Anda di halaman 1dari 14

Marsya A.

Varinza (03012160)

BIPOLAR DISORDER
Definisi
Suatu gangguan jiwa yang bersifat episodic berulang; suasana perasaan meningkat, dan
penurunan mood, energy/aktivitas; serta diikuti penyembuhan sempurna antar episode harus!!

Epidemiologi
Prevalensi global 5 7%. Onset tersering pada usia 20 24 tahun.
Faktor risiko dan perjalanan penyakit
Genetik Pada orang dengan riwayat keluarga pernah mengalami bipolar I dan II,
kemungkinan untuk menderita gangguan bipolar 10x lebih besar
Lingkungan lebih sering terjadi pada orang dengan pendapatan tinggi dibandingkan
pendapatan rendah. Pada orang yang bercerai, berpisah, dan janda juga risikonya lebih besar.
Klasifikasi
Bipolar I: Episode manic + episode depresif
DSM V A. Minimal pernah mengalami satu episode manic sebelumnya. B. Munculnya
manic dan major depressive disorder tidak lebih baik dijelaskan dengan schizoaffective,
skizofrenia, schizophreniform, delusi atau waham, atau spectrum skizofrenia lain dan
gangguan psikotik lainnya

Marsya A. Varinza (03012160)

Episode manik tunggal manik-remisi-manik hanya mengalami satu episode, tanpa episode
depresif sebelumnya.
Episode manik saat ini episode apapun awalnya, saat ini manik.
Keempat episode ini tdk berhubungan dengan skizofreniform.
Bipolar II: Episode hipomanik + episode depresif
DSM V A. Kriteria memenuhi minimal satu episode hipomanic dan major depressive
disorder. B. Tidak pernah mengalami episode manic. C. Munculnya hippomanic dan major
depressive disorder tidak lebih baik dijelaskan dengan schizoaffective, skizofrenia,
schizophreniform, delusi atau waham, atau spectrum skizofrenia lain dan gangguan psikotik
lainnya. D. Menyebabkan distress dan gangguan sosial, kerja, dll
Pemeriksaan psikiatri
Episode Depresi

Deskripsi umum Psikomotor bisa agitasi (misal menggerak-gerakkan tangan,


menjambak rambut sendiri) maupun retardasi. Badan membungkuk, tidak ada gerakan

spontan, pengelihatan menunduk ke bawah.


Mood, afek, perasaan Depresi, menarik diri, aktivitas berkurang
Bicara Bicara berkurang/sedikit, menjawab tertunda, hanya dengan satu kata.
Gangguan persepsi delusi dan halusinasi dapat terjadi pada major depressive

episode dengan ciri psikotik


Pikiran Pikiran-pikiran negatif mengenai dunia, dirinya sendiri (kehilangan, rasa

bersalah kematian, bunuh diri)


Sensorium dan kognisi Orientasi baik, namun kadang tidak mau menjawab. Lima

puluh 70% pasien fungsi kognitifnya terganggu (sulit konsentrasi, mudah lupa)
Impulse control Sepuluh sampai 15 % melakukan bunuh diri. Dua pertiga pasien
memikirkan mengenai bunuh diri. Jika dengan gejala psikotik, dapat memikirkan
ingin membunuh orang lain, namun episode depresi yang parah membuat pasien tidak
bermotivasi untuk melakukan aksi kekerasan secara impulsive. Pasien depresi yang
membaik energinya meningkat sehingga malah meningkatkan risiko melakukan

bunuh diri (paradoxical suicide).


Kemampuan menilai (judgement) dan insight Judgement dapat dilihat dari
kelakuan pasien belakangan ini. Pasien kadang mendeskripsikan gejala-gejala yang
dialami secara hiperbola, sulit diyakinkan untuk percaya akan kesembuhan/perbaikan

Episode Manik

Deskripsi umum Excited, banyak bicara, hiperaktif, kadang perlu obat sedasi

Marsya A. Varinza (03012160)

Mood, afek, perasaan Euforia, bisa irritable, cepat marah, emosi labil (bisa tertawa-

tawa irritable depresi, dalam hitungan menit atau jam)


Bicara Banyak bicara, tidak bisa diinterupsi, sering mengganggu. Bicara dapat
terganggu. Mania yang meningkat bicara makin keras, makin cepat, makin sulit
untuk diinterpretasi. Bicara dipenuhi permainan kata, lelucon, kata-kata yang berima,
dan tidak relevan. Asosiasi longgar, flight of ideas, neologisme (membuat kata-kata

baru). Jika parah sekali bisa benar-benar inkoheren seperti pasien schizophrenia.
Gangguan persepsi Tujuh puluh lima persen pasien pada episode mania mengalami
delusi kekayaan, kemampuan luar biasa, kekuasaan. Delusi dan halusinasi bizarre

juga dapat ada.


Pikiran Sering memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan diri yang

tinggi, membesar-besarkan diri sendiri. Pikiran mudah teralihkan, banyak ide-ide.


Sensorium dan kognisi Orientasi dan memori tetap baik, namun keadaan euphoria

dapat menyebabkan pasien salah menjawab pertanyaan


Impulse control Tujuh puluh lima persen pasien episode mania suka menyerang

sehingga mengancam. Percobaan pembunuhan dan bunuh diri dapat terjadi.


Judgement dan insight Judgement terganggu, merupakan khas pasien episode
mania dapat melakukan hal-hal yang menyimpang seperti menghambur-hamburkan
uang, penyimpangan seksual. Insight terganggu

Kriteria diagnostik + gejala


PPDGJ Gangguan afektif bipolar (F31)

Episode kini hipomanik (F31.0) Episode sekarang memenuhi kriteria hipomanik,

Harus ada minimal satu episode afektif lain sebelumnya


Episode kini manic tanpa gejala psikotik (F31.1) Episode sekarang memenuhi
kriteria manic tanpa gejala psikotik, harus ada minimal episode afektif lain

sebelumnya
Episode kini manic dengan gejala psikotik (F31.2) Episode sekarang memenuhi
kriteria manic dengan gejala psikotik, harus ada minimal episode afektif lain

sebelumnya
Episode kini depresif ringan atau sedang (F31.3)
Episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik (F31.4)
Episode kini depresif berat dengan gejala psikotik (F31.5)
Episode kini campuran (F31.6) Episode sekarang menunjukkan gejala manic,
hipomanik, dan depresif yang tercampur dan bergantian dengan cepat (sama-sama
mencolok) selama minimal 2 minggu, harus ada minimal episode afektif lain
sebelumnya

Marsya A. Varinza (03012160)

Kini dalam remisi (F31.7) Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata
selama beberapa bulan terakhir, tetapi pernah mengalami minimal satu episode afektif
hipomanik, manic, atau campuran sebelumnya ditambahn episode afektif lain

(hipomanik, manic, depresif, campuran)


Gangguan afektif bipolar lainnya (F31.8) termasuk ggn bipolar II, episode manic

berulang
Gangguan afektif bipolar yang tidak tergolongkan (F31.9)

Episode Depresif DSM IV:


A. Lima atau lebih dari gejala berikut (minimal gejala (1) atau (2) ditemukan) selama 2
minggu (yang dibold adalah gejala mayor, lainnya penyerta)
1. Mood depresi sepanjang hari, hampir setiap hari (merasa sedih, hampa,
menangis)
2. Kehilangan minat/kesenangan dalam aktivitas sehari-hari
3. Berat badan naik/turun secara signifikan, perubahan pola makan
4. Insomnia/hypersomnia

PPDGJ III

5. Agitasi/retardasi psikomotor

F32.0 Episode depresif


ringan, 2 mayor + 2
penyerta, 2 minggu

6. Fatigue/merasa lelah hampir setiap hari


7. Merasa bersalah, tidak berguna
8. Konsentrasi menurun, tidak dapat berpikir
9. Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri
B. Gejala tidak memenuhi kriteria episode campuran

F32.1 Depresif Sedang, 2


mayor + 3 penyerta, 2
minggu
F32.2 Depresif Berat tanpa

C. Gejala mengganggu aktivitas sehari-hari (pekerjaan, sosial, dll) psikotik, 3 mayor + 4


D. Gejala bukan berasal dari efek obat atau kondisi medis umum

penyerta, 2 minggu

E. Gejala bukan bereavement (misal setelah kehilangan orang yang dicintai <2 bln)
Ringan: 2 mayor + 2 penyerta ; sedang: 2+3 ; berat: 3+4 dengan/tanpa psikotik
SIGEMCAPS Sleep, Interest/pleasure, Guilt/worthlessness, Energy (fatigue), Mood,
Concentration, Appetite, Psychomotor retardation/agitation, Suicidal (selama 2 mgg)
Episode Manik DSM IV
A. Mood melambung/meningkat, irritable paling sedikit selama 1 minggu
B. Selama ada gangguan mood tersebut, ditemukan 3 atau lebih gejala berikut (4, jika mood
hanya irritable):
1. Harga diri melambung, grandiose

Marsya A. Varinza (03012160)

2. Kebutuhan tidur berkurang (merasa segar dengan tidur hanya 3 jam)


3. Banyak bicara
4. Loncatan ide/pikiran
5. Perhatian mudah teralihkan
6. Agitasi psikomotor
7. Suka melakukan hal-hal yang membawa kesenangan (yang dapat memiliki
konsekuensi)
C. Gejala tidak memenuhi kriteria episode campuran
D. Gangguan mood cukup parah sehingga menyebabkan gangguan pekerjaan/sosial,
atau ada gejala psikotik
E. Gejala bukan karena efek obat atau kondisi medis umum
Episode Hipomanik DSM IV
A. Mood meningkat/irritable selama paling sedikit 4 hari
B. Selama ada gangguan mood tersebut, ditemukan 3 atau lebih gejala berikut (4, jika mood
hanya irritable):
1. Harga diri melambung, grandiose
2. Kebutuhan tidur berkurang (merasa segar dengan tidur hanya 3 jam)
3. Banyak bicara
4. Loncatan ide/pikiran
5. Perhatian mudah teralihkan
6. Agitasi psikomotor
7. Suka melakukan hal-hal yang membawa kesenangan (yang dapat memiliki
konsekuensi)
C. Terjadi perubahan yang tidak sesuai dengan karakter orang tersebut dalam fungsi seharihari
D. Gangguan mood dan perubahan fungsi dapat dilihat oleh orang lain
E. Episode tidak separah manic sehingga tidak ada gangguan fungsi pekerjaan/sosial, tidak
ada gejala psikotik
F. Gejala bukan karena efek obat atau kondisi medis umum

Marsya A. Varinza (03012160)

Mixed episode DSM IV


A. Memenuhi kriteria episode manic dan depressive (kecuali durasinya) hampir setiap hari,
minimal selama seminggu
B. Gangguan mood cukup parah sehingga menyebabkan gangguan pekerjaan/sosial, atau ada
gejala psikotik
C. Gejala bukan karena efek obat atau kondisi medis umum
--------------------------------------------------Dengan ciri psikotik Halusinasi (auditorik/visual), waham serasi mood (ide
ketakberdayaan, rasa bersalah, nihilism, hukuman yang tak layak diterima), waham tak serasi
mood (waham kejar: tak langsung berkaitan dengan tema depresif, sisip/siar piker, waham
dikendalikan)
Dengan ciri atipikal 2 minggu terakhir episode depresif berat, reaktivasi mood (mood
meningkat sebagai respon kejadian yang positif), gejala 2: BB naik/selera makan naik,
paralisis lamban (perasaan lamban dan berat anggota tubuh), sensitivitas terhadap penolakan
interpersonal meningkat sehingga mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan.
Dengan ciri melankolia kehilangan minat pada semua aktivitas, tidak bereaksi terhadap
sesuatu yang menyenangkan, gejala 3: mood depresi, depresi memburuk secara teratur pada
pagi hari, early morning awakening (paling tidak 2 jam sebelum waktu bangun biasanya),
retardasi atau agitasi psikomotor, anorexia/weight loss, rasa bersalah

Marsya A. Varinza (03012160)

Dengan ciri katatonik gejala minimal 2: imobilitas motorik (katalepsi, stupor), aktivitas
motorik berlebihan yang tidak bertujuan dan tidak ada hubungan dengan stimulus dari luar,
negativism atau mutism ekstrim, gerakan volunteer yang tidak pantas/stereotipik pada
tubuh/ekspresi wajah (grimacing), echolalia atau echopraxia
Postpartum onset jika onset dalam 4 minggu setelah melahirkan, biasanya dengan gejala
psikotik
Rapid cycling biasanya pada wanita, paling tidak ada 4 episode selama 1 tahun
Diagnosis banding

Major depressive disorder: karena kadang major depressive disorder (unipolar,


depresi 2 minggu) bisa disertai dengan gejala hipomanik.manik, tetapi durasinya tidak

memenuhi kriteria hipomanik/manic


Anxiety disorder
Substance/medication-induced bipolar disorder
ADHD
Personality disorder: borderline personality disorder
Cyclothymic disorder: bedanya dengan bipolar II (karena sama-sama hipomanik)

adalah gejala depresi pada cyclothymia tidak masuk kriteria major depressive (2 th)
Schizophrenia spectrum dan gangguan psikotik lain: jika ada gejala psikotik

Patofisiologi

Interaksi faktor biologic-genetik-psikososial


Faktor predisposisi: kerentanan biologis // faktor presipitasi: stress kronis
Sensitivitas HPA axis kortisol meningkat terus mekanisme umpan balik

negative tak berfungsi gangguan otoregulasi HPA axis, stress tidak tertangani
Dampak ketakseimbangan neurotransmitter gangguan neuroendokrin dan
perubahan neurofisiologis gangguan perilaku/emosi (gangguan mood)

Marsya A. Varinza (03012160)

Episode Depresif

Stres kronis pengaruhi neurotransmitter (serotonin, norepinefrin) sehingga


berkurang, sistem signal-intraneural (kehilangan neuron dan kontak sinaps)

tanpa stressor bisa timbul gangguan mood


Distorsi kognitif pikiran negative terhadap diri sendiri
Learned helplessness menurunkan self esteem

Episode manic

Marsya A. Varinza (03012160)

Peningkatan aktivitas serotonin, epinefrin dan dopamine


Refleksi ketidakmampuan mentolerir peristiwa hidup/tragedy
Reaksi defensive terhadap depresi, hasil dari tirani superego yang tak mampu
mentrolerir kritik diri lalu menggantinya dengan euphoria, grandiosa

Tatalaksana
Mania akut

Hospitalisasi, terutama jika ada gejala psikotik, agresif, membahayakan dirinya dan

orang lain. Insight buruk sehingga sulit ada keinginan minum obat
Mood stabilizer lithium carbonate, namun onset kerja bisa lama sehingga pada
tahap

awal

dapat

disuplementasi

dengan

antipsikotik

atipikal

(olanzapine

9,75mg/inj/agitasi akut), mood-stabilizing anticonvulsant, atau benzodiazepine yang

poten.
Valproate (valproic acid [Depakene]

atau divalproex sodium [Depakote]) untuk

mania akut, bisa juga profilaksis. Valproic acid biasanya dosisnya 750 2500

mg/hari. Divalproex sodium 15 20 mg/kg/hari


Carbamazepine dan oxcarbazepine first line treatment. Dosis carbamazepine untuk

mania akut biasanya 600 1800 mg/hari


High potency benzodiazepine anticonvulsant clonazepam (Klonopin) dan
lorazepam (Ativan) efektif untuk agitasi, insomnia, agresi, disforia, panic. Aman dan

efek samping ringan sehingga ideal


Antipsikotik atipikal olanzapine, risperidone, quetiapine, ziprasidone

Depresi bipolar

Jangan sampai menimbulkan mania. Kombinasi olanzapine (mania) dan fluoxetine


(depresi) (Symbyax) terbukti efektif untuk depresi pada bipolar tanpa terjadi switch

ke mania/hipomania
Banyak pasien bipolar pada depresi yang tidak merespon pada treatment dengan
antidepressant standar

Terapi psikososial
Lain-lain (catatan tambahan)
The DSM-IV Multiaxial Assessment:

Axis I Clinical Disorders Other Conditions That May Be a Focus of Clinical Attention
Disorders Usually First Diagnosed in Infancy, Childhood, or Adolescence
(excluding Mental Retardation, which is diagnosed on Axis II)
Delirium, Dementia, and Amnestic and Other Cognitive Disorders

Marsya A. Varinza (03012160)


Mental Disorders Due to a General Medical Condition
Substance-Related Disorders
Schizophrenia and Other Psychotic Disorders
Mood Disorders (termasuk bipolar) f.31
Anxiety Disorders
Somatoform Disorders
Factitious Disorders
Dissociative Disorders
Sexual and Gender Identity Disorders
Eating Disorders
Sleep Disorders
Impulse-Control Disorders Not Elsewhere Classified
Adjustment Disorders
Other Conditions That May Be a Focus of Clinical Attention

Axis II Personality Disorders, Mental Retardation


Paranoid Personality Disorder
Schizoid Personality Disorder
Schizotypal Personality Disorder
Antisocial Personality Disorder
Borderline Personality Disorder
Histrionic Personality Disorder
Narcissistic Personality Disorder
Avoidant Personality Disorder
Dependent Personality Disorder
Obsessive-Compulsive Personality Disorder
Personality Disorder Not Otherwise Specified
Mental Retardation

Axis III General Medical Conditions


Axis IV Psycho-social and Environmental Problems
Axis V Global Assessment of Functioning
Global Assessment of Functioning (GAF) Code
91-100-Superior functioning in a wide range of activities, lifes problems
never seem to get out of hand, is sought out by others because of his or
her many positive qualities. No symptoms
81-90-Absent or minimal symptoms (e.g. mild anxiety before an exam),
good functioning in all areas, interested and involved in a wide range of
activities, socially effective, generally satisfied with life, no more than
everyday problems or concerns (e.g., an occasional argument with family
members).
71-80-If symptoms are present, they are transient and expectable
reactions to psychosocial stressors (e.g., difficulty concentrating after
family argument); no more than slight impairment in social, occupational,
or school functioning (e.g., temporarily falling behind in schoolwork).
61-70- Some mild symptoms (e.g. Depressed mood and mild insomnia) OR
some difficulty in social, occupational, or school functioning (e.g.,

Marsya A. Varinza (03012160)


occasional

truancy,

or

theft

within

the

household),

but generally

functioning pretty well, has some meaningful interpersonal relationships.


51-60- Moderate symptoms (e.g., flat affect and circumstantial speech,
occasional panic attacks) OR moderate difficulty in social, occupational, or
school functioning (e.g. few friends, conflicts with peers or co-workers).
41-50- Serious symptoms (e.g., suicidal ideation, severe obsessional
rituals, frequent shoplifting) OR any serious impairment in social,
occupational, or school functioning (e.g., no friends, unable to keep a job).
31-40- Some impairment in reality testing or communication (e.g., speech
is at times illogical, obscure, or irrelevant) OR major impairment in several
areas, such as work or school, family relations, judgement, thinking, or
mood (e.g. depressed man avoids friends, neglects family, and is unable
to work; child frequently beats up younger children, is defiant at home,
and is failing at school).
21-30- Behavior is considerably influenced by delusions or hallucinations
OR serious impairment in communication or judgment (e.g. sometimes
incoherent, acts grossly inappropriately, suicidal preoccupation) OR
inability to function in almost all areas (e.g., stays in bed all day, no job,
home, or friends).
11-20- Some danger of hurting self or others (e.g., suicide attempts
without clear expectation of death; frequently violent; manic excitement)
OR occasionally fails to maintain minimal personal hygiene (e.g., smears
feces) OR gross impairment in communication (e.g., largely incoherent or
mute).
1-10- Persistent danger of severely hurting self or others (e.g., recurrent
violence) OR persistent inability to maintain minimal personal hygiene OR
serious suicidal act with clear-cut expectation of death.
0- Inadequate information.

Marsya A. Varinza (03012160)

Marsya A. Varinza (03012160)

Marsya A. Varinza (03012160)

Anda mungkin juga menyukai