Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI ke XXXII, Malang, Indonesia, 9-11 Oktober 2015

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR pada DAS MEMPAWAH


HARI WIBOWO 1
1

Dosen Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak, 78321


Mahasiswa Fakultas Teknik Univesitas Diponegoro, Semarang, 50241

e-mail: Hariwibowo13@yahoo.com

EXTENDED ABSTRACT
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok umat manusia dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai
pemenuhan konsumsi air minum, air juga digunakan untuk keperluan dalam segala bidang yang
sangat luas. Diantaranya bidang pertanian, perikanan, industri, transportasi dan lain-lain.
Mengingat keberadaannya di suatu tempat dan di suatu waktu tidak tetap, artinya bisa berlebih atau
berkurang, maka air harus dikelola dengan bijak dengan pendekatan terpadu dan menyeluruh. Terpadu
mencerminkan keterkaitan dengan berbagai aspek, berbagai pihak (stakeholders) dan berbagai disiplin
ilmu. Menyeluruh mencerminkan cakupan yang sangat luas (broad coverage), melintas batas antar
sumberdaya, antar lokasi, hulu dan hilir, antar kondisi, jenis dan tata guna lahan, antar banyak aspek
dan multi disiplin antar para pihak. Dengan kata lain pendekatan pengolahan sumberdaya air harus
holistik dan berwawasan lingkungan. Semua aspek dan ilmu antara lain : sosial, budaya, politik,
ekonomi, teknik, lingkungan, hukum terlibat dan saling bergantung. Semua pihak harus terlibat dan
diperhitungkan baik langsung maupun tidak langsung.
Adanya tekanan penduduk terhadap kebutuhan lahan baik untuk kegiatan pertanian, perumahan,
industri, rekreasi, maupun kegiatan lain akan menyebabkan perubahan penggunaan lahan. Peruba han
penggunaan lahan yang paling besar pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya air adalah
perubahan dari kawasan hutan ke penggunaan lainnya seperti pertanian, perumahan ataupun industri.
Apabila kegiatan tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan menyebabkan kelebihan air (banjir)
pada saat musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Hal ini disebabkan karena peubahan
penggunaan lahan yang tidak bijaksana (tidak disertai penanganan tindakan konservasi), sehingga
hujan yang jatuh sebagian besar akan menjadi aliran permukaan ( Run-Off). Hal ini sesuai dengan
Pengertian yang sangat komprehensif tentang ketahanan air (water security). Meliputi beberapa
definisi mengenai ketahanan air tersebut diantarnya adalah (1) kemampuan masyarakat untuk
menjaga keberlanjutan dalam pemenuhan kebutuhan air, baik dalam jumlah yang mencukupi serta
mutu yang dapat diterima; (2) Pemenuhan kebutuhan air tersebut dimaksudkan untuk: (a) menjaga
keberlanjutan kehidupan, kesejahteraan umat manusia, dan perkembangan sosial-ekonomi; (b)
menjamin perlindungan atas pencemaran air dan bencana terkait air; serta (c) melestarikan
ekosistem dalam suasana damai dan kondisi politik yang stabil (UN-Water, 2013 dalam Triweko,
2014).
Kondisi DAS Mempawah pada saat ini telah banyak mengalami perubahan, terutama dalam hal
pembukaan hutan. Pembukaan hutan dilakukan untuk memperoleh lahan bagi keperluan sosial dan
ekonomi, sehingga fungsinya sebagai daerah resapan air menjadi berkurang. Dengan terbukanya lahan
yang semula tertutup vegetasi, maka intersepsi lahan akan berkurang, akibatnya air hujan yang jatuh
akan langsung memukul permukaan tanah.
Kerusakan yang ditimbulkan pada DAS tidak hanya dirasakan pada daerah hilir tetapi juga merambat
kedaerah hulu sungai, hingga menyebabkan terbukanya lahan dan terjadinya erosi yang dipercepat,
mengingat daerah hulu biasanya memiliki topografi dengan kemiringan lereng yang relatif tinggi.
Dengan terbukanya lahan yang semula tertutup vegetasi, maka daya intersepsi lahan akan berkurang,
akibatnya air hujan yang jatuh akan langsung menjadi meningkat dan pada akhirnya akan
mempercepat daya erosi terhadap permukaan tanah yang dilalui. Peningkatan jumlah aliran
mengakibatkan kecepatan aliran akan bertambah, sehingga mengakibatkan daya angkut terhadap
lapisan tanah terutama fraksi halus yang merupakan lapisan tanah yang paling subur.

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI ke XXXII, Malang, Indonesia, 9-11 Oktober 2015

Bencana banjir mengakibatkan terjadinya degradasi lahan yang apabila dibiarkan dapat
mengakibatkan terbentuknya lahan-lahan kritis. Sedangkan pada daerah perkotaan, banjir akan
menyebabkan kegiatan ekonomi terganggu, seperti banjir yang terjadi beberapa tahun terakhir ini
dimana terdapat beberapa daerah di Kabupaten Pontianak yang tergenang banjir. Akibat yang
ditimbulkan banjir meliputi kerusakan infrastruktur, kehilangan harta benda bahkan nyawa.
Penanggulangan pasca banjir membutuhkan banyak biaya, tenaga serta waktu.
Pengelolaan sumberdaya air akan menjadi salah satu masalah berkaitan dengan semakin terbatasnya
ketersediaan air sementara tuntunan kebutuhan air untuk berbagai keperluan semakin meningkat.
Oleh karena itu, pengelolaan sumberdaya air dituntut untuk lebih efisien dalam memanfaatkan air
tanpa menggangu kelestariannya.
Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan diangkat dalam paper ini
1.

Bagaimana kondisi DAS Mempawah (terutama tentang daya rusak air/banjir, erosi dan
sedimentasi) saat ini?

2.

Hal- hal apa saja yang menyebakan terjadinya kerusakan/penurunan kualitas lingkungan di DAS
Mempawah?

3.

Bagaimana mendapatkan strategi pengendalian daya rusak air (banjir,erosi dan sedimentasi) di
DAS Mempawah yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat yang
berada di DAS Mempawah?

Metode yang akan dilakukan meliputi analisis data sekunder dan primer yakni pengambilan data
secara representatif dari instansi-instansi yang terkait dalam penelitian ini, dan untuk mendapatkan
data tentang kondisi dan permasalahan yang ada di DAS Mempawah, maka dilakukan FGD ( Focus
Group Discussion) dengan masyarakat yang ada di sekitar DAS Mempawah
Manfaat yang akan diperoleh dalam paper ini adalah mengembangkan atau mengaplikasikan iptek
untuk mendapatkan strategi pengendalian daya rusak air di DAS Mempawah. Dan diharapkan dapat
menjadi alternatif bagi para pengambil kebijakan dalam pengendalian daya rusak air di DAS
Mempawah.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan Qu
    Bahan Qu
    Dokumen46 halaman
    Bahan Qu
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Paper Hathi
    Paper Hathi
    Dokumen2 halaman
    Paper Hathi
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • PEMODELAN
    PEMODELAN
    Dokumen2 halaman
    PEMODELAN
    hariwibowo71
    Belum ada peringkat
  • PEMODELAN
    PEMODELAN
    Dokumen2 halaman
    PEMODELAN
    hariwibowo71
    Belum ada peringkat
  • Belajar Gis
    Belajar Gis
    Dokumen27 halaman
    Belajar Gis
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Belajar Gis
    Belajar Gis
    Dokumen27 halaman
    Belajar Gis
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • PEMODELAN
    PEMODELAN
    Dokumen2 halaman
    PEMODELAN
    hariwibowo71
    Belum ada peringkat
  • Pemodelan Eksperimental Mengenai
    Pemodelan Eksperimental Mengenai
    Dokumen3 halaman
    Pemodelan Eksperimental Mengenai
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii D
    Bab Ii D
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii D
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Regime Aliran
    Regime Aliran
    Dokumen2 halaman
    Regime Aliran
    Hari Wibowo
    40% (5)
  • Sungai Merupakan Bagian Yang Fundamental Dari Lingkungannya
    Sungai Merupakan Bagian Yang Fundamental Dari Lingkungannya
    Dokumen1 halaman
    Sungai Merupakan Bagian Yang Fundamental Dari Lingkungannya
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii C
    Bab Ii C
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii C
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii D
    Bab Ii D
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii D
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii D
    Bab Ii D
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii D
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii C
    Bab Ii C
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii C
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • 1878 4219 1 SM
    1878 4219 1 SM
    Dokumen4 halaman
    1878 4219 1 SM
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii D
    Bab Ii D
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii D
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii D
    Bab Ii D
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii D
    Anonymous dsgfjiMeYM
    Belum ada peringkat
  • Input Dan Output2
    Input Dan Output2
    Dokumen11 halaman
    Input Dan Output2
    Agung Elek
    Belum ada peringkat
  • Input Dan Output2
    Input Dan Output2
    Dokumen11 halaman
    Input Dan Output2
    Agung Elek
    Belum ada peringkat