Anda di halaman 1dari 24

5

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


BATERAI KERING
(TUGAS FINAL)

DISUSUN OLEH :
ABDUL FATAH
TEKNIK ELEKTRO (TEKNIK ENERGI LISTRIK)
D411 13 015
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
2015/2016
Makassar

Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kiranya pantaslah saya
memanjatkan puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada penulis,
baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Pembangkit Listrik ini dengan baik. Salam dan salawat selalu tercurah
kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia
dari alam jahiliyah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah Pembangkit Listrik yang telah saya buat berjudul Pembangkit Listrik
Tenaga Baterai Kering. Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas
dari bantuan banyak pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah saya mengucapkan
rasa terima kasih yang sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu
penulis selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Namun, saya menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Akhirnya, besar harapan penulis agar kehadiran makalah Pembangkit Listrik ini
dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting
adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.

Makassar, 7 Desember
2015
Penulis

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar

..........................................................................................................i

Daftar isi ..................................................................................................................ii


Daftar

Gambar....................................................

iii
Bab I pendahuluan ...................................................................................................1
1.1 Latar belakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah .............................................................................1
1.3 Tujuan penelitian ............................................................................................. 1
Bab

II

Landasan

Teori

..................................2
A. Baterai ........................................................................................
2
B. Cara Kerja Baterai ..........................................................................................
.3
C. Jenis Baterai ....5
D. Anatomi Baterai ..9
E. Pengaturan Baterai dan Tenaga Listrik 10
Bab

III

Pembahasan

..............................................12
A. Baterai (Sel Kering) ..........................................................................................
12
B. Sejarah Baterai (Sel Kering) .............................................................................
14
C. Aplikasi Baterai Kering ....................................................................................
14

D.

Prinsip

Kerja

Baterai

Kering

Sebagai

Pembangkit

Listrik

.....................15
Bab

IV

Kesimpulan

Saran

dan

...............................................................................17

A. Kesimpulan .......................................................................................................17
B.
Saran

..................................................................................................................17

Daftar
Pustaka ........................................................................................................19

DAFTAR GAMBAR
Baterai (Gambar 1) ..................................................................................................2
Bagian

Dalam

2)

Baterai

(Gambar

...........................................................................3

Baterai-Baterai Primer (Gambar 3)

..7

Baterai-Baterai

Sekunder

4)

(Gambar

......................................................................8

Pengaturan

Baterai

5)

(Gambar

..............................................................................10

Baterai

Sel

6)

Kering

(gambar

................................................................................12

Rangkaian

Dalam

Baterai

Kering

(Gambar

7) .......................................................13
Cara

Kerja

Baterai

...15

Kering

(Gambar

8)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi yang serba teknologi saat ini, maka menyebabkan
kemajuan bidang pendidikan sangatlah pesat dari masa ke masa. Terdapat
beberapa kemajuan yang dicapai oleh umat manusia, baik itu bidang sosial,
bidang informasi maupun bidang pendidikan. Salah satunya tentang pembangkit
tenaga listrik yang merupakan sumber utama dalam kehidupan manusia. Beberapa
dari masyarakat lebih banyak mengetahui tentang pembangkit listrik tenaga angin,

air laut, solar sel, dll. Dan sebenarnya masih banyak lagi yang belum diketahui
oleh masyarakat, karena itu saya mengambil judul makalah Pembangkit Listrik
Tenaga Baterai Kering yang belum terlalu banyak diketahui.

1.2 Tujuan Pembuatan Makalah


- Mengetahui Pembangkit Listrik Tenaga Baterai Kering
- Mengetahui pengaplikasian Pembangkit Listrik Tenaga Baterai Kering

1.3 Ruang Lingkup Pembuatan Makalah


Makalah ini mencakup bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Baterai Kering,
materi dari makalah ini didapatkan di internet, buku, atau dari sumber yang lain.

BAB II
LANDASAN TEORI
Pembangkit

listrik adalah

bagian

dari

alat industri yang

dipakai

untuk

memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga,


seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.
Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar
yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan
prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan
dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu
pembangkit listrik.

Pertama-tama kita harus mengetahui apa itu baterai sebenarnya, disini saya akan
menjelaskan lebih rinci apa itu baterai :

A. BATERAI

(Gambar 1)

Baterai sebagai sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding, laptop,
radio, senter dan alat-alat elektronik lainnya tentu sangat akrab di telinga kita.
Baterai di temukan Alessandro Volta di tahun 1800.
Baterai merupakan kombinasi dua atau lebih sel elektrokimia yang bisa
menyimpan energi dan kemudian merubahnya menjadi energi listrik.
Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi
ulang disebut dengan baterai sekunder.

B. Cara Baterai Bekerja

(Gambar 2)

Baterai merupakan alat yang merubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai
terdiri dari satu atau lebih voltaic cell (tergantung besarnya voltase yang
diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt atau 12 Volt) . Masing-masing voltaic cell
terdiri dari dua half cells yang dihubungkan secara seri oleh penghantar elektrolit.
Satu half cells mempunyai elektroda positif (katoda) yang satunya elektroda
negatif (atoda). Daya baterai di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Reduksi terjadi pada di katoda dan oksidasi terjadi di katoda. Elektroda tersebut
tidak bersentuhan dan arus listrik dihubungkan dengan elektrolit. Elektrolit dapat
berupa cairan atau padat.
Untuk lebih penjelasan lebih detail tentang baterai (dalam hal ini adalah aki; aki
mobil/motor/mainan yang memakai elektrolit cair) yang saya ambil dari
iklanumum. Aki terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V,
artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel
yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan
6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).Baterai 12
VoltBaterai 6 Volt.
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat
dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan
elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak
boleh ada yang bocor/merembes).

Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub
positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi
yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat
positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat
negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang).Pelat-pelat tersebut
terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).

Anoda.
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada
sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus
listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada proses
elektrokimia, baik sel galvanik (baterai) maupun sel elektrolisis, anoda mengalami
oksidasi. Perlu diperhatikan bahwa tidak selalu anion (ion yang bermuatan
negatif) bergerak menuju anoda, ataupun tidak selalu kation (ion bermuatan
positif) akan bergerak menjauhi anoda. Pergerakan anion maupun kation menuju
atau menjauh dari anoda tergantung dari jenis sel elektrokimianya.
Pada sel galvanik atau pembangkit listrik (baterai), anoda adalah kutub negatif.
Elektroda akan melepaskan elektron menuju ke sirkuit dan karenanya arus listrik
mengalir ke dalam elektroda ini dan menjadikannya anoda dan berkutub negatif.
Dalam sel galvanik, reaksi oksidasi terjadi secara spontan. Karena terus menerus
melepaskan elektron anoda cenderung menjadi bermuatan positif dan menarik
anion dari larutan (elektrolit) serta menjauhkan kation. Dalam contoh gambar
diagram anoda seng (Zn) di kanan, anion adalah SO 4-2, kation adalah Zn2+ dan
ZnSO4 elektrolit.
Pada sel elektrolisis, anoda adalah elektroda positif. Arus listrik dari kutub positif
sumber tegangan listrik luar (GGL) dialirkan ke elektroda sehingga memaksa
elektroda teroksidasi dan melepaskan elektron.

Katoda
Kebalikan dari Anoda, katoda adalah elektroda dalam sel elaktrokimia yang
terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai
Karbon-Seng), yang menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus
baterai. Sedangkan, pada baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan
dioksida (MnO2).

C. Jenis Baterai
Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Baterai Primer yaitu batere yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis
isi (Recharge).
a. Baterai Leclenche (Zn MnO2) baterai sel kering /Dry Cell. Merupakan jenis
baterai yang banyak digunakan sejak beberapa puluh tahun yng lalu. Satu sel
batere berkapasitas 1,5 volt. Kutub positif (Anoda) mengunakan Zn, Kutub
negatip (Katoda) menggunakan MnO2 Pada suhu tingi kapasitas sel
leclanche akan turun dengan drastic, oleh sebab itu penyimpanan batere ini
harus ditempat yang bersuhu rendah.
b.Baterai sel kering Magnesium (MgMnO2). Merupakan jenis batere yang
memiliki konstruksi serupa dengan batere seng. Memiliki kapasitas satu cell
1,5 volt. Kutub positip (Anoda) menggunakan Mg, Kutub negatif (Katoda)
menggunakan MnO2. Baterai ini memiliki kelebihan kapasitas umur 2x sel
kering dan stabil pada temperature tinggi. Adapun kekurangannya yaitu,
tidak bisa dibuat sekecil mungkin. Pada keadaan kerja akan timbul Reaksi
Parasitik akibat dari pembuangan gas hydrogen.
c. Baterai MnO2 Alkaline. Sama seperti dua jenis baterai diatas dan memiliki
kapasitas 1,5 volt, hanya memiliki perbedaan pada segi konstruksi,
elektrolitnya, dan tahanan dalamnya lebih kecil. Batere ini memiliki
kelebihan yaitu :

Pada proses pemakaian akan tetap pada rating yang dimiliki meskipun
pemakaiannya tak menentu. Pada pembebanan tingi dan terus menerus,
mampu memberikan umur pelayanan 2 10 kali pemakaian dari sel
leclanche.
Sangat baik dioperasikan pada temperature rendah sampai -25 derajat
celcius.
Baterai yang sering digunakan adalah zinc-alcaline manganese oxide. zincalcaline manganese oxide memberikan daya olebih per penggunaannya
dibandingkan batere sekunder. zinc-alcaline manganese oxide mempunyai
umur (waktu hidup yang lama). Rechargeable alcaline. Baterai alcaline
mempunyai umur(waktu hidup) yang panjang,namun daur hidupnya lebih
pendek dari pada batere sekunder lainnya.
d.Sel Merkuri. Baterai ini pada Anoda menggunakan Zn dan pada katoda
menggunakan Oksida Merkuri. Dan pada elektrolit menggunakan Alkaline.
Kapasitas maksimal stabil yaitu 1,35 volt, yang biasa digunakan pada
tegangan referensi. Kapasitas dari batere ini dapat sampai 1,4 volt bila
katodanya Oxida Merkuri atau Oxida Mangan. Dari segi ukuran berdiameter
dari 3/8- 1 inchi.
e.Sel oksida perak (AgO2). Baterai ini pada Katoda menggunakan serbuk
elektroloit alkaline dan pada Anoda menggunakan oksida perak. Teganagan
pada Open Circuit yaitu1,6 volt dan tegangan nominal pada beban sebesar
1,5 volt apabila katodanya oksida merkuri atau oksida mangan. Dari segi
ukuran batere ini sebesar 0.3 0.5 inchi. Biasa digunakan untuk kamera, alat
bantu pendengaran dan jam elektronik.
f. Baterai Litium. Jenis baru dari sel primer, yang mempunti tegangan out put
yang tinggi,memiliki umur yangf panjang, ringan dan kecil. Sehingga baterai
ini digunakan untuk pemakaian khusus. Tegangan out put tanpa beban
sebesar 2,9 volt atau 3,7 volt, tergantung dari elektrolit yang digunakan.
Penggunaan litium sangat terbatas, biasa digunakan dalam bidang militer,
karena apabila tidak hati-hati dalam penggunaan bisa meledak.

(Gambar 3)

2. Baterai Sakunder yaitu batere yang bias digunakan berkali kali dengan mengisi
kembali muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai.
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat
dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan
elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak
boleh ada yang bocor / merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat
yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit
atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk
kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO 2)
sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga
karang). Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat
(H2SO4).

1. Saat baterai mengeluarkan arus

a. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung


dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya
bergabung / berubah menjadi air (H20).
b. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif
maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan
berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge.
Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat
pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah
dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H 2O), akibatnya berat jenis cairan
menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1
kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar
1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa
diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan
alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di
bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat
baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O)
dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

(Gambar 4)

D. Anatomi Baterai
Lihatlah setiap baterai, dan Anda akan melihat bahwa ia memiliki dua terminal.
Satu terminal bertanda (+), atau positif, sedangkan yang lainnya ditandai (-), atau
negatif. Dalam baterai senter biasa, seperti AA, C atau sel D, terminal terletak di
ujung baterai. Pada baterai 9 volt, terminal terletak bersebelahan satu sama lain di
bagian atas baterai. Jika Anda menghubungkan kabel antara dua terminal, maka
elektron akan mengalir dari ujung negatif ke ujung positif secepat mereka bisa. Ini
akan membuat baterai cepat habis dan juga bisa berbahaya, terutama pada baterai
dengan daya lebih besar. Agar anda dapat memanfaatkan muatan listrik yang
dihasilkan oleh baterai dengan lebih tepat, Anda harus menghubungkannya ke
sebuah beban. Beban bisa berupa sesuatu seperti bola lampu, motor atau sirkuit
elektronik seperti radio.
Kerja internal baterai biasanya terletak di dalam sebuah kotak logam plastik.
Dalam kasus ini, katoda terhubung ke terminal positif, dan anoda terhubung ke
terminal negatif. Komponen-komponen ini, lebih umum dikenal sebagai
elektroda, menempati sebagian besar ruang di dalam baterai dan merupakan
tempat di mana reaksi kimia terjadi. Sebuah pemisah menjadi penghalang antara
katoda dan anoda, mencegah elektroda agar tidak tersentuh sambil membiarkan
muatan listrik mengalir bebas di antara mereka. Media yang memungkinkan
muatan listrik mengalir antara katoda dan anoda dikenal sebagai elektrolit. Pada
akhirnya, collector melakukan muatan ke luar baterai dan melalui beban.

E. Pengaturan Baterai dan Tenaga Listrik


Dalam banyak perangkat yang menggunakan baterai -seperti radio portabel dan
senter- Anda tidak menggunakan hanya satu sel baterai untuk tiap-tiap perangkat
tersebut. Anda biasanya mengelompokkan mereka bersama-sama dalam susunan

serial untuk meningkatkan tegangan atau dalam susunan paralel untuk


meningkatkan arus. Gambar disamping menunjukkan dua pengaturan tersebut.

(Gambar 5)

Gambar di atas menunjukkan susunan paralel. Empat baterai secara paralel


bersama-sama akan menghasilkan tegangan satu sel, tetapi arus yang mereka
suplai akan empat kali lipat dari satu sel. Arus adalah tingkat dimana muatan
listrik melewati sirkuit, dan diukur dalam ampere. Baterai memiliki nilai dalam
amp-hours, atau, dalam kasus baterai rumah tangga yang lebih kecil, milliamphours (mAh). Sebuah sel baterai rumah tangga biasanya memiliki nilai 500
milliamp-hours harus mampu memasok 500 milliamps arus ke beban selama satu
jam. Anda dapat memilah-milah nilai milliamp-hours dalam banyak cara yang
berbeda. Sebuah baterai dengan 500 milliamp-hours juga bisa menghasilkan 5
milliamps selama 100 jam, 10 milliamps selama 50 jam, atau, secara teoritis,
1.000 milliamps selama 30 menit. Pada umumnya, baterai dengan nilai amp-hours
yang lebih tinggi memiliki kapasitas yang lebih besar.
Pada bagian bawah gambar menunjukkan susunan serial. Empat baterai secara seri
bersama-sama akan menghasilkan arus satu sel, tetapi tegangan yang mereka
suplai akan empat kali lipat dari satu sel. Tegangan adalah ukuran energi per
satuan muatan dan diukur dalam volt. Dalam baterai, tegangan menentukan
seberapa kuat elektron didorong melalui sirkuit, seperti tekanan menentukan

seberapa kuat air didorong melalui selang. Kebanyakan baterai AAA, AA, C dan
D memiliki tegangan sekitar 1,5 volt.
Bayangkan baterai yang ditunjukkan pada gambar yang memiliki nilai sebesar 1,5
volt dan 500 milliamp-hours. Empat baterai susunan paralel akan menghasilkan
1,5 volt dan 2.000 milliamp-hours. Empat baterai disusun secara seri akan
menghasilkan 6 volt di 500 milliamp-hours.
Teknologi baterai telah maju secara dramatis sejak zaman tumpukan Voltaic.
Perkembangan ini jelas tercermin dalam, dunia portabel yang serba cepat kami,
yang lebih tergantung dari sebelumnya pada sumber daya portabel yang
menyediakan baterai. Satu kali hanya bisa membayangkan apa generasi
berikutnya baterai yang lebih kecil, lebih kuat dan tahan lama akan menghadirkan.

Disini saya akan menjelaskan lebih rinci bagaimana Baterai Kering bekerja dan
bagaimana cara membangkitkan listrik :

BAB III
PEMBAHASAN

A. Baterai (Sel Kering)


Sel Kering atau baterai pertama kali dibuat oleh Laclance. Baterai disebut juga
elemen kering, karena elektrolitnya merupakan campuran antara serbuk karbon,
batu kawi, dan salmiak yang berwujud pasta (kering)

(Gambar 6)

Bagian dari elemen kering adalah :

kutub positif (anoda) terbuat dari batang karbon (C)

kutub negatif (katoda) terbuat dari seng (Zn)

larutan elektrolit terbuat dari amonium klorida (NH4CI);

dispolarisator terbuat dari mangan dioksida (MnO2).

Batang karbon (batang arang) memiliki potensial tinggi, sedangkan lempeng seng
memiliki potensial rendah. Beda potensial antara batang karbon dengan seng
adalah 1,5 volt.
Baterai merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia saat
pengisian dan mengubah #energi kimia menjadi energi listrik saat digunakan.
Baterai memiliki dua kutub yaitu kutub pertama yang bertanda positif (+) dan
kutub kedua yang bertanda negatif (-).

(Gambar 7)

Di dalam baterai ada beberapa sel listrik, dan sel listrik tersebut menjadi tempat
menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Elektroda-elektroda yang
tersimpan di dalam baterai ada yang negatif ada pula yang positif. Elektroda
negatif disebut katoda, yang memiliki fungsi sebagai pemberi elektron.
Sedangkan elektroda positif, disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima
elektron.
Ada aliran arus Listrik yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif
(katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari kutub negatif menuju kutub
positif.
Di dalam baterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron.
Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol
seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir
dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif ke lutub positif
tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung.
Dan inilah alasan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih
memiliki sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak
menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika kita
menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.
Lalu bagaimana komponen-komponen tersebut bisa menghasilkan aliran listrik?
Begini, anoda dan katoda terbuat dari bahan yang dapat bereaksi dengan bahan

elektrolitnya. Saat anoda dan elektrolit bereaksi, terbentuklah satu senyawa baru
yang menyisakan satu elektron. Sebaliknya, reaksi antara katoda dan elektrolit
membutuhkan satu elektron.
Jadilah sisa elektron dari reaksi anoda dan elektrolit tadi dikirimkan ke katoda agar
katoda dapat bereaksi dengan elektrolit. Perpindahan elektron inilah yang dapat
menimbulkan aliran listrik dari sebuah baterai.

B. Sejarah Baterai (Sel Kering)


Johann Wilhelm Ritter, penemu sel baterai kering
Lahir : 16 Desember 1776 di Samitz bei Haynau, Silesia. Wafat : 23 Januari 1810 di
Munich, Jerman Johann Wilhelm Ritter menemukan ujung spektrum ultraviolet,
membuat sel baterai kering pertama pada tahun 1802 dan baterai penyimpanan pada
tahun 1803. Kontribusinya yang sangat penting adalah elektrokimia yang dikembangkan
pada tahun 1798. Ritter adalah orang pertama yang membuat hubungan yang jelas antara
galvanisme dan reaktivitas kimia. Ia adalah penemu tekhnik elektroplating yang terkenal.
Sebagai tambahan, ia juga menjadi terkenal karena menjadi pionir dalam elektrokimia.

C. Aplikasi Baterai Kering


Pada kesempatan baik kali ini, akan kami sampaikan topik mengenai kegunaan
atau aplikasi dari baterai kering isi ulang atau istilah bule nya Rechargeable
Sealed Lead Acid Battery :
Fungsi

Baterai

ini

dikelompokan

dalam

kategori

utama

yaitu;

1. Standby Use (fungsi backup pada saat sumber energi utama tidak ada/failure)
Alat-alat yang menggunakan baterai termasuk kategori ini adalah sebagai berikut :

UPS system (Computer/Server, ATM, dll)

Communication Systems (Pemancar Radio, BTS, dll)

CCTV, CATV, Fiber Optic Communications

Emergency Lighting (lampu darurat, dll)

Burglar Alarm Systems

D. Prinsip Kerja Baterai Kering Sebagai Pembangkit Listrik


Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu
dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi
listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi Oksidasi). Batere terdiri
dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia. Sel baterai tersebut elektroda elektroda. Elektroda
negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif
disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda
akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda).
Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai
1.Proses Pengisian :Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik.

Cara Kerja Baterai Kering Untuk Membangkitkan Listrik

(Gambar 8)

Baterai kering (sel Lechlance) terdiri atas suatu silinder seng sebagai anode dan
batang karbon sebagai katode. Silinder diisi pasta yang terdiri atas campuran batu
kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), sedikit air, dan di tengah pasta itu diletakkan
batang karbon. Karena karbon merupakan electrode inert(sukar bereaksi), pasta
berfungsi sebagai oksidator(katode). Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.
Anode

:Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-

Katode

:2 MnO2(s) + 2 NH4- (aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l)


+
:Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) Zn2+(aq) + Mn2O3(s) +

Redoks

2NH3(aq) + H2O(l)
Selanjunya, Zn dan NH3 membentuk ion kompleks [Zn(NH3)4]2+
Zn2+(aq) + 4 NH3(aq) [Zn(NH3)4]2+(aq)
Potensial tiap baterai kering adalah 1,5 volt. Baterai kering jika sudah habis tidak
dapat diisi ulang sehingga disebut sel primer. Untuk membuatnya tahan lama,
maka NH4Cl diganti dengan KOH. Reaksi yang terjadi sebagai berikut
Anode

:Zn(s) + 2 OH-(aq) Zn(OH)2 + 2e-

Katode

:2 MnO2(s) + 2 H2O(l) + 2e 2 MnO(OH)(s) + 2 OH+

Redoks

:Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2 H2O(l) Zn(OH)2(s) + 2 MnO(OH)(s)

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan
banyaknya elektron yang dimiliki.
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan
berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi
kimia.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting,
yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai
katoda (kutub negatif baterai)pasta sebagai elektrolit (penghantar).
Bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan bakterai: Belerang, Air raksa,
Asam sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak, Nikel, Hidrida
logam nickel, Litium, Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, Rubidium
B. Saran
1. Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu
yang lebih dingin).
2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu
denganpengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh, atau baterai diisi
secara teratur tiap bulan.

Pada nomor 2, metode yang paling baik adalah dengan pengisian perawatan
(maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat pengisi (charger) (lebih
baik lagi kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat lemahnya) yang
secara otomatis menghentikan proses pengisian jika baterai sudah terisi penuh dan
kembali menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai berkurang
(memiliki fitur deteksi). Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa yang kita
lakukan adalah mengisi baterai secara penuh menggunakan pengisian lambat
(slow charge) tiap bulan. Terpaksa disini disebabkan karena baterai yang sudah
terisi penuh tidak akan bertambah lagi isinya walaupun tetap terus diisi, selain itu
baterai yang terisi penuh akan kian bertambah panas bila terus diisi/disetrum
(overcharging) sehingga beresiko merusaknya, ditambah lagi dengan terjadinya
penguapan gas, dan terutama bahaya kemungkinan meledak yang pada akhirnya
merusak baterai secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan) dan bahkan
berbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari baterai
muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat, cairan asam bisa mengorosi/merusak
plat besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang
disikan pada baterai baru yaitu saat pertama kali diisi) cukup korosif! Jadi berhatihatilah jika berhubungan dengan cairan accu zur terlebih lagi cairan yang telah
ada dalam baterai.

DAFTAR PUSTAKA
Benny Karyadi, 1997, Kimia 2, P.T. Balai Pustaka, Jakarta
Hart Harold, 2007, Kimia Organik, Edisi II, Erlangga, Jakarta.
Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H. (2001) Prinsip-prinsip Kimia
Modern. Edisi ke-4. Jilid 1. Diterjemahkan oleh S.S. Achmadi. Jakarta:
Erlangga.
Petrucci H. Raplh. Suminar, 1987, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid
2, Erlangga, Jakarta.
Shidiq Premono, Anis Wardani, Nur Hidayati, 2007, Kimia, P.T .Pustaka Insan
Madani,Yogyakarta.
-

https://www.academia.edu/8937901/Baterai_Sel_Kering_Sel
http://dokumen.tips/documents/cara-kerja-baterai-55a74fcb4aceb.html
http://forum.detik.com/ayo-membuat-listrik-dari-aki-12v-sendiri-

t196287.html
http://teknikelektronika.com/pengertian-baterai-jenis-jenis-baterai/
http://www.kompasiana.com/subkioke/bikin-sendiri-listrik-tenaga-

aki_54f3495c745513942b6c6f53
http://www.ekorahayu.com/cara-kerja-baterai.html

Anda mungkin juga menyukai