Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KE-3 MATAKULIAH GEOLOGI TEKNIK (KELAS GOWA)

JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN : (DISERTAI DENGAN


RUMUS DAN GAMBAR LEBIH BAIK) DAN LEBIH BERNILAI TAMBAH
(NILAI PLUS) KALAU DIJELASKAN KETERKAITAN ANTARA HAL-HAL
DIBAWAH INI :
1. Kadar air (w),
2. Berat jenis (Gs),
3. Berat isi asli (),
4. Berat isi kering (d),
5. Berat isi basah
6. Angkapori (e),
7. Porositas (),
8. Derajat kejenuhan (Sr);
9. Batas-batas Atterberg;
10. Ukuran butir,
11. Kuat tekan batuan
12. Harga kohesi (c)
13.

Sudut geser ().

Jawab
Dalam tanah yang jenuh juga terdapat dua bagian yaitu bagian padat atau
butiran dan air pori. Dalam keadaan tidak jenuh, tanah terdiri dari tiga bagian yaitu
bagian dalam (butiran), pori-pori udara dan air pori.

Gambar.Diagram fase tanah


Dari memperhatikan gambar tersebut dapat dibentuk persamaan :
1. W

= Ws + Ww

2. V

= Vs + Vw + Va

3. Vv

= Vw + Va

Dengan:
Ws

Berat butiran padat

Ww =

Berat air

Vs

Volume butiran padat

Vw =

Volume air

Va

Volume udara

Vv

Volume rongga

Volume total

Hubunganhubungan volume yang sering digunakan dalam mekanika tanah


adalah kadar air (w),angka pori (e), porositas (n) dan derajat kejenuhan (s).

1. Kadar air (W)


Kadar air (w),adalah perbandingan anatara berat air (Ww), dengan berat butiran
padat (Ws)dalam tanah tersebut, nyatakan dalam persen

w (%) =

Ww
100
Ws

2. Berat jenis (Gs)


Berat spesifik atau berat jenis (specific grafity)tanah (Gs), adalah perbandingan
antara berat volume butiran padat , dengan berat volume air , pada temperature 4
Co

s
w
Gs

Gs tidak berdimensi. Berat jenis dari berbagai jenis tanah berkisara antara 2,65
sampai 2,75. Nilai berat jenis Gs = 2,67 biasanya digunakan untuk tanah tanah
tidak berkohesif . sedang untuk tanah kohesif tak organic berkisar antara 2,68
sampai 2,72.
3. Berat isi kering (d)
Berat volume kering ( d ), adalah perbandingan antara berat butiran ( Ws )
dengan volume total ( V ) tanah.

Ws
V

4. Berat isi basah


Berat vuolume lembab atau basah, adalah perbandingan antara berat butiran tanah
termasuk air dan udara (W), dengan volume total tanah (V).

W
V

5. Angka pori (e)


Angka pori (e), didefinisikan sebagai perbandingan antara volume rongga
(Vv)dengan volume butiran (Vs), Biasanya juga dinyatakan denan desimal

e=

Vv
Vs

Hubungan antara angka pori dengan porositas

e=

n
1 n

atau

n=

e
1 e

6. Porositas (),
Porositas (n), adalah perbandingan antara volume rongga (Vv) dengan volume
total (V). Nilai n dapat dinyatakan dalam persen atau decimal
Vv
V
n=
7. Derajat kejenuhan (Sr);
Derajat kejenuhan ( S ), adalah perbandingan volume air ( Vw) dengan volume
total rongga poritanah ( Vv ). Biasanya dinyatakan dalam persen.

S(%) =

8. Batas-batas Atterberg

Vw
V s 100

a. Batas cair (LL), didefinisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara
keadaan cair dan keadaan plastis, yaitu batas atas dari daerah plastis.
b. Batas plastis (PL), didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara
daerah plastis dan semi padat, yaitu persentase kadar air di mana tanah
dengan diameter silinder 3,2 mm mulai retak-retak ketika digulung.
c. Batas susut (SL), didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara
daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air di mana pengurangan
kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanahnya.

dengan :
m1 = berat tanah basah dalam cawan percobaan ( gr )
m2 = berat tanah kering oven ( gr )
vl

= volume tanah basah dalam cawan ( cm3)

v2

= volume tanah kering oven ( cm3 )

g w = berat jenis air


d. Indeks plastisitas (PI) adalah selisih batas cair dan batas plastis.
PI = LL - PL
Indeks plastisitas akan merupakan interval kadar air di mana tanah masih
bersifat plastis. Karena itu, indeks plastis menunjukkan sifat keplastisan
tanahnya. jika tanah mempunyai interval kadar air daerah plastis yang kecil,

maka keadaan ini disebut dengan tanah kurus. Kebalikannya, jika tanah
mempunyai interval kadar air daerah plastis yang besar disebut tanah gemuk.
e. Indeks Cair. Kadar air tanah asli relatif pada kedudukan plastis dan cair dapat
didefinisikan oleh indeks cair (liquidity index), LI, menurut persamaan:

dengan WN adalah kadar air aslinya. Dapat dilihat dari persamaan ( 35 )


bahwa jika WN= LL, maka indeks cair akan sama dengan 1. Sedang, jika WN a
= PL, indeks cair akan sama dengan nol. jadi, untuk lapisan tanah asli yang
dalam kedudukan plastis, nilai LL > WN > PL. Nilai indeks cair akan
bervariasi antara 0 dan 1. Lapisan tanah asli dengan WN> LL akan mempunyai
LI > 1.

Anda mungkin juga menyukai