7tools in Strategic - P. THOMAS BUDI
7tools in Strategic - P. THOMAS BUDI
0037
Justinaly Silubun - 15.D3.0045
Haniel Trisman - 15.D3.0040
7 TOOLS IN STRATEGIC
MANAGEMENT
Matrix Grand Strategy
Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi
salah satu alat analisis yang populer untuk merumuskan strategi alternatif.
Semua perusahaan dapat diposisikan di salah satu dari empat kuadran
strategi Matriks Strategi Besar. Untuk unit-unit bisnis dapat dilakukan hal
yang serupa.
Sebagaimana diilustrasikan dalam gambar di bawah ini, Matriks
Strategi Besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif: posisi kompetitif dan
pertumbuhan pasar (industri). Setiap industri yang pertumbuhan penjualan
tahunannya melebihi 5 persen dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang
cepat. Strategi yang tepat untuk dipertimbangkan para pengambil keputusan
ditampilkan dalam urutan daya tarik di setiap kuadran matriks tersebut.
konsentrasi
pada
produk
(pengembangan
produk).
Apabila
untuk
mengambil
keuntungan
dari
berbagai
peluang
terakhir,
melakukan
perusahaan
divestasi
atau
dapat
melakukan
mempertimbangkan
likuidasi.
Divestasi
untuk
dapat
pertama
kali.
Strategi
alternatifnya
adalah
dengan
mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bisnis yang lain
(diversifikasi). Jika kesemuanya itu gagal, pilihan terakhir untuk bisnis
di Kuadran 3 adalah divestasi atau likuidasi.
4. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 4 memiliki posisi kompetitif
yang kuat namun berada di dalam industri yang pertumbuhannya
lambat. Perusahaan ini mempunyai kekuatan untuk mengadakan
program diversifikasi ke bidang-bidang pertumbuhan baru yang lebih
menjanjikan: karakteristik perusahaan di Kuadran 4 memiliki tingkat
arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang
terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait
atau tak terkait dengan berhasil. Perusahaan di Kuadran 4 juga bisa
melakukan usaha patungan.
Matrix SPACE
Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation),
digunakan untuk evaluasi posisi strategi. Analisa ini merupakan pendekatan
yang digunakan untuk menentukan posisi strategi perusahaan dan individu
bisnisnya. Ini merupakan pengembangan dari metode portofolio dua
dimensi, seperti halnya portofolio produk BCG (Boston Consuling Group) atau
metode Mc. Kinseys Attractiveness Industry / Company Strength Matrix.
Pendekatan analisa SPACE berusaha untuk mengatasi keterbatasan
metode metode lainnya, dengan menambahkan dua dimensi lagi pada
matriks. Setiap dimensi dilihat sebagai gabungan dari beberapa faktor yang
yaitu :
technology,
costbase,
brandstrengthdan
income
(Kuadran
V),
Harvest&Divest
(Kuadran
VI),
BCG Matrix
BCG Matriks adalah pengembangan dari teori product life cycle yang
dapat digunakan untuk menunjukkan prioritas dari product portfolio of a
business unit. Business unit di dalam perusahaan dapat di golongkan
menjadi 4 kategori berdasarkan kombinasi dari market share dan market
growth yang disebut dengan growth-share. Selanjutnya growth-share matriks
akan memetakan posisi dari business unit tersebut. Semakin besar market
share
pertumbuhan (market growth) dari sebuah produk maka akan lebih baik bagi
perusahaan.
kas
besar.
Sebuah
tanda
tanya
(juga
dikenal
sebagai
anak
menjadi
sapi
kas
ketika
penurunan
tingkat
pertumbuhan
Jika
sebuah
perusahaan
memiliki
kelemahan
besar,
maka
ST
menggunakan
kekuatan
sebuah
perusahaan
untuk
WT
merupakan
taktik
defensif
yang
diarahkan
untuk
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Berikan bobot terlebih dahulu ( bobot awal ) dengan skala yang terukur
, adapun skala bobot tersebut yaitu ; bobot 1 ( tidak penting ) , bobot 2
Benchmarking
lain, organisasi lain, sistem lain) untuk mengetahui bagaimana orang lain
mencapai tingkat kinerja mereka dan memahami proses kerja yang mereka
gunakan. Dengan demikian, Benchmarking dapat menjelaskan apa yang
terjadi dibalik kinerja baik proses ataupun produk yang dibandingkan. Jika
diterapkan dengan tepat, Benchmarking dapat membantu suatu organisasi
dalam meningkatkan kinerja organisasinya ataupun proses produksinya.
Terdapat 4 tahapan penting dalam menerapkan Benchmarking :
a) Memahami secara detail proses produksi atau produk saat ini.
b) Menganalisis proses produksi atau produk lainnya yang berkinerja baik.
c) Membandingkan proses produksi atau produk sendiri dengan proses
produksi atau produk yang berkinerja baik.
d) Menerapkan langkah-langkah perbaikan
yang
diperlukan
untuk
Memilih Subyek
Menentukan Proses
Mengidentifikasikan Mitra yang berpotensi untuk dibandingkan
Mengidentifikasikan sumber data
Mengumpulkan data-data dan memilih mitra untuk dibandingkan
Menentukan kesenjangannya
Menetapkan perbedaan proses
Target kinerja yang diharapkan
Melakukan Komunikasi
Penyesuaian Tujuan
Menerapkan
Meninjau ulang dan penyesuaian ulang
Jenis-jenis Benchmarking
Benchmarking dapat dilakukan secara Internal yang membandingkan
Benchmarking,
yaitu
Benchmarking
yang
mengamati
yaitu
Benchmarking
yang
melakukan
Benchmarking
yang