Palpasi : Mudah rontok, kulit kepala kotor, berbau secara umum menunjukkan
tingkat hygiene seseorang.
Palpasi : Penekanan ibu jari pada kulit dahi, karena mempunyai dasar tulang.
Pada dehidrasi bias ditemukan finger printpada kulit dahi
4. Palpebrae
o
Inspeksi : Bisa terlihat penumpukan cairan atau edema pada palpebrae, selain
itu bias juga terlihat cekung pada pasien dehidrasi
Palpasi : Dengan cara meraba menggunakan tiga jari pada palpebrae untuk
merasakan apakah ada penumpukan cairan, atau pasien dehidrasi bila teraba
cekung
Icterus tampak lebih jelas di sclera disbanding pada kulit. Teknik memeriksa
sclera dengan palpasi menggunakan kedua jari menarik palpebrae, pasien
melihat kebawah radang pada conjungtiva bulbi maupun conjungtiva
palpebrae. Keadaan anemic bias diperiksa pada warna pucat pada conjungtiva
palpebrae inferior.
Dengan dua jari telunjuk memeriksa membandingkan TIO bola mata kiri dan
kanan dengan cara tekanan berganti pada bola mata atas dengan kelopak mata
tertutup kewaspadaan terhadap glaucoma umumnya terhadap pasien berumur
lebih dari 40 tahun
7. Hidung
o
Inspeksi : Hidung simetris, pada rongga dikaji apakah ada kotoran hidung,
polip atau pembengkakan
Rongga mulut : diperiksa bau mulut, radang mocosa (stomatitis), dan adanya
aphtae
Gigi-geligi : diperiksa adanya makanan, karang gigi, caries, sisa akar, gigi
yang tanggal, perdarahan, abses, benda asing,(gigi palsu), keadaan gusi,
meradang
Lidah : kotor/coated, akan ditemui pada keadaan: hygiene mulut yang kurang,
demam thypoid, tidak suka makan, pasien coma, perhatikan pula tipe lidah
yang hipertemik yang dapat ditemui pada pasien typoid fever
Palpasi : satu tangan dari samping atau dua tangan dari arah belakang, jari-jari
meraba permukaan kelenjar dan pasien diminta menelan rasakan apakah terasa
ada pembengkakan pada jaringan sekitar.
Perkusi: paru, eksrusi diafragma (konsistensi dan bandingkan satu sisi dengan
satu sisi lain pada tinggi yang sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi).
Normal: resonan (dug dug dug), jika bagian padat lebih daripada bagian
udara=pekak (bleg bleg bleg), jika bagian udara lebih besar dari bagian
padat=hiperesonan (deng deng deng), batas jantung=bunyi rensonan---hilang>>redup.
12. Abdomen
o
Auskultasi : mendengar suara peristaltic usus, normal berkisar 5-35 kali per
menit : bunyi peristaltic yang yang keras dan panjang disebut borborygmi,
ditemui pada gastroenteritis atau obstruksi usu pada tahap awal. Peristaltic
yang berkurang ditemui pada ileus paralitik. Apabila setelah 5 menit tidak
terdengar suara peristaltic sama sekali maka kita katakana peristaltic negative
(pada pasien post operasi)
nafas dan cembungan perut. Rasakan apakah ada pembesaran hepar atau
tidak. Hepar membesar pada keadaan :
Malnutrisi
13. Anus
o
Hemhoroid externa
Fisurra
Fistula
Tanda keganasan