OLEH:
PENDAHULUAN
DEFENISI
Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh
kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh halus,1 meliputi arteriol prekapiler
retina, kapiler-kapiler dan vena-vena.2
Gambar 1
EPIDEMIOLOGI
jumpai, terutama di negara barat.1 Kira-kira 1 dari 900 orang berusia 25 tahun
mengidap diabetes dan kira-kira 1 dari 25 orang berusia 60 tahun adalah penyandang
diabetes. Prevalensi retinopati diabetik proliferatif pada diabetes tipe 1 dengan lama
penyakit 15 tahun adalah 50%.1 Retinopati diabetik jarang ditemukan pada anak-anak
dibawah umur 10 tahun tanpa memperhatikan lamanya diabetes. Resiko
berkembangnya retinopati meningkat setelah pubertas.4
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
Merupakan penyulit mata yang paling parah pada Diabetes Melitus. Pada jenis
ini iskemia retina yang progresif akhirnya merangsang pembentukan pembuluhpembuluh halus ( neovaskularisasi ) yang sering terletak pada permukaan diskus dan
di tepi posterior zona perifer disamping itu neovaskularisasi iris atau rubeosis iridis
juga dapat terjadi. Pembuluh-pembuluh baru yang rapuh berproliferasi dan menjadi
meninggi apabila korpus vitreum mulai berkontraksi menjauhi retina dan darah
keluar dari pembuluh tersebut maka akan terjadi perdarahan massif dan dapat timbul
penurunan penglihatan mendadak.1
Disamping itu jaringan neovaskularisasi yang meninggi ini dapat mengalami
fibrosis dan membentuk pita-pita fibrovaskular rapat yang menarik retina dan
menimbulkan kontaksi terus-menerus pada korpus vitreum. Ini dapat menyebabkan
pelepasan retina akibat traksi progresif atau apabila terjadi robekan retina, terjadi
ablasio retina regmatogenosa. Pelepasan retina dapat didahului atau ditutupi oleh
perdarahan korpus vitreum. Apabila kontraksi korpus vitreum telah sempurna
GEJALA KLINIS
Kesulitan membaca
Penglihatan kabur
Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasanya
terletak dekat mikroaneurisma dipolus posterior.
Soft exudate yang sering disebut cotton wool patches merupakan iskemia
retina. Pada pemeriksaan oftalmoskopi akan terlihat bercak berwarna kuning
bersifat difus dan berwarna putih. Biasanya terletak dibagian tepi daerah
nonirigasi dan dihubungkan dengan iskemia retina.
Gambar 2
Gambar 3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk dapat membantu mendeteksi secara awal adanya edema makular pada
retinopati diabetik non proliferatif dapat digunakan stereoscopic biomicroscopic
menggunakan lensa +90 dioptri.2 Disamping itu Angiografi Fluoresens juga sangat
bermanfaat dalam mendeteksi kelainan mikrovaskularisasi pada retinopati diabetik.
Dijumpainya kelainan pada elektroretinografik juga memiliki hubungan dengan
keparahan retinopati dan dapat membantu memperkirakan perkembangan retinopati.1
PENATALAKSANAAN
Sejauh ini belum ada pengobatan yang spesifik dan efektif untuk mencegah
perkembangan retinopati diabetik.
A. Pencegahan
Suatu fakta dikemukakan bahwa insiden retinopati diabetik ini tergantung pada
durasi menderita diabetes mellitus dan pengendaliannya. Hal sederhana yang
terpenting yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes untuk dapat mencegah
terjadinya retinopati adalah dengan mengontrol gula darah, selain itu tekanan darah,
masalah jantung, obesitas dan lainnya harus juga dikendalikan dan diperhatikan.1,3,5
B. Pengobatan
Fokus pengobatan bagi pasien retinopati diabetik non proliferatif tanpa edema
makula adalah pengobatan terhadap hiperglikemia dan penyakit sistemuk lainnya.
Terapi Laser argon fokal terhadap titik-titik kebocoran retina pada pasien yang secara
klinis menunjukkan edema bermakna dapat memperkecil resiko penurunan
penglihatan dan meningkatka fungsi penglihatan . Sedangkan mata dengan edema
makula diabetik yang secara klinis tidak bermakna maka biasanya hanya dipantau
secara ketat tanpa terapi laser.1
Untuk retinopati diabetik proliferatif biasanya diindikasikan pengobatan
dengan fotokoagulasi panretina laser argon, yang secara bermakna menurunkan
kemungkinan perdarahan massif korpus vitreum dan pelepasan retina dengan cara
menimbulkan regresi dan pada sebagian kasus dapat menghilangkan pembuluhpembuluh baru tersebut, Kemungkinan fotokoagulasi panretina laser argon ini bekerja
dengan mengurangi stimulus angiogenik dari retina yang mengalami iskemik.
Tekniknya berupa pembentukan luka-luka bakar laser dalam jumlah sampai ribuan
yang tersebar berjarak teratur diseluruh retina, tidak mengenai bagian sentral yang
dibatasi oleh diskus dan pembuluh vascular temporal utama.1,6
Untuk penatalaksanaan konservatif penglihatan monokular yang disebabkan
oleh perdarahan korpus vitreum diabetes pada pasien binokular adalah dengan
membiarkan terjadinya resolusi spontan dalam beberapa bulan.1
10
PROGNOSIS
Pada mata yang mengalami edema makular dan iskemik yang bermakna akan
memiliki prognosa yang lebih jelek dengan atau tanpa terapi laser, daripada mata
dengan edema dan perfusi yang relatif baik.1
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan DG, Asbury T, Eva PR, Oftalmologi Umum, Edisi 14, Widya Medika,
Jakarta, 2000, hal. 211-214.
2. Nema HV, Text book of Opthalmology, Edition 4, Medical publishers, New Delhi,
2002, page 249-251.
3. Freeman WR, Practical Atlas of Retinal Disease and Therapy, Edition 2,
Lippincott-Raven, Hongkong, 1998, page 199-213.
4. Basic and Clinical Science Course, Retina and Vitreous, Section 12, American Academy of Ophtalmologi, United State, 1997, page 71-86.
5. Langston D, Manual of Ocular Diagnosis and therapy, Edition 4, Deborah PavanLangston, United State, 1996, page 162-165.
6. Elkington AR, Khaw PT, Petunjuk Penting Kelainan Mata, Buku Kedokteran EGC
Jakarta, 1995, hal. 162-165.
7. Ilyas S, Ilmu Penyakit Mata, Edisi 2, FK UI, Jakarta, 2003, hal. 224-227.
8. Diabetic Retinopathy, http://www.kellogg.umich.edu/patientcare/conditions/
diabetic.retinopathy.html.
9. Diabetic Retinopathy, http://www.apagrafix.com/patiented/DiabeticRetinopathy
10.Diabetic Retinopathy, http://www.eyemdlink.com/condition.asp?conditionID.
12