Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
IPS merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat SD yang
mempelajari kehidupan sosial, didasarkan atas dasar bahan kajian geografi,
ekonomi, sosiologi, antropologi, tata Negara dan sejarah. Pengajaran IPS di
tingkat SD yaitu dengan cara mengenalkan masalah-masalah sosial melalui
pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepekaan untuk menghadapi dan
memecahkan permasalahan sosial tersebut.
Keberhasilan proses pengajaran IPS sangat ditentukan oleh metode, teknik
dan sumber belajar yang digunakan. Para guru tidak hanya menguasai sejumlah
materi pembelajaran, namun perlu juga menguasai pendekatan dan metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran serta
karakteristik siswa. Untuk itu perlu kiranya para guru mampu menggunakan
pendekatan dan metode yang tepat agar pembelajaran dapat terlaksana secara
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud metode eksperimen ?


Apa yang dimaksud metode simulasi ?
Apa yang dimaksud metode inquiri dan discovery ?
Apa yang dimaksud metode karyawisata ?
Apa yang dimaksud metode observasi ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini1 adalah untuk dapat memahami secara
mendalam mengenai :
1. Metode Eksperimen

2.
3.
4.
5.

Metode Simulasi
Metode Inquiri dan Discovery
Metode Karyawisata
Metode Observasi

D. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, kami
mengunakan metode studi pustaka (membaca dan mengkaji buku-buku yang
pembahasannya relevan dengan permasalahan yang di bahas) dan kami juga
mencari bahan atau sumber-sumber dari media elektronik seperti internet.
E. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Interaksi Edukatif di dalam Kelas
a. Metode Eksperimen
b. Metode Simulasi
c. Metode Inquiri dan Discovery
B. Metode Interaksi Edukatif di Luar Kelas
a. Metode Karyawisata
b. Metode Observasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Interaksi Edukatif di dalam Kelas
a. Metode Eksperimen (Percobaan)
Eksperimen (percobaan) adalah format interaksi belajar-mengajar yang
melibatkan logika induksi untuk menyimpulkan pengamatan terhadap proses dan
hasil percobaan.
Tujuan metode ini adalah :

1. Untuk mengajarkan bagaimana menarik kesimpulan dari fakta


informasi atau data yang diperoleh.
2. Untuk melatih siswa merancang/mempersiapkan, melaksanakan dan
melaporkan hasil eksperimen.
3. Melatih siswa menggunakan logika secara induktif untuk menarik
suatu kesimpulan berdasarkan data dan fakta.
Kelebihan dari metode eksperimen adalah :
1. Siwa lebih aktif mengumpulkan data dari fakta.
2. Siswa berkesempatan membuktikan kebenaran teori secara empiris
melalui eksperimen.
3. Siswa berkesempatan melaksanakan prosedur eksperimen.
Kekurangan dari metode eksperimen adalah:
1. Memerlukan pera;atan dan sarana pembelajaran yang memadai.
2. Memerlukan waktu pembelajarran yang cukup lama.
3. Memerlukan biaya yang cukup besar, baik bagi guru maupun bagi
siwa.

Langkah-langkah pelaksanaan eksperimen adalah:


1. Persiapan eksperimen, meliputi:
a. Menenetapkan metode eksperimen yang sesuai.
b. Menetapkan kebutuhan yang sesuai.
c. Mengadakan uji coba sebelum
4 eksperimen dilaksanakan di kelas.
d. Menyediakan perlalatan lain yang menunjang.
e. Mnyediakan lembaran kerja siswa.
2. Pelaksanaan eksperimen meliputi:
a. Mendiskusikan bersama-sama tentang prosedur eksperimen yang
akan dilakukan.
b. Membantu, membimbing dan mengawasi pelaksanaan eksperimen
yang sedang dilakukan siswa.
c. Membuat kesimpulan danlaporan eksperimen yang telah dilakukan
siswa yang dibantu dan dibimbing oleh guru.
3. Tindak lanjut eksperimen ,meliputi:

a. Mendiskusikan hambatan dan hasil eksperimen.


b. Memberikan dan menyimpan kembali peralatan.
c. Mengevaluasi proses dan hasil eksperimen.
b. Metode Simulasi
Simulasi merupakan format interaksi belajar mengajar dalam pengajaran
IPS yang di dalamnya merupakan adanya perilaku

pura-pura (simulasi) dari

orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Atau suatu peniruan situasi
tertentu, sehingga siswa dapat memahami konsep, prinsip-prinsip keterampilan,
nilai dan sikap dari sesuatu yang sedang disimulasikan.
Jenis-jenis simulasi adalah:
1. Permainan simulasi (simulation game).
2. Bermain peran (Role playing).
3. Sosiodrama dan psikodrama.
Tujuan penggunaan metode simulasi adalah:
1. Untuk mendorong partisipasi dan pengembangan sikap siswa.
2. Mengembangkan interaksi dan komunikasi dalam

proses

pembelajaran.
3. Dapat menimbulkan interaksi yang sehat danhangat antar siswa.
4. Memperkenalkan danmeraih peran kepemimpinan pada diri siswa .
5. Memanfaatkan bakat dan kemampuan siswa sebagai sumber belajar.
Keuntungan penggunaan metode simulasi antara lain adalah:
1. Dapat menciptakan kesenangan dan kegembiraan pada diri siswa
dalam proses pembelajaran.
2. Dapat mengurangi keabstrakan pada diri siswa dalam proses
pembelajaran.
3. Dapat memberikan pengarahan dan petunjuk sederhana dalam proses
pembelajaran.
4. Dapat melatih siswa berfikir secara kritis.
Kelemahan menggunakan metode simulasi:
1. Memerlukan relative yang relative lama dan biaya yang relative mahal.
2. Memerlukan sitem pengelompokan siswa yang cukup luwes dan
kompleks sesuai dengan peran yang akan dimainkannya.

3. Banyak menuntut imajinasi dan improfisasi guru dan siswa dalam


pelaksanaanya,
4. Sulit bagi siswa berperan dengan peran/tokoh yang dimainkanya.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan simulasi


adalah:
1. Simulasi hendaknya dilaksanakan oleh sekelompok siswa.
2. Penentuan topic yang akan dimainkan sebaiknya dilakukan guru
bersama siswa.
3. Guru harus membuat peraturan dan petunjuk simulasi secara terinci.
4. Dalam pelaksanaanya harus dapat menggambarkan simulasi yang
lengkap dan utuh.
5. Merupakan integrasi dari beberapa ilmu sosial.
Langkah-langkah yang harus ditempuh bila akan melaksanakan metode
simulasi,yaitu:
1.
2.
3.
4.

Memilih situasi, masalah,dan pemain yang tepat.


Mengorganisasikan kegiatan sehingga jelas dan tepat.
Memberikan simulator.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada kaitanya dengan materi

5.
6.
7.
8.
9.

pelajaran.
Membantu mempersiapkan para pemain.
Menerapkan alokasi waktu.
Melaksanakan simulasi sesuai dengan yang telah direncanakan.
Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan simulasi
Mengadakan kegiatan ulang.

c. Metode Inquiri dan Discovery


Metode inquiri dan discovery dalam pembelajaran merupakan suatu
prosedur yang menekankan belajar secara individual di mana siswa berusaha
melakukan aktivitas sendiri untuk mencari dan meneliti sesuatu, sebelum menarik
suatu kesimpulan. Dari aktivitas kegiatan sendiri tadi akhirnya ia menemukan
sesuatu yang baru sebagai hasil belajar.

Gagne dan Berliner mengemukakan bahwa : Metode penemuan ditandai


oleh adanya keaktifan siswa dalam memperoleh keterampilan intelektual, sikap
dan keterampilan motorik atau psikomotorik .
Tujuan metode penemuan ini adalah :
1) Meningkatkan ketertiban siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
2) Mengarahkan siswa sebagai pelajar seumur hidup (long life aducation)
3) Mengurangi ketergantungan siswa kepada guru dalam proses
pembelajaran
4) Melatih siswa memanfaatkan sumber belajar dan lingkungan
Keuntungan menggunakan metode penemuan ini adalah :
1) Membantu memperbaiki proses penguasaan dan keterampilan bagi
para siswa;
2) Pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat individual, oleh karena itu
lebih erat melekat pada diri siswa;
3) Menimbulkan kegairahan belajar bagi para siswa;
4) Memberi kesempatan pada siswa maju terus dan berkelanjutan dalam
belajar (progress continus);
5) Memperkuat konsep diri pada siswa dengan melatih untuk percaya
diri;
6) Kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada siswa (student centris).
Kelemahannya adalah :
1) Memerlukan persiapan yang matang dan kemampuan berpikir yang
tinggi, sehingga bagi siswa yang lamban berpikir sulit mengikuti
proses pembelajaran;
2) Sulit mencapai keberhasilan bila diikuti oleh siswa dalam jumlah yang
lebih besar;
3) Membutuhkan peralatan dan fasilitas yang memadai.

Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


1)
2)
3)
4)

Mengidentifikasikan kebutuhan belajar siswa;


Memilih konsep, pengertian dan prinsip yang akan dipelajari;
Pemilihan masalah dan bahan pelajaran;
Menjelaskan tugas-tugas yang akan dilakukan dalam pembelajaran;

5)
6)
7)
8)
9)

Mempersiapkan alat-alat dan sarana belajar;


Mengecek pemahaman siswa;
Melaksanakan proses penemuan dengan mengumpulkan data;
Membantu dan membimbing siswa dalam menganalisa data;
Membantu siswa menemukan masalah, kaidah, prinsip dan ide-ide

berdasarkan hasil penemuan.


B. Metode Interaksi Edukatif di Luar Kelas
Seperti yang dikemukakan terdahulu bahwa ada dua pengajaran metode
IPS yang interaksi edukatifnya berlangsung di luar kelas, yaitu Metode
Karyawisata dan Observasi Lapangan.
a. Metode Karyawisata
Metode Karyawisata merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana
siswa dibawa ke suatu obyek di luar kelas untuk mengkaji atau mempelajari suatu
masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran atau dengan kata lain
karyawisata merupakan suatu upaya mendekatkan atau membawa diri siswa
kepada kehidupan nyata (rill) yang menjadi sumber belajar bagi para siswa.
Tujuan Metode Karyawisata adalah :
1. Agar siswa dapat membandingkan apa yang mereka pelajari di dalam
kelas secara teoritis dengan keadaan nyata di lapangan ,atau
membandingkan antara keadaan nyata dengan praktek penggunannya.
2. Untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar
3. Untuk dijadikan ajang rekreasi siswa sambil belajar

Adapun Kelebihan penggunaan Metode Karyawisata adalah :


1. Siswa memperoleh pengalaman langsung di lapangan
2. Dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa dalam mempelajari
sesuatu
3. Dapat memperkaya dan menyempurnakan pengetahuan yang diperoleh
siswa di dalam kelas.
Kekurangan dari metode karyawisata adalah :
1.Memerlukan persiapan yang relative lama dan cukup matang.
2. Memerlukan sarana dan biaya yang relative tinggi
3. Bila persiapan kurang matang dapat menghamburkan tujuan
4. Memiliki resiko yang cukup tinggi.

Langkah-langkah pelaksanaannya adalah :


1. Persiapan , meliputi :
a. Merumuskan tujuan pelaksanaan
b. Menentukan tempat, waktu dan biaya pelaksanaan
c. Membentuk panitia pelaksanaan dan pembagian tugas
d. Mempersiapkan lembar observasi atau pertanyaan-pertanyaan
untuk merekam data di lapangan.
2. Pelaksanaan, meliputi :
a. Mengadakan pengawasan dan bimbingan terhadap siswa
b. Menunjukkan hal-hal yang penting pada saat berkaryawisata yang
berhubungan dengan materi pelajaran
c. Menjaga ketertiban, kemanan dan sopansantun di lapangan
d. Mencatat hal-hal yang penting untuk bahan laporan.

3. Tindak lanjut, meliputi :


a. Mengolah dan menganalisa data hasil observasi di lapangan
b. Melaksanakan diskusi tentang hasil pengolahan dan analisis data
c. Membuat laporan lengkap tentang hasil diskusi sebagai hasil
kegiatan karyawisata.
b. Metode Observasi
Metode observasi merupakan kelanjutan atau alat (inshtrumen) yang
diperlukan pada saat pelaksanaan karya wisata. Metode karya wisata tidak akan
berjalan lancar bila tidak disertai lembar observasi.
Dengan demikian metode observasi adalah format pembelajaran dimana
siswa dibawa keluar kelas untuk nengamati suatu objek atau peristiwa kemudian
merekamnya dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan
terlebih dahulu.
Tujuan observasi adalah:
1) Untuk memperoleh informasi atau data dari lapangan yang
berhubungan dengan materi pelajaran;
2) Memberikan pengalaman langsung bagi siswa;
3) Melatih ketelitian dan kejelian siswa dalam mengobservasi suatu
objek;
4) Melatih siswa untuk menggunakan instrument (lembar observasi)
dalam memperoleh data yang diperlukan;

10

5) Menghilangkan kejenuhan bagi siswa dalam belajar di kelas.


Kelebihan dan kekurangannya hampir sama dengan metode karyawisata,
karena antara karyawisata dan observasi sama-sama metode mengajar yang proses
interaksi edukatifnya berlangsung di luar kelas.

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode


observasi adalah sebagai berikut:
1) Persiapan, meliputi:
a) Merumuskan tujuan observasi;
b) Menetapkan objek (lokasi) observasi;
c) Menetapkan aspek-aspek yang diobservasi;
d) Menyusun lembar observasi berdasarkan aspek-aspeknya.
2) Pelaksanaan, meliputi:
a) Memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa tentang aspek
yang diobservasi;
b) Mengingatkan hal-hal yang pokok yang penting untuk diobservasi
sesuai dengan tujuan dan aspek yang diobservasi;
c) Menjaga
ketertiban dan kedisiplinan dalam melaksanakan
observasi;
d) Mencatat hal-hal yang penting sebagai bahan laporan observasi.
3) Follow up, meliputi:
a) Mengalah dan menganalisa data atau informasi yang telah direkam;
b) Mendiskusikan hasil pengolahan dan analisa data yang telah
dilakukan dan menyusun draft laporan observasi baik secara
individu maupun kelompok;
c) Menyusun laporan lengkap hasil observasi.
Demikianlah sejumlah metode pengajaran telah diuraikan diatas, baik
metode yang interaksi edukatif berlangsung didalam kelas maupun yang
berlangsung diluar kelas. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada satu metode pun
yang dianggap terbaik atau terburuk untuk digunakan dalam proses pembelajaran,
melainkan semua akan menjadi baik bila penggunaannya tepat dan sesuai dengan
tujuan dan materi pembelajaran, sebaliknya akan jelek apabila tidak tepat atau
tidak sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang diajarkan kepada siswa.

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan proses pembelajaran IPS sangat ditentukan oleh metode,
teknik dan sumber belajar

yang digunakan. Metode adalah suatu cara yang

digunakan guru untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa


dalam belajar dalam upaya mencapai tujuan pengajaran secara efektif.
Metode pengajaran IPS dapat dibagi dua klasifikasi yaitu metode mengajar
yang interaksi edukatifnya di dalam kelas (in the class room interaction) dan
interaksi edukatif di luar kelas (out the class room interaction).
1. Metode di dalam kelas seperti : metode ceramah,tanya jawab, diskusi,
penugasan, kerja kelompok, demonstrasi, eksperimen dan simulasi.
2. Metode di luar kelas seperti metode karyawisata dan observasi.
Tidak ada metode yang jelek, semua metode mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing serta tata cara pelaksanannya yang tersusun atau pun
tidak bisa berdiri sendiri, melainkan saling menunjang satu sama lain. Suatu
metode baik jika relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
B. Saran
Keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh metode, teknik serta
sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu, sebagai guru atau calon guru kita
harus memahami dan menguasai berbagai pendekatan, metode serta teknik
pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung secara aktif, menarik juga
kreatif dan tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

13

Anda mungkin juga menyukai