Nama
: Fitriani Rumata
Nim
: 2014-67-009
Prodi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat, karunia, dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Isolasi dan Pemurnia
Enzim dari Bakteri Asam Laktat. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan pihak yang membutuhkan. Peniulis menyadari bahwa makalah ini masih belum
lengkap karena reverensi yang masih kurang, untuk itu diharapkan kepada setiap pembaca untuk
memberikan saran dan masukan yang bersifat membangun guna melengkapi makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Isolasi dan Pemurnian Asam Laktat
B. Seleksi Bakteri Asam Laktat Penghasil Galatosidase (Lapage et al. modifikasi 1973)
F.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri asam laktat adalah bakteri yang memproduksi asam laktat, termasuk
golongan bakteri Gram positif, tidak membentuk spora, sel berbentuk batang atau bulat,
baik tunggal, berpasangan atau berantai, kadang-kadang berbentuk tetrad. Bakteri asam
laktat tidak motil atau sedikit motil, bersifat mikroaerofilik sampai anaerob, bersifat
kemoorganotropik dan kompleks, serta bersifat mesofilik atau menyukai suhu 10-40 C
(Stamer 1980).
Bakteri asam laktat merupakan sebutan umum untuk bakteri yang memfermentasi
gula seperti laktosa atau glukosa untuk menghasilkan sejumlah besar asam laktat. Bakteri
asam laktat mempunyai enzim-enzim -galaktosidase dan laktat dehidrogenase (Surono
2004). Laktosa akan masuk ke dalam sel bakteri asam laktat melalui permease, kemudian
-galaktosidase akan memutus ikatan glikosida pada laktosa sehingga akan menghasilkan
glukosa dan galaktosa (Marshall & Tamime 1997).
Bakteri asam laktat mempunyai 4 genus yaitu Lactobacillus, Streptococcus,
Leuconostoc, dan Pediococcus. Secara fisiologis dan berdasarkan metabolismenya,
bakteri asam laktat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu homofermentatif dan
heterofermentatif (Surono 2004).
Fermentasi asam laktat beserta mikroorganisme yang digunakan dapat dilihatpada
Tabel 1.
Tabel 1 Pangan yang dapat difermentasi dan
menghasilkan asam laktat
Pangan
Mikroorganisme
Daging
Pediococcus cerevisiae
Lactobacillus plantarum
L. curvatus
L. bulgaricus
Streptococcus thermophilus
S. diacetylactis, S. cremoris
S. lactis, Lactobacilli
L. mesenteroides
L. brevis, L. plantarum
Penicillium cerevisiae
Susu
Susu
Sayur dan
Buah
(Fellows 1992)
B. Tujuan
Mengetahui cara Isolasi dan Pemurnia Eznim dari Bakteri Asam Laktat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Isolasi dan Pemurnian Asam Laktat
Isolasi dan Pemurnian Bakteri Asam Laktat dari Makanan Hasil Fermentasi
(Misgiyarta & Widowati 2002)
Sampel makanan hasil fermentasi sebanyak 1 ml atau 1 gram ditambahkan ke
dalam 9 ml akuades steril (merupakan pengenceran 10 -1). Pengenceran dilakukan
secara berseri hingga pengenceran 10-7. Masing-masing pengenceran diambil 100 l
dan disebar dengan menggunakan batang kaca penyebar pada media MRS agar yang
telah padat pada cawan petri. Selanjutnya diinkubasi selama 48 jam, suhu 37 C.
Koloni-koloni yang terpisah dan berbeda bentuk dimurnikan dengan metode
cawan gores dengan cara 1 ose koloni bakteri digoreskan pada media MRS agar,
setelah itu diinkubasi selama 48 jam, suhu 37 C. Koloni murni yang tumbuh diambil
1 ose kemudian digoreskan secara zig zag ke dalam media MRS agar miring
kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37 C.
B. Seleksi Bakteri Asam Laktat Penghasil Galatosidase (Lapage et al. modifikasi 1973)
Sebanyak 1000 l oNPGal dan 1 ose isolate bakteri asam laktat dimasukkan
ke dalam microtiter plate. Suspensi isolat kemudian diinkubasi selama 48 jam pada
suhu 37 C. Setelah inkubasi selesai, suspensi isolate ditambahkan 2500 l Na2CO 1
M lalu dianalisis menggunakan spektrofotometer UV VIS pada panjang gelombang
420 nm.
C. Produksi -Galaktosidase (Huang et al. 1993)
Sebanyak 2% inokulum bakteri asam laktat dengan kerapatan optik 0.5
diinokulasikan ke dalam 900 ml media MRS yang telah steril, diinkubasi pada suhu
37 C. Sel dipanen pada waktu fermentasi yang menunjukkan fase eksponensial.
Setelah fermentasi selesai, cairan disentrifus dengan kecepatan 10000 g selama 15
menit pada suhu 4 C. Peletnya dilakukan pencucian sebanyak dua kali dengan buffer
fosfat 0.1 M pH 7. Sebanyak 1 gram pelet yang diperoleh dilarutkan dalam 5 ml
buffer fosfat 0.1 M pH 7 kemudian dilakukan pemecahan sel dengan sonikator selama
5 menit pada suhu 4 C. Selanjutnya suspensi sel disentrifus dengan kecepatan 10000
g selama 15 menit pada suhu 4 C. Supernatan yang diperoleh merupakan cairan
enzim -galaktosidase.
D. Pembahasan Isolasi dan Pemurnian Bakteri Asam Laktat
Isolasi dan Pemurnian Bakteri Asam Laktat
dari Makanan Hasil Fermentasi
Isolat yang diperoleh pada isolasi dari makanan hasil fermentasi meliputi susu
fermentasi, keju, sayuran, dan buah-buahan yang difermentasi. Isolat bakteri dari
suatu bahan yang mengandung campuran mikroba dapat dilakukan isolasi dengan
beberapa metode. Menurut Lay (1994), secara umum terdapat tiga metode untuk
mengisolasi mikroba menjadi biakan murni, yaitu teknik penggoresan agar, agar
tuang, dan agar sebar. Dalam jurnal ini (ISOLASI DAN KARAKTERISASI GALAKTOSIDASE BAKTERI ASAM LAKTAT DARI MAKANAN
FERMENTASI) menggunakan metode agar sebar untuk mengisolasi bakteri.
HASIL
F.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isolasi dan pemurnian dari makanan hasil fermentasi meliputi susu fermentasi,
keju, sayuran, dan buah-buahan yang difermentasi menunjukkan morfologi koloni bakteri
asam laktat dari makanan hasil fermentasi. Berdasarkan hasil isolasi diperoleh 13 isolat
bakteri asam laktat.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai Isolasi dan Pemurnian Enzim Bakteri
Asam Laktat di atas maka di haraopkan makalah ini dapat menambah pengetahuan kita
tentang Isollasi dan Pemurnian Enzim Bakreti Asam Laktat.
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL ISOLASI DAN KARAKTERISASI -GALAKTOSIDASE BAKTERI ASAM
LAKTAT DARI MAKANAN HASIL FERMENTASI