BAB I
PENDAHULUAN
dengan tujuan cita-citanya dalam pendidikan selama ini. Semakin tinggi prestasi
yang diharapkan semakin tinggi motivasi yang dibangkitkan dalam dirinya.
Motivasi terbentuk demi mencapai tujuan dan kebutuhannya selama ini.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh manusia itu akan berhasil jika
dilatarbelakangi oleh suatu dorongan dalam diri manusia tersebut yang umumnya
dikatakan sebagai motivasi. Purwanto (1999, h.72) mengatakan bahwa motivasi
adalah syarat mutlak untuk belajar. Hal ini disebabkan karena tanpa motivasi hasil
belajar siswi tidak akan optimal dan stimulus belajar yang diberikan tidak akan
berarti (Sriyono, 1992, h.26).
Saat-saat sekarang ini, dimana dunia pendidikan terbuka luas bagi
siapapun yang ingin belajar, motivasi belajar yang ada malah mengalami suatu
penurunan. Dimana idealnya adalah seseorang mengikuti kegiatan belajar dengan
tujuan untuk mengerti setiap apa yang dipelajarinya, namun sekarang ini tujuan
dalam belajar tersebut bukan lagi untuk mengerti tetapi hanya bisa mendapatkan
nilai yang baik. Tidak jarang juga ditemui banyak siswa bahkan orangtua siswa
sendiri yang menghalalkan segala cara, baik lewat mencontek atau membeli
bocoran soal-soal ujian, agar dapat memperoleh nilai yang memuaskan. Banyak
kasus yang membuktikan mengenai hal ini seperti adanya bocoran soal-soal ujian
nasional, pemalsuan ijazah, dan praktek jual beli gelar. Kasus seperti ini sudah
tampak sejak tahun 1999, seperti yang tertulis dalam Surat Pembaruan tanggal 20
Februari 1999 tentang perilaku masyarakat yang haus akan gelar.
Begitupun juga dengan mahasiswa, motivasi belajar dimulai sejak ia
memasuki sekolah dasar, mungkin juga ketika baru memasuki TK atau Play
Group, terutama lagi pada mahasiswa-mahasiswa berprestasi motivasi muncul
untuk meraih prestasi yang diharapkannya. Prestasi dikejar dengan berbagai
belajar,
mahasiswa
juga
menggerakkan
perilakunya
untuk
bisa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
1. Motivasi dan Motif
Secara umum motivasi dapat didefinisikan sebagai faktor-faktor
yang menggerakkandan mengarahkan tingkah laku. Sedangkan motif
adalah setiap kondisi dari organisme yangmempengaruhi kesiapannya
untuk memulai atau melanjutkan rangkaian tingkah laku.Motive Is an
menentukan
terjadinya
perubahan
energi
pada
diri
setiap
perubahan-perubahan
itu
dapat
diamati
secara
sangatberpengaruh
dalam
proses
aktivitas
belajar
itu
sendiri.
(hal-hal
yang
dua
macam
ekstrinsik.Berkenaan
yaitu
dengan
motivasi
kegiatan
instrinsik
belajar
dan
motivasi
motivasi
instrinsik
intrinsik
10
seorang
siswa
yang
11
ekstrinsik
untuk
mencapai
penghargaan
476),
sesuatu
eksternal
motivasi
didorong
atau
ekstrinsik
karena
menghindari
12
AM
(2003
85),
mengemukakan
Jadi
motivasi
bahwa
sebagai
yang
sesuai
untuk
mencapai
perbuatan
tujuan
yang
dengan
13
sebagai
penggerak
atau
sebagai
motor
yang
menentukan
Baru
(SPMB)
adalah
salah
satu
bentuk
jalur
14
SWADANA
adalah
progam
penerimaan
mahasiswa
baru
15
16
17
Gaya hidup
Kecerdasan
emosional
Interaksi
sosial
18
Lingkungan
Variabel Independent
Variabel Dependent
Keterangan:
: Yang diteliti
: Yang tidak diteliti
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep penelitian diatas, maka hipotesis yang akan
diuji adalah :
H0 : Tidak terdapat hubungan stress dan gaya hidup dengan tingkat
kecerdasan emosional mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
angkatan 2010 FK-Unhalu.
H1 : Terdapat hubungan stress dan gaya hidup dengan tingkat kecerdasan
emosional mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2010
FK-Unhalu.
BAB III
METODE PENELITIAN
19
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan
crosssectional,yaitu peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas
(faktorresiko) dan variabel tergantung (efek) yang diobservasi hanya sekali
pada saatyang sama (Taufiqurohman, 2004).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
Kendari, Sulawesi Tenggara.
C. Subyek Penelitian
Mahasiswa angkatan 2012 dan 2013. Jumlah mahasiswa angkatan
2012 yangmasuk lewat jalur SNMPTN diambil sebanyak ....... orang dari .....
orang secaraacak dan mahasiswa angkatan ..... yang masuk lewat jalur PMDK
diambil sebanyak .... orang dari ..... orang juga secara acak.
D. Cara Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposiverandom sampling.
Purposive karena sampel dipilih berdasarkan pertimbangan
tertentu(Sugiyono, 2005). Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai subyek
penelitian hanya mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 saja.
Mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 dipilih karena :
1. Merupakan angkatan pertama yang menggunakan jalur SNMPTN
yangdulu disebut SPMB
2. Tekanan dari luar dianggap lebih rendah dibanding mahasiswa
angkatanLain karena masih baru
Setelah dilakukan pencuplikan secara purposive sampling
dilanjutkanpencuplikan dengan metode random sampling. Pencuplikan
random sederhanadilakukan terhadap mahasiswa angkatan 2012 dan 2013
dimana masing-masing diambil30 sampel secara acak antara mahasiwa
20