Anda di halaman 1dari 6

Jelaskan mengenai persoalan Geopolitik!

Geopolitik Dasar
Sejak berakhirnya era perang dingin yang ditandai dengan bubarnya Uni Soviet telah terjadi
ketidak seimbangan kekuatan utama dunia. Amerika sebagai satu satunya negara kuat
memperlihatkan sekaligus memanfaatkan hegemoninya atas negara negara lain. Lihatlah
konflik yang terjadi di Irak, Iran, Afganistan, Pakistan, Afrika bagian utara dimana kehadiran
militer negeri Paman Sam begitu nyata. Konflik Irak misalnya, melalui Presiden George W.
Bush, Amerika memutuskan menyerang Irak atas tuduhan sepihak atas kepemilikan senjata
kimia yang sampai sekarang tidak jelas pembuktiannya.
Rentetan perang ini tidak saja melibatkan keunggulan teknologi militer atas lawan perangnya
tapi juga memperlihatkan hegemoni kelompok blok barat yang diwakili oleh Amerika dan
NATO. Mereka benar benar memanfaatkan ketidak hadiran kekuatan penyeimbang yang
dulunya datang dari kekuatan Pakta Warsawa yang dimotori oleh Rusia.
Sementara di belahan dunia lain, di Afrika bagian utara dan sebagian timur tengah terjadi
gelombang kesadaran baru dari rakyat yang dikenal dengan arabic spring, menuntut pergantian
rezim yang dinilai tidak lagi bekerja demi kemakmuran rakyat. Gerakan ini dimulai 10 Desember
2010 ketika gelombang demostrasi dan protes rakyat berhasil menggulingkan pemerintahan di
Tunisia diikuti Yaman dan Libya. Gelombang protes lain juga sedang berlangsung di Bahrain,
Suriah, Aljeria, Iraq, Kuwait, Yordania, Maroko dan Arab Saudi. Kesadaran baru dunia arab ini
tidak melulu soal pergantian rezim semata, tetapi juga menyangkut tata geopolitik kawasan yang
akan mempengaruhi geopolitik dunia secara keseluruhan. Lihat saja bagaimana campur tangan
asing dalam konflik konflik tersebut. Kejatuhan pemimpin Libya, Moammar Khadafi oleh
rakyatnya tidak lepas dari campur tangan militer Amerika dan NATO yang memberikan bantuan
militer berupa payung udara kepada pemberontak.
Pertanyaannya adalah, kenapa mereka mau membantu para pemberontak? Ialah karena Khadafi
dikenal sebagai pemimpin yang membawa Libya menjadi sekutu Soviet di masa lalu. Mungkin
perlu diingatkan bagaimana perubahan sikap Amerika memusuhi Iran sekarang ini dibandingkan
sikap bersahabat mereka ketika Iran masih dipimpin oleh Shah reza Pahlevi yang pro barat
sebelum ditumbangkan melalui revolusi islam tahun 1979.
Campur tangan asing jelas bukanlah suatu kebetulan. Ini merupakan usaha yang sengaja
dilakukan untuk mempertahankan pengaruh atau mengembalikan pengaruh negara negara
adidaya dalam percaturan global. Kejatuhan Husni Mubarak di Mesir jelas menghawatirkan
barat. Mereka takut Mesir akan jatuh ke tangan kekuatan Islam yang tidak pro barat seperti
bagaimana Mubarak dikenal sebelumnya. Menarik untuk melihat sikap barat terhadap rezim
yang akan berkuasa di Mesir setelah tumbangnya Husni Mubarak yang pro barat.
Melihat perkembangan tersebut, tidaklah mengherankan mengapa kemudian Rusia menolak
pendekatan militer untuk menyelesaikan konflik nuklir Iran dan mati matian menolak
pergantian rezim di Suriah dengan cara cara yang telah dilakukan barat terhadap Tunisia,
Maroko dan Yaman. Suriah adalah kawan lama di era Soviet dan menjadi satu satunya

pangkalan militer Rusia yang masih tersisa di kawasan itu. Sedangkan Iran secara tegas
menyatakan menolak zionisme dan berjanji akan menghancurkan zionisme yang notabene adalah
sekutu abadi Amerika.

Geografi dan Politik


Semua disiplin ilmu sosial pada dasarnya terkait dengan masalah organisasi manusia, cara
di mana manusia dalam masyarakat mengorganisir diri dan lingkungannya untuk tujuan tertentu.
Namun, konsep organisasi manusia merupakan sesuatu yang kompleks. Setidaknya memiliki
empat dimensi: ekonomi, sosial, politik, dan spasial. Dimensi ekonomi mendefinisikan lingkup
umum dari studi ekonomi; dimensi sosial adalah fokus khusus dari ilmu perilaku seperti
sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial; dan dimensi politik adalah domain khusus ilmu
politik. Dimensi keempat, spasial adalah concern khusus dari geografi.
Sebelum tahun 1940-an, para ahli terfokus pada pandangan terdahulu bahwa geografi
berpengaruh pada politik. Kita mengenal geografi politik sebagai subdisiplin ilmu geografi
manusia kontemporer. Geopolitik sendiri merupakan cabang eksis geografi politik, yang
menganalisis cara di mana negara berhubungan satu sama lain untuk membentuk kelompokkelompok kepentingan yang koheren dalam dunia yang semakin global. Menurut sejarah, istilah
geopolitik diciptakan oleh ilmuwan Swedia, Rudolf Kjellen (1864-1933).
Pengetahuan geografi sangat penting untuk analisis geopolitik. Geografi merupakan faktor yang
paling mendasar dalam politik internasional karena menjadi sesuatu yang permanen. Geografi
suatu negaraposisinya dalam suatu wilayah geografis dan dunia secara keseluruhan
memberikan peluang untuk dan memberlakukan pembatasan kepada negara tersebut. Untuk
alasan itulah, geografi juga merupakan kondisi perspektif para pemimpin negara atau penguasa,
dan dengan demikian mempengaruhi pengambilan keputusan dalam hal kebijakan luar negeri
mereka.
Sepanjang sejarah, geografi telah mempengaruhi orientasi geopolitik negara-negara dalam
mengarahkan kekuatannya, baik darat maupun laut. Lokasi berupa pulau (insular) kemungkinan
besar akan mengarahkan kekuatan negaranya ke laut, sementara lokasi benua (continental)
kemungkinan akan berorientasi daratan. Orientasi lautan atau daratan suatu negara tidak selalu
absolut. Sebuah negara yang berorientasi daratan mungkin saja memproyeksikan kekuatan di
lautan, dan sebaliknya. Sebagaimana Ratu Wilhelmina dari Jerman berusaha untuk menantang
kekuatan laut Inggris di awal 1900-an sehingga terjadi konflik.
Ukuran suatu negara merupakan faktor penting agar bisa bermain dalam politik internasional.
Tetapi ukuran saja tidak cukup untuk menjamin signifikansi geopolitik. Brasil, Argentina, dan
Australia adalah negara-negara besar yang tidak memainkan peran penting dalam politik dunia.
Sementara negara-negara yang lebih kecil seperti Inggris dan Jepang telah mengendalikan
kekuatan dunia.

Posisi geografisdi mana suatu negara terletak relatif terhadap negara lainlebih penting

daripada ukuran. Menurut Francis Sempa (2002) dalam Geopolitics: from the Cold War to the
st
21 Century, studi tentang sejarah dunia menunjukkan bahwa negara-negara yang terletak
seluruhnya atau sebagian besar di belahan bumi utara memiliki dampak besar terhadap politik
dunia. Hingga abad ke-20, politik dunia didominasi oleh negara-negara yang terletak di Eurasia,
pulau-pulau lepas pantai, dan Afrikakhususnya sebelah utara gurun Sahara. Selama berabadabad, belahan bumi Barat dan Selatan tidak lebih dari obyek kekuatan kolonial Eurasia. Amerika
Serikat menjadi satu-satunya negara di belahan Barat yang mampu berperan dalam politik
global.
Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan suatu negara untuk memainkan peran penting di
panggung dunia yaitu jumlah penduduk, ekonomi, teknologi, kekuatan militer, dan ciri
pemerintahan. Namun, faktor-faktor tersebut merupakan subjek yang dapat berubah dari waktu
ke waktu. Sementara, geografi adalah konstan, meskipun dampaknya bisa berubah. Kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan dapat mengubah pengaruh jarak, topografi, dan iklim.

Teori Teori Geopolitik


Geopolitik berasal dari kata geo atau bumi, sedangkan politik berarti kekuatan yang berdasarkan
pada pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan dasar nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional.
a. Pandangan ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, untuk pertama kalinya Frederich Ratzel merumuskan tentang ilmu bumi politik
sebagai hasil penelitian secara ilmiah dan universal (tidak khusus suatu negara).
Pokok pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :

Dalam hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan


organisme yang memerlukan ruang lingkup melalui proses : Lahir Tumbuh Berkembang
survive of life, menyusut dan mati.
Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti
kekuatan, makin luas potensi ruang tersebut, makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh.
Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum
alam, hanya yang unggul yang dapat bertahan terus.
Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar ketumbuhan dukungan akan
sumber daya alam yang diperlukan. I
lmu bumi politik Ratzel menimbulkan 2 aliran yaitu
1. Kekuatan di darat
2. Kekuatan di laut
Dengan meletakan dasar : supra struktur Geopolitik
Yang meliputi : kekuatan total atau menyeluruhsuatu bangsa harus mampu mewadahi

pertumbuhannya dihadapkan pada situasi dan kondisi lingkungan geografisnya. Pemikiran Ratzel
menyatakan, bahwa ada keterkaitan antara struktur politik (kekuatan politik) dengan geografi
disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan
dengan organisme (kehidupan biologis) di satu pihak.
b. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel (Teori Organisme), jika Ratzel Negara dianalogikan
sebagai organisme maka Kjellen menyatakan negara adalah suatu organisme yang dianggap
sebagai Prinsip dasar
Pokok pokok ajaran Rudolf Kjellen adalah :
Negara sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup yang juga mempunyai intelektual.
Tujuan negara dicapai dengan ruangan yang luas untuk pengembangan secara bebas
kemampuan rakyatnya.
Negara merupakan sistem politik atau pemerintahan yang meliputi bidang : Geopolitik,
ekonomi politik, demo politik, sospol dan kratopol. (pol.pem)
Negara tidak harus bergantung dengan sumber pembekalan dari luar tapi harus mampu
berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk
meningkatkan kekuatan nasionalnya.

Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis

Keluar, memperoleh batas batas negara yang lebih baik


c. Pandangan ajaran karl.haushofer.
Pandangan ini berkembang di jerman,kekuasan Adolf Hitler (nasisme) Jepang
,kekuasaan Hako Ichu (militerisme dan fasisme]) Pokok-pokok ajaran Haushofer
(menganut ajaran Kjellen) adalah:

Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan Imperium
Maritim untuk menguasai pengawasan di laut.
Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai: Eropa,Afrika dan
Asia Barat (Jerman dan Itali) serta Jepang di Asia Timur Raya.
Geopolitik ialah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal-soal strategi
perbatasan ,ruang,ruang hidu bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia .
(Geopolitik adalah landasan dari tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk
memdapatkan ruang hidupnya).
d. Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder.
Ahli Geopolitik ini menganut konsep kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat (wawasan benua)

,ajarannya adalah:

Barang siapa dapat menguasai daerah jantung yaitu: Eurasia (Eropa dan Asia)
akan dapat menguasai pulau dunia yaitu Eropa,Asia,dan Afrika, barang siapa dapat
menguasai pulau di dunia akhirnya dapat mengusai dunia.

e. Pandangan Ajaran Sir Wartel Raleigh dan Alfred Thyer Mahan .


Kedua ahli ini mempunyai gagasan tentang kekuatan di lautan [wawasan Bahari]

Barang siapa yang mengusai lautan akan mengusai perdangan Mengusai perdagangan
berarti mengusai kekayaan dunia ,sehingga akhirnya menguasai Dunia

f. Pandangan Ajaran W.Mitchel A.Saversky ,Giulio Douhet ,dan John Frederik Charles Fuller
Keempat ahli mempunyai gagasan tentang kekuatan di udara (wawasan dirgantara)

Kekuatan udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman yang dapat di andalkan dan
melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar
tidak mampu bergerak menyerang.

g. Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman


Ajarannya menghasilkan Teori Daerah Batas (Rimland) yaitu Wawasan Kombinasi,
menggabungkan kekuatan Darat, Laut & Udara, sesuai dengan keperluan & kondisi suatu
negara.

Geopolitik Tata Dunia Baru


Dalam konsep ini pada dasarnya tidak ada negara yang mau perang secara terbuka. Transformasi
bentuk perang saat ini lebih pada penyebaran pengaruh dan paham-paham. Untuk menguasai
suatu bangsa lain tidak perlu sekiranya melakukan penjajahan atau ekspansi, tapi cukup dengan
pemikiran terbuka dan terus mereformasi untuk menekan negara tersebut (sebagai contoh
pemaksaan Uni Soviet yang harus terbuka; retorika glasnost). Sebagai alat konkrit untuk
mencapai jenis Geopolitik ini adalah dengan perkembangan IT (dunia maya) karena intangible
tidak harus berupa suatu benturan fisik.
1) Francis Fukuyama: munculnya globalisasi menyebabkan dunia menjadi kecil (kosmopolit).
Pada tahap ini terjadi suatu reduksi penting dari pengertian kedaulatan. Ia jg amengemukakan
tentang the end of history yang merupakan runtuhnya tapal batas negara dengan
munculnya regionalisme (contoh 2015 ASEAN Community, Uni Eropa super state 1
sistem, 1 Hukum, 1 Politik, 1 Partai). Implikasi langsung dari regionalisme ini adalah negara
harus rela menyerahkan kedaulatan untuk dijamah negara lain.
2)

Edward Luttwak: geopolitik kelak akan bergerak ke geo ekonomi, hal ini dimungkinkan

karena hanya dengan ekonomi kesejahteraan akan tercipta.


3) George W Bush: uapayanya untk menumbangkan rezim otoriter dengan alasan demokrasi
(upaya pengendalian timur tengah)
4) Perkembangan organisasi internasional: G7, IMF, WTO terdapat prinsip-prinsip mendasar
dari organisasi ini bahwa kita tidak dapat menentukan harga sendiri (transnasional). Dalam
keadaan ini terjadi kompetisi harga (adanya selisih keunggulan).
5) NATO: Muncul negara jahat, seperti negara yang mencoba mengembangkan nuklir dan
terorisme (alas an suatu negara menyerang negara lain tanpa harus ada otorisasi negara
tsb atau bahkan mngkin otorisasi PBB).
6) Samuel Huntington: clash of civilization (misalkan di Indonesia konflik Ambon yang
melibatkan satu etnis tapi beda agama, dan konflik sambas 1 agama namun lain etnis).
Referensi :
http://alamsyahpalenga.wordpress.com/2012/04/13/strategisnya-indonesia-arah-baru
perkembangan-geopolitik-dunia/
http://filsufgaul.wordpress.com/2012/03/06/perbedaan-geopolitik-imperialism- perang-dingintata-dunia-baru-dan-lingkungan-serta-implikasinya-terhadap- geostratejik-indonesia/
http://belajarkampus.wordpress.com/2013/05/19/paham-kekuasaan-dan- geopolitik/

Anda mungkin juga menyukai