TAMBANG
BELITUNG 2011
KATA PENGANTAR
Membalong,
juni 2011
HENDRA WILLY
Direktur
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
...............................................................
............................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3.
Latar belakang
1
...............................................................
1.4.
Lingkup Pekerjaan
2
...............................................................
2.2.
Keadaan Lingkungan
6
2.3.
Flora
............................................................... 6
2.4.
............................................................... 7
2.4.
Iklim
............................................................... 7
...............................................................
Geologi
3.2
Struktur tanah
9
............................................................... 8
...............................................................
Analisis hidrologi
............................................................... 10
4.2.
Analisis Hidrogeologi
11
4.4.
4.5.
Rancangan penyaliran
12
...............................................................
...............................................................
5.2.
Rancangan pertambangan
14
................................................................
....................................................
....................................................
....................................................
....................................................
....................................................
....................................................
37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tahapan kegiatan perusahaan pada saat ini adalah Kajian Studi
Kelayakan sebelum diterbitkannya Izin Usaha Pertambangan,
berdasarkan hal tersebut di atas, perlu dilakukan kajian kelayakan
penambangan, agar dapat diputuskan apakah proyek ini layak atau
tidak untuk dilanjutkan.
Perkembangan industri yang membutuhkan bahan baku Tanah Liat telah
menyebabkan berkembangnya usaha di sektor pertambangan Tanah
Liat. Usaha ini pada umumnya menarik minatpengusaha swasta
nasional karena pengusahaannya dapat dilakukan dengan cara
teknologi dan metode penambangan yang sederhana.
Pembangunan yang sangat pesat di ibukota Jakarta
membutuhkan pasokan Tanah Liat yang cukup besar untuk industri.
Kebutuhan dari Belitung, Lampung dan Kalimantan. Disamping itu
negeri
cukup
besar
a. Tujuan
Kajian kualitas Tanah Liat bertujuan untuk menentukan
penyebaran kualitas Tanah Liat, cara penanganan dan
penambangan
yang
sesuai,serta
kajian
kemungkinan
pemanfaatan.
b. Lingkup
Menentukan penyebaran kualitas lapisan Tanah Lia sebagai
panduan perencanaan strategi penambangan berdasarkan
analisis hasil uji kualitas Tanah Liat yang meliput :
- Kajian penanganan dan pengolahan Tanah Liat serta
pemanfaatan Tanah Liat berdasarkan analisis hasil uji kualitas
Tanah Liat
- Merencanakan tata letak peralatan (layout) instalasi yang di
perlukan serta pemilihan peralatan yang di perlukan ( jenis,
jumlah dan kapasitas).
4. Kajian Hidrogeologi dan Hidrologi
a. Tujuan
Kajian ini bertujuan untuk :
2|
3|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
6. Kajian Transportasi
a. Tujuan
Kajian
transportasi
bertujuan
untuk
mengevaluasi
kemungkinan cara dan rute pengangkutan Tanah Liat dari ROM
stockpile di tambang ke lokasi pemuatan (loading facility) ditinjau
baikteknik maupun ekonomis.
b. Lingkup
- Evaluasi kelayakan teknis dan rekomundasi alternatif cara dan
jalur pengangkutan
- Evaluasi kelayakan teknis dan rekomundasi alternatif jalur
pengangkutan
- Perhitungan ongkos transportasi per ton Tanah setiap alternatif
jalur pengangkutan
- Pemilihan rancangan alternatif jalur pengangkutan yang dipilih.
5|
BAB II
KEADAAN DAERAH PENYELIDIKAN
2.5 IKLIM
Iklim mikro yang berada di kawasan IUP, berupa iklim
tropis dan basah dengan variasi curah hujan bulanan antara 3,3 mm
sampai 691,6 mm dengan jumlah hari hujan antara 1 hari sampai 30
hari setiap bulannya. Rata-rata temperatur udara pada tahun
bervariasi antara 24,0 c sampai 28,9 c dimana kelembaban udara
bervariasi antara 81% sampai 92%.
7|
BAB III
9|
BAB IV
KAJIAN HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI
10
|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
maka lantai jenjang dibuat miring dan pada sisi jenjang dibuat
paritan. Sumuran berfungsi sebagai tempat penampungan air
sementara sebelum dipompa ke luar daerah tambang. Agar daerah
penggalian tidak tergenang air sehingga semua air mengalir
kedalam sumuran. Selanjutnya air akan dipompa ke luar pit
kemudian
diendapkan
dalam
kolam
pengendapan
yang
ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu, sebelum dialirkan ke
sungai-sungai di sekitar daerah tambang. Debit air limpasan (Qp) di
daerah penelitian dapat di ketahui dari data lus daerah tangkapan
hujan (A), intensitas hujan (I) dan koefisien limpasan (C)
4.4.2. Air Tanah
Air yang terinfiltrasi di daerah isian (recharge area) akibat
presipitasi memberikan input kepada keterdapatan air dibawah
permukaan. Kontrol-kontrol yang berpengaruh dalam infiltrasi
antara lain karakter hidrolik material yang dilalui, kemiringan
lereng,gravitasi dan kondisi vegetasi di daerah tersebut.
Keterdapatan air di bawah permukaan atau umumnya disebut air
tanah (ground water). Pada saat penambangan,ada kemungkinan
akan muncul air tanah, air ini berasal dari rembesan air tanah pada
dinding jenjang bukaan tambang yang memotong lapisan akuifer.
RANCANGAN PENYALIRAN
Telah diketahui bahwa pekerjaan penambangan dilakukan
dengan sistem jenjang. Air yang akan masuk ke pit berasal dari air
limpasan, air hujan dan air tanah. Untuk mengatasi air tersebut
maka di setiap lantai tambang harus dibuat sistem penyaliran pada
kaki jenjang sehingga air tersebut tidak mengganggu pekerjaan
penambangan. Kemiringan memanjang (gradien) dari saluran
penyaliranpada umumnya adalah 2%.
12|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
BAB V
KAJIAN PERENCANAAN TAMBANG TERBUKA
5.1 KONSEP PENAMBANGAN
5.1.1 Bentuk dan Karakteristik Tanah Liat dan Lapisan Penutup
Sebagaimana telah dijelaskan pada Kajian Geologi Tambang,
pada lokasi blok penambangan material pembentuk overburden
terdiri dari Sandstone dan Tuff Sandstone. Lapisan sandstone
memiliki ketebalan rata-rata 0,5 1,5 meter. Sedangkan lapisan tuff
sandstone 1,0 1,5 meter. Setelah itu baru tersingkap lapisan
Tanah Liat dengan ketebalan rata-rata 1,5 4,0 meter.
5.1.2 Metode Penambangan
Berdasarkan bentuk dan karakteristik lapisan Tanah Liat serta
lapisan penutupnya, metode penambangan yang akan diterapkan
adalah tambang terbuka (open pit) dimana lapisan penutup akan
13
|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
setelah luas lahan yang dibersihkan cukup dan aman untuk tempat
kerja alat gali, maka kegiatan penggalian / pemberaian segera
dimulai. Kegiatan ini diikuti dengan kegiatan pemuatan dan
pengangkutan, baik Tanah Liat maupun lapisan penutup. Top soil
digali dan ditimbun secara khusus di dekat lokasi timbunan tanah
penutup. Timbunan top soil tersebut dijaga sedemikian rupa untuk
menimalkan erosi sehingga dapat ditebarkan kembali pada lahan
timbunan tanah penutup yang siap direhabilitasi dan direklamasi.
Demikian juga halnya dengan halnya dengan tanah penutup,
material akan di timbun di daerah waste dump yang sudah
dientukan baik di lokasi outside dump maupun lokasi backfilling.
14|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
15|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
a) Batas Penambangan
Faktor-faktor yang mempengharui penentuan batas
tambang terbuka adalah batas daerah kajian, penyebaran
lapisan Tanah Liat, dimensi lereng aman, rencana produksi,
nisbah kupas , jalan raya, perkampungan dan aliran sungai
(bila ada). Faktor-faktor tersebut digunakan sebagai batasan
dalam perhitungan cadangan Tanah Liat tertambang,
sehingga dapat diperoleh pit limitnya. Dengan batasan
rencana
produksi
setiap
tahun
maka
batas
penambanganakan
memperlihatkan
kemajuan
penambangan baik ke arah lateral (luas bukaan tambang)
maupun vertikal (posisi lantai tambang) setiap tahunnya.
b) Permukaan Kerja Penambangan
Permuka kerja (front) penambangan adalah medan kerja
dimana
kegiatan
penggalian/penambangan
sedang
berlangsung. Satu permuka kerja membutuhkan satu atau
lebih armada peralatan tambang dimana satu armada terdiri
dari satu alat gali-mua dengan beberapa unit alat angkut.
Jumlah front penambangan ditentukan oleh tingkat produksi
dan strategi penambangan yang diterapkan. Dengan tingkat
produksi maksimum sekitar 240.000 ton pertahun maka
umumnya diperlukan 2 front penambangan.
c) Rencana produksi
CV.BJP berencana untuk memproduksi atau jenis Tanah
Liat dengan rencana produksi pe bulan 25.000 ton, agar
dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka kegiatan
penambangan akan dibuka di 2 front sekaligus secara
bersamaan, yang dimulai dari bagian utara blok dengan
tingkat produksi per bulan +
10.000 Ton dan blok
penambangan sebelah selatan dengan tingkat produksiper
bulan 15.000 ton.
Berdasarkan jumlah cadangan Tanah Liat dan target
produksi yang ada, maka lokasi penambangan akan
selesai ditambang dalam 5 tahun. Padatahun-tahun awal,
rencana produksi relatif kecil. Halini dilakukan dengan
pertimbangan diperlukan berbagai kegiatan lainnya
seperti persiapan permuka kerja, pembuatan jalan ke
outside dump, dan lain sebagainya.
d)
Arah dan Urutan Penambangan
17|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
Penimbunan
Lapisan
Penutup
dan
Dalam
perencanaan
penimbunan
lapisan
penutup,
penimbunan di lokasi outside dump hanya akan dilaksanakan
sampai tersedianya daerah bekas penambangan yang cukup luas
untuk dapat melaksanakan backfilling. Pada bukaan tambang
tahun ke-1, ke-2, dan ke-3 dilakukan outside dump. Oleh karena itu
dibutuhkan area yang dapat menampung kapasitas untuk
penimbunan sebesar + 1 juta bcm. Pada bukaan ke 1-, ke-2, dan
ke-3. Seterusnya penanganan outside dump dapat dilakukan
dengan backfilling.
Cara sepertiini selain mengurangi biaya produksi (karena
jarak angkut lapisan penutup berkurang) juga mengurangi
kerusakan lingkungan akibat bekas penambangan. Dengan
backfilling lubang-lubang bekas tambang akan terisi kembali
sehingga persiapan pelaksanaan reklamasi dapat segera berjalan.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penimbunan tanah, sebagai berikut :
pemilihan
lokasi
Untuk cover crop misal rumput, setelah itu baru ditanami tanami
tanaman keras misal akasia, sengon. Di daerah penimbunan ini
juga perlu dibuat paritan untuk drainase.
5.2.4 Tata Letak Tambang dan Fasilitas Penunjang
Pengadaan fasilitas penunjang sangat perlu untuk
mendukung kegiatan utama penambangan sehingga dapat
berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Lokasi fasilitas
penunjang ini dikonsentrasikan pada daerah tertentu agar
memudahkan dalam peraturan dan pengawasannya , yang
biasanya dekat dengan daerah penambangan. Lokasi dan tata
letak fasilitas penunjang untuk penambangan adalah sebagai
berikut :
a) Outside Dump
Outside dump diperlukan sebagai tempat penimbunan
lapisan penutup Tanah Liat pada tahun awal penambangan.
Kegiatan penimbunan lapisan penutup di lokasi outside dump
dilakukan sampai tersedianya ruang kerja yang cukup ketika
akan melakukan kegiatan backfilling. Lokasi outside dump yang
direncanakan maksimum berjarak+ 0,5 km dari Lokasi
penambangan tahun ke-1 untuk memudahkan
dalam
pengangkutan dan agar biaya operasi rendah. Lokasi outside
dump direncanakan di sebelah Utara Pit.
c) Sarana Perkantoran
Merupakan pusat pengendalian dari kegiatan-kegiatan
penambangan, baik kegiatan administrasi maupun kegiatan
operasional di lapangan. Ukurannya disesuaikan dengan jumlah
karyawan yang bekerja. Lokasi dipilih berdasarkan kemudian
jalan masuk dan keluar daerah tambang.
d) Perumahan/mess
Sarana ini penting sebagai tempat tinggal para pekerja
selama kegiatan penambangan berlangsung. Sarana air bersih,
kawasan recreation Hall dan kantin sebaiknya disediakan dekat
perumahan/mess.
e) Pos Keamanan
Lokasinya terletak di daerah yang menjadi jalan keluar
masuk daerah tambang.
f) Poliklinik
Lokasinya dekat dengan fasilitas perumahan karyawan,
sedangkan keperluan P3K disediakan di dalam bangunan-
20|
BAB VI
KAJIAN TRANSPORTASI
6.1 TINJAUAN UMUM
Kelancaran transportasi Tanah Liat dari ROM stockpile ke
stockpile/dermaga sebagai menentukan pencapaian target penjualan
Tanah Liat. Stabilitas tonase alat muat dan alat pengangkut harus
dapat dijaga pada berbagai kondisi cuaca agar komitmen suplai
pada pembeli dapat dipenuhi. Perkembangan produk Tanah Liat
sesuai permintaan pasarserta kesiapan prasarana jalan yang sangat
menentukan sehingga mengharuskan perencanaan jalur transportasi
Panjang janan : 12 Km
Lebar jalan : 10 -12 meter
Didesain untuk kecepatan 60 Km/ jam
Didesain untu muatan total 16 ton
Kemiringan maksimum 3 % atau 5 % apabila jarak pendek
Curve radius minimal 75 meter atau minimal 150 meter
apabila tofografi memungkinkan
Drainase ditch dibuat pada kedua sisi jalan pada semua
bagian
Material permukaan adalah tanah puru membeli dari luar
tambang
3.4 Dermaga
Dermaga yang akan direncanakan untuk dikonstruksi terdiri
dari 1 buat trestle (walkway) dan beberapa buah tiang pancang pipa
baja. Trastle ini merupakan fasilitas penghubung antara daratan dengan
tongkang ketika merapat sehingga memudahkan kegiatan perawatan,
perbaikan, dan kegiatan penunjang lain saat operasi.
Traste yang akan dibangun menjork ke sungai sejauh + 150
m karena pada jarak ini kedalaman laut sesuai dengan batas draft dari
tongkang yang direncanakan untuk mengangkut Tanah Liat Pada posisi
sandar tongkang yang direncanakan untuk mengangkut Tanah Liat
kedalaman air sungai adalah 6 8 m. Dengan kedalaman tersebut
diperkirakan dapat menjadi tempat berlabuh tongkang sampai kapasitas
2500 ton, dimana untuk tongkang dengan kapasitas tersebut
mempunyai batas draft sekitar 5-6 m. Luas perairan yang dibutuhkan
untuk kegiatan pengisian dan manuver tongkang sekitar 3000 m2,
dihitung berdasarkan panjang tongkang 100 m dan lebar 30 m
Kegiatan dermaga difokuskan pada pengisihan Tanah Liat
dalam tongkang, dimana dermaga tersebut hanya digunakan sebagai
tempat sandaran tongkang. Selain untuk kegiatan operasi tersebut,
dermage yang akan dibangun juga sebagai sarana sandar tongkang
yang membawa peralatan pada saat pembangunan Sarana-sarana
togkang yang membawa peralatan pada saat pembangunan saranasarana penunjang yang berada di sekitar dermaga.
23|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
24|
BAB VII
LINGKUNGAN, K-3 DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
7.1 LINGKUANGAN
Penambangan Tanah Liat yang akan dilakukan di CV. BJP
ini , dilaksanakan dengan metode penambangan terbuka. Secara
umum, penambangan Tanah Liat dengan metode ini dapat
mengakibatkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya karena
adanya perubahan fisik yang terjadi di permukaan tanah. Hal ini
terkait dengankegiatan penambangan maupun kegiatan lain
seperti pembangunan fasilitas tambang, antara lain : sarana
perkantoran, sarana penunjang (bengkel, pembangkit tenaga listri,
gudang), stockpile Tanah Liat, pengangkutan Tanah Liat, dan lainlain. Untuk meminimalkan dampak tersebut, itu diperlukan analisis
mengenai dampak penambangan terhadap lingkungan sehingga
kegiatan yang dilakukan sudah terencana sejak awal. Analisis
masalah lingkungan secara lengkap terdapat dalam dokumen
UKL/UPL yang masih harus dilakukan oleh CV.BJP. salah satu
kegiatan
untuk
mengurangi
dampak
akibat
kegiatan
penambangan. Penggunaan lahan setelah itu akan disesuaikan
dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Daerah.
Analisis ini sendiri, dengan segala keterbatasannya belum
dapat dipakai sebagai landasan untuk mengambil tindakantindakan lingkungan yang dipererlukan. Tindakan lingkungan yaitu
rencana pengelolaan dan rencana pemantauan harus dihasilkan
dari UKL/UPL yang sudah ada prosedur tersendiri sesuai dengan
undang-undang dan peraturan yang ada. Dalam melakukan
prakiraan terjadinya dampak, peninjauan dilakukan berdasarkan
setiap komponen kegiatan yang dilakukan dan akibat yang terjadi
pada komponen lingkungan setempat yang ada. Analisis terhadap
komponen kegiatan dan komponen lingkungan selanjutnya akan
dilakukan secara lebih terperinci oleh CV. BJP dalam studi UKL/UPL
h. Sedimentasi
i. Kesuburan Tanah
2) Komponen Biologi
a. Flora
(keanekaragaman
hayati,hutan,tanaman
budidaya/pertanian)
b. Fauna (biota darat/satwa liar , biota air)
3) Komponen Sosia-Ekonomi-Budaya
a. Kependudukan
(kesempatan
kerja,pertambangan
penduduk)
26|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
d.
e.
f.
g.
Sarung tangan
Masker debu dan earplug
Reflector vest
Alat pemadam api dan perlengkapan k-3
dimasing-masing
kendaraan
pengangkutan
personil dan alat-alat tambang
h. Bendera merah atau kuning (tinggi 2 m) untuk
kendaraan pengangkutan personil, pengawasan
i. Rambu lalu lintas batas kecepatan truk < 40
km/jam kendaraan personil < 60 km/jam
2. Gudang suku cadang, Terdiri dari :
a. Helm pengaman
b. Sepatu pengaman
28|
c.
d.
e.
f.
7.2.3
Sarung perlengkapan
Masker debu
Perlengkapan P3k
Alat pemadam kebakaran
3. Pelabuhan, terdiri dari :
a. Helm pengaman
b. Sepatu pengaman
c. Sarung tangan kulit
d. Masker debu earplug
e. Pelampung
f. Alat pemadam kebakaran
g. Perlengkapan P3K
33|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
BAB VII
PEMASARAN
8.1 KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pada saat ini Tanah Liat hasil penambangan diarahkan untuk
meningkatkan ketersediaan sumber bahan baku industry ditanah
air. Permintaan Tanah Liat dalam negeri relatif lebih kecil dan bila
dibandingkan dengan potensi pasar ekspor. Namun demikian
dimasa yang akan datang prioritas pengadaan Tanah Liat untuk
kebutuhan dalam negeri menjadi prioritas utama untuk menjamin
tersedianya bahan baku yang cukup dalam memenuhi permintaan
bahan baku industri dan masyarakat.
8.2 PROSPEK PEMASARAN
Sumberdaya Tanah Liat di indonesia berdasarkan data
eksplorasi yang sudah diketahui dapat memenuhi penyediaan
Tanah Liat untuk 5 tahun ke depan. Produksi tahun 2009 ini
mengalami kenaikan cukup signipikan dari produksi tahun
sebelumnya hai ini di karenakan mengalami lonjakan permintaan
yang besar dari luar negeri khususnya Timut Tengah dan india.
8.2.1 Prospek Tanah Liat CV.BJP di Pasar Domestik
Disamping Kalimantan, Bangka dikenal daerah penghasil
Tanah Liat di indonesia, Pulau Belitung merupakan daerah
tersebar yang mengekspor Tanah Liat. Terdapat % perusahaan
lokal yang melakukan exspor ke luar negeri dengan pengiriman
120.000 ton per tahun per perusahaan. Namun saat ini lokasi
yang potensi dimiliki perusahaan lain sudah semakin berkurang,
sehingga membeikan kesempatan yang luas kepada CV.BJP untuk
mengembangkan sayapnya melakukan eksport Tanah Liat.
Kebutuhan dalam negeri juga cukup tinggi permintaan, setia
bulan diperlukan bahan baku Tanah Liat 20.000 Ton per bulan.
34|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
BAB IX
INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN
35|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
36|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
investasi
adalah
Adapun
tingkat
kriteria
bunga
38|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
39|
CV BUMI JAYA PERKASA
JL.HASAN SAIE TG.PANDAN BELITUNG
BAB X
KESIMPULAN
1.