(34403515094)
(34403515095)
(34403515096)
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD )
Jalan Raya Gede Raya No.19.Telp. (0263) Fax.270953 cianjur 43216
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat, dan anugerah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan
judul Tindakan Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi yang disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I.
Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan
makalah ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait,
baik secara moril maupun materil, akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak
lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami
membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan
datang. Akhir kata, besar harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................2
D. Sistematika Penulisan .............................................................................2
BAB II : TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN
NUTRISI ............................................................................................................3
A. Konsep Dasar Nutrisi .............................................................................3
1. Faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi................................3
2. Masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi..............3
3. Tindakan pemenuhan kebutuhan nutrisi ...........................................5
B. Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ...............................................6
1. Pemasangan Selang NGT..................................................................6
2. Pemberian Makan Lewat Selang NGT .............................................13
BAB III : PENUTUP.........................................................................................18
A. Kesimpulan ............................................................................................18
B. Saran .......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan
tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel
yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh.
Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme
(pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan
fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk
bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang
menyebabkan penyakit dikemudian hari. Nutrisi sangat bermanfaat bagi
tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh
kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena
itu kita harus memperbanyak nutrisi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penegertian dari nutrisi?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi?
3. Apa saja masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi?
4. Bagaimana tindakan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui konsep dasar
nutrisi dan tindakan pemenuhan nutrisi.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian nutrisi.
b. Untuk memahami faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
c. Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
d. Untuk mengetahui tindakan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.
D. Sistematika Penulisan
Agar makalah ini dapat dipahami pembaca, maka penulis membuat
sistematika penulisan makalah sebagai berikut :
Bab 1 pendahuluan: terdiri dari latar belakang , rumusan masalah, tujuan
penulisan , dan sistematika penulisan.
Bab ii pembahasan: terdiri dari pembahasan tentang tindakan keperawatan
gangguan
kebutuhan
nutrisi,
konsep
dasar
nutrisi,
Faktor
Yang
BAB II
TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. Konsep Dasar Nutrisi
1. Definisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap
organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energy.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di
bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
f. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah
dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun
energy basal relative konstan.
g. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di
bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg
BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
h. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar
pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga
menjadi lebih besar.
i. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia
(kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena
efek
samping obat.
j. Faktor Psikologis seperti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan
persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat.
Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis.
Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
k. Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi
pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol
daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat
menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan
zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam
intestine.
Definisi
Memasukkan selang berlubang ke dalam lambung lewat nasofaring.
b.
Tujuan
1) Dekompresi lambung (mengeluarkan cairan dan gas)
2) Mencegah atau meredakan mual dan muntah pasca-operasi atau
trauma dengan cara mendekompresi lambung.
3) Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik saluran
pencernaan (tujuan diagnostik)
4) Mencuci lambung (mengirigasi lambung pada kasus perdarahan
aktif atau keracunan)
6
5) Mendapatkan
bahan
(bahan
lambung)
untuk
pemeriksaan
laboratorium.
6) Memberikan obat
7) Memberi makan (memberi makan langsung ke dalam lambug)
c.
Perangkat alat
Sebuah nampan berisi:
1) Nampan ginjal-2
2) Perlak dan handuk
3) Kapas usap
4) NaCl
5) Selang levine atau selang ryles ukuran 8-12 Fr
6) Pelumas yang larut dalam air seperti gliserin atau parafin cair
7) Plester dan gunting
8) Potongan kasa
9) Spuit bersih ukuran 10-20 ml
10) Gelas ukur atau gelas minum yang sudah ditandai
11) Mangkuk berisis air
12) Klem untuk menjepit selang nasogastrik
13) Peralatan pengisap(opsional)
14) Senter pena/senter
15) Spatula
16) Gelas air
d.
Prosedur
Tindakan Keperawatan
1. Identifikasi pasien
Rasionalisasi
Membantu
menentukan
untuk
resiko
instruksi
4. Pastikan
untuk
kemampuan
mempertahankan
yang
diinginkan
memasukkan selang.
5. Periksa riwayat medis pasien Mungkin
memerlukan
misalnya:
memasukkan
secara
orogastrik
6. Cuci tangan
Mencegah infeksi
Mengurangi
kecemasan
bekerjasama
saat
memasukan selang.
8. Posisikan
pasien
pada
risiko aspirasi .
yang
diukur
untuk
memasukkan
tambahkan
sampai 30cm ).
20
Mencegah
kontaminasi
akibat sekret.
13. Lumasi
ujung
selang
sekitar Pelumasan
akan
gesekan
dengan
potongan kasa.
dalam
ait
akan
sengaja
masuk
kedalam paru-paru.
Kontur
memudahkan
tenggorokan, dengan
selang.
alami
lewatnya
resiko
nasofaring.
trakea.
lewatnya
trakea
memudahkan
dan
lewatnya
pasien
menelan
selang
belakang
pada
bagian
tenggorokan
dengan
sudah
hilang,
dorong
kemudian.
kembali
Jika
mengalami
gangguan
10
pasien
19. Lakuan
salah
satu
tindakan
a. Adanya
bahan
yang
transpirasi
selang :
menandakan
bahwa
selang
berada
dalam
lambung.
b. Gelembung udara
yang
terus-
menerus
menandakan
bahwa
selang
berada
dalam
saluran
pernapasan.
c. Pasien tidak dapat
b. Letakan ujung selang didalam
mangkuk berisi air untuk
melihat
apakah
ada
pasien
untuk
berbicara.
d. Dapat dibuat foto rontegen.
hidung.
Rekatkan
ke
11
berbicara
bila
selang
berada
dalam
saluran
pernapasan.
selang).
hidung
ketika
pasien
bergerak.
22. Buat
pasien
diatas
merasa
ranjang
dan
menjaga
keutuhan
alat
yang
dapat
digunakan kembali.
24. Lepaskan sarung tangan
Mengurangi
tranmisi
organisme
25. Catat
jenis
selang
tang Catat
prosedur
secara
e.
Perhatian khusus
Memasukkan udara ke dalam selang yang kemudian diikuti oleh
auskultasi, sudah tidak dapat lagi dipercaya untuk menentukan letak
selang, karena bunyi yang dihantarkan oleh insuflasi dapat
dihantarkan dari rongga pleura ke perut atas sehingga memberikan
penilaian yang salah terkait posisi selang.
12
13
e. Prosedur
Tindakan keperawatan
Rasionalisasi
pada
pasien menghilangkan
kecemasan
pasien.
Penjelasan
karena
mereka
masih
bisa
mungkin
mendengar
intruksi.
2. Periksa
apakah
ada
usus
dan
hasil
pemeriksaan laboratorium.
3. Letakkan
wadah
gravitasi
makanan
5. Cuci tangan
sarung
dan
terhadap
sisa
posisi melebihi
isi
100
lambung
ml
makan
untuk
secara
14
rontgen.
untuk
pemberian
secara
makan
sudah
lambung
menggunakan
dengan
spuit
yang
posisi
dipastikan
selang
dalam
sudah Mencubit
tekanan
selang
lambung
dan
aliran
menaikkan
diatur
atau
makanan
spuit
dan
menghentikan
15
aliran
13. Setelah
selesai
pertumbuhan
bakteri.
18. Catat
jenis
dan
makanan,
jumlah
diberikan
dan
jumlah
air
yang
toleransi
pemberian makan.
19. Pantau
suara
nafas,
makan.
pasien
untuk Dapat
mengindikasikan
16
muntah.
f. Perhatian khusus
1) Pada beberapa keadaan, pemberian makan secara intermitten/
berkelanjutan dalam bentuk larutan memerlukan tiang intravena
dan pengaturan kecepatan pemberian oleh regulator kecepatan.
2) Metode selang pemindahan dapat digunakan untuk memberikan
cairan jernih. Hal ini dilakukan dengan mencelupkan ujung selang
dalam makanan, dengan menjaga jangan sampai udara memasuki
selang kemudian meninggikan wadah 30 cm di atas kepala pasien
dan pantau aliran cairan.
3) Ganti selang nasogastrik sesuai peraturan institusi.
4) Ganti peralatan setiap 24 jam atau menurut peraturan institusi.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia
yang sangatpenting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber
energy untuk segalaaktivitas dalam sistem tubuh. Jumlah dari seluruh
interaksi antara organisme danmakanan yang dikonsumsinya. Tujuan dari
pemasangan NGT adalah agar kebutuhannutrisipasien terpenuhi. Prosedur
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada orang sakit yangtudak mampu secara
mandiri
18
DAFTAR PUSTAKA
Jacob, Annamma, dkk. 2014. Buku Ajar Clinical Nursing Procedures jilid satu.
Tangerang Selatan: Bina Rupa Aksara Publisher.
Hidayat, Azis Alimul, S.kp. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia ( Buku Saku
Praktikum ). Edisi Revisi. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
http://www.mitrahomecare.com/2013/04/prosedur-tindakan-memberikanmakanan.html (diakses pada 15 November 2016)
19