dept II (menjadi Alpha) ditransfer ke Dept IV.
Dan sisanya menjadi produk sampingan (Beta) yang dijual dengan harga Rp. 1,20 per
Kg. Biaya pemasaran terhadap produk Beta adalah sebesar Rp 8,100.
3. Di Dept IV, Alpha diproses lebih lanjut dengan biaya tambahan sebesar Rp 23.660.
setelah diproses, Alpha siap dijual dengan harga Rp 5 per Kg.
4. Di Dept III, Gamma diproses dengan biaya tambahan sebesar Rp 165.000. Di Dept ini
terjadi produk hilang dalam proses secara normal sebesar 10% (hilang akhir proses).
Gamma dijual dengan harga Rp 12 per Kg.

Penyelesaian :
DEPT I
110.000
KG

40
%

DEPT III
Gamma

Terjadi produk
hilang 10%
sisanya 90% x
Rp. 44.000 =
Rp 39.600 kg
dengan nilai
jual Rp 12 per

= 40% x Rp 110.00
= Rp 44.000
= 60% x Rp 110.000 = Rp 66.000
60

= 70% x 66.000 = 46.200 kg


DEPT IV
DEPT II

70%

Alpha =
70%
Beta =
30%

Rp 5 per
kg

Sebelum
dijual
terdapat lagi
By pemasaran Rp 8.100
by tambahan
sebesar Rp
a) Buatlah daftar alokasi biaya bersama ke produk utama, dengan menggunakan metode nilai jual
23.660
pada saat titik pisah (split off point). Hasil penjualan bersih Beta (penjualan setelah dikurangi biaya

30% x 66.000 kg = 19.800 kg

30%

pemasaran) diberlakukan sebagai tambahan penjualan Alpha. Buatlah laporan laba kotor.
b) Seperti no a), dengan metode satuan fisik.

Penyelesaian :

Metode nilai satu titik pisah (split off point)


Alpha

Penjualan Alpha = 46,200 kg x Rp 5


Penjualan Beta (produk sampingan) = 19.800 kg x Rp 1,2 = Rp 23.760
= Rp 8.100 -

= Rp 231.000

By tambahan Dept II
Nilai jual split off

= Rp 15.660 +
= Rp 246.660
= Rp 38.000 = Rp 208.660

Penjualan Gamma = 39.600 x Rp 12


By tambahan Dept III

= Rp 475.200
= Rp 165.000

Nilai jual split off

= Rp 310.200

A
Jenis produksi
produk utama
Alpha
Gamma

B
Unit
produks
i
66.000
44.000
110.000

C
Nilai split off
point

D
Rasio

E
Alokasi

F
Biaya
tambahan

G
HPP

Rp. 208.660
Rp. 310.200
Rp. 518.860

40,22%
59,78%
100%

48.202,36
71.797,64
120.000

61.660
165.000

109.862,36
236.797,64
346.660,00

Ket :
Rasio = C/total C
Alokasi
Rasio
Rp.120.000

biaya tambahan (F)


Alpha = 38.000 + 23.660
Gamma = 165.000
LAPORAN LABA RUGI

Penjualan Alpha = 46,200 kg x Rp 5


Penjualan Beta (produk sampingan) = 19.800 kg x Rp 1,2 = Rp 23.760
Biaya pemasaran
= Rp 8.100 Penjualan Alpha dan Beta

= Rp. 231.000
= Rp 15.660 +
= Rp 246.660

Penjualan Gamma = 39.600 x Rp 12


Total penjualan
Biaya produksi :
I.
Rp. 120.000
II.
Rp. 38.000
III.
Rp. 165.000
IV.
Rp. 23.660 +

= Rp 475.200 +
= Rp 721.860

Total biaya produksi

= Rp. 345.660 -

Laba kotor

= Rp 375.200

METODE SATUAN FISIK


A
Produk utama
Alpha
Gamma

B
Jumlah unit
46.200 unit
39.600 unit
85.800 unit

C
Rasio
53,85 %
46,15 %
100 %

D
Alokasi
64.615
55.385
120.000

E
Biaya
38.000
165.000

F
Tambahan
23.660

G
HP produk
126.275
220.385
346.660

Keterangan :
C = jenis produk/jumlah produk
D = rasio x rp 120.000
HPP Produk = E + F + G

1
2
3
4

A
Jenis produk
Alpha
Gamma

B
Jumlah unit
46.200 unit
39.600 unit
85.800 unit

Keterangan :
I (penjualan) = G x H
K (jumlah penjualan) = I + J
L (laba kotor) = K - G

G
HPP produk
126.275
220.385
346.660

H
Harga
Rp. 5
Rp. 12

I
Penjualan
Rp. 231.000
Rp. 475.200
Rp. 706.200

J
Beta
Rp. 15.600

K
Jml penjualan
Rp. 246.660
Rp. 475.200
Rp.721.860

L
Laba Kotor
Rp. 120.385
Rp. 254.315
Rp. 375.200

Anda mungkin juga menyukai