Disusun oleh :
Prasetya Widiastuti
43214120451
Akuntansi / Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2015
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI ...........................................................................................................i
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan .........................................................................................................3
Rumusan Masalah........................................................................................3
Sistematika Penulisan..................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kita sudah memasuki bulan Desember 2015, tinggal beberapa hari
lagi, bangsa Indonesia akan memasuki era ekonomi baru, yakni era
perdagangan bebas ASEAN atau lazim dikenal Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). Tujuan dari MEA sangatlah ideal dan indah, yakni meningkatkan
stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN sekaligus membentuk kawasan
ekonomi antarnegara Asia Tenggara yang lebih kuat di masa depan.
Namun, semua persiapan menghadapi era perdagangan bebas tersebut sudah
lama dilakukan pemerintah di negara masing-masing, tak terkecuali Indonesia.
Sejauh mana persiapan yang dilakukan selama ini telah berjalan efektif?
Apabila persiapan sudah sempurna, tentu Indonesia tidak perlu khawatir
menghadapi persaingan antarnegara mulai 1 Januari 2016.
Kita bertanya, benarkah masyarakat, pengusaha dan semua komponen terkait
di negeri ini sudah siap memasuki era perdagangan bebas ASEAN? Karena
apapun kondisinya pada akhir 2015, semua harus siap, mengingat seluruh
negara ASEAN akan berlaku peraturan aliran bebas lintas investasi, jasa,
barang, tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara.
Bayangkan saja, saat MEA diberlakukan, tidak ada lagi bagi Indonesia
menyatakan tidak siap. Suka atau tidak suka, bangsa Indonesia harus masuk
arena petarungan. Sementara negara-negara lain akan berusaha dan bergerak
cepat guna memanfaatkan peluang pasar yang telah disepakati bersama.
Persoalannya, kita sebagai anak bangsa sedikit prihatin dan tetap was-was
menghadapi era perdagangan bebas ini. Apalagi, Indonesia memiliki banyak
kendala ketimbang negara-negara ASEAN lainnya, terutama dari aspek daya
saing. Dalam beberapa tahun belakangan ini, negeri ini bahkan tidak lepas dari
berbagai kegaduhan. Dampaknya, banyak instansi yang tidak fokus dalam
menjalankan tugas, terutama sejumlah kementerian yang bertanggung jawab
dalam hal peningkatan kualitas dalam rangka memanfaatkan peluang besar
MEA.
Selama
ini,
pemerintah
seolah
mengklaim
sangat
serius
dalam
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang penulis buat sangat sederhana,
yakni :
Bab I adalah Pendahuluan
Bab II adalah Kajian Teori
Bab III adalah Pembahasan
Bab IV adalah Penutup
Serta ditutup dengan DAFTAR PUSTAKA
BAB II
KAJIAN TEORI
Era globalisasi merupakan kondisi dimana hampir tidak ada batas antar negara
terkait adanya arus barang/jasa, informasi, kebudayaan, teknologi dan sebagainya.
Jika dilihat dari sisi perdagangan internasional, arus barang/jasa antar negara
menjadi semakin lancar, karena hambatan perdagangan mulai dikurangi bahkan
dihilangkan. Dengan demikian daya saing suatu negara sangat penting untuk bisa
bertahan dalam era globalisasi.
A. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem
perdagangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan
negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).
Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN
memutuskan untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil,
makmur, dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil,
dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi (ASEAN
Vision
2020).
Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN
menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi
tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security
Community dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak
terpisahkan dari Komunitas ASEAN. Semua pihak diharapkan untuk bekerja
secara kuat dalam membangun Komunitas ASEAN pada tahun 2020.
Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan
pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk
memajukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan target yang jelas
dan jadwal untuk pelaksanaan.
Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin
menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan
Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020
dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang
Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015. Secara
khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan Komunitas
Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi
daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja
terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.
B. Karakteristik Dan Unsur Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari
integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada
konvergensi
kepentingan
negara-negara
anggota
ASEAN
untuk
1.
2.
3.
4.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pemahaman Masyarakat mengenai MEA
Seiring semakin dekatnya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
pada akhir Desember 2015, kesadaran dan pemahaman mayoritas masyarakat
Indonesia masih rendah terhadap pakta perdagangan tersebut. Padahal, MEA
akan menjadikan kawasan ASEAN sebagai sebuah pasar bebas yang sangat
kompetitif dan terintegrasi dalam sebuah pasar tunggal dalam perekonomian
dunia.
Menurut anggota tim survei ASEAN LI PI, Zamroni Salim, ketidakpahaman
masyarakat pada MEA bukanlah halyang baik karena mengakibatkan
persiapan yang tertunda pula. Jika masyarakat paham, masyarakat bisa
mempersiapkan diri dengan baik, sekaligus bisa memperkuat daya saing dan
menciptakan ketahanan ekonomi. Dengan diberlakukannya MEA, produk dan
negara-negara ASEAN, baik barang maupun jasa. akan bebas untuk masuk ke
Indonesia tanpa dikenakan bea masuk. Begitu juga dengan tenaga kerja dari
negara ASEAN yangbebas untuk mencari pekerjaan di Indonesia dan
sebaliknya.
Hasil survei yang dilakukan Tim Survei ASEAN LIPI terhadap 2.500
responden dari 16 kota di Indonesia yang menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman masyarakat terhadap MEA masih berada di kategori rendah.
tenaga
kerja merupakan
salah satu
momok yang
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk
memanfaatkan keunggula skala ekonomi dalam negeri sebagai basis
memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak
tantangan dan resiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan.
Oleh karena itu pemerintah dan para pelaku usaha diharapkan dapat
mengantisipasi resiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang
tepat antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastruktur
baik secara fisik dan sosial (hukum dan kebijakan) perlu dibenahi dan
dimatangkan, serta perlu adanya peningkatan kemampuan daya saing tenaga
kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampak Indonesia hanya menjadi
penonton di negara sendiri pada saat MEA mendatag.
B. SARAN
Dalam kesiapan menghadai MEA ini, pemerintah perlu untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat umum maupun usaha mengenai MEA agar mereka
siap menghadapi pasar bebas ASEAN. Beberapa rekomendasi yang diberikan
adalah dengan melakukan sosialisasi terpadu MEA melalui ASEAN Economic
Community (AEC) Center, pengaktifan kembali Sekretariat Nasional ASEAN
di Kementerian Luar Negeri, dan integrasi pengetahuan mengenai ASEAN
dalam kurikulum pendidikan sejak sekolah dasar. Pemerintah juga perlu
meningkatkan daya saing dengan pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja serta
meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/Pengertian-karakteristikmasyarakat-ekonomi-asean.html
http://sukasosial.blogspot.com/2015/08/masyarakat-ekonomi-asean.html
Persiapan Hadapi MEA. Neraca. 2 Desember 2015
Masyarakat Belum Paham MEA. Neraca. 4 Desember 2015
Perebutan Kue Ekonomi di MEA. Koran Tempo. 2 Desember 2015