Anda di halaman 1dari 4

Laporan Penunjang SURVEI TOPOGRAFI

DETAIL DESAIN PRASARANA AIR BAKU PERDESAAN


DI KABUPATEN SUBANG TAHAP II (PAKET 38)

BAB II
METODA PELAKSANAAN

BAB II
METODA PELAKSANAAN
2.1.

Umum
Pekerjaan yang dilaksanakan dalam Pengukuran Topografi Detail Desain
Prasarana air Baku Pedesaan Di Kabupaten Subang Tahap II (Paket 38), Jawa
Barat ini meliputi :
(1). Pekerjaan Lapangan (Pengukuran Topografi)
(2). Prosesing Data dan Penggambaran.
(3). Laporan.

2.2.

Pendekatan Teknis Dan Metodologi


Agar pekerjaan ini dapat diselesaikan seperti yang disyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) serta tercapainya efisiensi kerja maka dalam melaksanakan
pekerjaan dibagi menjadi beberapa kegiatan / tahapan, sebagai berikut :
Tahap Persiapan
Tahap Studi Pendahuluan
Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap Pelaporan
Secara rinci masing-masing tahapan pekerjaan tersebut di atas adalah sebagai
berikut :

2.3.

Pekerjaan Persiapan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, dipersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, baik yang berhubungan dengan
kelengkapan administrasi, personil pelaksana, sarana transportasi, peralatan
dan segala aspek yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan.
Secara garis besar tahapan kerja dalam pekerjaan persiapan ini adalah sebagai
berikut :
Pengurusan Administrasi proyek,
Persiapan alat, personil dan sarana yang diperlukan,
Penyusunan rencana kerja operasional.

II - 1

Laporan Penunjang SURVEI TOPOGRAFI


DETAIL DESAIN PRASARANA AIR BAKU PERDESAAN
DI KABUPATEN SUBANG TAHAP II (PAKET 38)

2.4.

BAB II
METODA PELAKSANAAN

Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan kegiatan yang mulai mengarah pada kegiatan
lapangan, dalam survai pendahuluan ini akan menerjunkan tim inspeksi
lapangan untuk melihat kondisi lapangan berdasarkan data awal yang dimiliki.
Tim inspeksi lapangan pendahuluan terdiri dari tim perencanaan dan
penyelidikan yang dipimpin Team Leader. Kegiatan lain dalam tahap ini adalah
koordinasi dengan tenaga ahli yang ditunjuk untuk membagi pekerjaan sesuai
dengan bidangnya, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik.
Setelah masing-masing tenaga ahli memahami hal-hal yang menjadi tanggung
jawabnya, maka dilakukan pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan analisis
data sekunder, yaitu data studi dari laporan terdahulu yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini, sehingga dapat diketahui kondisi daerah proyek secara
keseluruhan guna mempersiapkan tindak lanjut tahap berikutnya.
Dalam pengumpulan data sekunder tersebut dilakukan dengan mengunjungi
kantor-kantor instansi pemerintah maupun swasta yang mungkin mengelola data
yang diperlukan. Dengan menggunakan data dan laporan yang berhasil
dikumpulkan tadi, kemudian dilakukan kajian dan analisis. Sedangkan dari hasil
kunjungan lapangan selanjutnya disusun rencana kerja untuk melakukan
pekerjaan lapangan, metodologi yang akan digunakan dan langkah kerja
selanjutnya.

2.5.

Pekerjaan Lapangan

2.5.1.

Pekerjaan Persiapan dan pendataan


Pekerjaan persiapan dan pendataan ini meliputi :
Mempersiapkan segala dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan
Mempersiapkan program kerja dan Jadwal Waktu Pelaksanaan.
Menyiapkan personil pelaksana
Menyiapkan alat-alat kantor dan alat-alat pengukuran topografi serta saranasarana lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan lapangan.
Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk pekerjaan lapangan.

II - 2

Laporan Penunjang SURVEI TOPOGRAFI


DETAIL DESAIN PRASARANA AIR BAKU PERDESAAN
DI KABUPATEN SUBANG TAHAP II (PAKET 38)

2.5.2.

BAB II
METODA PELAKSANAAN

Pekerjaan Pengukuran Topografi


(1). Pembuatan Bench Mark (BM)
Benchmark merupakan titik tetap kerangka dasar pemetaan. Konstruksi
Benchmark akan dibuat dari beton bertulang agar tidak mudah rusak, tahan
lama, mempunyai posisi yang tidak mudah berubah sehingga dapat
dipergunakan apabila diperlukan pengukuran ulang atau sebagai titik
referensi pengukuran lain pada lokasi di sekitarnya.
Metoda Pelaksanaan

BM akan dibuat dengandimensi 20 cm x 20 cm x100 cm, bagian


yang berada di atas permukaan tanah sepanjang 20 cm dengan
ring beton 15 cm x 15 cm;

Pada bagian tengah atas BM dipasang baud dan kepala baud


diberi goresan silang yang berfungsi sebagai penanda titik;

Pilar beton akan ditanam pada tempat yang aman dan stabil
keadaan tanahnya serta mudah diidentifikasi di lapangan;

Benchmark yang telah dipasang dibuatkan foto dan deskripsinya


serta diberi kode dan nomor yang teratur.
(2). Pengukuran Kerangka Horizontal
Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal akan menggunakan metode poligon,
ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai koordinat yang digunakan sebagai
titik ikat untuk keperluan situasi detail dan pengukuran selanjutnya.

Metoda Pelaksanaan
Dalam pengukuran sudut dilakukan double seri yang setiap seri
perbedaan max. 5, sedangkan untuk sudut vertikal hanya diukur
satu seri saja. Kesalahan penutup sudut maksimum 12 V n,
dimana n = jumlah titik pengamatan sudut;
Pengukuran jarak dilakukan pulang pergi yang masing-masing 2 x
pengamatan;
Kesalahan linier koordinat maksimum 1 : 10.000;
Jalur traverse membentuk loop tertutup.

(3). Pengukuran Kerangka Vertikal


Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal akan digunakan metode Sipat Datar, ini
dimaksudkan untuk mendapatkan nilai elevasi (z) yang digunakan

II - 3

Laporan Penunjang SURVEI TOPOGRAFI


DETAIL DESAIN PRASARANA AIR BAKU PERDESAAN
DI KABUPATEN SUBANG TAHAP II (PAKET 38)

BAB II
METODA PELAKSANAAN

sebagaititik ikat untuk keperluan situasi detail, sehingga titik titik kerangka
dasar pemetaan dan titik detail mempunyai koordinat dan elevasi.

Metoda Pelaksanaan
Jalur pengukuran dimulai dari titik referensi dan jalur pengukuran
kring tertutup;
Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan alat waterpass Wild
NA-2;
Beda tinggi dibaca dalam 2 stand dan kemuka ke belakang;
Pembacaan beda tinggi antara 2 stand tidak melebihi 2 mm;
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal harus memnehi toleransi
ketelitian minimal 10 mm D, dimana D adalah jarak dalam KM.

(4). Perhitungan dan Penggambaran


Perhitungan data ukur merupakan kelanjutan proses dari pengumpulan data
lapangan sehingga diperoleh koordinat dan tinggi setiap titik, sehingga
dapat digambarkan.

Metoda Pelaksanaan
Prosesing data lapangan menggunakan software
compatible sesuai dengan peralatan ukur yang digunakan.
Proses editing pada data yang telah diperbaiki di lapangan
Perbedaan ketebalan garis kontur mayor dan minor
Pembuatan keterangan hasil toponimi
Pengaturan ukuran huruf
Pembuatan legenda peta dan kelengkapannya.

yang

II - 4

Anda mungkin juga menyukai