Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan dengan berbagai macam
masalah dan persaingan yang tidak kunjung habis. Masalah tersebut umumnya
tidak menyenangkan dan muncul dalam bermacam-macam bentuk dan tingkat
kesulitan, ada yang penting atau tidak penting, besar atau kecil. Masalah yang
dihadapi manusia disetiap rentang usianya berbeda sesuai dengan tugas
perkembangan yang diemban. Berdasarkan sudut perkembangannya, usia yang
dianggap paling bermasalah adalah usia remaja. Hurlock (1997 : 1) menyatakan
bahwa, masa remaja merupakan masa yang penuh konflik, karena masa ini adalah
periode perubahan dimana terjadi perubahan tubuh, pola perilaku dan peran yang
diharapkan oleh kelompok sosial, serta merupakan masa pencarian identitas untuk
mengangkat diri sendiri sebagai individu. Perubahan-perubahan tersebut bagi
remaja kadang-kadang merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan sering
menimbulkan masalah.
Dalam kehidupan sehari hari manusia tidak akan terlepas dari terminologi
motivasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitupun dengan mahasiswa
yang sedang belajar,terlebih lagi mahasiswa yang baru lulus diterima di Perguruan
Tinggi, seperti diterima sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Halu
Oleo. Sebagai mahasiswa baru, ada banyak harapan dan semangat ketika apa yang
dicita-citakannya selama ini menjadi kenyataan. Mimpi menjadi seorang dokter
yang profesional seolah sudah ada di depan mata.Seolah sudah semakin dekat

dengan tujuan cita-citanya dalam pendidikan selama ini. Semakin tinggi prestasi
yang diharapkan semakin tinggi motivasi yang dibangkitkan dalam dirinya.
Motivasi terbentuk demi mencapai tujuan dan kebutuhannya selama ini.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh manusia itu akan berhasil jika
dilatarbelakangi oleh suatu dorongan dalam diri manusia tersebut yang umumnya
dikatakan sebagai motivasi. Purwanto (1999, h.72) mengatakan bahwa motivasi
adalah syarat mutlak untuk belajar. Hal ini disebabkan karena tanpa motivasi hasil
belajar siswi tidak akan optimal dan stimulus belajar yang diberikan tidak akan
berarti (Sriyono, 1992, h.26).
Saat-saat sekarang ini, dimana dunia pendidikan terbuka luas bagi
siapapun yang ingin belajar, motivasi belajar yang ada malah mengalami suatu
penurunan. Dimana idealnya adalah seseorang mengikuti kegiatan belajar dengan
tujuan untuk mengerti setiap apa yang dipelajarinya, namun sekarang ini tujuan
dalam belajar tersebut bukan lagi untuk mengerti tetapi hanya bisa mendapatkan
nilai yang baik. Tidak jarang juga ditemui banyak siswa bahkan orangtua siswa
sendiri yang menghalalkan segala cara, baik lewat mencontek atau membeli
bocoran soal-soal ujian, agar dapat memperoleh nilai yang memuaskan. Banyak
kasus yang membuktikan mengenai hal ini seperti adanya bocoran soal-soal ujian
nasional, pemalsuan ijazah, dan praktek jual beli gelar. Kasus seperti ini sudah
tampak sejak tahun 1999, seperti yang tertulis dalam Surat Pembaruan tanggal 20
Februari 1999 tentang perilaku masyarakat yang haus akan gelar.
Begitupun juga dengan mahasiswa, motivasi belajar dimulai sejak ia
memasuki sekolah dasar, mungkin juga ketika baru memasuki TK atau Play
Group, terutama lagi pada mahasiswa-mahasiswa berprestasi motivasi muncul
untuk meraih prestasi yang diharapkannya. Prestasi dikejar dengan berbagai

maksud, ada mahasiswa mengejar prestasi karena kebutuhan untuk mendapatkan


beasiswa/dana untuk pembiayaan studinya. Ada juga mahasiswa yang mengejar
prestasi untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain, baik orang tua, dosen
maupun teman-teman. Pada dasarnya, ada dorongan yang menggerakkan perilaku
belajar mereka untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Selain motivasi
untuk

belajar,

mahasiswa

juga

menggerakkan

perilakunya

untuk

bisa

menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus, baik lingkungan sosial, materi


perkuliahan maupun interaksi dengan dosen, kakak kelas dan teman-teman satu
angkatan.
Penelitian Widiyatmo, Hamdu dan Agustina, Li dan Pan, mengenai
hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar, hasilnya adalah terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar. Semakin tinggi motivasi belajar, maka semakin tinggi pula prestasi
belajarnya.1,6,7
Dari data di atas, peneliti ingin mengetahui adakah perbedaan motivasiyang
bermakna pada mahasiswa dengan penggunaan kedua jalur masuk tersebut.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan kecemasan antara mahasiswa kedokteran yangMasuk
Lewat Jalur SNMPTN dan PMDK.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan motivasi antara mahasiswa kedokteran
yangMasuk Lewat Jalur SNMPTN dan PMDK.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki dua manfaat, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
perbedaan motivasi antara mahasiswa kedokteran yang Masuk Lewat
Jalur SNMPTN dan PMDK.
2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tim


kemahasiswaan FK UHO tentang system peneriamaan mahasiswa
baruapakah sesuai dengan kejiwaan (khususnya motivasi) mahasiswa dan
agardapat dicari solusi yang tepat untuk menyiasati masalah tersebut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar
1. Motivasi dan Motif
Secara umum motivasi dapat didefinisikan sebagai faktor-faktor
yang menggerakkandan mengarahkan tingkah laku. Sedangkan motif
adalah setiap kondisi dari organisme yangmempengaruhi kesiapannya
untuk memulai atau melanjutkan rangkaian tingkah laku.Motive Is an

inner state that energizes, activates, or moves, and that directs or


channelsbehavior toward goals (Harold Koontz). Definisi lain dari motif
is an inner drive, impulse,etc., that causes one to act (Websters New
World Dictionary). Secara umum ada dorongan,hasrat, keinginan, tenaga
penggerak dan ada tujuan.
Ngalim Purwanto (2006 : 70-71) berpendapat, bahwa setiap
motifitu bertalian erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin
berhargatujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motifnya
sehinggamotif itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.
Gunaatau fungsi dari motif-motif itu adalah:
a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motifitu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yangmemberikan
energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukansuatu tugas.
b. Motif itu menentukan arah perbuatan yakni ke arah perwujudansuatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan darijalan
yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelastujuan itu,
makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
c. Motif
menyeleksi
perbuatan
kita.
Artinya

menentukan

perbuatanperbuatanmana yang harus dilakukan, yang serasi, guna


mencapaitujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak
bermanfaatbagi tujuan itu.
Menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Sardiman (2003:
198),motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandaidengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadapadanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald

inimengandung tiga elemen penting yaitu; (1) bahwa motivasi


itumengawali

terjadinya

perubahan

energi

pada

diri

setiap

individumanusia, (2) motivasi ditandai dengan munculnya rasa dan


afeksiseseorang, (3) motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
Motivasi adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau
daya (energy), atau dapat juga dikatakan sebagai suatu keadaan yang
kompleks (a complex state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri
individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah
tujuan tertentu, baik disadari ataupun tidak disadari. Motivasi ini muncul
dan tumbuh berkembang dalam diri seseorang dengan jalan datang dari
dalam diri individu itu sendriri (intrinsic)dan datang dari lingkungan
(ekstrinsic). Faktor lingkungan yang memadai mendukung pencapaian dan
perwujudan motivasi sehingga dapat berlangsung tanpa banyak kesulitan.
Namun faktor lingkungan yang memadai dapat menghambat pencapaian
motivasi tersebut (Makmun, 2001, h.37)
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasiadalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan
dalam diriindividu yang mempengaruhi gejala kejiwaan, perasaan, dan
emosiuntuk melakukan sesuatu yang didorong oleh adanya tujuan,
kebutuhanatau keinginan.
Menurut Thursan Hakim (2000) yang dikutip Winastwan Gora
danSunarto (2010 : 16), belajar adalah suatu proses perubahan
perubahandidalam manusia, ditampakan dalam bentuk peningkatan
kualitan dankuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan,sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan


lain-lain.Jadi dalam kegiatan belajar terjadinya adanya suatu usaha
yangmenghasilkan

perubahan-perubahan

itu

dapat

diamati

secara

langsungmaupun tidak langsung. Hal ini juga dikemukakan oleh


DimyatiMahmud (1989 : 121-122) yang menyatakan bahwa belajar adalah
suatuperubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang
tidakdapat diamati secara langsung dan terjadi dalam diri seseorang
karenapengalaman.
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan, belajar
dapatdiartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu
untukmemperoleh perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
baikyang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara
langsungdan terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakandan
mengarahkan siswa dalam belajar (Endang Sri Astuti, 2010 : 67).Motivasi
belajar sangat erat sekali hubungannya dengan prilaku siswadisekolah.
Motivasi belajar dapat membangkitkan dan mengarahkanpeserta didik
untuk mempelajari sesuatu yang baru. Bila pendidikmembangkitkan
motivasi belajar anak didik, maka meraka akanmemperkuat respon yang
telah dipelajari (TIM Pengembang IlmuPendidikan FIP-UPI, 2007 : 141).
Motivasi belajar yang tinggi tercermindari ketekunan yang tidak mudah
patah untuk mencapai suksesmeskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.
2. Ciri-ciri Motivasi Belajar
Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam
kegiatanbelajar. Ada tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar

sangatberpengaruh

dalam

proses

aktivitas

belajar

itu

sendiri.

Sepertidikemukakan oleh Sardiman AM (2003 : 83) motivasi memiliki


ciri-cirisebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam
waktuyang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidakmemerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin(tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapai).
c. Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk
orangdewasa. (misalnya masalah pembangunan, agama, politik,
ekonomi,keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap
setiap tindakkriminal, amoral dan sebagainya).
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin

(hal-hal

yang

bersifatmekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).


f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akansesuatu)
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang siswa berarti
siswatersebut memiliki motivasi belajar yang cukup kuat yang
dibutuhkandalam aktifitas belajarnya. Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkanbahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar
akanmenunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. Keinginan mendalami materi
b. Ketekunan dalam mengerjakan tugas
c. Keinginan berprestasi
d. Keinginan untuk maju
3. Jenis-jenis motivasi belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan hal
yangpenting setidaknya para siswa memiliki motivasi untuk belajar

karenakegiatan akan berhasil baik apabila anak yang bersangkutan


mempunyaimotivasi yang kuat.
Sri Hapsari (2005 : 74) membagi motivasi membagi dua jenis
yaitumotivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan mendefinisikan
keduajenis motivasi itu sebagai berikut yaitu Motivasi instrinsik adalah
bentukdorongan belajar yang datang dari dalam diri seseorang dan tidak
perlurangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
doronganbelajar yang datangnya dari luar diri seseorang.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
terdiridari

dua

macam

ekstrinsik.Berkenaan

yaitu

dengan

motivasi

kegiatan

instrinsik

belajar

dan

motivasi

motivasi

instrinsik

mempunyai sifatyang lebih penting karena daya penggerak yang


mendorong seseorangdalam belajar dari pada motivasi ekstrinsik.
Keinginan dan usaha belajaratas dasar inisiatif dirinya sendiri akan
membuahkan hasil belajar yangmaksimal, sedang motivasi ekstrinsik yaitu
motivasi yang mendorongbelajar itu timbul dari luar dirinya. Apabila
keinginan untuk belajarhanya dilandasi oleh dorongan dari luar dirinya
maka keinginan untukbelajar tersebut akan mudah hilang.
a. Motivasi Intrinsik
Menurut
Singgih
(2008
:
50),
motivasi

intrinsik

merupakandorongan yang kuat berasal dari dalam diri seseorang.


SedangkanJohn W Santrock (2003 : 476) mengatakan motivasi
intrinsik adalahkeinginan dari dalam diri seseorang untuk menjadi
konpeten, danmelakukan sesuatu demi usaha itu sendiri. Thursan

10

(2008 : 28)mengemukakan motif intrinsik adalah motif yang


mendorongseseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulanmotivasi
intrinsik adalah motivasi yang kuat berasal dari dalam diriindividu
tanpa adanya pengaruh dari luar yang mendorong seseoranguntuk
melakukan sesuatu kegiatan. Semakin kuat motivasi intrinsikyang
dimiliki, semakin memperlihatkan tingkah laku yang kuatuntuk
mencapai tujuan (Singgih, 2008 : 50).
Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) motivasi Intrinsik padaumumnya
terkait dengan bakat dan faktor intelegensi dalam dirisiswa. Motivasi
intrinsik dapat muncul sebagai suatu karakter yangtelah ada sejak
seseorang dilahirkan, sehingga motifasi tersebutmerupakan bagian
dari sifat yang didorong oleh faktor endogen,faktor dunia dalam, dan
sesuatu bawaan (Singgih, 2008 : 50).
Menurut Thursam (2008 : 29),

seorang

siswa

yang

memilikimotivasi intrinsik akan aktif belajar sendiri tanpa disuruh


gurumaupun orang tua. Motivasi intrinsik yang dimiliki siswa
dalambelajar akan lebik kuat lagi apa bila memiliki motivasi
eksrtrinsik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik
Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) faktor yangmempengaruhi
motivasi intrinsik pada umumnya terkait denganfaktor intelegensi dan
bakat dalam diri siswa. Sri Estiberpendapat, bahwa motivasi intrinsik
dipengaruhi oleh faktorpribadi seperti kepuasan.
Singgih (2008 : 50-51), mengemukakan bahwa motivasiintrinsik
dipengaruhi oleh faktor endogen, faktor konstitusi,faktor dunia dalam,

11

sesuatu bawaan, sesuatu yang telah ada yangdiperoleh sejak


dilahirkan. Selain itu, motivasi intrinsik dapatdiperoleh dari proses
belajar. Seseoran yang meniru tingkahorang lain, yang menghasilkan
sesuatu yang menyenangkansecara bertahap, maka dari proses tersebut
terjadi prosesinternalisasi dari tingkah laku yang ditiru tersebut
sehinggamenjadi kepribadian dari dirinya.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulanbahwa
faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik antara lain :
1) keinginan diri
2) kepuasan
3) kebiasaan baik
4) kesadaran
b. motivasi ekstrinsik
Menurut Supandi (2011 : 61), motivasi

ekstrinsik

adalahmotivasi yang timbul manakala terdapat rangsangan dari


luarindividu. Menurut Thomas (2010 : 39) motivasi ekstrinsi
adalahmotivasi penggerak atau pendorong dari luar yang diberikan
dariketidak mampuan individu sendiri. Menurut Jhon W Santrock
(2003: 476) berpendapat, motivasi ekstrinsik adalah keinginan
mencapaisesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan eksternal
ataumendapat hukuman eksternal.
John W Santrock (2003
adalahkeinginan
inginmendapatkan

untuk

mencapai

penghargaan

476),
sesuatu

eksternal

motivasi
didorong
atau

ekstrinsik
karena

menghindari

hukumaneksternal. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk


berprestasiyang diberikan oleh orang lain seperti semangat, pujian dan
nasehatguru, orang tua, dan orang lain yang dicintai.

12

Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulanbahwa


motivasi ektrinsik dipengaruhi atau dirangsang dari luarindividu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsikantara lain:
1) pujian
2) nasehat
3) semangat
4) hadiah
5) hukuman
6) meniru sesuatu
4. Fungsi motivasi belajar
Motivasi berhubungan erat dengan suatu tujuan. Dengan
demikianmotivasi dapat mempengaruhi adanya kegiatan. Dalam kaitannya
denganbelajar motivasi merupakan daya penggerak untuk melakukan
belajar.
Sardiman

AM

(2003

85),

motivasimempunyai fungsi sebagai berikut:


a. Mendorong manusia untuk berbuat.

mengemukakan
Jadi

motivasi

bahwa
sebagai

penggerakatau motor yang melepaskan energi motivasi dalam hal


inimerupakan motor penggerak yang akan digerakkan.
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan
dicapai.Jadi motivasi dapat memberi arah kegiatan yang harus
dikerjakanagar sesuai dengan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan
harusdikerjakan

yang

sesuai

untuk

mencapai

perbuatan
tujuan

yang
dengan

menyisihkanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.


Ngalim purwanto (2006 : 70-71) berpendapat bahwa setiap
motifitu bertalian erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin
berhargatujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motifnya

13

sehinggamotif itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.


Guna atau fungsi dari motif-motif itu adalah:
a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif
ituberfungsi

sebagai

penggerak

atau

sebagai

motor

yang

memberikanenergi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan


suatu tugas.
b. Motif itu menentukan arah perbuatan.yakni ke arah perwujudansuatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan darijalan
yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelastujuan itu,
makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
c. Motif
menyeleksi
perbuatan
kita.
Artinya

menentukan

perbuatanperbuatanmana yang harus dilakukan, yang serasi, guna


mencapaitujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak
bermanfaatbagi tujuan itu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
padadasarnya fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai pendorong
danpengarah seseorang atau siswa pada aktifitas mereka dalam
pencapaiantujuan belajar.
B. Jalur Masuk Perguruan Tinggi
1. SNMPTN
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa
disingkat SNMPTN dulu dengan nama Seleksi Penerimaan
Mahasiswa

Baru

(SPMB)

adalah

salah

satu

bentuk

jalur

penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, selain


program mandiri (melalui Ujian Mandiri) dan penyaluran minat
dan bakat melalui sekolah-sekolah (PMDK) serta Seleksi Bersama

14

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). awalnya SNMPTN


terdiri dari dua jalur yaitu SNMPTN undangan (seperti PMDK)
melalui nilai rapot dan SNMPTN tulis melalui ujian tulis. Pada
tahun 2013, SNMPTN tulis dirubah nama menjadi Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). dan SNMPTN
undangan berubah menjadi SNMPTN saja (tidak pakai undangan)
dan nilai yang di seleksi selain dari nilai rapot ditambah nilai
Ujian Nasionaljuga.

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)


adalahsalah satu cara untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Seperti
kita tahu,perguruan tinggi negeri selalu mengadakan tes seleksi untuk
calonmahasiswanya. Secara serentak, berbagai Perguruan Tinggi di
seluruhIndonesia yang terbagi dalam berbagai rayon menyelenggarakan
SNMPTN ini.Soal-soal SNMPTN berupa pilihan ganda, dengan nilai 4
untuk setiap jawabanbenar, -1 untuk setiap jawaban salah, dan 0 untuk
tidak menjawab. Jawabandikerjakan di LJK (Lembar Jawab Komputer)
dan dikoreksi dengan komputer.Untuk mencegah bocoran soal SNMPTN,
biasanya para pemuat soaldikarantina satu atau dua hari menjelang waktu
pelaksanaan SNMPTN(Pulangasih, 2008)
2. SWADANA

SWADANA

adalah

progam

penerimaan

mahasiswa

baru

pendidikantingkat Strata 1 yang diperuntukkan bagi mereka yang


memenuhi syarat untukmenjadi mahasiswa S-1. Merupakan progam
reguler yang kurikulum, prosesbelajar mengajar, staf pengajar dan
sarana/prasarana lainnya adalah samadengan mahasiswa yang diterima

15

melalui progam PMDK maupun SNMPTN,hanya sumber pembiayaanya


bersifat swadana (tanpa subsidi).
Peserta SWADANA adalah peserta SNMPTN dan PMDK
yangmemenuhi syarat yang telah ditentukan. Penentuan calon mahasiswa
swadanadilaksanakan dengan mengolah data skor nilai PMDK atau skor
nilaiSNMPTN dengan hasil skor yang memenuhi angka kewajaran
diterima(Anonim, 2006).
3. PMDK

Jalur penelusuran minat dan kemampuan (PMDK) ini adalah jalur


yangtidak menggunakan test,namun harus berprestasi sejak berada di
SMA(Anonim, 2006).
Jalur masuk PMDK sendiri di bagi menjadi 3 :
a. PMDK Prestasi akademik
b. PMDK Prestasi olahraga dan seni
c. PMDK prestasi khusus
4. PBUS
Jalur penelusuran bibit unggul sekolah (PBUS) adalah jalur yang
tidakmenggunakan test,yaitu di seleksi dari mahasiswa yang tidak di
terima padapendaftaran jalur PMDK,tetapi biasanya biaya kuliah akan
lebih mahal daripada jalur PMDK (Anonim, 2006).
D. Kerangka Konsep
Menurut Lazarus dan Folkman stres adalah keadaan internal yang dapat
diakibatkan oleh tuntunan fisik dari tubuh (kondisi penyakit, latihan, dll) atau
oleh kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan,
tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk melakukan coping .
Seseorang bisa mengalami stres apabila ia tidak bisa beradaptasi dengan baik
terhadap kondisi yang potensial membahayakan tersebut. Banyak hal yang

16

bisa mendorong seseorang mengalami stres (stresor) yakni adanya tekanan,


konflik dan frustasi (7,20-24).
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenal perasaan diri
sendiri dan orang lain untuk memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi
dengan baik di dalam diri kita. Kemampuan ini saling berbeda dan melengkapi
dengan kemampuan akademik murni yang diukur dengan IQ.Hal-hal yang
berhubungan dengan perilaku belajar yang baik dapat dilihat dari kebiasaan
mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan
dan kebiasaan menghadapi ujian.
Dengan adanya kecerdasan emosional yang ditandai oleh kemampuan
pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan kemampuan
sosial akan mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa yang nantinya juga
mempengaruhi seberapa besar tingkat stres yang dialami mahasiswa. Seorang
mahasiswa yang kecerdasan emosionalnya tinggi akan berdampak positif pada
perilaku belajar mahasiswa sehingga memiliki peranan penting untuk
menghadapi stres yang bakal datang.
Pendidikan kedokteran pada dasarnya memiliki tingkat stres yang tinggi.
Seperti penelitian yang dilakukan di negara Pakistan terbukti bahwa kuliah di
fakultas kedokteran memiliki tingkat stres tiga kali lebih tinggi daripada di
fakultas lain (17,18).
Tingginya stres yang dialami mahasiswa kedokteran dapat melemahkan
ingatan dan perhatian dalam aktivitas kognitif, Sehingga jika mahasiswa
mendapat tekanan atau stresor dari faktor-faktor tersebut yang melebihi

17

kemampuannya untuk mentoleransi maka akan berakibat terganggunya proses


belajar mahasiswa yang tercermin dari indeks prestasinya.
Konsep yang akan dikemukakan dalam penelitian ini dijabarkan atas
kelompok-kelompok variabel sebagai berikut :
1) Variabel Bebas (Independen Variabel)
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang
menentukan atau mempengaruhi ada atau tidak adanya gejala atu faktor
atau unsur lain (Nawawi, 1991:56). Yang menjadi variabel bebas adalah
faktor stress, gaya hidup, interaksi social, dan lingkungan. Namun, yang
akan diteliti adalah stress dan gaya hidup.
2) Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada
atau tidak ada munculnya dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya
variabel bebas (Nawawi, 1991 : 57). Yang menjadi variabel tergantung
adalah kecerdasan emosional mahasiswa PSPD angkatan 2010 FKUnhalu.
Dalam penelitian ini dapat dibuat kerangka konsep sebagai berikut :
stres

Gaya hidup
Kecerdasan
emosional
Interaksi
sosial

18

Lingkungan

Variabel Independent

Variabel Dependent

Keterangan:
: Yang diteliti
: Yang tidak diteliti

E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep penelitian diatas, maka hipotesis yang akan
diuji adalah :
H0 : Tidak terdapat hubungan stress dan gaya hidup dengan tingkat
kecerdasan emosional mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
angkatan 2010 FK-Unhalu.
H1 : Terdapat hubungan stress dan gaya hidup dengan tingkat kecerdasan
emosional mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2010
FK-Unhalu.

BAB III
METODE PENELITIAN

19

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan
crosssectional,yaitu peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas
(faktorresiko) dan variabel tergantung (efek) yang diobservasi hanya sekali
pada saatyang sama (Taufiqurohman, 2004).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
Kendari, Sulawesi Tenggara.
C. Subyek Penelitian
Mahasiswa angkatan 2012 dan 2013. Jumlah mahasiswa angkatan
2012 yangmasuk lewat jalur SNMPTN diambil sebanyak ....... orang dari .....
orang secaraacak dan mahasiswa angkatan ..... yang masuk lewat jalur PMDK
diambil sebanyak .... orang dari ..... orang juga secara acak.
D. Cara Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposiverandom sampling.
Purposive karena sampel dipilih berdasarkan pertimbangan
tertentu(Sugiyono, 2005). Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai subyek
penelitian hanya mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 saja.
Mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 dipilih karena :
1. Merupakan angkatan pertama yang menggunakan jalur SNMPTN
yangdulu disebut SPMB
2. Tekanan dari luar dianggap lebih rendah dibanding mahasiswa
angkatanLain karena masih baru
Setelah dilakukan pencuplikan secara purposive sampling
dilanjutkanpencuplikan dengan metode random sampling. Pencuplikan
random sederhanadilakukan terhadap mahasiswa angkatan 2012 dan 2013
dimana masing-masing diambil30 sampel secara acak antara mahasiwa

20

SNMPTN dan PMDK sehinggamasing-masing subjek atau unit populasi


memiliki peluang yang sama danindependen untuk terpilih ke dalam sampel
(Murti, 2006).
E. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas
Jalur masuk SNMPTN dan PMDK
2. Variabel terikat
Kecemasan
3. Variabel luar:
Keadaan lain yang dapat menyebabkan kecemasan adalah :
a. Kematian salah satu / semua anggota keluarga dalm waktu kurang dari3
bulan.
b. Perpisahan / perceraian orang tua.
c. Menderita sakit kronis.

F. Definisi Operasional Variabel


1. Variabel Bebas
Mahasiswa FK UHO angakatan 2012 dan 2013 yang masuk melalui jalur
SeleksiNasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan
PMDK.
2. Variabel terikat
Kecemasan dalam penelitian ini adalah keadaan pada subjek
penelitian,diukur dengan TMAS, sebagai cut off point yaitu :
a. Cemas : bila skor TMAS 21
b. Tidak cemas : bila skor TMAS < 21

Anda mungkin juga menyukai