Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Gedung yang akan dianalisis adalah sebuah
gedung perkantoran yang dikategorikan dalam kategori bangunan gedung umum dengan ketinggian
diatas 40 m. Dengan standar yang sudah ditentukan oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
26/PRT/M/2008, maka gedung tersebut akan memiliki beberapa struktur tertentu dalam pencegahan
dan penanggulangan kebakaran, yaitu:
Akses dan Pasokan air untuk pemadam kebakaran
Kelengkapan lingkungan bangunan gedung
Akses petugas pemadam kebakaran ke lingkungan
Akses petugas pemadam kebakaran ke bangunan gedung
Sarana Penyelamatan
Akses eksit koridor
Eksit
Pintu
Ruang terlindungi dan proteksi tangga
Jalan terusan eksit
Sistem proteksi pasif
Pasangan konstruksi tahan api
Pintu dan jendela tahan api
Pelapis interior
Penghalang api
Partisi penghalang asap
Penghalang asap
Sistem proteksi aktif
Sistem pipa tegak
Sistem springkler otomatik
Pompa pemadam pebakaran
Penyediaan air
Alat pemadam api ringan (portable)
Sistem deteksi dan alarm kebakaran, dan sistem komunikasi
Ventilasi mekanik dan sistem pengendalian asap
1.
kendaraan pemadam kebakaran sampai ke bagian pintu masuk dari bangunan gedung. Akses
tersebut juga harus dipelihara, sehingga tidak ada gangguan pada akses dalam keadaan
darurat. Akses yang dimiliki meliputi jalan kendaraan, jalan untuk pemadam kebakaran, jalan
ke tempat parkir ataupun kombinasi dari jalan-jalan tersebut. Selain itu, jalur akses tersebut
diberik lapis perkerasan (hard standing) yang datar dengan lebar diatas 6 m dan panjang
diatas 15 m dengan posisi diantara 2-10 m dari ousat posisi akses pemadam kebakaran.
Lapisan tersebut dibuat dari lapisan yang diperkuat agar dapat menyangga beban dari alat-alat
pemadam kebakaran sekitar 44 ton.
Setiap jalur dari akses pemadam kebakaran juga memiliki sistem hidran halaman yang
sudah di kaji dan disetujui oleh instansi pemadam kebakaran. Pasokan dari hidran tersebut
adalah 40 liter/detik dengan tekanan 3,5 bar dan dapat mengalirkan air setidaknya 30 menit.
Selain sistem hidran halaman, bangunan gedung juga memiliki pasokan air yang dapt
memasok aliran air yang diperlukan seluruh lingkungan dalam penanggulangan kebakaran.
Gambar 2. Denah Letak hidran halaman terhadap jalur akses mobil pemadam kebakaran
sumber : http://p2k.pemkomedan.go.id/
3.
menyatakan akses tersebut adalah akses pemadam kebakaran dan tidak boleh dihalangi.
Ukuran akses tersebut ada pada setiap lantai kecuali lantai pertama. Dengan ketentuan ukuran
akses selebar 90 cm dan tinggi lebih dari 100 m. Gedung juga dilengkapi oleh saf sebanyak 2
saf pemadam kebakran. Saf yang dimiliki dapat diakses melalui lobi pemadam kebakaran
dengan lif kebakaran dan dilengkapi dengan sumber air utama untuk pemadaman yang
memiliki outlet dan katup-katup pada setiap lobi pemadaman kecuali pada lantai akses.
Sarana Penyelamatan
Sarana penyelamatan digunakan untuk menselamatkan penghuni bangunan. Sarana tersebut
memiliki dimensi yang sesuai bagi penghuni bangunan yaitu orang dewasa pada usia kerja. Pada
bangunan terdapat akses eksit koridor untuk jalan ke arah eksit dan eksit yang dilengkapi dengan
dinding pemisah yang memiliki ketahanan api selama 2 jam. Selain itu bangunan juga dilengkapi
pintu yang membuka ke arah jalan keluar dan dapat dibuka dengan tenaga kurang dari 22 N. Pintu
eksti juga harus dibuka selama bangunan dihuni dan mudah terbuka. Ruang eksit gedung itu sendiri
adalah ruangan yang terlindungi. Gedung juga dilengkapi daerah terusan eksit yang terlindungi dari
bahaya api dan terpisah dari bagian gedung lain.
2.
pada struktur dan interior dari bangunan untuk menghambat terjadinya kebakaran. Selain pada
struktur bangunan dinding dari bangunan juga menggunakan bahan tahan api. Begitu pula dengan
pintu dan jendelah pada gedung yang tahan api sesuai dengan ketentuan yang ada. Selain itu gedung
juga dilengkapi dengan penghalang api yang dapat membentuk ruangan tertutup pemisah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dengan tingkat ketahanan api 2 jam. Selain bahan-bahan tahan api,
gedung juga memiliki saluran untuk pengkondisian udara. Selebihnya dari itu, gedung dilengkapi
oleh partisi penghalang asap dan detektor asap.
3.
springkler otomatik yang akam menyala jika terdapat kebakaran, pompa pemadam kebakaran,
reservoir air, alta pemadam kebakaran ringan, sistem deteksi kebakaran dan ventilasi mekanik serta
alat pengendalian asap. Sistem-sistem tersebut akan digunakan pada saat ada kejadian kebakaran
dan digunakan untuk memadamkan kebakaran sebisa mungkin sampai instansi pemadam kebakaran
tiba dilokasi
Waktu yang diperlukan untuk menganalisa dan melakukan pengecekan atas fungsionalitas dari alatalat kelengkapan kebakaran pada bangunan sekitar 1 minggu atau 7 hari setelah bangunan seleaai
dibangun.