Anda di halaman 1dari 5

ASAM BASA DAN GARAM

Senyawa kimia banyak kita jumpai sehari-hari, untuk lebih mudah mengenalnya para ahli
membagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat-sifat tertentu. Dalam bab ini akan kita pelajari
berdasarkan kesenyawaan yaitu asam, basa dan garam.
Senyawa asam, basa dan garam bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada
obat- obatan, pupuk, bumbu masak , dalam buah- buahan bahkan dalam tubuh serangga atau hewan.
1. ASAM
Secara kimia kita dapat mendifinisikan asam sebagai senyawa yang menghasilkan ion
hydrogen ketika larut dalam pelarut, dan ion ini mengandung atom yang bermuatan listrik.
Kata asam berasal dari bahasa acidus yang berarti masam.
Pernahkah kamu makan acar mentimun ?, tentu rasanya kecut yang membuat rasa segar jika dicampur
dengan makan lainnya, seperti nasi goreng atau mi goreng. Rasa kecut pada acar tersebut berasal dari
cuka. Cuka merupakan salah satu asam yang kita kenal dalam kehidupan sehari hari untuk
kelengkapan memasak. Dalam ilmu kimia cuka dikenal dengan asam asetat (asam etanoat).
Dalam lambung kita terdapat asam yang sangat berperan dalam proses pencernaan, yaitu HCL
(asam klorida) yang dihasilkan oleh dinding lambung, asam ini berfungsi untuk membunuh bakteri
atau kuman penyakit yang masuk bersama makanan. Selain itu asam lambung juga membantu
pencernaan dengan mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang berfungsi
untuk mencerna atau memecah protein agar lebih mudah diserap oleh tubuh.
Asam yang terdapat dalam makhluk hidup disebut asam organik. Contoh asam organik adalah
asam sitarat yang terdapat pada buah jeruk, asam tanat pada daun teh, asam laktat pada susu yang
sudah masam dan asam tartrat pada buah anggur, yang terdapat pada hewan misalnya asam format
terdapat pada semut.
Asam organik yang dapat digunakan untuk mengawetkan makanan seperti : asam asetat, asam sorbet,
asam propanoat, dan asam bensoat, kebanyakan asam organic merupakan asam lemah.
Asam juga dapat digunakan sebagai campuran dalam makanan maupun minuman, misalnya ,
asam karbonat terdapat dalam minuman ringan bersoda, asam etanoat terdapat dalam cuka makanan.
Meskipun asam sangat berguna, namun asam juga dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena
sifatnya korosif.
Tabel 1.1. Beberapa jenis asam
Asam

Terdapat dalam

Asam askorbat (vitamin C)

Buah-buahan

Asam karbonat

Minuman berkarbonasi

Asam sitrat

Buah jeruk

Asam etanoat

Cuka

Asam laktat

Susu basi

Asam klorida

Lambung

Asam nitrat

Bahan pupuk dan peledak

Asam fosfat

Cat dan pupuk

Asam sulfat

Aki dan pupuk

Asam salisilat

Dalam aspirin

Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam kuat dan asam lemah.
Asam kuat adalah asam yang banyak menghasilkan ion dalam larutannya. Sedangkan asam lemah
adalah asam yang sedikit menghasilkan ion dalam larutannya.

a. Sifat-sifat asam
Sifat sifat asam sebagai berikut
1. Mempunyai rasa asam
2. Mengubah lakmus biru menjadi merah
3. Bersifat korosif, dapat melarutkan berbagai logam
4. Dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas karbon dioksida.
b. Hujan Asam
Air hujan yang pH- nya kurang dari 5,6 disebut hujan asam.
Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam khususnya oksida
belerang (SO2) dan (SO3), oksida nitrogen (NO 2) oksida belerang berasal dari bahan pembakaran
fosil, dan oksida nitrogen berasal dari asap kendaraan bermontor dan asap industri.
Kerugian yang dapat ditumbulkan oleh hujan asam adalah :
a. Merusak tumbuhan, karena hujan asam dapat mengubah pH tanah.
b. Mengurangi kesuburan tanah, karena air hujan asam dapat membilas unsure hara dalam
tanah.
c. Mematikan biota air, karena air hujan asam dapat mengubah pH air
d. Merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari logam dan batu pualam.
2. BASA
Basa adalah suatu zat yang rasanya pahit dan terasa licin di kulit.
Basa sering kita jumpai dalam bahan-bahan pembersih rumah tangga, seperti sabun mandi, sabun
cuci, sampo, pasta gigi, dan pembersih kaca.Basa yang digunakan untuk sabun adalah natrium
hidroksida. Tablet obat sakit maag terbuat dari basa magnesium hidroksida
Kapur adalah salah satu contoh dari basa yang dapat mengurangi tingkat keasaman tanah.
Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yang dapat menetralkan asam.
Secara kimia basa dapat didifinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidroksida
(OH-) ketaka larut dalam pelarut.
Menurut kekuatannya basa dapat dibagi menjadi basa kuat (kostik )dan basa lemah. Kekuatan
basa tergantung pada kemampuan basa tersebut dalam melepaskan ion OH - dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.
Basa kuat bersifat korosif, contoh natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH),
dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2).
Contoh dari basa lemah adalah ammonia (NH3).
Untuk menyebutkan larutan basa dalam air sering digunakan istilah alkali.
Bila basa direaksikan dengan asam akan membentuk garam dan air. Reaksi ini disebut
dengan reaksi penetralan (netralisasi).
Contoh kalsium hidroksida direaksikan dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan
air.
Reaksi :
Kalsium hidroksida + Asam sulfat
Kalsium sulfat + air
Ca(OH)2 (aq)
+ H2SO4 (aq)
CaSO4 (aq) + 2H2O (l)
Sepertihalnya asam basa pun dapat menghantarkan listrik dengan baik.
a. Sifat Basa
Beberapa sifat basa sebagai berikut :
1. Rasanya pahit
2. Mengubah lakmus merah menjadi biru
3. Bereaksi dengan lemak membentuk sabun.
4. Menetralkan sifat asam
5. Bersifat korosif, khususnya basa kuat.
b. Basa dalam kehidupan sehari-hari

a. soda api (natrium hidroksida, NaOh), berfungsi untuk :


- Melarutkan lemak dan minyak
- membersihkan oven
- menghancurkan seloluse
b. Kalsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)
c. Amonia ( larutan NH3) digunakan secagai pembersih kaca.
Indikator
Cara untuk mengetahui apakah suatu zat tergolong asam atau basa adalah menggunakan
indikator.
Indikator adalah merupakan zat yang dapat berupah warna bila dimasukkan kedalam senyawa
asam atau basa. Indikatar dapat berupa kertas atau larutan, indicator berupa kertas adalah kertas
lakmus.
Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus berwarna merah dan lakmus berwarna biru. Cara
pemakaiannya adalah kertas lakmus dimasukkan kedalam senyawa, kemudian dilihat perubahan
warnanya.
Suatu senyawa tergolong asam bila kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah, tetapi
kertas lakmus merah tidak berubah warna.. sementara kalau senyawa golongan basa bila kertas
lakmus merah berubah warna menjadi biru, tetapi kertas lakmus biru tidak berubah warna. Bila
senyawa tidak mengubah warna kertas lakmus digolongkan bukan senyawa asam atau basa atau
senyawa netral.
Tabel 1.2. Perubahan warna lakmus
Warna kertas lakmus
semula

Warna kertas lakmus setelah dicelup

Biru
Merah
Merah atau biru

Merah
Biru
Tetap merah atau biru

Senyawa
Asam
Basa
Netral

Selain kertas lakmus, indicator yang dapat digunakan adalah indikator universal, indicator ini
akan memberikan perubahan warna yang spesifik. Perubahan warna yang ditimbulkan mulai dari
merah yang menunjukkan asam kuat kemudian oranye dan kuning yang menunjukkan asam lemah,
hijau menunjukkan netral, biru dan biru keunguan yang menunjukkan basa lemah, sampai ke ungu
yang menunjukkan basa kuat.
Indikator juga bisa didapatkan dari alam, misalnya bunga hydrangea, kol merah, bunga mawar, dan
wortel.
Bunga hydrangea berwarna merah bila ditanam pada tanah yang basa dan akan menjadi warna biru
bila ditanam pada tanah yang asam.
Skala keasaman dan kebasaan
Skala keasaman dan kebasaan dari suatu senyawa dinyatakan dengan nilai pH ( power of
hydrogen ), dengan nilai pH dari 0 sampai 14.
0

10

11

12

13

Netral
Keasaman bertambah
Skala pH

Senyawa asam mempunyai pH kurang dari 7


Senyawa netral mempunyai pH = 7
Senyawa basa mempunyai pH lebih dari 7

Kebasaan bertambah

14

Makin kecil nilai pH maka senyawa tersebut makin asam


Contoh : Asam klorida adalah asam kuat karena memiliki pH 1
Asam cuka adalah asam lemah karena memiliki pH 3.
Semakin besar nilai pH suatu senyawa, maka senyawa tersebut semakin basa.
Cara mengetahui nilai pH suatu larutan dapat menggunakan indikator universal dan pH
meter. Indikator universal dapat berupa larutan atau kertas.
Indikator universal akan memberikan warna tertentu jika ditetesi atau dicelupkan ke dalam
larutan asam atau basa, kemudian dicocokkan dengan warna standar yang sudah diketahui
nilai pH-nya.
pH meter adalah alat yang dapat langsung digunakan untuk mengukur pH larutan. Ph meter
memiliki electrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya, dan nilai pH
dapat diketahui pada layar.
Tabel 1.3.

Perkiraan nilai pH beberapa zat


Nama Zat

Asam cuka
Minuman ringan
Air minum
Air hujan
Air laut
Susu
Air kopi

pH
3,5
2,9
7,0
6,0
9,2
6,4
5,0

Nama zat
Darah manusia
Urine
Amoniak
Tomat
Apel
Pasta gigi
Telur

pH
7,4
6,0
11,9
4,2
3,2
8,0
8,0

3. GARAM
Garam diperoleh dari reaksi antara asam dan basa.Garam tidak identik dengan garam dapur.
Garam dapur hanyalah salah satu contoh dari garam.
Peran garam diantaranya adalah pada sistempenerimaan syaraf dan pengaturan air di dalam dan
di luar sel. Pada tubuh jika kekurangan garam akan berakibat, antara lain : lemahnya fungsi otak,
tubuh lemas, dan kejang otot. Tetapi jika kelebihan garam juga dapat mengakibatkan darah tinggi.
Berikut adalah beberapa contoh garam dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 1.4. Beberapa garam dan penggunaannya.
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Garam
Amonium klorida
Ammonium sulfat
Ammonium nitrat
Kalsium sulfat
Kalium nitrat
Magnesium sulfat
Natrium bromide
Natrium klorida
Natrium flourida
Tembaga sulfat

Rumus Kimia
NH4CL
(NH4)2SO4
NH4NO3
CaSO4
KNO3
MgSO4
NaBr
NaCL
NaF
CuSO4

Penggunaan
Bahan bubuk baterai
Bahan pupuk
Bahan pupuk dan peledak
Bahan gibs
Bahan pupuk
Garam inggris
Bahan film
Garam meja
Pasta gigi
Fungisida

a. Pembentukan Garam
Garam dapat dibuat dengan mereaksikan suatu logam dengan asam kuat yang encer atau
mereaksikan antara asam dengan basa., reaksi asam dengan basa disebut reaksi netralisasi.
Contoh reaksi netralisasi :
Asam klorida + natrium hidroksida
Natrium klorida + air

Asam sulfat + Kalium klorida

Kalsium sulfat + air

Asam nitrat

Lithium nitrat + air

+ Lithium hidroksida

Asam klorida + Kalsium hidroksida

Kalsium klorida + air

Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh garam dapur (NaCL)
yang terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida.
Contoh garam yang ada pada kehidupan kita sehari-hari :
Natrium klorida (NaCL) yang disebut garam dapur
Magnesium sulfat (MgSO4) yang disebut garam inggris sebagai abat pencuci perut.
Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan senyawa dalam batu kapur, marmer atau batu pualam.
Natrium karbonat (Na2CO3) yang disebut soda pencuci
Aluminium solfaf ( Al2(SO4) ), untuk penjernihan air
Natrium stearat ( NaC17H35COO ), bahan sabun mandi

Anda mungkin juga menyukai