SESSION LAYER
DISUSUN OLEH :
HERU PRADANA
(4112315006)
GAMA SETYA PANDEGA
(4112315017)
HARDIYANTO
(4112315030)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya
berjudul:
OSI SESSION LAYER
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................
DAFTAR ISI...........................................................
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lapisan Session atau Session layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam model
referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara mode dalam sebuah jaringan
yang dibuat atau dihancurkan. Komunikasi dapat berlangsung dalam tiga mode dialog.
Setiap session pada proses komunikasi terdiri dari tiga fase.
Dalam lapisan session terdapat layanan Session layer. Sebuah layanan session layer
adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas
bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu
saat layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada
suatu saat, dasar yang dipakai untuk meningkatkan unjuk kerja jaringan adalah dengan
pengukuran unjuk kerja jaringan dan untuk memperoleh unjuk kerja yang lebih baik
diperlukannya aturan-aturan dalam perancangan suatu sistem.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Sejarah OSI
2. Pengertian dan Karakteristik OSI
3. Lapisan Session Layer pada OSI
4. Prinsip Kerja Session Layer
5. Fungsi dari Session Layer
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui sejarah, pengertian, dan karakteristik dari OSI
2. Mengerti tentang lapisan Session Layer pada OSI
3. Dapat mengetahui Prinsip Kerja Session Layer
4. Mengerti tentang fungsi dari Session Layer
5. Mengerti tentang fungsi dari layer
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Model Referensi OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open
networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh
badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI
sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga
dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
referensi
ini
pada
awalnya
ditujukan
sebagai
basis
untuk
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA
(Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF),
sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer
digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya
metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya
(seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata)
membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model
dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan
beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection
Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan
implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di
luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis
yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa
protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems
Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka
ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk
mempelajari
bagaimana
beberapa
protokol
jaringan
di
dalam
sebuah
Layer
7
Applic ation
Applic ation
APDU
Presentatio n
Presentatio n protocol
Presentatio n
PPDU
Sessio n
Session protocol
Sessio n
SPDU
Transport
Transport
TPDU
Netw ork
Netw ork
Packet
Data Lin k
Netw ork
Data Link
Data Lin k
Fram e
Physical
Physic al
Physical
Physical
Bit
Host A
Router
Route r
Host B
Interface
Interface
Gambar 2.1.
Model Referensi OSI
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer
tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol
internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati
interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu
disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus
diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Di bawah ini akan dibahas mengenai masing-masing layer pada model OSI secara
berurutan, dimulai dari layer terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah
merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan
dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya menjelaskan
tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat
standard untuk semua layer, walaupun standard-standard ini bukan merupakan model
referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang
terpisah.
Tabel 2.1
Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI
(LLC) yang bertanggung jawab atas sinkronisasi frame, flow control dan
pemeriksaan error. Pada MAC terdapat metode-metode yang digunakan untuk
menentukan siapa yang berhak untuk melakukan pengiriman data. Pada dasarnya
metode-metode itu dapat bersifat terdistribusi (contoh: CSMA/CD atau CSMA/CA)
dan
bersifat
terpusat
(contoh:
token
ring).
Secara keseluruhan, lapisan Data Link bertanggung jawab terhadap koneksi dari
satu node ke node berikutnya dalam komunikasi data.
Layer 3 Network : Lapisan Network bertanggung jawab terhadap koneksi dari
pengirim sampai dengan penerima. Lapisan ini akan menterjemahkan alamat lojik
sebuah host menjadi sebuah alamat fisik. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk
mengatur rute yang akan dilalui sebuah paket yang dikirim agar dapat sampai pada
tujuan. Jika dibutuhkan penentuan jalur yang akan dilalui sebuah paket, maka
sebuah router akan menentukan jalur terbaik yang akan dilalui paket tersebut.
Pemilihan jalur atau rute ini dapat ditentukan secara statik maupun secara dinamis.
Layer 4 Transport : Lapisan ini bertanggung jawab untuk menyediakan koneksi
yang bebas dari gangguan. Ada dua jenis komunikasi data jaringan komputer, yaitu
Connection Oriented dan Connectionless. Pada jenis komunikasi Connection
Oriented data dipastikan sampai tanpa ada gangguan sedikitpun juga. Apabila ada
gangguan, maka data akan dikirimkan kembali. Sedangkan jenis komunikasi
Connectionless, tidak ada mekanisme untuk memastikan apabila data yang dikirim
telah diterima dengan baik oleh penerima. Biasanya lapisan ini mengubah layanan
yang sangat sederhana dari lapisan Network menjadi sebuah layanan yang lebih
lengkap bagi lapisan diatasnya. Misalnya, pada layer ini disediakan fungsi kontrol
transmisi yang tidak dimiliki oleh lapisan di bawahnya.
Layer 5 Session : Lapisan ini bertanggung jawab untuk membangun, memelihara
dan memutuskan koneksi anta aplikasi. Pada kenyataannya lapisan ini sering
digabung dengan Application Layer.
Layer 6 Presentation : Agar berbagai aplikasi jaringan komputer yang ada di
dunia dapat saling terhubung, seluruh aplikasi tersebut harus mempergunakan
format data yang sama. Lapisan ini bertanggung jawabPage 3 atas bentuk format
dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasiaplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log
ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin
lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.
Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat,
atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog
dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang
berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah
penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi
pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan tokentoken yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan
operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika
mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan
kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah
masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal,
dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila
terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
Protokol-protokol yang dipakai pada layer Session adalah:
NETBIOS : Berfungsi sebagai penyiaran pesan, maksud nya memungkinkan user
mengirim pesan tunggalsecara serempak ke komputer lain yang terkoneksi.
NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface) : Berfungsi sama dengat NETBIOS
hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan
bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol) : Berfungsi protokol ini memantau aliran data
diantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut agar tidak terputus.
PAP (Printer Access Protocol) : Berfungsi sebagai printer Postscript untuk akses pada
jaringan AppleTalk
dan
untuk
mengendalikan bagaimana
pola komunikasi
antar node.
SPDU (Session Protokol Data unit) : Berfungsi mendukung hubungan antara dua session
service user.
Contoh aplikasi pada session layer :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana
informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati
sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan, yaitu
Application, presentation, Session, Transport, Network, Data Link, dan Physical.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu
lapisan atas dan lapisan bawah.
DAFTAR PUSTAKA
Tanenbaum, AS, Computer Networks, Prentise Hall, 1996
Stallings, W. Data and Computer Communications, Macmillan Publishing Company, 1985.
Stallings, W. Local Network, Macmillan Publishing Company, 1985.
http://www.wikipedia.com
id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_sesi