Anda di halaman 1dari 1

A.

Fungsi dan Manfaat serta Elemen Pengisi Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Ruang Terbuka Hijau, baik Ruang Terbuka Hijau Publik maupun Ruang Terbuka Hijau
Privat, memiliki fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik)
yaitu fungsi arsitektural, sosial, dan fungsi ekonomi. Dalam suatu wilayah perkotaan empat
fungsi utama ini dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan
kota.
Ruang Terbuka Hijau berfungsi ekologis, yang menjamin keberlanjutan suatu wilayah
kota secara fisik, harus merupakan satu bentuk Ruang Terbuka Hijau yang berlokasi, berukuran,
dan berbentuk pasti dalam suatu wilayah kota, seperti Ruang Terbuka Hijau untuk per-lindungan
sumberdaya penyangga kehidupan manusia dan untuk membangun jejaring habitat kehidupan
liar. Ruang Terbuka Hijau untuk fungsi-fungsi lainnya (sosial, ekonomi, arsitektural) merupakan
Ruang Terbuka Hijau pendukung dan penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya kota
tersebut, sehingga dapat berlokasi dan berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya,
seperti untuk keindahan, rekreasi, dan pendukung arsitektur kota.
Dalam Permendagri No. 1 tahun 2007 disebutkan fungsi dan manfaat Ruang Terbuka
Hijau (RTH) kota yaitu:
Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan perkotaan adalah:
1) Pengaman keberadaan kawasan lindung perkotaan;
2) Pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air, dan udara;
3) Tempat perlindungan plasma nutfah dan keanekaragaman hayati;
4) Pengendali tata air; dan
5) Sarana estetika kota
Sementara manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan perkotaan adalah:
1) Sarana untuk mencerminkan identitas daerah;
2) Sarana penelitian;
3) Sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial;
4) Mengingkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan;
5) Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestasi daerah (Permendagri No. 1
Tahun 2007).

Anda mungkin juga menyukai