Anda di halaman 1dari 6

Tanur Busur Listrik

graphite.
Salah satu kelebihan EAF dari basic oxygen furnance
adalah kemampuan EAF untuk mengolah scrap menjadi
100 % baja cair. Menurut survei sebanyak 33% dari produksi baja kasar (crude steel) diproduksi menggunakan
Tanur busur listrik (EAF). Sedangkan kapasitas porduksi dari EAF bisa mencapai 400 ton. Kelebihan lain dari EAF ini adalah energi yang dikeluarkan busur listrik
terhadap logam bahan baku sangant besar, menyebabkan
terjadinya okisdasi besar pada logam cair. Hal ini menyebabkan karbon yang terkandung di dalam logam bahan
baku teroksidasi sehingga kadar karbon dalam logam tersebut menjadi berkurang. Bentuk sik dari dapur (EAF)
ini cukup rendah sehingga dalam hal pengisian bahan bakunya pun sangat mudah. Dalam hal pengoperasiannya
pun EAF juga tidak terlalu sulit karena hanya memerlukan beberapa orang operator yang memantau proses peleburan dan penggunaan listrik pada dapur tersebut.

Rendering of exterior and interior of an electric arc furnace.

1 Deskripsi
Struktur dari Tanur busur listrik adalah Tungku oval (bagian bawah), dinding tanur yang berbentuk selinder, dan
tutup tanur yang bisa bergerak menutup dan membuka untuk proses pengisian. Pada tutup tanur terdapat
3 buah lubang yang merupakan dudukan elektroda grat, yang terdiri dari mekanisme penjepit elektroda. Sedangkan elektroda tidak bertopang pada tutup tanur melainkan bertopang pada rangka tersendiri dan rangka tersebut memiliki mekanisme pengangkat dan untuk menurunkan elektroda pada posisi posisi yang dapat diatur
pada waktu pengoperasian. Untuk mengurangi rugi kalor (heat loses) pada tutup tanur, maka tutup tanur dilapis
dengan isolator panas.

A schematic cross-section through an EAF. Three electrodes (yellow), molten bath (gold), tapping spout at left, refractory brick
movable roof, brick shell, and a refractory-lined bowl-shaped
hearth.

Tanur Busur Listrik atau Electric Arc furnance


(EAF) adalah peralatan / alat yang digunakan untuk proses pembuatan logam / peleburan logam, dimana besi bekas dipanaskan dan dicairkan dengan busur listrik yang
berasal dari elektroda ke besi bekas di dalam tanur.

0.1

Pada dinding pelindung tanur terdapat batu tahan api sebagai isolator panas bagian dalam yang dihasilkan tanur
tersbut. Pada dinding tanur ini tidak diperlukan lagi lining karena pada bagian ini tidak lagi bersentuhan dengan cairan. Sedangkan kotruksi luar dari dinding di tutupi oleh pelat baja dengan ketebalan tertentu. Pada dinding bagian luar ini juga terdapat sistem pendingin yang
menggunakan uida air sebagai media pendinginan.

Pendahuluan

Ada dua macam arus listrik yang bisa digunakan dalam


proses peleburan dengan EAF, yaitu arus searah (direct current ) dan arus bolak balik ( alternating current).
Dan yang biasa digunakan dalam proses peleburan adalah
arus bolak-balik dengan 3 fase menggunakan electroda

Pada bagian tungku oval (spherical hearth) terdapat 3 lapisan yaitu lapisan lining kemudian lapisan batu tahan api
dan sebagai kontruksi bagian luar digunakan pelat baja
dengan ketebalan tertentu. Pada bagian ini juga terdapat
tapping spout atau yang lebih dikenal dengan istilah sa1

2 TANUR BUSUR API (ARC FURNACE)

luran penuangan, yang digunakan untuk proses penungan cairan yang akan di cetak atau diatur komposisinya
di ladle furnance. Pada bagian yang berhadapan dengan
tapping spout adalah slaging door atau yang lebih dikenal
dengan pintu slag, yang digunakan untuk mengeluarkan
slag. Untuk mengatur posisi penuangan dan pengeluaran slag, terdapat mekanisme pada dasar bagian luar tanur
yang berbentuk roda gigi berpasangan yang digerakkan
oleh screw bar.

Dapur listrik dapat digunakan untuk memproduksi hampir semua jenis baja. Untuk kapasitas dibawah 1.500.000
ton/tahun, dapur listrik lebih ekonomis digunakan daripada kombinasi blast furnace dan proses oxygen steel
making basa. Hal tersebut khususnya berlaku pada daerah dimana tersedia banyak scrap dan harga tenaga listrik
yang murah. Dapur listrik lebuh eksibel untuk melayani operasi produksi yang intermittent ( misal, akibat permintaan pasar yang uktuatif ).

Banyak tipe dapur listrik yang digunakan, tetapi secara Dapur listrik mempunyai keterbatasan antara lain sebagai
praktek hanya tipe berikut yang digunakan dalam indus- berikut :
try pembuatan baja :
AC direct-arc electric furnace (dapur busur listrik
arus bolak balik)
DC direct-arc electric furnace (dapur busur listrik
arus searah )
Induction electric furnace (dapur induksi)

Tidak mampu memproduksi baja dengan kandungan unsure residual rendah dari scrap yang mempunyai unsure residual yang tinggi.
Satu dapur listrik tidak dapat melayani secara kontinyu dan berurutan satu mesin cetak kontinyu ( minimum diperlukan 2 dapur listrik )
Dapur listrik tidak ekonomis digunakan untuk produksi melebihi 1.500.000 ton baja/tahun, pada satu
daerah.

Pada dapur busur listrik arus bolak balik, arus melewati


suatu elektroda turun ke bahan logam melalui suatu busur
listrik, kemudian arus tersebut dari bahan logam mengalir
keatas melalui busur listrik melalui busur listrik menuju Kandungan nitrogen dalam baja biasanya dua kali lebih
elektroda lainnya. Untuk peleburan baja dapat dilakukan tinggi daripada baja yang dihasilkan oleh proses oxygen
arus satu, dua atau tiga fasa. Umumnya digunakan arus 3 steel making, baik basa maupun asam.
fasa.
Dalam dapur listrik arus searah, arus listrik melewati
satu elektroda turun kebahan yang akan dilebur melelui 2 Tanur Busur Api (Arc Furnace)
busur listrik, yang kemudian mengalir menuju elektroda
pasangannya yang berada dibawah dapur.
Tanur ini digunakan untuk proses peleburan, pemurnian
Dapur listrik ini dikembangkan oleh Dr. Paul Heroult ( dan untuk proses penahanan cairan logam pada temperaUSA ). Dapur busur listrik Heroult yang pertama dibuat tur tertentu (holding furnace). Tanur ini biasanya memiuntuk memproduksi baja, dibangun oleh Halcomb steel liki kapasitas untuk menampung cairan logam sebanyak
5 25 ton. Keuntungan dari penggunaan tanur busur api
company di Syracuse, New York pada tahun 1906.
adalah:
Pada dapur induksi, arus listrik diinduksikan kedalam baja dengan osilasi medan magnet. Berdasarkan frekwen busur api yang terbentuk merupakan sumber panas
sinya, dapur induksi dikelompokkan sebagai berikut:
tanpa resiko terkena kontaminasi, sehingga kemurnian cairan logam dapat terjaga.
Dapur induksi frekwensi rendah. Menggunakan
prinsip trafo, dimana bahan logam yang akan dile penggunan panas dapat dikendalikan dengan mudah
bur bertindak sebagai kumparan sekunder, sedang
gulungan dengan inti besi bertindak sebagai kum esiensi panas sangat baik sekitar 70%, disamping
paran primer.
muncul biaya yang tinggi akibat kebutuhan listrik
merupakan kerugian dari penggunaan tanur jenis
Dapur induksi frekwensi medium atau tinggi. Arus
ini.
dengan frekwensi mediumatau tinggi dilewatkan
kumparan yang meliliti bejana ( crucible ) yang ber lapisan udara diatas cairan logam mudah untuk diisi bahan logam yang akan dilebur.
kendalikan
kehilangan (losses) bahan paduan seperti crom, niDapur listrik dapat digunakan untuk pembuatan baja, bakel, dan tungsten yang rendah.
ik dengan proses asam maupun basa. Hampir semua dapur listrik yang digunakan untuk melayani produksi ingot
baja, baja cetak kontinya dan industry pengecoran saat ini Material logam dapat mencair karena adanya elektroda yang dihubungkan dengan rangkaian listrik (electrical
menggunakan pelapis bata tahan api basa.

3.2

Proses Pemuatan

circuit) yang akan membentuk suatu busur api yang akan mencairkan logam. Electric arc-furnace menggunakan tiga buah elektrode yaitu sesuai dengan jumlah phase
dari aliran listrik yang digunakan. Arus yang digunakan
adalah arus bolak-balik 3 phase ( 3 alternating current).
Pada electric arc-furnace ini bahan isian akan dipanaskan
dan dicairkan oleh adanya radiasi dari busur listrik (electric arc) yang terjadi antara electrode-electrode yang digunakan. Pada instalasi electric arc furnace ini digunakan step-down transformer yang berguna menurunkan tegangan (voltage) aliran listrik yang tinggi yang akan digunakan memanaskan dan mencairkan bahan isian.
Tanur busur api memiliki lapisan baja berbentuk silinder
dengan landasan berbentuk lengkung atau datar yang ditopang rol penahan yang memungkinkan tanur untuk dimiringkan. Sebagai gambaran, tanur busur api yang memiliki kapasitas 10 ton memiliki diameter luar sebesar 3
meter, diameter dalam bahan tahan api sebesar 2,4 meter, tinggi 2,25 meter dan memiliki lapisan baja setebal
25 mm , sedangkan power input sebesar 850 kva sampai
dengan 30.000 kva.

Prinsip Dasar Pemanasan Material Pada Tanur Busur Api

Prinsip timbulnya panas pada tanur busur api adalah panas timbul akibat adanya tahanan (resistansi) saat arus listrik mengalir. Dalam hal ini, logam yang dimuatkan dalam tanur yang akan memberikan tahanan terhadap arus
listrik. Saat logam mencair, terak akan memberikan tahanan pada aliran arus listrik. Untuk mempertahankan
pemberian panas saat logam telah mencair, elektroda harus diangkat sehinnga elektroda tersebut hanya menyentuh permukaan lapisan terak.
Panas dihasilkan oleh loncatan electron (busur api) dengan aliran listrik dengan adanya aliran listrik ini maka,
akan menimbulkan aliran induksi dalam cairan yang akan
menyebabkan terjadinya gerak cairan,sehingga homogenisasi cairan dapat terjadi.

3.1

3
da yang digunakan dapat dinaikan atau diturunkan secara otomatis dengan menggunakan perangkat pengendali
listrik atau hidrolik. Sistem kendali manual dan otomatis digunakan untuk menaikkan, menurunkan, dan menggeser elektroda saat proses peleburan berlangsung. Jika
elektrode tersebut sudah pendek, perlu diganti yang baru.

3.2 Proses Pemuatan


Saat proses pemuatan penutup tanur dibuka, dan setelah material dimuatkan kedalam tanur, kemudian penutup ditutup kembali, elektroda diturunkan , dan aliran listrik diberikan. Elektroda diturunkan sampai dasar sampai cairan logam mulai terkumpul dan mulai naik. Elektroda kemudian dinaikan secara bertahap seiring dengan
kenaikan permukaan cairan logam.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari proses peleburan dengan menggunakan tanur busur api dapat dicapai
dengan melakukan proses perencanaan dan pengendalian
pemuatan yang baik. Secara umum komposisi pemuatan
adalah sebagai berikut :
bahan baku dengan ukuran besar/tebal sebanyak
40%
bahan baku dengan ukuran medium sebanyak 40%
bahan baku dengan ukuran kecil sebanyak 20%
Penggunaan sistem saluran dengan ukuran yang besar (
tebal ) akan mengakibatkan proses peleburan menjadi semakin lama. Pemuatan bahan baku dilakukan dengan cara sebagai berikut :
distribusikan bahan baku pada seluruh permukaan
tanur
hindari bahan baku yang terkumpul dibawah elektroda
akan lebih mudah apabila bahan baku dengan ukuran kecil diletakan diatas bahan baku yang besar/tebal.

Elektroda

Elektodenya dibuat dari bahan Carbon atau grat dimana 4 Proses peleburan
elektrode dari bahan grat lebih menguntungkan sebab
lebih tahan terhadap temperatur tinggi. Ketiga elektro- Proses peleburan baja dengan tanur busur api terbagi
de yang digunakan, semakin lama akan semakin pendek menjadi dua proses, yaitu :
di bagian ujung bawahnya disebabkan panas yang terjadi pada ujung tersebut. Pada saat operasi/bekerja, ketiga
Proses terak asam
elektrode diturunkan secara bersama-sama hingga menyinggung bahan isian.
Proses terak basa
Agar terbentuk busur api, tiga elektroda dipasang secara vertical dalam formasi segitiga. Elektroda dikelilingi Terak asam pada dasarnya mengandung Silika yang terpendingin dan penutup untuk mendinginkan dan meng- dapat dalam ikatan ikatan kimia FeMnS (iron manganese
urangi gas yang keluar lewat elektroda. Ketiga elektro- silicate).Terak ini terbentuk akibat reaksi oksidasi. Pada

PERALATAN PENDUKUNG PADA TANUR BUSUR LISTRIK

tahapan ini terjadi proses pemurnian dari cairan logam


yang dilakukan dengan pengendalian dalam penghilangan (reduksi) beberapa unsur seperti carbon, mangan dan
silicon melalui proses oksidasi.

C + FeO -----------> Fe + CO ( belum terjadi pendidihan )

Proses penghilangan phosphor dan sulfur sulit dilakukan.


Pengontrolan kandungan kedua unsur tersebut hanya dapat dilakukan dengan pemilihan secara ketat bahan yang
dimuat, dimana bahan yang dimuat harus memiliki kandungan rendah dari kedua unsur tersebut.

Mn + FeO -----------> MnO + Fe ( terjadi pada temperatur relative rendah )

Si + 2 FeO -----------> SiO2 + 2 Fe

2 P + 5 FeO -----------> 5 Fe + P2O5

2 Cr + 3 FeO -----------> Cr2O3 + 3 Fe


Pada proses terak basa, perhatian pada kandungan sulfur
dan phosphor tidak perlu dilakukan selama kedua unsur
tersebut dapat dikurangi/dihilangkan dengan pemilihan Tahap ini berlangsung selama 1,5 jam dan diakhiri dematerial yang tepat. Pada peleburan baja paduan, da- ngan pembuangan terak.
pat dilakukan dengan melakukan pemuatan menggunakan bahan baku dengan kandungan karbon yang rendah,
dan untuk mencapai kandungan kimia akhir dilakukan 4.2 Tahap Pembersihan
dengan menambahkan bahan paduan.
Pada tahap ini untuk pengikatan terak dilakukan dengan Dilakukan dengan pembubuhan bahan pembawa CaO
penambahan bijih besi dan batu kapur yang ditambahkan dan FeO sebanyak 3% - 4% dari seluruh berat bahan bapada saat pemuatan awal atau pada saat bahan baku telah ku. Pada temperatur tinggi, reaksi C + FeO ----> Fe +
mencair. Penambahan bijih besi dan batu kapur saat awal CO akan mengakibatkan terjadi pendidihan. Penambahproses peleburan dapat mengakibatkan hilangnya unsur an CaO akan terjadi pengikatan elemen Cr, V, Ni, W, Al,
phosphor. Yang harus diperhatikan pada pemberian bijih Zn dan B menjadi terak. Lama dari tahap ini sekitar 30
menit setelah pembersihan ini akan menghasilkan :C tubesi dan batu kapur adalah :
run sampai 0,5%, Si < 0,1%, Mn < 0,1%, P = 0,02 %, S
= 0,04 %, Cairan mengandung O2 yang tidak mengambil
kedua bahan tersebut dapat memperlambat proses
kotoran ( tidak ada yang dioksidasi ).
peleburan
hindari saat pemasukan kedua bahan tersebut diba4.3
wah busur api yang juga akan merusak elektroda.

Tahap Penyelesaian

pemberian bijih besi tergantung dari kebersihan sk- Tujuan tahap ini adalah untuk :
rap yang digunakan
pemberian batu kapur bervariasi, berkisar antara
2% - 5 % dari total bahan baku yang digunakan, tergantung dari kandungan sulphur dan phosphor yang
akan dihilangkan.
Komposisi aktual dari terak yang terbentuk pada saat
pendidihan tergantung dari kandungan carbon pada cairan logam serta proses desulphurisasi dan dephosporisasi.

4.1

Tahap pencairan

Menyingkirkan O2 dari cairan


Penataan susunan komposisi
Desulfurisasi akhir
Pencapaian temperature ideal untuk penuangan
Penyingkiran sisa-sisa deoksidasi
Deoksidasi akhir

Yaitu tahap pertama peleburan dimana bahan baku pada Pada tahap ini temperature dinaikan hingga 16500C
diubah menjadi material cai hingga temperature 15500C 17000C, dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
16000C. Disini reaksi-reaksi dalam terhadap elemenelemen yang dikandungnya (C, Mn, S, Si, P, Cr) mulai berlangsung dengan pembubuhan besi oksid , sebagai 5 Peralatan Pendukung Pada Tapereaksi.

nur Busur Listrik

Fe3O4 -----------> 4 FeO


Fe2O3 -----------> 3 FeO
Perhatikan persamaan-persamaan reaksi berikut ini :

Pendingin air, digunakan pada tanur busur api untuk mendinginkan bagian-bagian penting dari tanur,
yaitu: pemegang, lengan dan penjepit elektroda, bagian penutup tanur, aerah sekitar pintu

5
Peralatan preheating (pemanasan awal) material
yang akan dilebur, dilakukan dengan menggunakan gas alam atau bahan bakan cair lainnya, akan
mengurangi penggunaan energi listrik saat proses
peleburan. Dengan dilakukan pemanasan awal akan
mengurangi waktu peleburan serta akan mengurangi oksida oksida dari bahan baku yang kemudian
akan memperpanjang usia bahan pelapis tanur dan
elektroda.
Penghisap debu dan asap, sebagai peralatan pendukung pada tanur busur listrik:
Ventilasi (saluran udara) digunakan untuk memisahkan debu dan asap
Pengisap debu dan asap yang di pasang langsung diatas tanur
Penghisap debu dan asap yang menutupi permukaan tanur
Penghisap debu dan asap berbentuk canopy

Lihat pula
Tungku pembakaran
Tungku induksi
Fabrikasi logam
Pengecoran
Logam paduan
Logam
Peleburan (metalurgi)
Pemurnian

Referensi
J.A.T. Jones, B. Bowman, P.A. Lefrank, Electric
Furnace Steelmaking, in The Making, Shaping and
Treating of Steel, R.J. Fruehan, Editor. 1998, The
AISE Steel Foundation: Pittsburgh. p. 525660.
Thomas Commerford Martin and Stephen Leidy
Coles, The Story of Electricity, New York 1919, no
ISBN, Chapter 13 The Electric Furnace, available
on the Internet Archive
Recognition of rst foundry as historical site
Home made small scale arc furnace using a welder
(Caution with experiments!)
Electric Arc Furnace module at steeluniversity.org,
including a fully interactive simulation

Process models demonstrate the EAF operation and


control (MPC)
YouTube video of a small EAF in New Zealand

8 TEXT AND IMAGE SOURCES, CONTRIBUTORS, AND LICENSES

Text and image sources, contributors, and licenses

8.1

Text

Tanur Busur Listrik Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Tanur_Busur_Listrik?oldid=10210357 Kontributor: Aladdin Ali Baba dan
Pengguna anonim: 3

8.2

Images

Berkas:Commons-logo.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4a/Commons-logo.svg Lisensi: Public domain


Kontributor: This version created by Pumbaa, using a proper partial circle and SVG geometry features. (Former versions used to be slightly
warped.) Pembuat asli: SVG version was created by User:Grunt and cleaned up by 3247, based on the earlier PNG version, created by
Reidab.
Berkas:Electric_Arc_Furnace.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d7/Electric_Arc_Furnace.svg Lisensi:
CC BY-SA 3.0 Kontributor: Karya sendiri Pembuat asli: 0x24a537r9
Berkas:Melt_Down_uddeholm.jpg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5d/Melt_Down_uddeholm.jpg Lisensi: Public domain Kontributor: Communications Department, Uddeholms AB Pembuat asli: Uddeholms AB

8.3

Content license

Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0

Anda mungkin juga menyukai