Anda di halaman 1dari 15

ANaK KeHIDUPAN Anak belajar dari Kehidupan

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki


Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar dengan rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar dengan kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar dengan kebenaran dan
keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran

KONSEP DASAR ILMU SOSIAL


Konsep dasar ilmu :
1. Sosiologi
2. Geografi
3. Kependudukan
4. ekonomi

KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN


1. Natural Sciences bertujuan untuk mengetahui ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam alam semesta
2. Social Sciences bertujuan untuk mengetahui ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam hubungan antar manusia
3. The Humanities bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan
yang bersifat manusiawi
1. SOSIOLOGI
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos
berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam
buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857).
Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu
pengetahuan tentang masyarakat.
Sebab Munculnya Sosiologi
Pegangan manusia mengalami krisis, anomali, ancaman thd tatanan sosial disintegrasi
Proses Perubahan Jangka Panjang: revolusi industri dan rev perancis, kapitalis, sosialis,
reformasi, individualisme, agama dan pertumbuhan ilmu pengetahuan modern, urbanisasi,
dsb
Para Perintis Sosiologi
ALIRAN KLASIK
1. Auguste Comte (1798 1857)
Paternity socius n logos
Hukum kemajuan manusia/hkm 3 jenjang: teologi, kekuatan metafisik, positif/ diskripsi
ilmiah
Membagi Sosiologi:
1. Statika sosial (social static) kajian tatanan sosial (stabilitas), eks: struktur sosial
masy (institusi didlmnya), hub antar institusi, fungsi institusi dsb
2. Dinamika sosial (social dynamics) kajian kemajuan dan perubahan sosial, eks:
perub sos neg berkemb mulai arah dan dampaknya Hub spt anatomi dan fisiologi
2. Karl Marx (1818 1883)

Teorinya mengenai kelas : pembagian kerja dlm kapitalisme menumbuhkan 2 klas:


bourgeoisie (orang yg menguasai alat produksi, yg mengeksploitasi kaum proletar: kelas yg
tidak memiliki alat produksi
Teori stratifikasi sosial dan konflik
Diarahkan pada perubahan sosial sebagai dampak pembagian kerja terkait dg neg kapitalis
3. Emile Durkheim (1858 1917) The division of labor in society tuj kajian: unt
memahami fungsi pembagian kerja dan mengetahui faktor penyebabnya
Masy memerlukan a. solidaritas: mekanik, didasarkan atas persamaan (terjadi pd masy
sederhana/masy segmental/consciense collective)pembagian kerja dpt dilak oleh orang
lain/tidak saling tergantung; b. solidaritas organik, deferensiasi dan spesialisasi smkn
berkembang saling tergantung satu sama lain (hkm akal) lahirnya spesialisasi sosiologi
Fakta sosial : cara bertindak, berpikir dan berperasaan yg dianaut sec umum bersifat
memaksa, berada diluar kehendak pribadi individu dan dapat menjalankan paksaan luar thd
indvidu
Eks fakta sos: suicide : altruistic (integrasi sos yg kuat); egoistic (integrasi masy lemah) dan
anomic (masy tdk memberi pegangan pd masynya) bunuh diri bukan krn pribadi
melainkan bersumber pada masy.
4. Max Weber (1864 1920) Sosiologi: ilmu yg berupaya memahami tindakan sosial teori
interaksi sosial
Tindakan sosial: perilaku manusia yg mempunyai makna subyektif bagi pelakunya
sosiologi bertujuan memahami (verstehen), mengapa tindakan sosial mempunyai arah dan
akibat tertentu, sedangkan tindakan memp makna subyektif bagi pelakunya unt dpt
memahami hrs berempathy
Tindakan Sosial Terkait dg orang lain (produk stimulan dan respon), bukan untuk kepuasan
pribadi, tidak terjadi sesaat dan tiba-tiba, tetapi terjadi berulang dan teratur Dipandu dan
dibingkai oleh kultur (nilai, norma dan pengetahuan), struktur (peran, status) dan kepribadian
(self); manusia tidak bebas (terikat)
Bervariasi menurut dimensi tempat, tidak mudah dibuat generalisasi meskipun ada tindakan
sosial tertentu yg dijumpai dibanyak komunitas
Berkembang dan berubah (bervariasi menurut dimensi waktu) bahkan memperoleh bentuk
baru, manusia membangun alternatif baru
Persoalan konstruksi sosial (kepentingan dan kebutuhan)
Aliran Modern/Masa Kini
1. C.Wright Mills, abad 20

Sosiological Imagination : personal trobels of millieu dan public issue of social structure
Troble mrp masalh pribadi dan mrp ancaman thd nilai yg didukung pribadi Issue, dipihak lain
mrp hal yg berada diluar lingk setempat individu dan diluar jangkauan khdpan pribadinya
bersifat umum
Perilaku manusia yg dipelajari bersifat sosial (bukan individual), respon dan stimulan orang
lain
Perilaku sosial berstruktur (berpola dan ada regulasi), tidak secara kebetulan, konstan dan
berulang, teratur
Penjelasan sosiologi berupa analisis (prinsip ilmu pengetahuan, bukan kesepakatan biasa)
Penjelasannya sistematis (bisa diikuti dg runtut, bukan spontan)
Kesimpulan :
perilaku manusia bersifat sosial, berstruktur, dapat dianalisa dan sistematis
2. GEOGRAFI
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan
(variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
......geografi
Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu go ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau
"menjelaskan").
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa
dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang
diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan
oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang
terjadi itu.
.....menurut para ahli:
Erastothenes (abad ke-1) : Geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi.
Ullman (1954): Geografi adalah interaksi antar ruang.
Strabo (1970): Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan
hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian disebut konsep Natural
Atrribut of Place.
....menurut para ahli:
Prof. Bintarto (1981): Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan
bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta

permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk


kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Hasil seminar dan lokakarya di Semarang (1988): Geografi adalah ilmu yang mempelajari
persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan
kelingkungan dalam konteks keruangan.
Konsep-Konsep dlm Geografi
1. Konsep Lokasi : adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena
geosfer . Konsep lokasi dibagi atas:
a. Lokasi Absolut : lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
Contoh : Indonesia terletak di antara 6LU-11LS dan di antara 95BT141BT.
b. Lokasi relatif : lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya
berubah. Contoh: Indonesia terletak antara benua Asia dan Australia.
2. Konsep Jarak : Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam
geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik dinyatakan dalam satuan
panjang kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu (jarak tempuh).
3. Konsep Keterjangkauan: Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau
dipengaruhi oleh lokasi, jarak dan kondisi tempat. Contoh: SurabayaJakarta bisa ditempuh
dengan bus atau pesawat.
4. Konsep Pola : Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh, penerapan
konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau
sungai.
5. Konsep Geomorfologi : geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
permukaan bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti
pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi
merupakan objek studi geografi.
6. Konsep Aglomerasi: Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala
yang terkait dengan aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat
perdagangan dan daerah pemukiman.
7. Konsep Nilai Kegunaan: Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada
makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. Nilai kegunaan pun bersifat relatif.
Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga
kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan dan kesibukan.
8. Konsep Interaksi - Interdependensi : Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling
mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan
kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu

kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih
teknologi.
9. Konsep Diferensiasi Area Fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan yang
lain. Contoh: Areal pedesaan khas dan corak persawahan.
10. Konsep Keterkaitan Keruangan: Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena
lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara kemiringan
lereng di suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah, serta hubungan antara daerah kapur
dengan kesulitan air.
Cabang-cabang geografi
1. Geografi Fisik: Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan
biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk
memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain.
Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.
2. Geografi Manusia: Cabang geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus
sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari
bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada
transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi:
geografi ekonomi, geografi politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi
kota), geografi feminisme dan geografi militer.
3. Geografi Manusia-Lingkungan
Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan
keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan lingkungannya berinteraksi. Walaupun
paham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara
geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam.
Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya & politik, dan
penelitian risiko-bencana. Karakter manusia yang harus memenuhi kebutuhan hidupnya,
maka harus melakukan penggunaan alam atau eksploitasi alam guna terpenuhinya kebutuhan
hidup.
4. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Dikembangkan pada sekitar tahun 1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama dari
Nederland. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan, sejumlah ahli Geografi
asal Belanda ikut serta dalam program pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah
lahirnya program studi baru bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah
dan sekarang lebih dikenal dengan Program Studi Pengembangan Wilayah. Sebelum berdiri
menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan
Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural and Regional Development Planning
(RRDP). Selain itu dapat dijelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah dapat

berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep dan teori-teori sosial yang
ada
5. Ekologi budaya dan politik:
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran dalam
antropologi . Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan
lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini.
Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk
melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya,
studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat bahwa kelaparan di sahel
disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari
kolonialisme dan menyebarnya praktek kapitalisme.
6. Penelitian risiko-bencana
Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang mencoba memahami mengapa
orang tinggal dataran banjir yang mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang
menjadi multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti gempa bumi) dan bencana
teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Geografer yang mempelajari bencana tertarik
pada dinamika bencana dan bagaimana manusia dan masyarakat menghadapinya.
7. Geografi sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang
dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci
atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan
dan sekitarnya.
3. Kependudukan
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia.
Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah
penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu
yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau enisitas tertentu.
4. Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya

terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg:


scarcity).
Adam Smith
Pasar saham
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti "keluarga, rumah
tangga" dan (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum" dan secara garis besar diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud
dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data
dalam bekerja.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa
yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini
menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh
karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini.
Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar (1930an) yang
menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham.
Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of
Employment, Interst, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu
menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar
distribusi sumber daya mencapai sasarannya.
Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan
banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist,
dan lain sebagainya.
5. Antropologi,
6. Psikologi Sosial,
7. Politik,
8. Pemerintahan
dan keterpaduan ilmu-ilmu social dalam pemecahan masalah

5. ANTROPOLOGI
Antpologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat
suatu etnis tertentu.
......antropologi

Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciriciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Pengertian Antropologi
Anthropologi berasal dari kata Yunani (baca: anthropos) yang berarti manusia
atau "orang", dan logos yang berarti wacana (dalam pengertian "bernalar", "berakal").
Anthropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Anthropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap
dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan
anthropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada
perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak
diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode anthropologi sekarang seringkali
dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal
dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama
Definisi Antropologi
William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
David Hunter: Anthropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia.
Koentjaraningrat: Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya
dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan.
Cabang-cabang Antropologi
A. Antropologi Fisik
1. Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan
evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia
dengan mengamati ciri-ciri fisik
B. Antropologi Sosial Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan
perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia
mengenal tulisan.

2. Etnolinguistik adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata
bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam
kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan
individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal
dengan berpegang pada konsep psikologi.
6. Psikologi Sosial
7. Ilmu Politik
Politik adalah ilmu yang mempelajari cara meperoleh kekuasaan dan bagaimana
mempertahankannya
Niccolo Machiavelli
Ilmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan,
peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku
politik dan kebijakan publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan
khusus dengan memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan, kesejahteraan
material, dan kedamaian.
Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan ilmu ini secara positif dengan
melakukan analisis politik. Sedangkan yang lain melakukan pengembangan secara normatif
dengan membuat saran kebijakan khusus.
Pendekatan dalam ilmu politik
Pendekatan dalam ilmu politik yang populer ada tiga, yaitu:
1. Pendekatan Institusionalisme (the old institutionalism),
2. Pendekatan Perilaku (behavioralism) dan Pilihan Rasional (rational choice),
3. Pendekatan Kelembagaan Baru (the new institutionalism)
Ketiga pendekatan tsb memiliki cara pandang sendiri dalam mengkaji ilmu politik dan
memiliki kritik terhadap pendekatan yang lain.
Pendekatan Institusionalisme
Pendekatan institusionalisme atau kelembagaan mengacu pada negara sebagai fokus kajian
utama.
Setidaknya, ada dua jenis atau pemisahan institusi negara, yakni negara demokratis yang
berada pada titik "pemerintahan yang baik" atau good governance dan negara yang berada
pada titik "pemerintahan yang jelek" atau bad governance

Bahasan pendekatan ini menyangkut antara lain sifat undang-undang dasar, masalah
kedaulatan, kedudukan, dan kekuasaan formal serta yuridis dari lembaga-lembaga
kenegaraan seperti parlemen dan lain-lain. Dengan kata lain, pendekatan ini mencakup unsur
legal dan institusional.
Kajian Utama Pendekatan Institusionalisme:
1. Legalisme (legalism), yang mengkaji aspek hukum, yaitu peranan pemerintah pusat
dalam mengatur hukum;
2. Strukturalisme, yakni berfokus pada perangkat kelembagaan utama atau menekankan
pentingnya keberadaan struktur dan struktur itu pun dapat menentukan perilaku
seseorang;
3. Holistik (holism) yang menekankan pada kajian sistem yang menyeluruh atau holistik
alih-alih dalam memeriksa lembaga yang "bersifat" individu seperti legislatif,
Kajian Utama Pendekatan Institusionalisme:
4. Sejarah atau historicism yang menekankan pada analisisnya dalam aspek sejarah
seperti kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan,
5. Analisis normatif atau normative analysis yang menekankan analisisnya dalam aspek
yang normatif sehingga akan terfokus pada penciptaan good government.

SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DUNIA


BUDAYA
Budaya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia

Karsa tenaga yang merupakan sumber dorongan dari suatu kegiatan

Rasa tenaga yang memberi sifat

Cipta tenaga yang dapat menciptakan sesuatu dan memecahkan


persoalan

Budaya adalah seluruh hasil dari proses manusia menghadapi tantangan hidup.
Budaya
Koentjoroningrat:
Cipta rasa karsa - - - - nya - - > Manusia
Kebudayaan adalah keseluruhan dari apa yang pernah dihasilkan oleh manusia karena
pemikiran dan karyanya

Budaya
Manusia menciptakan budaya tidak hanya sebagai suatu mekanisme adaptif terhadap
lingkungan biologis dan geofisik mereka, tetapi juga sebagai alat untuk memberi andil
kepada evolusi sosial kita.
Kita lahir turun temurun, membawa zat-zat pembawa sifat dan sifat-sifat budaya generasi
manusia sebelum kita. Zat-zat pembewa sifat dan ciri-ciri tersebut saling mempengaruhi.
Memberi konteks budaya yang berpengaruh atas perilaku kita.
Budaya ..
Budaya meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama suatu periode.
Budaya sebagai tatanan pengetahuan, ilmu, teknologi, seni, pengalaman, kepercayaan,
nilai, sikap, norma, hirarkhi, peranan, hubungan2, konsep ruang, waktu, alam
semesta, dsb.
Individu dalam Budaya
Budaya membentuk individu, namun bukan merupakan faktor tunggal. Ada pengaruh lain
selain budaya yang membentuk individu
Meskipun budaya merupakan kekuatan dominan yang mempengaruhi individu, orang-orang
dalam suatu budaya pun mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda
Kenyataan .
Di dunia ini terdapat beraneka ragam budaya
Antara budaya satu dengan yang lain ada yang sama, ada yang berbeda, bahkan ada
yang bertentangan
Mengapa budaya masyarakat dunia berbeda-beda ?
Karena :
1. Beda manusia
2. Beda ruang & waktu
3. Beda keinginan & angan2
4. Beda tantangan hidup
5. Beda cara berpikir
6. Beda proses, beda hasil
Karakteristik-Karekteristik Budaya

1. Komunikasi dan Bahasa


2. Pakaian dan Penampilan
3. Makanan dan Kebiasaan Makan
4. Waktu dan Kesadaran Akan Waktu
5. Penghargaan dan Pengakuan
6. Hubungan Hubungan
7. Nilai dan Norma
8. Rasa Diri dan Ruang
9. Proses Mental dan Belajar
10. Kepercayaan dan Sikap
1. Komunikasi dan Bahasa

Sistem komunikasi

Tata cara berkomunikasi

Bahasa Verbal

Dialek, aksen, logat, jargon

Bahasa Non-Verbal

Sikap tubuh, ekspresi, gerak-gerik


2. Pakaian dan Penampilan
Pakaian -- luar, dalam, seragam. tambahan
Perhiasan muka, kepala, leher, telinga, tangan, kaki, pinggang, dsb
Wajah, kosmetik, coreng-coreng, dsb
Potongan & gaya rambut
Kepala topi, peci, ikat, kerudung, jilbab, dsb
Alas kaki, Dll.
3. Makanan dan Kebiasaan Makan

Makanan pokok

Makanan kecil

Jenis, menu, sajian & selera rasa makanan

Tata-cara makan

Pola & kebiasaan makan, Dll.

4. Waktu dan Kesadaran Akan Waktu

Waktu penanda

Perhitungan waktu

Kedisiplinan waktu

Musim musim sepanjang tahun

Dll.

5. Penghargaan dan Pengakuan

Cara dan metode memberikan pujian

Pengakuan akan prestasi, pengabdian, keberanian

Pemberian Hak-hak istimewa

Pangkat, jabatan, bintang jasa, medali, piagam, jamuan makan, bonus, jaminan sosial,
dsb.

6. Hubungan Hubungan

Hubungan antar manusia dalam keluarga: Bapak, Ibu Anak, Kakek-Nenek, PamanBibi, dsb.

Hubungan pernikahan: monogami, poligami, poliandri, --- selir

Hubungan antar manusia dlm organisasi : Usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan,
kekayaan, kekuasaan, kebijaksanaan.

Hubungan antar manusia dalam beragama: Pendeta, Pastur, Kyai, Rabbi, Suhu, .
Dengan umatnya

7. Nilai dan Norma

Nilai nilai kebutuhan hidup: Materi, keharmonisan, prestasi diri, dsb.

Berdasarkan nilai-nilai suatu budaya menetapkan norma-norma perilaku


masyarakatnya. Aturan-aturan meliputi berbagai hal, dari ranah privat sampai ranah
publik

8. Rasa Diri dan Ruang

Kenyamanan yang dimiliki seseorang dalam berinteraksi denga orang lain

Beberapa budaya sangat terstruktur dan formal, sementara budaya lain lebih lentur
dan informal.

9. Proses Mental dan Belajar

Beberapa budaya menekankan pada aspek pengembangan otak ketimbang aspek


lainnya.

Budaya lain ada yang menekankan pada aspek pengembangan spiritual, dsb.

Ada yang menekankan pada logika, ada yang mengutamakan rasa.

10. Kepercayaan dan Sikap

Dalam semua budaya orang-orang percaya ada kekuatan supernatural, nampak jelas
pada agama dan praktik-praktik keagamaan.

Sistem kepercayaan sangat mendasari sikap seseorang, pada akhirnya sikap


mempengaruhi perilaku.

Budaya di Dunia
Kini dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, manusia di berbagai belahan
dunia dengan mudah bisa saling berinteraksi, saling mempengaruhi
Perbedaan budaya antarbangsa menjadi semakin relatif.
Nilai sosial-budaya di berbagai negara dipengaruhi Budaya Dominan
Interaksi masyarakat dunia
Interaksi antarbangsa dapat meningkatkan kemakmuran bersama
Namun interaksi kadangkala berujung konflik, ........bahkan perang
....p e r a n g......
Pemusnahan etnis Yahudi oleh Nazi
Konflik rasis di Los Angeles
Konflik antaretnis di London
konflik di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai