Anda di halaman 1dari 18

PT.

RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

BAB IV
Kaderisasi dan
Kualitas
Kepemimpinan
Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 1

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Kepemimpinan adalah Suatau peranan dan juga


merupakan suatu proses untuk mempengaruhi orang
lain.
Pemimpin adalah Anggota dari suatu perkumpulan yang
diberi suatu kedudukan tertentu dan diharapkan dapat
bertindak sesuai dengan kedudukannya.
Seorang Pemimpinan adalah Seseorang dalam suatu
perkumpulan yang diharapkan mampu menggunakan
pengaruhnya dalam mewujudkan dan mencapai tujuan
kelompok yang disertai dengan penuh kejujuran.
Pemimpin yang jujur adalah Seorang yang memimpin
dan bukan seorang yang menggunakan kedudukan
untuk memimpin.
Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 2

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Aspek-aspek kepribadian kepemimpinan yang efektif,


diantaranya adalah :
a. Inteligensi yang cukup tinggi
b. Kemampuan melakukan analisis situasi dalam mengambil
keputusan
c. Kemampuan mengaplikasikan hubungan manusiwi yang
efektif agar keputusan dapat dikomunikasikan

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 3

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Mengapa Kaderisasi diperlukan


???
Dalam suatu organisasi ada suatu ketentuan periode
kepemimpinan seseorang.

Adanya penolakan dari anggota kelompok, yang mehendaki


pemimpinnya diganti, baik secara wajar maupun tidak
wajar.

Proses alamiah, menjadi tua dan kehilangan kemampuan


memimpin.

Kematian.

Organisasi membuat perkiraan dalam jumlah, jenis dan


kualitas pemimpin yang diperlukan dimasa depan secara
berkesinambungan.

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 4

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Proses kaderisasi terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu :


1. Kaderisasi Informal
2. Kaderisasi Formal
Kaderisasi Kepemimpinan
intern, adalah :
a) Memberi kesempatan
pembantu

formal

menduduki

yang

bersifat

jabatan

pemimpin

b) Latihan kepemimpinan didalam atau diluar organisasi


c) Memberikan tugas belajar
d) Penugasan sebagai pucuk pimpinan suatu unit
Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 5

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Kaderisasi Kepemimpinan
ekstern, adalah :

formal

yang

bersifat

a) Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga


pendidikan jenis dan jenjang tertentu, untuk diangkat memimpin
suatu unit yang sesuai.
b) Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga
pendidikan jenis dan jenjang tertentu, ditugaskan belajar pada
lembaga pendidikan yang lebih tinggi di dalam atau di luar negeri.
c) Memesan sejumlah generasi muda dari lembaga pendidikan formal
dengan program khusus atau spesialisasi.
d) Menerima sejumlah generasi muda dari suatu lembaga pendidikan
untuk melakukan kerja praktik di lingkungan organisasi
d) Memberikan beasiswa pada anak-anak yatim piatu atau pada orang
tuanya yang tidak mampu.
Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 6

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

HAK ASASI MANUSIA DALAM


KEPEMIMPINAN
Berbagai komponen HAM, antara lain yaitu :
Hak Hidup
Hak Bebas dari perbudakan
Hak sama terhadap undang-undang
Hak berkumpul dan mengeluarkan pendapat

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 7

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Harkat Manusia menyangkut tiga aspek, yaitu :


a) Harkat manusia sebagai mahluk individu
Hak asasi manusia yang utama adalah hak hidup dan
keselamatan diri

b) Harkat manusia sebagai mahluk sosial


Hak asasi yang utama dan bersifat prinsipel adalah kebebasan
untuk beragama, berupa kemerdekaan seseorang atau
sekelompok orang.

c) Harkat manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa


Menempatkan manusia sebagai mahluk yang mulia dibanding
dengan mahluk-mahluk yang lain

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 8

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

PENINGKATAN KUALITAS
KEPEMIMPINAN
Peningkatan kualitas kepemimpinan berarti
suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan,
kualitas, dan kompetensi seseorang dalam
memimpin suatu organisasi atau yang lainnya.

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 9

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Usaha
peningkatan
kualitas
kemampuan
mengali
kreativitas dilingkungan orang yang dipimpin sebagai
anggota organisasi, usaha-usaha tersebut adalah, sebagai
berikut :
1. Berpikir efektif dalam menetapkan keputusan
a) Berpikir yang bersifat intrapersonal yakni yang berlangsung
didalam psikis atau otak seseorang, yang bersangkut dengan
atau dirinya sendiri.
b) Berpikir yang bersifat intrapersonal yakni yang berlangsung
didalam psikis atau otak seseorang, yang berhubungan
dengan dan berakibat sesuatu pada orang.

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 10

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

2. Mengkomunikasikan hasil berpikir


a) Hasil berpikir yang dikomunikasikan sebaiknya yang telah
melalui proses berpikir rasional, kritis dan objektif.
b) Pimpinan harus mengetahui secara tepat tujuan pembicaraan
atau tulisan yang akan dikomunikasikannya.
c) Pimpinan harus berusaha menguasai secara baik, tentang
bahan atau pesan dan masalah yang akan dibicarakan atau
disampaikannya secara tertulis.
d) Pimpinan harus berusaha mempergunakan kata-kata yang
sesuai dengan kondisi atau tingkat pemahaman, pendengar
atau pembaca pesan yang disampaikan.
e) Siapkan diri untuk menjadi pendengar saran, kritik, pendapat
dan lain-lain.
f) Pimpinan sebaiknya tidak memasakkan diri berbicara atau
menulis pesan dalam keadaan emosional.
Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 11

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

3. Meningkatkan partisipasi dalam memecahkan masalah


a) Partisipasi secara fisik menggunakan tenaga dan anggota
tubuh
dalam
berbagai
kegiatan
oraganisasi
yang
memerlukannya.
b) Partisipasi secara nonfisik biasanya lebih banyak
dilakukan anggota organisasi dalam menunjang suatu
kegiatan kepemimpinan.

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 12

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

4. Mengali dan meningkat kreativitas


Kreativitas berasal dari kata kreatif yang artinya memiliki daya
cipta, memiliki kemampuan untuk mencipta, bersifat daya cipta,
kecerdasan dan imaginasi.
Untuk memotivasi pemimpin dapat menempuh dengan jalan,
sebagai berikut :
a) Menciptakan dan mengembangkan suasana atau iklim
organisasi yang merangsang kreativitas.
b) Menciptakan dan mengembangkan kerja sama yang dapat
menumbuhkan perasaan ikut bertanggung jawab dalam
mewujudkan usaha mengembangkan dan memajukan
organisasi.
c) Merumuskan tujuan yang menuju kepentingan bersama,
diiringgi dengan usaha memasyarakatkannya di lingkungan
anggota organisasi.
Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 13

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Lima penyebab utama yang harus diatasi oleh


pemimpin yang dapat berakibat anggota organisasi
tidak kreatif dan inovatif, yaitu :

1. Suasana atau kondisi organisasi


2. Kepribadian anggota organisasi
3. Tekanan rekan sejawat
4. Sikap pimpinan pada jenjang bawahan
5. Kurang dorongan dan pelatihan

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 14

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Pemimpin adalah orang yang kreatif dan berusaha


untuk kreatif dalam bekerja, untuk itu pemimpin perlu
melakukan upaya-upaya, sebagai berikut :
Memberikan prioritas terhadap pekerjaan seharihari untuk diberikan perhatian yang lebih besar
Dalam pengaturan waktu sisihkan secara khusus
waktu untuk memikirkan pekerjaan
Pikirkan juga pekerjaan yang akan dilegalisasikan

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 15

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Berikan kesempatan dan pertimbangan saran dari


anggota organisasi atau orang luar
Sediakan juga waktu untuk membawa bahan-bahan
yang berhubungan dengan pekerjaan dari berbagai
sumber
Sediakan waktu untuk mengikuti kegiatan pelatihan
dalam arti luas

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 16

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

Beberapa ide atau pemikiran mendasar yang harus


dimiliki oleh pemimpin dalam meningkatkan kualitas
berpikir, yaitu :
1) Pemikiran tentang pekerjaan manajerial

2) Pemikiran tentang kepemimpinan

3) Pemikiran karier manajerial

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 17

PT. RajaGrafindo Persada, Edisi kedua, Jakarta,


2006

4) Pemikiran peranan profesional SDM

5) Pemikiran tentang pengelolaan tentang global

6) Pemikiran sumber-sumber keunggulan kompetitif

Prof. Dr. Veithzal Rivai,

Hal : 18

Anda mungkin juga menyukai