Disusun Oleh:
YAYAN HAMDANI
X IIS 2
SMA NEGER 1
CIKANCUNG
2016
KATA PENGANTAR
Penyusun
Akar ke-n atau akar pangkat n dari suatu bilangan a dituliskan sebagai
a
b , dengan a
dan b bilangan bulat dan b 0. Bilangan rasional terdiri atas bilangan bulat,
bilangan pecahan murni, dan bilangan pecahan desimal. Sedangkan, bilangan
irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan.
Bilangan irrasional merupakan bilangan yang mengandung pecahan desimal
tak berhingga dan tak berpola. Contoh bilangan irrasional, misalnya
1,414213562373..., e = 2,718...,
2 =
25 dan 64
20
p
dan ,
n
Perhatikan bahwa
Dan
perhatikan
1
2
m
n
0 dengan a > 0,
adalah
bilangan
pecahan
n
1
1+1
1
p x p=p ,
bahwa
0,
=p
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa :
1
2
p3 x p 3 x p3
bahwa
1+1+1
3
3 p x 3 p x 3 p= p ,
= p
disimpulkan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa :
p
m
n
n p m
p n r + q n r=( p+q ) n r
p r q r= ( pq ) r
1.
3 5+ 4 5= ( 3+4 ) 5
7 5
2.
2 44 4= (34 ) 4
3 4
3.
4.
senama)
3 x2 x=( 32 ) 3 x=3 x
3
a q = a p .
Adapun sifat dari perkalian dan pembagian bentuk akar dapat dicermati
pada beberapa contoh sebagai berikut :
3
3
3
1.
8= 2 =2 =21=2
2.
4 5 5 7=( 4 5 ) 5 7=20 35
6
6
12
35
)=8 612
35
1
1
( 6 7 )=8
5
5
7
2 6 4 6=( 2 4 )
(
3.
4.
3 3 4 3
=
3
4 5 4
5.
2 3 2 4 3
=
4
3 5 3 5
4
5
a n c b n d=ab n cd ,
3.
a c a n c
=
,
n
b d b d
( a+b )+2 ab
sebagai
( a+ b )
dan
dan
( a+b )2 ab
dapat dituliskan
( a b ) =( a ) 2 ( a )( b ) + ( b )
a2 ab+ b
( a+b )2 ab
Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut :
Contoh :
Nyatakan bilangan-bilangan berikut ini dalam bentuk
a+ b atau
a b .
a.
5+2 6
b.
8+2 60
Jawab :
5+2 6= ( 3+2 ) +2 3 2
a.
3+ 2
b.
(5+ 3 ) +2 5 3
5+ 3
C. MERASIONALKAN BENTUK AKAR
1. Menyederhanakan Bentuk Akar
Beberapa bentuk akar dapat disajikan dalam bentuk yang lebih
sederhana. Penyederhanaan itu dapat dilakukan dengan cara menyatakan
bilangan di bawah tanda akar sebagai perkalian dua bilangan. Satu di
antara kedua bilangan itu harus dapat dinyakan dalam bentuk kuadrat
murni.
Untuk setiap a dan b bilangan bulat positif, maka berlaku :
( a b )= a b
Dengan a atau b harus dapat dinyatakan dalam bentuk kuadrat murni.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh dibawah ini!
Contoh
Sederhanakan bentuk-bentuk akar di bawah ini.
a)
108
b)
c)
4 a3 b
1
8
Jawab :
a)
108= ( 36 3 ) = 36 3=6 3
b)
c)
4 a 3 b= ( 4 a2 ab )=
1
=
8
4 a 2 ab=2 a ab
pecahan
12
3
12 3
=4 3
3 3
menjadi
12
3
nilai pecahan
3 =1.
3
ekuivalen dengan
dengan demikian,
12 3
3 3
atau
4 3
.Bentuk yang terakhir ini lebih mudah dihitung jika akan disajikan
dalam pecahan decimal.
Dari uraian tersebut, kita dapat mengambil Sebuah kesimpulan
sebagai berikut,
Pecahan
a
b
b
Contoh
mengalikan pecahan itu dengan b , sehingga pecahan itu
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini.
6
menjadi :
a)
3
12
18
b)
Jawab :
6
3
a)
6 3
3 3
6 3
3
= 2 3
b) Bagian penyebut pecahan
12
18
kita sederhanakan
12
12
12
=
=
18 9 2 3 2
18 3 2 2
12 2
6
2 2
b. Merasionalkan Bentuk
a
b c
a
b c
adalah
b+ c
. Berikut
a
b+ c ,
b+ c
b+ c
adalah
yakni:
9
a
b c , yakni:
Contoh
Rasionalkan penyebut pecahan berikut ini :
a)
2
2+1
b) 32
Jawab :
a)
2
2
21
=
2+1 2+1 21
10
2 ( 21 )
21
2 ( 21 )
3 = 3 3+2
32 32 3+2
b)
3 ( 3+2 )
34
( 3+2 3 )
c. Merasionalkan Bentuk
Cara
a
b c
merasionalkan
bentuk
a
b c
adalah
dengan
b+ c .
Berikut
merasionalkan bentuk
penjelasanya
a
b+ c
masing-masing.
Untuk
, yakni:
11
a
b c
, yakni:
Contoh
Rasionalkan penyebut pecahan berikut ini!
a)
3
3+ 2
b)
5
53
Jawab :
a)
3
3+ 2
=
=
=
3
3 2
3+ 2 32
3 ( 3 2 )
32
3 ( 3 2 )
12
b)
5
5 3
5 5+ 3
5 3 5+ 3
=
=
=
5 ( 5+ 3 )
5+3
1
( 5+ 15 )
2
D. DEFINISI LOGARITMA
Logaritma adalah invers dari perpangkatan, yaitu mencari pangkat
dari suatu bilangan pokok sehingga hasilnya sesuai dengan yang telah
diketahui.
Adapun definisi logaritma adalah sebagai berikut :
Misalkan a adalah bilangan positif (a > 0) dan g adalah bilangan
positif yang tidak sama dengan 1 (0 < g < 1).
log a=x
Keterangan :
Bentuk gx = a dan x =
log a
log a
disebut
13
= 16
5 x = 125
Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan notasi
logaritma (disingkat log), seperti berikut:
x
contoh
tersebut
memperlihatkan
hubungan
antara
gx = a
log a=x
14
15
16
b)
77
log 25
Jawab :
1. a) 2log 4 + 2log 8 = 2log(4x8)
= 2log 32 = 5
217
b) 7log 217 - 7log 31 = 7log
31
( )
log3
log 3 = log 8
2.
3.
log 3
log3 2
1
3
6
log 3
log 2
= 3
log 3 =
1
a
3
=6
17
2
4. a) 2
b) 7
log5
=5
7log 25
= 25
log(2 x+ 1)
log f ( x)
log m ,
f (x)
> 0, maka
f (x)
= m.
Contoh soal :
Tentukan penyelesaian 2 log(x2) = 4
Jawab :
2
log( x2)
=4
log( x2)
= 2 log 2
= 24
= 18
Jadi, penyelesaian 2 log( x2) = 4 adalah x = 18
b)
Jika a log f ( x)
dan
x
f (x) =
) > 0 maka
Tentukan penyelesaian
> 0,
x
g ).
Contoh soal :
7
f ( x)
log(10 x +2)
16 x8
log
Jawab :
18
log(10 x +2)
10x + 2
10x 16x
6x
x
=7
16 x8
log
= 16x 8
= 8 2
= 10
10
= 6
100
+2
6
100 12 112
+ =
6
6
6
160 128 42
=
16
16 16
Karena untuk x =
maka x =
10
6
c)
f(x)
x
)>0
10
6
f (x)
> 0, dan
x
g
) > 0,
=7
16 x8
adalah x =
log
10
6
19
Jika
f(x)
log g( x)
log h( x ) ,
f(x)
x
> 0, h ) > 0, dan f ( x) 1, maka
f (x)
> 0,
x
g
x
x
)
=
g
h ).
Contoh soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dibawah
ini :
x-3
Jawab :
x-3
log ( x+1 ) =
x-3
log ( 4 x +10 )
x+1
= 4x + 10
x 4x
= 10 1
-3x
x
=9
= -3
)>0
x
dan h ) > 0
f(-3) = -3 3 = -6 < 0
g(x) = -3 + 1 = -2 < 0
Oleh karena untuk x = -3
f ( x)
x-3
log (x +1)
log f ( x) = b log f ( x)
20
log x
merupakan fungsi
log x
merupakan
berlaku
R }.
21
22
DEFINISI
LINIER
ATAU
PENGERTIAN
SISTEM
PERSAMAAN
24
25
5y
=
2
dan
x
+
5y
=
6
!
Penyelesaian:
Langkah
pertama
yaitu
dengan
metode
eliminasi,
diperoleh.
2x 5y = 2 1 2x 5y = 2
x + 5y = 6 2 2x +10y = 12
15y = -10
y = (-10)/(-15)
y = 2/3
Kemudian, disubstitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6 sehingga diperoleh.
x + 5y = 6
<=> x + 5 (2/3) = 6
26
<=> x + 10/15 = 6
<=>
x = 6 10/15
<=>
x = 22/3
Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(2 2/3,2/3)}
1.
Cara Determinan
Determinan adalah suatu bilangan yang berkaitan dengan matriks bujur sangkar
(persegi). Untuk menyelesaikan dengan cara determinan dari bentuk persamaan :
ax + by = c
px + qy = r
diubah dalam susunan bilangan sebagai berikut dan diberi notasi : D, Dx, Dy.
Dengan :
D = = aq bp
Dx = = cq br
Dy = = ar cp
Kemudian x dan y dapat ditentukan dengan :
x = dan y =
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :
dengan cara determinan !
Jawab:
D = = 2.1 3.3 = 2 9 = -7
Dx = = 1.1 3.5 = 1 15 = -14
Dy = = 2.5 1.3 = 10 3 = 7
x= = =2
y = = = -1
Jadi HP = {(2, -1)}
E. Pengertian Persamaan Linear Tiga Variabel
Persamaan linear tiga variabel adalah persamaan yang mengandung tiga variabel
dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu. Bentuk umum
persamaan linear tiga variabel adalah:
ax + by + cz = p
dimana = x, y dan z adalah variabel
F. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel adalah tiga persamaan linear tiga variabel
yang mempunyai hubungan diantara ketiganya dan mempunyai satu penyelesaian.
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by + cz = u
px + qy + rz = t
dimana: x, y dan z disebut variable
a, b,c, p, q, dan r disebut koefisien
u dan t disebut konstanta
G. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Ada beberapa cara menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel, antara
lain :
1.
Metode eliminasi
Metode ini bekerja dengan care mengeliminasi (menghilangkan) variabel-variabel
di dalam sistem persamaan hingga hanya satu variabel yang tertinggal.
Pertama-tama, lihat persamaan-persamaan yang ada dan coba cari dua persamaan
27
yang mempunya koefisien yang sama (baik positif maupun negative) untuk
variabel yang sama. Misalnya, lihat persamaan (1) dan (3). Koefisien
untuk y adalah 1 dan -1 untuk masing-masing persamaan. Kita dapat mejumlah
kedua persamaan ini untuk menghilangkan y dan kita mendapatkan persamaan
(4).
x
+
y
z
=
1
(1)
4x
y
+
3z
=
1
(3)
+
3x
+
2z
=
2
(4)
Perhatikan bahwa persamaan (4) terdiri atas variabel x dan z. Sekarang kita perlu
persamaan lain yang terdiri atas variabel yang sama dengan persamaan (4). Untuk
mendapatkan persamaan ini, kita akan menghilangkan y dari persamaan (1) dan
(2). Dalam persamaan (1) dan (2), koefisien untuk yadalah 1 dan 3 masingmasing. Untuk menghilangkan y, kita kalikan persamaan (1) dengan 3 lalu
mengurangkan persamaan (2) dari persamaan (1).
x
+ Y z = 1
(1)
3 3x
+ 3y 3z = 3
(1)
8x + 3y 6z = 1
(2)
8x + 3y 6z = 1
(2)
5x
+ 3z = 2
(5)
Dengan persamaan (4) dan (5), mari kita coba untuk menghilangkan z.
3x + 2z = 2
(4)
3
9x
+ 6z
= 6
(4)
5x + 3z = 2
(5)
2
10x
+ 6z
= 4
(5)
x
= 2
(6)
Dari persamaan (6) kita dapatkan x = 2. Sekarang kita bisa subtitusikan
(masukkan) nilai dari x ke persamaan (4) untuk mendapatkan nilai z.
3(2) + 2z
=
2
(4)
6 + 2z
=
2
2z
=
8
z
=
82
z
=
4
Akhirnya, kita substitusikan (masukkan) nilai dari z ke persamaan (1) untuk
mendapatkanya.
2+y4
=
1
(1)
y
=
12+4
y
=
3
Jadi solusi sistem persamaan linier di atas adalah x = 2, y = 3, z = 4
1.
Metode Subsitusi
Contoh :
Dengan metode subsitusi tentukan himpunan penyelesaian persamaan berikut !
2x + y z = 3 .(1)
x + y + z = 1 .(2)
x 2y 3z = 4 .(3)
Jawab :
Dari persamaan (2) x + y + z = 1 x = 1 y z .(4)
28
(4 dan 1)
2x + y z
=3
2(1 y z) + y z = 3
2 2y 2z + y z = 3
-y 3z = 1
y = -3z 1 .(5)
(3 dan 4)
x 2y 3z
=4
1 y z 2y 3z = 4
-3y 4z = 3 .(6)
(5 dan 6)
-3y 4z
=3
-3 (-3z 1) 4z = 3
9z + 3 4z = 3
5z = 0
z = 0 .(7)
untuk z = 0 disubsitusikan ke persamaan (5)
y = -3z 1
y = -3(0) 1
y = -1
untuk z = 0, y = -1, disubsitusikan ke persamaan (2)
x+y+z=1
x1+0=1
x=2
Jadi himpunan penyelesaiannya {(2, -1, 0)}
1.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :
dengan cara gabungan antara eliminasi dan substitusi
Jawab:
Dari (1) dan (2) eliminir z
x+yz=1
2x + y +z = 11 _
3x + 2y = 12 .. (4)
Dari (2) dan (3) eliminir z
29
2x + y +z = 11
x + 2y +z = 12 _
x y = -1 .. (5)
Dari (4) dan (5) eliminir y
5x = 10
x=2
x = 2 substitusi ke (5)
x y = -1
2 y = -1
-y = -1 2
y=3
x = 2, y = 3 substitusi ke (1)
x+yz=1
2 + 3 z = 1
-z = 1 5
z=4
Jadi HP = {(2, 3, 4)}
30