Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN TENDER

Tender adalah Tender atau lelang merupakan proses awal dari kegiatan konstruksi.
Dimana tender merupakan suatu sistem kompetisi untuk mengadakan atau memilih kontraktor
yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan, dan memilih konsultan sebagai owner
didalam proyek, dengan mengajukan penawaran tertulis tentang besarnya biaya dan limit waktu
yang dibutuhkan
Pelelangan terdiri dari pelelangan umum dan pelelangan terbatas. Pelelangan umum adalah
metoda pemilihan penyedia barang/jasa lainnya yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan
umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya, sedangkan pelelangan terbatas adalah pelelangan yang dilaksanakan antar rekanan
yang telah terdaftar dan mempunyai kualifikasi serta klasifikasi bidang tertentu sesuai dengan
tingkat kebutuhan pada pelaksanaan pekerjaan.
Tender dalam suatu kegiatan konstruksi bertujuan agar terciptanya persaingan yang sehat antara
peserta tender dalam mengajukan penawaran pekerjaan.

PROSES DAN PROSEDUR PELELANGAN ( TENDER ) ANTARA LAIN :


1. Pengumuman dan pendaftaran peserta
Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan secara luas tentang pelelangan umumdengan
pasca kualifikasi atau adanya prakualifikasi, dimana isi pengumuman memuat sekurangkurangnya :

nama dan alamat pengguna jasa yang mengadakan pelelangan umum


uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
pekiraan nilai pekerjaan
syarat-syarat peserta lelang
tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil
dokumen pengadaan

Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah proyek biasanya memakai iklan di
media massa yang ditujukan kepada publik seperti misalnya lewat surat kabar, majalah teknis
profesi dsbnya.
Bila proyeknya bersifat internasional, maka iklannya dibuat dalam bahasa inggris dan juga
lewat bantuan kedutaan asing yang ada.
Berdasarkan pengumumannya, tender dibagi menjadi 2 yaitu :
Tender Terbuka

Tender Terbuka adalah tender yang diumum-kan kepada publik, dimana pekerjaan proyek

tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentu-nya oleh badan-badan yang sudah lulus prakwalifikasi. Biasanya tender terbuka dilakukan oleh proyek-proyek pemerintah dan perusahaan swasta yang besar.
Dalam undangan untuk tender terbuka yang di-iklankan, disebutkan antara lain apa hakekat
pekerjaannya, siapa pemiliknya, dan siapa pemberi dananya (misalnya dana proyek yang
dipinjam dari bank luar negeri). Para peminat dapat mengambil dokumen tender dari proyek
yang akan dilelang dan setelah mempelajari-nya sampailah pada tahapan yang ketiga yaitu Rapat
Penjelasan Pekerjaan.
Tender Tertutup

Tender tertutup merupakan kebalikan dari tender terbuka, dimana pekerjaan yang akan

di-lelangkan hanya dapat dikerjakan oleh beberapa badan yang sudah dikenal dan memiliki kekhususan tersendiri (keahlian khusus yang belum dimiliki badan lain).
Pemberitahuannya lewat surat undangan/ secara lisan , lewat telepon dsbnya. Proyek konstruksi
dengan cara tender tertutup ini banyak dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah yang
membangun proyek yang sifatnya rahasia.

2. Pasca Kualifikasi dan Pra Kualifikasi


Pra Kualifikasi :
Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka diperlukan
prakualifikasi badan-badan / organisasi seperti konsultan perencana, pengawas maupun
pemborong. Kegiatan ini dilakukan untuk menyeleksi peserta tender yang memenuhi persyaratan
bagi proyek yang akan ditenderkan. Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan
seperti : modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan fasilitas kerja.
Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan yg dikuasai
oleh badan badan tersebut.
Data-data yang diperlukan untuk mengikuti prakualifikasi antara lain data perusahaan, kinerja
dalam proyek yang sejenis, daftar pengalaman 5 tahun terakhir dilengkapi dengan personil yang
menangani, SDM yang direncanakan akan menangani proyek, kemampuan penyediaan peralatan
dan kemampuan keuangan seperti neraca 3 tahun terakhir, surat jaminan bank yang memberi
dukungan khusus untuk proyek yang akan ditenderkan.
Pada prinsipnya penilaian kualifikasi atas kompetensi dan kemampuan usaha peserta pelelangan
umum, dilakukan dengan pasca kualifikasi. Khusus untuk pwkwerjaan yang kompleks dapat
dilakukan dengan prakualifikasi.

3. Penyusunan Daftar Peserta Lelang, Penyampaian Undangan dan Pengambilan


Dokumen Pemilikan Penyedia Barang atau Jasa
Pemberian dokumen
Pemberian dokumen dalam proses tender adalah pemberian rencana kerja dan syarat-syarat.
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) merupakan sebuah buku yang berisi tentang syarat-syarat
administrasi berupa instruksi kepada penyedia jasa dengan ketentuan sebagai berikut :
1.

Instruksi ini berisi informasi yang diperlukan oleh pelaksana - kontraktor untuk

menyiapkan penawarannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan olehpengguna jasa.

Informasi tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian,pembukaan, evaluasi penawaran


dan penunjukan penyedia jasa.
2.

Hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan kontrak oleh penyedia jasa, termasuk hak,

kewajiban, dan resiko dimuat dalam syarat-syarat umum kontrak. Apabilaterjadi perbedaan
penafsiran / pengaturan pada dokumen lelang, penyedia jasaharus mempelajari dengan seksama
untuk menghindari pertentanganpengertian.
3.

Data proyek memuat ketentuan, informasi tambahan, atau perubahan atasinstruksi kepada

pelaksana - kontraktor sesuai dengan kebutuhan paketpekerjaan yang akan dikerjakan.


RKS sebagai kelengkapan gambar kerja yang didalamnya memuat uraian tentang :
a. Syarat-syarat umum
Berisi keterangan mengenai pekerjaan, pemberi tugas dan pengawas bangunan.
b. Syarat-syarat administrasi

Jangka waktu pelaksanaan.


Tanggal penyerahan pekerjaan.
Syarat-syarat pembayaran.
Denda keterlambatan.
Besarnya jaminan penawaran.
Besarnya jaminan pelaksanaan.

c. Syarat-syarat teknis

Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan.


Jenis dan mutu bahan yang digunakan.

Setelah selesai, kemudian disahkan oleh DPU Cipta Karya untuk proyek pemerintah dan Direksi
bersama pemberi tugas untuk proyek swasta.

Dalam sebuah RKS ada beberapa hal yang dibahas di dalamnya, antara lain :

BAB Umum
Pada Bab ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut :

Mengenai Pemberi Tugas / Pemilik Proyek.


Mengenai Perencanaan / Disain.
Mengenai Syarat Peserta Lelang.
Mengenai Bentuk Surat Penawaran dan Cara Penyampaiannya.

BAB Administrasi
Pada Bab ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut :

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.


Tanggal Waktu Penyerahan.
Syarat Pembayaran.
Denda Atas Keterlambatan.
Besar Jaminan Penawaran.
Besar Jaminan Pelaksanaan.

BAB Teknis
Pada Bab ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut :

Jenis dan Uraian Pekerjaan.


Jenis dan Mutu Bahan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan.
Merk Material / Bahan.

4. Penjelasan Lelang ( aanwijziing )


Pada tahap ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
beserta aturan-aturan yang akan dipergunakan dalam pelelangan. Pemberian Penjelasan atau
yang lebih dikenal dengan aanwijzing merupakan salah satu tahap dalam sebuah tender dalam

memberikan penjelasan mengenai pasal-pasal dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat),
Gambar Tender, RAB dan TOR (Term of Reference).
Tahap Aanwijzing ini merupakan sebuah media tanya jawab antara calon kontraktor dengan
pemberi tugas/pemilik proyek, konsultan perencana, konsultan QS dan konsultan MK mengenai
kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dan spesifikasi yang digunakan dan dijadikan
sebagai acuan dalam membuat penawaran.
Pada penjelasan lelang akan dijelaskan sebagai berikut :

Metode pengadaan / penyelenggaraan pelelangan


Cara penyampaian penawaran ( satu sampul, dua sampul, atau dua tahap )
Dokumen yang harus dilampirkan di dalam dokumen penawaran
Acara pembukaan dokumen penawaran
Metode evaluasi
Hal-hal yang menggugurkan penawaran
Jenis kontrak yang akan dipergunakan
Ketentuan dan cara evaluasi
Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil
Besaran masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran

Bila dipandang perlu dapat memberikan penjelasan lanjut dengan jalan melakukan peninjauan
langsung ke lapangan ( survey ).

5. Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran


Pembukaan dokumen penawaran ini merupakan tahap awal proses pengadaan tender kartu
pemilih dan merupakan kelanjutan dari aanwijziing. Pembukaan penawaran dipimpin oleh Ketua
Panitia Pengadaan, Sekretaris Panitia, anggota panitia. Salah satu prosedur yang harus dipatuhi
peserta tender dalam mengajukan penawaran adalah memisahkan dokumen penawaran teknis
dengan penawaran harga. Dokumen penawaran teknis dimasukkan ke dalam sampul I dan
dokumen penawaran harga ke dalam sampul II. Kedua sampul tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam satu sampul yang lebih besar.

Untuk menentukan apakah sebuah penawaran bisa diterima atau tidak ada aspek-aspek yang
harus dilihat pada tahap ini, yaitu adanya surat penawaran teknis, surat pernyataan kesanggupan
memenuhi etika pengadaan, dukungan keuangan, dukungan bahan baku baik kertas maupun
plastik, data kemampuan produksi, data kemampuan distribusi dan data kemampuan monitoring.
Sampul kedua tidak dibuka sebelum peserta tender dinyatakan lulus evaluasi penawaran teknis.
Jumlah perusahaan yang mengajukan penawaran adalah sama dengan jumlah mereka yang
mengikuti aanwijziing

Mengikuti ketentuan yang disyaratkan dalam dokumen lelang


Dijelaskan dalam penjelasan lelang ( aanwijziing )
Panitia mencatat waktu, tempat, dan penerimaan dokumen penawaran
Menolak dokumen yang terlambat

Pembukaan dokumen penawaran dilakukan sebagai berikut :

Panitia meminta sekurang-kurangnya dua wakil dari peserta pelelangan yang hadir
sebagai saksi
Pantia memeriksa kotk / tempat pemasukan dokumen penawaran
Pembukaan dokumen dapat dilakukan dengan cara :
1. Sistem satu sampul
2. Sistem dua sampul
3. Sistem dua tahap

6. Evaluasi penawaran
Evaluasi penawaran dilakukan kepada semua penawaran yang dinyatakan lulus pada saat
pembukaan penawaran
Evaluasi tersebut meliputi :

Evaluasi administrasi
Evaluasi teknis

Evalusai harga berdasarkan kriteria, metode, dan tata cara evaluasi yang sudah
ditetapkan.

7. Pembuktian Kualifikasi
Terhadap penyedia jasa yang diusulkan sebagai pemenang dan pemenang cadangan, dilakukan
verifikasi terhdap semua data dan informasi yang ada.

8. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan


Dari hasil evaluasi teknis, administrasi, dan biaya panitia pelelangan menuangkannya ke dalam
berita acara hasil pelelangan ( BAHP ).
Dalam BAHP memuat :

Nama semua peserta lelang dan harga penawaran


Metode evaluasi yang dipergunakan
Unsur-unsur yang dievaluasi
Rumus yang digunakan
Keterangan yang dianggap perlu mengenai hal ihwal pelaksanaan pelelangan
Tanggal dibuatnya berita acara, serta jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
Penetapan urutan dari tiga calon pemenang lelang

9. Penetapan Pemenang Lelang


Panitia menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan bagi Negara , dalam artian :

Memenuhi persyaratan teknis dan administrasi


Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah yang responsive
Memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri
Penawaran tersebut adalah penawaran yang terendah diantara penawaran yang memenuhi
syarat.

Pejabat yang berwenang selanjutnya mnetapkan pemenang lelang dan mengeluarkan Surat
Penetapan Penyedia Barang / Jasa ( SPPBJ ).

10. Pengumuman Pemenang Lelang


Pemenang lelang diumumkan dan diberitahukan oleh panitia kepada peserta selambat-lambatnya
dua hari kerja setelah diterimanya SPPBJ dari pejabat yang berwenang.

11. Sanggahan Peserta Lelang dan Pengaduan Masyarakat


Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan kesempatan
untuk mengajukan sanggahan secara tertulis.

12. Penerbitan Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang / Jasa


Pengguna barang / jasa menegeluarkan surat keputusan penetapan penyedia barang / jasa
( SKPPBJ ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan :

Tidak ada sanggahan dari peserta lelang


Sanggahan tidak benar atau sanggahan sudah lewat masa sanggah

13. Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang


Pelelangan dinyatakan gagal apabila :

Penyedia barang / jasa yang tercantum di dalam daftar calon peserta lelang kurang dari

tiga
Penawaran yang masuk kurang dari tiga
Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam dokumen lelang
Tidak ada penawaran yang harga penawarannya lebih rendah atau sama dengan pagu
dana yang tersedia

Sanggahan peserta lelang adanya kesalahan prosedur ternyata benar


Sanggahan peserta lelang adanya KKN ( Korupsi Kolusi dan Nepotisme ) ternyata benar
Calon pemenang lelang 1,2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk
Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen lelang dan prosedur

yang berlaku
Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang ternyata benar.

14. Pelelangan Ulang


Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pengguna barang / jasa / pejabat yang berwenang
memerintahkan pelelangan ulang.

15. Penandatanganan Kontrak


Setelah SPPBJ diterbitkan, pengguna barang dan jasa menyiapkan dan menandatangani kontrak
pelaksanaan pekerjaan apabila dananya sudah cukup tersedia dalam dokumen anggaran.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kpu.go.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=5154, di akses pada hari Senin 04

November 2013
http://tekniksipilinfo.blogspot.com/2013/07/rencana-kerja-dan-syarat-

syarat-rks.html, di akses pada hari Selasa 05 November 2013


http://www.mediaproyek.com/2013/06/pengertian-aanwijzing-dalamproses.html, di akses pada hari Selasa 05 November 2013

http://www.gobookee.org/alur-proses-tender-proyek/, di akses pada hari


Selasa 05 November 2013

PDF tentang Proses dan prosedur pelelangan compatibility mode.

Anda mungkin juga menyukai