Anda di halaman 1dari 10

TELAAH JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN


KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD
ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013
1. JUDUL ARTIKEL
a. Evaluasi persyaratan penulisan judul
Penulisan judul dalam jurnal ini sudah benar dan sesuai
b. Identifikasi faktor/variabel yang tersurat dalam judul
Dalam judul jurnal ini terdapat 3 variabel, yaitu 2 variabel independen dan
satu variabel dependen
c. Pahami hubungan antar faktor yang tersurat dalam judul
Dalam judul jurnal ini terdapat hubungan antara 2 variabel independen
dengan 1 variabel dependen, yaitu usia ibu hamil (variabel independen)
dan paritas ibu hamil (variabel independen) mempengaruhi kejadian
perdarahan antepartum (variabel dependen)
2. LATAR BELAKANG MASALAH
a. Evaluasi persyaratan penulisan Latar Belakang Masalah
Dalam penulisan Latar Belakang Masalah sudah terdapat identikfikasi
masalah, fakta-fakta yang mendukung penelitian, prevalensi kejadian,
masalah tersebet masih ada sampai sekarang, menjelaskan teori yang
mendasari masalah, menjelaskan dari permasalahan. Tetapi belum
memperlihatkan kesenjangan, tidak dijelaskan hasil penelitian orang.
Bentuk dari penyusunan Latar Belakang sudah mengerucut
b. Identifikasi konsep-konsep yang tersurat dalam Latar Belakang Masalah,
terdiri dari :

1) Konsep teoritik
Variabel-variabelnya

saling

berhubungan,

yaitu

antara

variabel

independen dengan variabel dependen


2) Konsep empirik
Terdapat bukti-bukti permasalahan sehingga dapat dijadikan penelitian
c. Pahami hubungan antar Konsep yang tersirat dalam Latar Belakang
Masalah dengan sistematika :
1) Dari Konsep Umum

ke konsep khusus / spesifik

Terdapat hubungan secara sistematis dari konsep umum mengarah ke


konsep khusus yang lebih spesifik. Penyusunan Latar Belakang sudah
mengerucut
2) Alur pikir menuju ke permasalahan penelitian
Peneliti memiliki alur pikir menuju ke permasalahan penelitian secara
sistematis.
d. Identifikasi data yang ada (sudah cukup/masih ada data yang kurang)
Data yang ditampilkan dalam Latar Belakang sudah cukup untuk dijadikan
bukti tingkat permasalahan dan dapat dijadikan sebagai data penelitian
e. Evaluasi kelemahan sistematika alur pikir menuju ke Permasalahan
penelitian
Tidak terdapat kelemahan sistematika alur pikir menuju ke permasalahan
dalam penelitian karena sudah sesitematik.
f. Lakukan koreksi (apabila mungkin) terhadap kelemahan sistematika alur
pikir
Tidak terdapat kelemahan sistematika alur pikir
3. TUJUAN
a. Identifikasi tujuan penelitian (umum dan khusus)
Tujuan penelitian tidak disebutkan secara signifikan, seharusnya :
1) Tujuan Umum
Mengetahui hubungan usia dan paritasi ibu hamil dengan

kejadian perdarahan antepartum di RSUD Abdul Moeloek Bandar


Lampung tahun 2013
2) Tujuan Khusus
a) Mengetahui usia ibu hamil di RSUD Abdul Moeloek Bandar
Lampung tahun 2013
b) Mengetahui paritas ibu hamil di RSUD Abdul Moeloek Bandar
Lampung tahun 2013
c) Mengetahui kejadian perdarahan antepartum di RSUD Abdul
Moeloek Bandar Lampung tahun 2013
d) Mengetahui hubungan usia ibu hamil dengan kejadian perdarahan
antepartum di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2013
e) Mengetahui hubungan paritasi ibu hamil dengan kejadian perdarahan
antepartum di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2013
b. Evaluasi konsistensi antara JUDUL, PERMASALAHAN dan TUJUAN
penelitian
Dalam

penelitian

ini

sudah

konsisten

mulai

dari

JUDUL,

PERMASALAHAN, dan TUJUAN penelitian.


c. Lakukan koreksi terhadap inkonsistensi yang teridentifikasi
Tidak perlu dilakukan inkonsistensi, tidak ada inkonsistensi yang
terdefinisi. Karena mulai antara Judul, Permasalahan dan Tujuan sudah
konsisten
4. VARIABEL PENELITIAN
a. Identifikasi variabel penelitian : macam variabelnya
Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu 2 variabel independen (usia
ibu hamil dan paritas ibu hamil) 1 variabel dependen (kejadian perdarahan
antepartum)
b. Evaluasi konsistensi antara JUDUL, PERMASALAHAN, TUJUAN, dan
HIPOTESIS dengan VARIABEL PENELITIAN
Dalam penelitian ini antara JUDUL, PERMASALAHAN, TUJUAN, dan
HIPOTESIS dengan VARIABEL PENELITIAN SUADAH KONSISTEN

c. Lakukan koreksi terhadap penentuan variabel penelitian :


1) Pengurangan variabel yang tidak sesuai dengan PERMASALAHAN,
TUJUAN dan HIPOTESIS penelitian
Variabel-variabel

pada

penelitian

ini

sudah

sesuai

dengan

PERMASALAHAN, TUJUAN, dan HIPOTESIS penelitian


2) Penambahan

variabel

baru

sesuai

dengan

PERMASALAHAN,

TUJUAN, dan HIPOTESIS penelitian


Variabel-variabel dalam penelitian ini sudah cukup dan sesuai dengan
PERMASALAHAN, TUJUAN, dan HIPOTESIS penelitian
5. HIPOTESIS
a. Identifikasi ada tidaknya hipotesis
Dalam

penelitian

ini

tidak

disebutkan

Hipotesisnya,

seharusnya

Hipotesisnya :
HA :
Ada hubungan usia dan paritas ibu hamil dengan kejadian perdarahan
antepartum di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2013
H0 :
Tidak ada hubungan antara usia dan paritas ibu hamil dengan kejadian
perdarahan antepartum di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun
2013
b. Evaluasi perlu tidaknya hipotesis
Hipotesis itu perlu untuk dijadikan sebagai jawaban sementara berdasarkan
teori, tetapi belum menggunakan fakta atau data
c. Evaluasi persyaratan penulisan rumusan Hipotesis
Hipotesis ada 2 macam yaitu HA dan H0
d. Evaluasi

konsistensi

antara

JUDUL,

PERMASALAHAN,

HIPOTESIS yang tersurat/tersirat


JUDUL, PERMASALAHAN, dan HIPOTESIS sudah konsisten
e. Lakukan koreksi terhadap inkonsistensi yang teridentifikasi :

dan

1) Kalau perlu dengan rumusan JUDUL, PERMASALAHAN atau


HIPOTESIS baru
Tidak ada inkonsistensi yang teridentifikasi
6. JENIS PENELITIAN
a. Identifikasi jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional
b. Evaluasi kesesuaian antara TUJUAN dan JENIS PENELITIAN
TUJUAN dengan JENIS PENELITIAN sudah sesuai
c. Lakukan koreksi terhadap Jenis penelitian
Jenis Penelitian dalam penelitian ini sudah tepat dan sesuai
7. DEFINISI OPERASIONAL
a. Identifikasi definisi operasional yang digunakan oleh peneliti (definisi, alat
ukur, kategori, skala ukur)
VARIABEL
Independen
Usia Ibu Hamil

DEFINISI
OPERASIONAL
Usia ibu hamil
yang kemungkinan
terjadi perdarahan
antepartum (usia
lnjut > 35 tahun)

ALAT UKUR

KATEGORI

SKALA UKUR

Lembar
Observasi

Tidak berisiko(2035 th)


Berisiko(<20 dan
>35 th)

Ordinal

Tidak berisiko(2
dan 3)
Berisiko(1 dan
>3)

Ordinal

Independen
Paritas Ibu
Hamil

Paritas ibu hamil


yang kemungkinan
terjadi perdarahan
antepartum (paritas
1 dan paritas > 3)

Lembar
Observasi

Dependen
Kejadian
Perdarahan
Antepartum

Perdarahan yang
terjadi
pada kehamilan 24
minggu dan
menjelang
prsalinan

Lembar
Observasi

Tidak mengalami
perdarahan
Mengalami
perdarahan

b. Evaluasi kesesuaian antara JUDUL, TUJUAN dan VARIABEL

Ordinal

Judul, Tujuan dan Variabel sudah sesuai


c. Lakukan koreksi terhadap inkonsistensi definisi operasional
Tidak terdapat inkonsistensi definisi operasional
8. PROSEDUR PENELITIAN
a. Identifikasi prosedur penelitian : Subyek penelitian, Metode pengambilan
Sampel dan Metode pengambilan data
Dalam penelitian Subyeknya adalah Ibu hamil, Metode pengambilan
sampel dengan sistem random sampling, metode pengambilan data
mengguanakan data primer
b. Evaluasi konsistensi antara JUDUL, PERMASALAHAN, TUJUAN, dan
HIPOTESIS dengan PROSEDUR PENELITIAN
JUDUL, PERMASALAHAN, TUJUAN, dan HIPOTESIS sudah konsisten
dengan PROSEDUR PENELITIAN
c. Lakukan koreksi terhadap prosedur penelitian :
1) Perbaikan sistematika prosedur penelitian yang ada
2) Usulan sistematika prosedur penelitian baru yang lebih sesuai
Tidak perlu dilakukan koreksi terhadap prosedur penelitian, karena
sistematika prosedur penelitian yang ada sudah sesuai
9. PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA
a. Identifikasi penyajian hasil pengolahan data : sesuai dengan tujuan khusus
atau tidak
Penyajian hasil pengolahan data sudah sesuai dengan tujuan khusus
b. Evaluasi kesesuaian penyajian dengan kaidah-kaidah penyajian hasil
pengolahan data
Penyajian hasil pengolahan data sudah sesuai dengan kaidah-kaidah
c. Identifikasi metode analisis data dan hasil analisisnya
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah univariat
untuk mengetahui presentase dan bivariat untuk mengetahui hubungan
antara variabel dependent dan independent

Hasil Analisis Univariat :


Tabel 1
Hubungan usia dan paritas ibu hamil dengan perdarahan antepartum
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2013
NO
.
1.

2.

3.

VARIABEL

FREKUENSI (n)

PRESENTASE (%)

202
87

69,9%
30,1 %

Umur
Tidak beresiko (20-35 tahun)
Beresiko (<20 tahun dan >35
tahun)

153
136

52,9 %
47,1 %

Paritas
Tidak beresiko (2 dan 3)
Beresiko (1 dan >3)

167
122

57,8 %
42,2 %

Perdarahan Antepartum
Tidak mengalami perdarahan
Mengalami perdarahan

Tabel 1 menunjukan bahwa responden yang mengalami perdarahan


antepartum sebanyak 87 responden (30,1%), sedangkan responden tidak
mengalami perdarahan antepartum sebanyak 202 responden ( 69,9 %).
Ditinjau dari segi usia diketahui responden dengan usia <20 dan >35 tahun
sebanyak 136 responden (47,1), dan yang mengalami perdarahan
antepartum sebanyak 62 responden (45,6 %), sedangkan menurut paritas
responden dengan paritas yang berisiko sebanyak 122 responden (42,2%)
dan yang mengalami perdarahan antepartum sebanyak 63 responden (51,6
%)

Hasil Analisis Bivariat :


Tabel 2
Hubungan usia dan paritas ibu hamil dengan perdarahan antepartum
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2013
NO

VARIABEL

PERDARAHAN ANTEPARTUM
TIDAK
PERDARAHAN
TOTAL
PERDARAHAN
ANTEPARTUM

P
VALUE

OR

1.

2.

Umur
Tidak
beresiko
(20-35 th)
Beresiko
(<20 dan
>35 th)
Paritas
Tidak
beresiko (2
dan 3)
Beresiko (1
dan >3)

ANTEPARTUM
n
f (%)

f (%)

128
74

83,7
54,4

25
62

16,3
45,6

153
136

0,00

4.290
(2.4867.402)

143
59

85,6
48,4

24
63

14,4
51,6

167
122

0,00

6.362
(3.63611.32)

Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 153 responden dengan usia tidak


berisiko, sebanyak 25 responden (16,3%) mengalami perdarahan
antepartum, sedangkan dari136 responden dengan usia yang berisiko,
sebanyak 62 responden (45,6 %) mengalami perdarahan antepartum. Hasil
Uji chi square diketahui bahwa nilai p value 0,000 artinya lebih besar
dibandingkan dengan nilai alpha (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat di
simpulkan secara statistik dengan derajat kepercayaan 95%, ada hubungan
antara usia dengan kejadian perdarahan antepartum. Sedangkan nilai OR
4.290 (CI 95% 2.486-7.402) artinya responden berisiko usia <20 dan >35
tahun berpeluang mengalami perdarahan antepartum sebesar 4.290 kali
dibandingkan responden tidak berisiko berusia 20 35 tahun. Dilihat dari
hubungan antara paritas dengan terjadinya perdarahan antepartum dapat
diketahui bahwa dari 143 responden dengan paritas yang tidak berisiko
sebanyak 24 responden (14,4%) mengalami perdarahan antepartum,
sedangkan dari 122 responden dengan paritas ibu hamil yang berisiko,
sebanyak 63 responden (51,6 %) mengalami perdarahan antepartum,
sedangkan. Hasil Uji chi square diketahui nilai p value 0,000 artinya lebih
besar di bandingkan dengan nilai alpha (0,000 < 0,05). Dengan demikian
dapat di simpulkan secara statistik dengan derajat kepercayaan 95%, ada
hubungan antara paritas dengan kejadian perdarahan antepartum.

Sedangkan nilai OR 6.362 (CI 95% : 3.636-11.132) artinya responden


dengan paritas ibu hamil yang beresiko berpeluang untuk mengalami
perdarahan antepartum sebesar 6.362 kali dibandingkan dengan responden
dengan paritas yang tidak berisiko.
d. Evaluasi konsistensi antara JUDUL, PERMASALAHAN, TUJUAN, dan
HIPOTESIS dengan metode ANALISIS datanya
JUDUL, PERMASALAHAN, TUJUAN dan HIPOTESIS sudah konsisten
dengan metode ANALISIS data
e. Lakukan koreksi terhadap pengolahan dan analisis data :
1) Perbaikan terhadap penyajian data maupun metode analisisnya
2) Usulan penyajian data atau metode analisis lain yang lebih sesuai
Tidak ada perbaikan penyajian data maupun metode analisisnya karena
pengolahan dan analisis data sudah sesuai
10. KESIMPULAN dan SARAN
a. Identifikasi KESIMPULAN dan SARAN penelitian
Kesimpulan dan Saran pada penelitian ini sudah tepat yaitu :
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka
simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Distribusi frekuensi responden yang mengalami perdarahan antepartum
sebanyak 87 responden ( 30,1%), frekuensi responden berisiko usia <20
dan >35 tahun sebanyak 136 responden ( 47,1 %), serta distribusi
frekuensi responden berisiko dengan paritas 1 dan >3 sebanyak 122
responden (42,2 %).
2) Ada hubungan antara usia dan paritas ibu hamil dengan terjadinya
perdarahan antepartum dengan p value 0,000
SARAN :
1) Bagi ibu
Agar melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sehingga dapat
diketahui sejak awal adanya resiko perdarahan antepartum serta
komplikasi-komplikasi kehamilan yang mungkin terjadi. Untuk ibu
yang mengalami perdarahan antepartum pada usia kehamilan trimester

II dan III di anjurkan untuk mengurangi aktivitas, istirahat cukup dan


pengawasan kehamilan dan persalinan di Rumah Sakit.
2) Bagi Instalasi RSUD Abdoel Moeloek Di harapkan bagi petugas
kesehatan di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung untuk lebih
meningkatkan upaya promotif kepada ibu hamil tentang penting nya
ANC untuk mendeteksi secara dini faktor-faktor yang dapat menjadi
predisposisi terjadi nya perdarahan antepartum dan meningkatkan
pendidikan kesehatan masyarakat rumah sakit dengan cara pemberian
pamphlet, pemutaran video, penyuluhan dan konseling kepada ibu
hamil.
3) Bagi Program Studi Kebidanan Semoga Karya Tulis ini dapat sebagai
bahan atau sumber bacaan di perpustakaan instansi pendidikan
sekaligus untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan pada
Diploma III Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Hubungan Usia Dan Paritas Ibu Hamil Dengan Kejadian Perdarahan
Antepartum 17 Di Rsud Abdoel Moeloek Bandar Lampung Tahun 2013
Jurnal Kebidanan Volume 1, Nomor 1, Februari 2015
4) Bagi Penelitian Lain Di harapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
penelitian lanjutan tentang hubungan antara paritas dan usia ibu hamil
dengan kejadian perdarahan antepartum.
b. Evaluasi

konsistensi

antara

KESIMPULAN

dengan

JUDUL,

PERMASALAHAN, TUJUAN, dan HIPOTESIS


KESIMPULAN sudah konsisten dengan JUDUL, PERMASALAHAN,
TUJUAN, dan Hipotesis
c. Evaluasi apakah SARAN penelitian aplikatif/tidak
SARAN sudah aplikatif
d. Lakukan koreksi terhadap kesimpulan dan saran :
1) Perbaikan rumusan kesimpulan dan saran yang ada
2) Usulan kesimpulan dan saran baru yang lebih sesuai dengan
permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian
Tidak ada perbaikan dan usulan pada kesimpulan dan saran karena
rumusan pada kesimpulan dan saran sudah sesuai

Anda mungkin juga menyukai