TINJAUAN PUSTAKA
harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin
jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
3) Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan mana
yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan
menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.
Menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Sardiman (2003: 198), motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadapadanya tujuan. Dari pengertian
yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu; (1)
bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia, (2) motivasi ditandai dengan munculnya rasa dan afeksi
seseorang, (3) motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
Motivasi adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya
(energy), atau dapat juga dikatakan sebagai suatu keadaan yang kompleks (a
complex state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu
(organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik
disadari ataupun tidak disadari. Motivasi ini muncul dan tumbuh berkembang
dalam diri seseorang dengan jalan datang dari dalam diri individu itu sendriri
(intrinsic) dan datang dari lingkungan (ekstrinsic). Faktor lingkungan yang
memadai mendukung pencapaian dan perwujudan motivasi sehingga dapat
berlangsung tanpa banyak kesulitan. Namun faktor lingkungan yang memadai
dapat menghambat pencapaian motivasi tersebut (Makmun, 2001, h.37)
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
sesuatu yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan dalam diri individu yang
maupun
tidak
langsung.
Hal
ini
juga
dikemukakan
oleh
ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang
oleh berbagai kesulitan.
b. Ciri-ciri Motivasi Belajar
Motivasi yang ada pada diri mahasiswa sangat penting dalam kegiatan
belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar sangat
berpengaruh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti dikemukakan oleh
Sardiman AM (2003 : 83) motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktuyang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapai).
3) Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang
dewasa. (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi,
keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak
kriminal, moral dan sebagainya).
4) Lebih senang bekerja mandiri
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang mahasiswa berarti mahasiswa
tersebut memiliki motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam
aktifitas belajarnya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan menunjukkan hal-hal sebagai
berikut:
1) Keinginan mendalami materi
2) Ketekunan dalam mengerjakan tugas
3) Keinginan berprestasi
4) Keinginan untuk maju
c. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar di kampus merupakan hal yang penting
setidaknya para mahasiswa memiliki motivasi untuk belajar karena kegiatan akan
berhasil baik apabila anak yang bersangkutan mempunyai motivasi yang kuat.
Sri Hapsari (2005 : 74) membagi motivasi membagi dua jenis yaitu
motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan mendefinisikan kedua jenis
motivasi itu sebagai berikut yaitu Motivasi instrinsik adalah bentuk dorongan
belajar yang datang dari dalam diri seseorang dan tidak perlu rangsangan dari luar.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan belajar yang datangnya dari luar
diri seseorang.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi terdiri dari dua
macam yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Berkenaan dengan
kegiatan belajar motivasi instrinsik mempunyai sifat yang lebih penting karena
daya penggerak yang mendorong seseorang dalam belajar dari pada motivasi
ekstrinsik. Keinginan dan usaha belajar atas dasar inisiatif dirinya sendiri akan
membuahkan hasil belajar yang maksimal, sedang motivasi ekstrinsik yaitu
motivasi yang mendorong belajar itu timbul dari luar dirinya. Apabila keinginan
untuk belajar hanya dilandasi oleh dorongan dari luar dirinya maka keinginan
untuk belajar tersebut akan mudah hilang.
1) Motivasi Intrinsik
Menurut Singgih (2008 : 50), motivasi intrinsik merupakan dorongan
yang kuat berasal dari dalam diri seseorang. Sedangkan John W Santrock
(2003 : 476) mengatakan motivasi intrinsik adalah keinginan dari dalam diri
seseorang untuk menjadi kompeten, dan melakukan sesuatu demi usaha itu
sendiri. Thursan (2008 : 28) mengemukakan motif intrinsik adalah motif yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan motivasi
intrinsik adalah motivasi yang kuat berasal dari dalam diri individu tanpa
adanya pengaruh dari luar yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu kegiatan. Semakin kuat motivasi intrinsik yang dimiliki, semakin
memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan (Singgih, 2008
: 50).
Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) motivasi Intrinsik pada umumnya
terkait dengan bakat dan faktor intelegensi dalam diri mahasiswa. Motivasi
intrinsik dapat muncul sebagai suatu karakter yang telah ada sejak seseorang
dilahirkan, sehingga motivasi tersebut merupakan bagian dari sifat yang
didorong oleh faktor endogen, faktor dunia dalam, dan sesuatu bawaan
(Singgih, 2008 : 50).
Menurut Thursam (2008 : 29), seorang siswa yang memiliki motivasi
intrinsik akan aktif belajar sendiri tanpa disuruh dosen maupun orang tua.
Motivasi intrinsik yang dimiliki mahasiswa dalam belajar akan lebik kuat lagi
apa bila memiliki motivasi eksrtrinsik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik
Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) faktor yang mempengaruhi motivasi
intrinsik pada umumnya terkait denganfaktor intelegensi dan bakat dalam diri
mahasiswa. Sri Esti berpendapat, bahwa motivasi intrinsik dipengaruhi oleh
faktor pribadi seperti kepuasan.
Singgih (2008 : 50-51), mengemukakan bahwa motivasi intrinsik
dipengaruhi oleh faktor endogen, faktor konstitusi, faktor dunia dalam, sesuatu
bawaan, sesuatu yang telah ada yang diperoleh sejak dilahirkan. Selain itu,
motivasi intrinsik dapat diperoleh dari proses belajar. Seseorang yang meniru
tingkah orang lain, yang menghasilkan sesuatu yang menyenangkan secara
bertahap, maka dari proses tersebut terjadi proses internalisasi dari tingkah
laku yang ditiru tersebut sehingga menjadi kepribadian dari dirinya.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor
yang mempengaruhi motivasi intrinsik antara lain :
a) keinginan diri
b) kepuasan
c) kebiasaan baik
d) kesadaran
2) motivasi ekstrinsik
Menurut Supandi (2011 : 61), motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
timbul manakala terdapat rangsangan dari luar individu. Menurut Thomas
(2010 : 39) motivasi ekstrinsi adalah motivasi penggerak atau pendorong dari
luar yang diberikan dari ketidak mampuan individu sendiri. Menurut Jhon W
Santrock (2003: 476) berpendapat, motivasi ekstrinsik adalah keinginan
mencapai sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan eksternal atau
mendapat hukuman eksternal.
John W Santrock (2003 : 476), motivasi ekstrinsik adalah keinginan
untuk mencapai sesuatu didorong karena ingin mendapatkan penghargaan
eksternal atau menghindari hukuman eksternal. Motivasi ekstrinsik adalah
dorongan untuk berprestasi yang diberikan oleh orang lain seperti semangat,
pujian dan nasehat dosen, orang tua, dan orang lain yang dicintai.
Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
motivasi ektrinsik dipengaruhi atau dirangsang dari luar individu. Faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik antara lain:
a) pujian
b) nasehat
c) semangat
d) hadiah
e) hukuman
f) meniru sesuatu
d. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi berhubungan erat dengan suatu tujuan. Dengan demikianmotivasi
dapat mempengaruhi adanya kegiatan. Dalam kaitannya dengan belajar motivasi
merupakan daya penggerak untuk melakukan belajar.
Sardiman AM (2003 : 85), mengemukakan bahwa motivasi mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1) Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi motivasi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak yang akan digerakkan.
2) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan dicapai. Jadi
motivasi dapat memberi arah kegiatan yang harus dikerjakan agar sesuai
dengan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan yang harus dikerjakan
yang sesuai untuk mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Ngalim purwanto (2006 : 70-71) berpendapat bahwa setiap motif itu
bertalian erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin berharga tujuan itu bagi
yang bersangkutan, makin kuat pula motifnya sehingga motif itu sangat berguna
bagi tindakan atau perbuatan seseorang. Guna atau fungsi dari motif-motif itu
adalah:
1) Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
(kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
2) Motif itu menentukan arah perbuatan yakni ke arah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan darijalan yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin
jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
3) Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatanperbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan
itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai pendorong dan pengarah seseorang
atau mahasiswa pada aktifitas mereka dalam pencapaian tujuan belajar.
2. Prestasi Akademik
a. Pengertian Prestasi
Muray dalam Beck (1990 : 290) mendefinisikan prestasi adalah To
overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult as well
and as quickly as possible Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi
hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik
dan secepat mungkin.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Menurut Bloom dalam Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar
dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi
merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau
periode tertentu.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan
tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan (Qohar,
2000).
Prestasi menyatakan hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya, dengan hasil yang menyenangkan hati dan diperoleh dengan jalan
keuletan kerja (Nasrun, 2000).
b. Pengertian Akademik
Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti
sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Sesudah itu, kata
acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para
pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu
disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah
keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu
pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa
(Fadjar, 2002 : 5). Dapat dikatakan, secara umum pengertian akademik berarti
proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas atau dunia persekolahan.
Kegiatan akademik meliputi tugas-tugas yang dinyatakan dalam program
pembelajaran, diskusi, obesrvasi, dan pengerjaan tugas. Dalam satu kegiatan
akademik diperhitungkan tidak hanya kegiatan tatap muka yang terjadwal saja
tetapi juga kegiatan yang direncanakan (terstruktur) dan yang dilakukan secara
mandiri.
c. Pengertian Prestasi Akademik
Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, prestasi akademik dalam
penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Prestasi belajar merupakan salah satu bagian dari prestasi akademik
karena pengertian akademik sendiri merupakan proses pembelajaran didalamnya
yang meliputi kegiatan belajar, pemberian tugas dan evaluasi.
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah
laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan
tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan
bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan,
dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai
dengan menggunakan tes yang terstandar (Sobur, 2006).
Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian
tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah
dilakukan oleh seseorang secara optimal (Setiawan, 2006).
Sejalan dengan pandangan di atas, Qohar, (2000) berpendapat bahwa
pengertian prestasi adalah hasil dari suatu yang telah dikerjakan, diciptakan, baik
secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak pernah dihasilkan tanpa suatu
usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan.
Prestasi akademik adalah perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku,
ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak
disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk
hasil proses tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan
keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat dinilai atau diukur dengan
menggunakan test yang terstandar (Sobur, 2006). Selain itu, prestasi akademik
adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang
suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan seseorang secara optimal
(Setiawan, 2000).
Secara umumnya, pencapaian akademik adalah penentu kepada taraf
pencapaian individu dalam sesuatu pemeriksaan yang standar. Pencapaian adalah
sebagai penyelesaian dan efisiensi yang diperoleh dalam sesuatu kemahiran,
pengetahuan atau kemajuan yang diperoleh secara alami yang tidak terlalu
bergantung kepada kecerdasan akal pikiran. Selain itu, prestasi akademik adalah
mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar (Azwar, 2002). Selanjutnya
dikemukakan, karena prestasi akademik tak lain dari hasil dari proses belajar,
maka prestasi akademik juga dimaknai sebagai prestasi belajar.
Menurut Azwar (2004) secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi
prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik
berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran.
Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi,
bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor
fisik dan faktor sosial. Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan
perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor
sosial menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya.
d. Ketentuan umum tentang Prestasi Akademik Mahasiswa
1) Keberhasilan mahasiswa menempuh suatu mata kuliah dan praktikum
diukur atas dasar sekurang kurangnya dua kali evaluasi. Yaitu satu kali
pada saat semester sedang berjalan (tengah semester) dan satu kali lagi
pada akhir semester.
B. Kerangka Konsep
Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah mahasiswa
akan meningkatkan minat, kemauan dan semangat yang tinggi dalam belajar serta
tekun dalam proses belajar, dengan motivasi juga kualitas hasil belajar mahasiswa
dapat diwujudkan. Mahasiswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi
yang kuat dan jelas, pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Hal itu disebabkan
karena ada tiga fungsi motivasi yaitu, mendorong manusia untuk berbuat dan
melakukan
aktivitas,
menentukan
arah
perbuatannya,
serta
menyeleksi
Faktor
Internal
Motivasi
PBM
Belajar
OUTPUT
Prestasi
Akademik
C. Faktor
Hipotesis Penelitian
Eksternal