Anda di halaman 1dari 2

CUACA ANTARIKSA DAN PERUBAHAN IKLIM

Halloween Solar Storms


OLEH VENNY LARASATI AYUDIANI (13513025)
Di bawah cahaya rembulan dan hembusan angin malam pada musim gugur,
hal-hal menyeramkan dapat terjadi. Kelelawar, laba-laba, jack-o-lantern, dan rumah
hantu memenuhi suasana Halloween tiap tanggal 31 Oktober, sebuah hari raya
yang biasa dirayakan di negara-negara barat. Anak-anak yang mengenakan kostum
mengetuk pintu satu demi satu untuk medapatkan permen sambil mengatakan
trick or treat! Namun, 12 tahun yang lalu, tepatnya pada bulan Oktober tahun
2003, Matahari memainkan trik tersendiri kepada Bumi.
Pada pertengahan Bulan Oktober sampai awal November tahun 2003 lalu,
terjadi sebuah fenomena badai matahari. Badai matahari ini dimulai dengan
pembentukan bintik matahari berukuran besar yang dipengaruhi oleh aktivitas
magnetik matahari pada pertengahan bulan Oktober. Terdapat 17 solar flare besar
yang teramati yang disemburkan oleh matahari. Solar flare tersebut menyebabkan
medan magnetik matahari melebar seperti karet sampai akhirnya melewati batas
elastisitasnya. Kemudian, pada tanggal 28 Oktober, bintik matahari tersebut
mengeluarkan lontaran massa atau coronal mass ejection (CME) yang merupakan
ledakan besar pada permukaan matahari yang dapat meledakkan miliaran ton gas
yang mengandung listrik dan partikel subatomik ke luar angkasa pada kecepatan
lebih dari 5 juta mil per jam. Kurang dari satu hari setelah itu, pada tanggal 29
Oktober, badai geomagnetik pun terjadi saat angin matahari mengenai magnetosfer
Bumi.
Peristiwa ini dikenal dengan nama Halloween Solar Storms karena waktu
kejadiannya yang berdekatan dengan hari raya Halloween. Pada saat itu, badai
matahari ini merupakan badai terbesar yang terjadi sejak setengah abad terakhir.
Fenomena ini merupakan fenomena yang terjadi pada siklus matahari ke-23, kurang
lebih tiga tahun setelah puncak sebelumnya pada tahun 2000.
Ketika angin matahari mengenai magnetosfer Bumi, akan terjadi ionisasi dan
eksitasi akibat adanya interaksi antar medan magnetik. Interaksi ini menyebabkan
adanya pancaran cahaya yang menyala-nyala yang dikenal dengan nama Aurora.
Aurora dapat diamati pada daerah sekitar kutub Utara yang dikenal dengan nama
Aurora Borealis dan di sekitar kutub Selatan dengan nama Aurora Autralis. Namun,
pada peristiwa Halloween Solar Storms tahun 2003, Aurora Borealis dapat diamati
dari Texas dan Florida.
Aktivitas di Bumi pun ikut terpengaruh oleh terjadinya badai matahari ini.
Beberapa pesawat harus dialihkan jalurnya untuk menghindari daerah kutub.
Survey magnetik dan geofisika yang dilakukan di udara harus ditunda ataupun
dibatalkan karena proses pengumpulan data yang terganggu. Selain itu, akurasi

global positioning system (GPS) menurun, hal ini pun memengaruhi para pengguna
GPS termasuk militer. Bahkan, Departemen Pertahanan Amerika Serikat harus
membatalkan sebuah misi maritim akibat adanya interferensi pada jaringan
komunikasi.
Terjadi mati listrik di Swedia akibat matinya sistem transmisi aliran listrik
bertenaga tinggi di Swedia Selatan. Mati listrik ini berlangsung selama satu jam dan
mengakibatkan 50.000 warga tidak memiliki listrik. Para pemadam kebakaran harus
menyelamatkan warga yang terjebak di lift pada tujuh tempat yang berbeda.
Kurang lebih 20 kereta terlambat dari jadwalnya sampai 30 menit. Total kerugian
dari peristiwa ini diperkirakan mencapai 0,5 juta US Dollar. Kejadian ini disebabkan
oleh goemagnetically induced currents akibat badai matahari.
Satelit SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) yang merupakan
kolaborasi antara NASA dan European Space Agency untuk mengamati dan
mempelajari matahri tidak berfungsi selama beberapa saat akibat badai matahari
ini. Selain itu, satelit Advanced Composition Explorer milik NASA mengalami
kerusakan dan instrumen-instrumen di berbagai pesawat ruang angkasa harus
dimatikan sementara. Para astronot yang berada di International Space Station pun
juga harus berlindung di bagian yang lebih terlindungi pada Russian Orbital
Segment untuk menghindari tingkat radiasi yang meningkat.
Seperti yang telah dipaparkan di atas, cuaca antariksa memengaruhi
kehidupan sehari-hari manusia di Bumi. Teknologi dan alat-alat elektronik dan juga
kesehatan manusia terkait paparan radiasi akan terpengaruh apabila terjadi
fenomena badai matahari. Oleh karena itu, studi tentang cuaca antariksa menjadi
salah satu bidang yang penting untuk terus dipelajari.

REFERENSI:
1. The Magnetic Storm of Halloween 2003. United States Geological Survey: Science
Features. 15 Oktober 2013. http://www.usgs.gov/blogs/features/usgs_top_story/themagnetic-storm-of-halloween-2003-2/
2. Halloween Storms of 2003 Still the Scariest. NASA. 27 Oktober 2008.
http://www.nasa.gov/topics/solarsystem/features/halloween_storms.html
3. The scary Halloween solar storm of 2003: a Warning for Todays space weather. The
Washington Post. 31 Oktober 2013. https://www.washingtonpost.com/news/capitalweather-gang/wp/2013/10/31/the-scary-halloween-solar-storm-of-2003-a-warning-fortodays-space-weather/
4. A. Pulkkinen, S. Lindahl, A. Vilijanen, R. Pirjola, Geomagnetic storm of 29-31 October
2003: Geomagnetically induced currents and their relation to problems in the
Swedish high-voltage power transmission system, Space Weather: Volume 3 Issue 8,
2005.

Anda mungkin juga menyukai